Cinta Yang Tak Biasa - Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
"Huh, aku tidak ingin mendengarkan omong kosongmu. Tentu saja maksudmu kamu tidak salah, tetapi jika itu bukan karena bertengkar denganmu terlebih dahulu, bagaimana aku dikeluarkan dari perusahaan pada keesokan harinya, bagaimana kamu menjelaskan ini? Dan juga, apa aku bisa bertengkar sendirian? Kenapa, perusahaan hanya memecatku saja, tidak memecatmu juga? Stefanie, sampai sekarang kamu masih belum berani mengakui, kamu memiliki backing yang kuat di kantor? Bukannya ada seseorang yang diam-diam mendukungmu, kalau bukan karena orang itu, ingin menghukumku, bagaimana aku bisa dikeluarkan dari perusahaan secara tiba-tiba? Kamu ingin membodohiku? Semuanya tidak ada hubungannya denganmu?" Ucap Julia Liu dengan penuh semangat.
Pertengkaran di antara kedua orang itu, ditambah dengan pisau tajam yang dipegang oleh Julia Liu berhasil menarik perhatian orang yang lewat hingga berhenti sejenak untuk menontonnya.
Mobil Darren Feng sampai lebih awal di tempat parkir. Dia memasuki kantornya sendiri seperti biasa, dan kemudian, seperti biasa juga ia tidak langsung duduk di meja kerjanya dan langsung mengerjakan pekerjaannya. Melainkan, berdiri di depan tirai kaca yang bisa melihat pintu masuk perusahaan dari posisi kacanya itu.
Lebih dari sekali, dia juga pernah berdiri di sini, diam-diam menatap wanita konyol yang keras kepala itu. Perlahan masuk ke dalam pintu masuk perusahaan. Setiap langkahnya terlihat begitu tegas. Tentu saja, terkadang tidak sendirian, sekali-kali masuk bersama rekan kerja perempuan yang ia tak sengaja berpapasan dengannya di jalan.
Hari ini, dia berdiri di depan tirai kaca itu seperti biasa, masih memegang secangkir teh yang baru diseduh di tangannya, tatapan tajamnya secara akurat jatuh ke arah gerbang perusahaan, tetapi hari ini, terlihat ada keributan di arah berlawanan dengan arah gerbang.
Dia mengangkat alisnya, gemetar jari-jarinya memegang cangkir teh, hampir saja menumpahkan tes panas ke tangannya sendiri.
Kenapa dia bisa begitu khawatir? Tampaknya sesuatu yang buruk akan terjadi.
Orang yang menonton keributan kecil itu semakin banyak. Karena ia berdiri di tempat yang agak tinggi, jadi ia hanya bisa melihat kerumunan yang padat itu. Akan tetapi, ia tidak bisa melihat secara akurat siapa orang-orang itu. Tapi, tiba-tiba ada sentuhan warna-warna cerah yang menarik perhatiannya. Matanya menyipit, ya, pakaian itu adalah pakaian yang dipakai oleh wanita bodoh itu saat keluar rumah tadi pagi.
Tetapi, karena jarak yang begitu jauh, dia hanya bisa melihat dia dikelilingi oleh orang-orang. Kemudian, ia tidak tahu sama sekali apa yang sebenarnya terjadi di bawah sana, apa berbahaya atau tidak.
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ia segera meletakkan kembali cangkir teh, kemudian bergegas keluar dari kantornya secepat embusan angin.
"CEO Feng," Mark menghampirinya, tapi tubuhnya langsung tertabrak oleh Darren Feng yang sedang bergegas keluar. Setelah menstabilkan posisi tubuhnya, ia sudah tak sempat lagi untuk memanggilnya. Dan Boss Besar Feng sudah bergegas masuk ke dalam lift khusus.
"Aneh, ada apa dengan CEO Feng?" Mark benar-benar bingung, tetapi dia selalu lebih fleksibel. Pada saat ini, dia dengan cepat bergegas menuju jalan keluar, mencoba mengejar Bos Besar Feng.
"Kamu salah, benar-benar salah! Kalau aku punya kekuatan di perusahaan ini, kenapa aku masih harus memulai karirku dari pemagang kecil?" Stefanie merasakan rasa paling bersalah pada saat ini.
Tetapi hanya hati nuraninya saja yang bersalah, di depan orang-orang, dia tidak berani mengakui hubungan rahasianya dengan Darren Feng.
"Kamu masih bisa arogan ya! Sampai hari ini, aku sudah dipecat dari perusahaan, aku sudah dibenci oleh orang tuaku. Aku sudah tidak punya tempat lagi untuk pulang, dan kamu masih tidak mau mengatakan yang sejujurnya padaku? Stefanie, aku membencimu!" Julia Liu mengangkat ujung pisau lagi, mengarahkannya lagi ke dada Stefanie.
"Tidak ya tidak, kamu masih mau aku berbicara apa padamu? Hanya kamu yang tidak mau mempercayaiku, Julia Liu, kamu benar-benar linglung! Kamu hanya tidak bisa menerima hal ini saja, oleh karena itu kamu menyalahkanku sekarang, kamu menyudutkanku, sedangkan aku, betapa sialnya aku? Kamu jangan mengarahkan pisau itu kepadaku, ini adalah senjata yang tajam. Lebih baik letakkan dulu, kalau ada masalah, kita bicarakan baik-baik!" Yang paling membahayakan bagi Stefanie saat ini adalah bilah tajam yang hampir menusuk dirinya.
"Aku sudah memberimu kesempatan untuk menjelaskan semuanya, hanya saja kamu yang selalu tidak mau untuk bekerja sama dengan baik! Stefanie, aku benci kamu, aku sangat benci, aku ingin kamu mati! Aku beri satu kesempatan terakhir untukmu, kalau kamu tidak menjawab pertanyaanku dengan baik, maaf saja, aku tidak akan sungkan lagi padamu!" Julia Liu juga sengaja menggoyangkan ujung pisau yang dipegangnya.
"Julia Liu, tenang, letakkan dulu pisaunya, apa kamu masih sadar sekarang? Apa kamu tahu bedan yang sedang kamu pegang ini bisa disebut sebagai senjata penyerangan? Kamu terlalu linglung! Apakah masalahnya begitu besar, sampai membuatmu begitu emosional dan ingin membalaskan dendammu padaku?"
Ada beberapa karyawan perusahaan juga di antara kerumunan yang menonton mereka berdua. Beberapa karyawa wanita ada yang mengenal Julia Liu, ada juga yang sekelompok magang juga dengannya, mereka cepat-cepat membujuknya sampai wajah mereka pucat.
Jika naik ke kasus pidana, itu benar-benar bukan masalah sepele.
"Ya, ada apa ini, bicarakan semuanya baik-baik, ada hal apa yang tidak bisa dibicarakan dengan jelas. Sekarang kamu memegang pisau yang tajam, kalau begini kamulah yang salah! Kamulah yang bertanggung jawab secara pidana! Dalam kasus mencedarai orang lain, kamu tidak bisa melarikan diri dari hukuman pidana!"
Julia Liu tidak bisa mendengarkan kata-kata bujukan ini lagi.
"Kalian semua ingin memihak kepada Stefanie, kan? Kalian semua memang berdiri di pihaknya! Aku tahu, aku tahu segalanya! Dia memiliki backing di perusahaan, dia sekarang sangat cemerlang, kalian pun otomatis akan melindunginya. Sedangkan aku, aku hanyalah orang yang dipecat sekarang, dengan reputasi yang buruk, bagaimana mungkin kalian akan berdiri di pihakku, mana mungkin hah?" Julia Liu sedikit gila, ia pun terdorong untuk tertawa hahaha. Tetapi tersirat ketidakberdayaan yang kuat dari suara tawanya ini.
Pada saat ini, suara rendah datang dari kerumunan itu.
"Julia Liu, apa yang kamu lakukan?"
Semua orang mengikuti arah suara rendah itu dan melihat seorang pria muda yang tampan. Orang yang datang adalah Clayton Gu. Clayton Gu sedang mengemudi untuk pergi bekerja, tetapi ketika melewatinya, dia melihat banyak orang di sekitar sini. Dia sengaja melihat ke arah kerumunan sebanyak dua kali, saat kedua kali inilah, membuatnya mengenali Stefanie dan Julia Liu sekaligus. Tapi tidak, dia dengan cepat menghentikan mobil di sisi jalan dan melompat keluar dari mobil dengan tegas dan langsung masuk ke kerumunan orang-orang itu.
Begitu Julia Liu mendongak, ia semakin antusias saat melihat kedatangan Clayton Gu.
"Clayton Gu, tidak ada urusan kamu di sini, kamu pergi, cepat pergi dari sini! Aku tidak ingin memiliki urusan denganmu, lebih baik cepat pergi dari sini." Niat awalnya hanya untuk berurusan dengan Stefanie saja, dia tidak ingin berurusan dengan orang lain.
"Julia Liu, cepat letakkan pisau itu! Sekarang masih sempat, jika tidak, orang akan melapor polisi, dan ketika polisi datang, kamu tidak bisa melarikan diri dari penjara! Apa kamu tahu apa yang kamu lakukan sekarang? Apa kamu masih sadar sekarang?" Clayton Gu sangat tertekan, "Kita berdua saling mengenal, aku tidak ingin perkenalan kita berakhir, semua orang akan membuat hubungan yang begitu buruk!"
"Haha, apakah kamu pikir aku masih peduli tentang ini sekarang? Clayton Gu, jujur saja, kamu suka Stefanie, kan? Pikiranmu sudah berdiri di pihaknya, jadi tentu saja kamu akan berpihak padanya! Lihat, dia benar-benar menawan, satu per satu orang di sini sudah diambil jiwanya olehnya!" Julia Liu mengutarakan seluruh isi hatinya.
"Julia Liu, jangan berlebihan! Sekarang aku sedang membahas urusanmu, dan kamu malah membicarakan hal yang lain, untuk apa?" Ekspresi wajah Clayton Gu tiba-tiba terlihat malu, dia tidak menyangka, isi hatinya lagi-lagi diketahui oleh orang lain.
"Dengar, kalian sangat marah karena perkataanku? Kalian berdua berada di jalur aman perusahaan, kurang dekat apa lagi? Kenapa, kenapa di hadapanku hari ini, kamu begitu plin plan, tidak berani mengaku. Clayton Gu, kamu ini masih seorang lelaki? Jika kamu seorang lelaki, akui saja dengan penuh keberanian!" Julia Liu semakin menekanya, tersirat ejekan di wajahnya.
Singkatnya, untuk membuat kedua orang ini merasa buruk adalah tujuan perjalanannya, balas dendam adalah rencananya.
"Julia Liu, apa maksudmu dengan menyakiti kita seperti ini? Benar, aku menyukai Stefanie. Itu benar. Pikiranku juga ada di pihaknya. Di sini aku juga bisa mengakuinya, suka ya suka, ini tidak salah sama sekali. Tapi kenapa aku langsung tidak mengerti begitu ini semua keluar dari mulutnya, malah sebaliknya menjadi hal buruk yang mengerikan! Sebentar lagi sudah memasuki jam masuk kerja, apa kamu masih membuat keributan di gerbang masuk kantor? Apa kamu sudah mempertimbangkan konsekuensi dan efeknya?" Clayton Gu merasa wanita ini pasti gila!
Kalau tidak, orang normal mana yang akan berperilaku tidak normal seperti ini.
"Lihat, akhirnya mengaku juga kan, akhirnya kamu mengakui kalian berdua berselingkuh! Hari ini aku tidak akan membahas masalah aku dipecat, pergi saja kalau kamu mau pergi! Tapi kalau dia ingin pergi, tidak bisa!" Ini adalah kesempatan terakhir Julia Liu.
Pada saat ini, Clayton Gu melihat Julia Liu merasa begitu bersemangat, dengan cepat ia langsung berdiri di depan Stefanie. Dengan cara ini, dia menggunakan tubuhnya untuk secara tegas melindungi Stefanie di belakangnya.
"Jangan takut, ada aku!"
Stefanie sangat khawatir, lalu menariknya dengan keras, berusaha untuk memisahkannya. Semua dendam adalah dendam antara kedua wanita itu. Dia tidak memiliki hubungan apapun dengan Clayton Gu. Dia tidak ingin melibatkannya.
Tetapi orang ini tampaknya tidak bisa mengerti sama sekali, seperti gunung besar, menghalanginya di depan.
"Terlihat seperti penuh kasih sayang, Clayton Gu, tapi sayangnya, kamu salah membaca wanita ini! Wanita ini, dia tidak sesederhana apa yang kamu lihat dari luar! Yah, dia itu berselingkuh. Selain kamu, dia masih punya pilihan orang yang lebih tinggi darimu. Kalau tidak, hal sebesar pemecatanku saja dia masih memiliki cara untuk ini, aku tetap tidak mengerti kenapa." Julia Liu sedikit mengernyit.
Pada saat ini, di belakang kerumunan, ada sosok yang agak kaku. Darren Feng berdiri di belakang kerumunan, bernapas sedikit, tiba-tiba mendengar percakapan ini, tanpa sadar mengepalkan tinjunya.
"Mentalmu kacau, jangan selalu menganggap orang lain begitu kotor! Julia Liu, jika kamu tak kunjung sadar, tidak meletakkan pisau itu, aku akan langsung memanggil polisi!" Ini adalah kedua kalinya bagi Clayton Gu mengetahui kegilaan wanita gila ini, secara tidak sadar ia pun langsung mengambil ponselnya.
Novel Terkait
Love Is A War Zone
Qing QingLoving The Pain
AmardaMy Charming Lady Boss
AndikaNikah Tanpa Cinta
Laura WangMarriage Journey
Hyon SongHalf a Heart
Romansa UniverseCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita