Cinta Yang Tak Biasa - Bab 101 Melarikan Diri

"Wakil CEO Liu, perihal tentang anak magang Julia Liu, terima kasih banyak atas segala bantuan anda, apa anda masih mengingatnya?" Setelah Marco Liu bertemu dengan Wakil CEO Liu ini, dai berkata dengan horat dan sangat hati-hati.

Lagipula sekarang dia sedang dalam posisi ingin meminta tolong kepada orang itu, mau bagaimana pun juga dia harus merendahkan sikap, kemudian barulah dia bisa terlihat seperti orang yang meminta tolong.

"Ingat, ada apa, kamu ini ayah dari gadis cilik Julia Liu itu?" Wakil CEO Liu merupakan seorang pria setengah baya, jadi meskipun dia menganggap Julia Liu sebagai seorang gadis cilik, juga tidak keterlaluan.

"Benar sekali, ingatan Wakil CEO Liu sungguh bagus! Begini, Julia Liu bocah ini sudah bekerja dengan baik di kantor, juga tidak penah melakukan kesalahan besar apa pun, tapi hari ini tidak tahu mengapa, kantor tiba-tiba mengeluarkan sebuah peringatan bahwa dia dipecat, anak ini, memang temperamen nya agak tinggi, jika di kantor mendapat kesulitan, juga tidak tahu bagaimana cara untuk melindungi hak dan pendapatnya sendiri, apakah dia akan menangis saat pulang ke rumah?" Sesampainya di sini, Marco Liu menghela nafas panjang.

"Setelah sampai di rumah, ibunya baru menyadari ada yang berbeda darinya, saat ditanya, barulah tahu ternyata ada kejadian seperti ini, kami sebagai orang tuanya, juga sangat mengerti keadaaan anak kamu sendiri, Julia Liu kai ini, meskipun terkadang mudah emosi, tapi di atas masalah besar, dia tidak pernah berlaku ceroboh, lagipula kami juga sudah bertanya kepadanya, apakah dia sudah melakukan suatu kesalahan yang besar di kantor, dia terus menerus menggelengkan kepala dan berkata tidak, kami sebagai orang tua nya juga merasa aneh, bagaimana pun juga, mengapa perusahaan sebesar ini, bisa memberi keputusan seperti itu, Wakil CEO Liu, jika bukan karena tidak ada cara lain, apakah saya juga akan mencari anda?"

Demi anak semata wayangnya, Marco Liu pun menundukan kepala dan melanjutkan: "Kami ini, sebenarnya juga bukanlah tipe orang yang langsung protes tanpa ada alasan yang jelas, jika anak ini sungguh telah melakukan suatu kesalahan yang sangat fatal di kantor, maka jika perusahaan mengeluarkannya, ini juga adalah masalah yang dicari olehnya sendiri! Tetapi jika tidak, kita juga harus memiliki argumen yang masuk akal, benarkan? Anak itu berkata besar atau kecl, setelah terjadi hal seperti ini, pastilah akan mempengaruhi perkembangan karir anak ini nantinya, menimbulkan suatu efek yang tidak diharapkan di kehidupannya."

Marco Liu menjelaskan perkaranya dari awal sampai akhir dengan sangat detail, Wakil CEO Liu pun paham sebagian dari maksudnya.

"Jadi, anda sekarang ingin saya membantu bagaimana?"

"Wakil CEO Liu, saya rasa anda sebagai seorang wakil CEO, ketika kantor mengeluarkan peringatan seperti itu, anda tentunya bisa tahu apa yang ada di baliknya, contohnya alasan sebenarnya mengapa Julia Liu dikeluarkan, iya, kamu ingin alasan yang sebenarnya, dan bukan beberapa patah kata yang asal-asalan itu." Marco Liu berkata dengan tulus.

Wakil CEO Liu ini berpikir untuk beberapa saat, lalu dengan serius menjawab, "Karena aku yang membantu Julia Liu ini untuk masuk ke perusahaan, maka aku juga akan mencari tahu ujungnya, dan membantu kalian untuk menyelesaikan masalah ini! Tapi, aku akan mengatakannya dengan jelas dari awal, aku hanya bisa bertanggung jawab membantu kalian bertanya kepada beberapa atasan di kantor, tapi bagaimana hasil dari pertanyaanku itu, aku tidak berani menjaminnya, keahlian ku ada di bidang bisnis, dan jaringanku juga ada di sekitar dunia bisnis, bagi yang lainnya, aku ini juga tidak memiliki pengaruh yang besar!"

Marco Liu yang melihat Wakil CEO Liu sudah mengatakan sesuatu, merasa sangat berterima kasih.

"Saya yakin, jika anda turun tangan, masalah ini akan terselesaikan dengan jelas, jika anda turun tangan, dan masalah ini masih belum bisa terselesaikan dengan jelas, maka sudah tidak ada orang lain lagi yang bisa membantu Julia Liu kami ini!" Marco Liu berkata sambil menyanjungnya.

"Begini saja, tunggulah berita dariku, paling lambat sebelum nanti malam, aku pasti akan meneleponmu, ditambah lagi, pagi ini aku akan langsung mengurus negosisasi bisnis, sepanjang pagi ini, tidak sempat pergi ke kantor, jika bukan karena kamu memberitahuku tentang hal ini, aku sungguh tidak akan tahu terjadi kejadian seperti ini di kantor!" Wakil CEO Liu ini pun juga tampak agak terkejut, hal seperti ini, tidak pernah terjadi di perushaannya selama seratus tahun ini.

Tapi terkadang juga ada kecelakaan, seperti kali ini.

"Kalau begitu silahkan anda lanjutkan dulu, saya juga merasa sungkan menganggu anda seperti ini, perihal tentang Julia Liu, kami mohon bantuan anda sebesar-besarnya! Dalam kotak ini adalah daun teh, anggap saja Julia Liu kami yang memberikannya kepada anda sebagai rasa hormat!" Saat Marco Liu datang, dia tidak datang dengan tangan kosong, masa-masa sekarang ini, saat meminta pertolongan seseorang tentunya tidak bisa datang begitu saja dengan tangan kosong, jika tidak ada barang yang sedikit berharga saja di tangan, maka permintaan tolong ini tidak akan dianggap ada.

"Repot-repot sekali!" Wakil CEO Liu yang melihat kotak itu, awalnya menolaknya, tapi pada akhirnya juga menerimanya.

Di sisi lain, setelah kotak berisi daun teh itu diterima, Marco Liu pun menghela nafas panjang, dengan orang menerima hadiah darinya, maka orang itu akan mengurus masalahnya dengan serius, jika bahkan hadiah ini tidak diterimanya, maka itu berarti masalah ini sudah tidak ada harapannya lagi, zaman sekarang ini siapapun juga tidaklah bodoh, terlebih lagi seorang pria paruh baya yang telah menduduki posisi atas dalam waktu yang cukup lama.

Di sore hari, pimpian HDR perusahaan menyambut seorang pengunjung lain yang tidak disukai oleh bagian bisnis, tentunya orang itu adalah Wakil CEO yang dimintai bantuan oleh Marco Liu.

Sedangkan Wakil CEO Liu ini, di kantor nya merupakan bidang keahliannya, sesampainya di kantor hal pertama yang dia dengar adalah peringatan tentang pengeluaran itu dikeluarkan oleh pihak HRD, di atas kertas peringatannya pun ada cap dari bagian HRD.

Jadi tanpa banyak basa basi, Wakil CEO Liu pun segera mencari pimpinan dari bagian HRD.

"Yo, Wakil CEO Liu, anda seorang yang amat lah sibuk, di kantor ini pun snagat jarang sekali melihat anda, hari ini bagaimana ada waktu luang untuk datang ke kantor HRD ini?" Mereka berdua dalah atasan di perusahaan ini, jadi pembicaraan di antara mereka pun tidak terlalu sungkan, karena hubungan yang tidak terlalu dekat, jadi kesopanan yang umum pun masih diperlukan.

"hehe, apakah jika tidak ada waktu luang bisa mengunjungi departmen kalian? Sobat, kamu mengurus para pekerja ini masihlah lebih nyaman, setiap hari berada di dalam ruangan dingin ini, tidak terkena angin dan tidak terkena hujan, bagaiaman bisa tahu kesusahan kami yang harus bekerja di luar kantor?" Wakil CEO Liu ini juga adalah seorang pemimpin yang solid, dulu di departmen bisnis dia mulai dari jabatan paling rendah dan selangkah demi selangkah mulai naik, sangat tidak mudah baginya untuk mencapai jabatannya sekarang.

"Tapi saat penjumlahan akhir bulan, bukankah semua anggota dari departmen bisnis sangat senang, pencapaian kalian di departmen bisnis, hampir mencapai dua kali lipat dari gaji kami di bagian HRD, bahkan bisa lebih dari 3 atau 4 kali lipat, mengeluarkan sesuatu, tentu akan mendapat balasan yang setimpal, di sini kesulitan seperti ini, itu hanya untuk melayani orang lain!" Pimpinan bagian HRD meratapi dengan tulus keputusasaannya dibandingkan dengan departmen bisnis.

"Sepanjang pagi aku berada di luar terus untuk negosiasi bisnis, dan belum sama sekali masuk ke dalam kantor, begitu kembali, aku dengar kalian di HRD mengeluarkan seorang anak magang yang baru? Sebenarnya apa yang terjadi?" Wakil CEO Liu juga adalah seseorang yang cerdik, dalam memimpin topik pengeluaran.

"Eh, yang kamu maksud itu si Julia Liu itu ya! Aku tidak akan menutupinya darimu, orang muda zaman sekarang ini, benar-benar tidak beretika, hari ini pagi-pagi buta dia sudah datang ke kantorku dan membuat keributan? Anak magang yang baru ini terlihat begitu lemah gemulai, aku kira dia adalah seorang gadis yang lembut, saat dia diam saja sih baik-baik saja, begitu dia membuka mulutnya, dia benar-benar gila, benar-benar seorang lunatik yang tidak berakal sehat!" Begitu mengungkit tentang Julia Liu, pimpinan bagian HRD itu teringat akan pengalaman buruk yang menimpanya di kantor tadi pagi.

Wajah Wakil CEO Liu menjadi sedikit suram, dia sama sekali tidak menyangka, seorang pimpinan bagian HRD yang bermartabat ini memiliki kesan yang buruk terhadap Julia Liu, ini sungguh berada di luar perkiraannya.

"Kantor ini mengeluarkan orang, tentunya juga mempunyai suatu alasan bukan? Yang baik-baik saja, lalu tiba-tiba dikeluarkan, orang itu pasti akan merasa sedih dan sangat terpukul, iya kan? Apakah anak magang baru itu membuat suatu kesalahan besar yang fatal saat sedang bekerja?" Wakil CEO Liu juga merasa ini merupakan suatu alasan yang paling masuk akal baginya.

"Kesalahan besar? Bukankah itu merupakan suatu kesalahan besar?" Pimpinan bagian HRD itu juga tidak menganggap Wakil CEO Liu sebagai orang luar, melihatnya berinisiatif untuk bertanya, dia pun tak berhenti berceloteh.

"Sebenarnya hal ini, jika kamu menanyakan tentang alasannya, aku sungguh tidak bisa mengatakannya! Kamu pastilah akan bertanya mengapa, bukankah peringatan dikeluarkan ini dikeluarkan oleh bagian HRD? Bukankah di kertas peringatan itu ada cap dari bagian HRD, tidak salah, semua itu memang diurus oleh bagian HRD, tapi ingin mengeluarkan orang itu, bukanlah keinginan dari kami orang HRD!"

Pimpinan HRD itu bangkit berdiri dan menutup pintu kantornya, serta menguncinya, memastikan apa yang mereka bicarakan di dalam tidak akan bocor keluar.

Wakil CEO Liu dari departmen bisnis itu pun melipat tangannya, dia merasa bingung, "Iya, aku juga sama dengan mereka, ada banyak sekali pertanyaan yang kusimpan."

"Sebenarnya, kami di bagian HRD juga hanya mendengarkan perintah dari atasa, ini semua adalah keinginan dari atasan!" Pimpinan HRD itu menunjuk ke langit-langit di atasnya.

Wakil CEO Liu tidak paham untuk sesaat, akhirnya setelah beberapa saat kemudian barulah dia merespon, "Yang kamu tunjuk itu adalah Presdir yang baru? Ini keinginannya? Presdir baru ini akan mengeluarkan tiga orang pekerja, jadi Julia Liu ini secara tidak sengaja tertendang keluar? Apa begini maksudnya?"

JIka sungguh bermasalah dengan Presdir baru yang baru saja datang itu, maka masalah ini bertambah rumit, karena Presdir yang baru datang itu, dengar-dengar sangat berbakat, dan kemampuannya sangat luar biasa, jadi dia berencana untuk mengeluarkan tiga pekerja, saat ini, siapa pun yang berani macam-macam dengannya, maka konsekuensi mereka nantinya pun hanya akan berakhir dengan kepahitan.

"Kira-kira begitulah, tapi kejelasan karena apanya, atasan tidak mau mengatakannya, sebenarnya atasan kita itu juga tidak mengatakannya dengan jelas sendiri, semuanya dikatakan lewat asisten pribadinya selama rapat. Pagi ini saat sampai di kantor, belum saja aku duduk dengan benar, aku sudah cepat dipanggil ikut rapat? Ini masalahnya! Mereka hanya mengatakannya dengan lisan menyuruh kami dari bagian HRD untuk langsung mengurusnya! Urusan lainnya kamu diminta untuk tidak banyak ikut campur!"

Pimpinan bagian HRD itu tampak ragu untuk mengulang kronologinya dari awal hingga akhir.

"Tapi, seorang anak magang, meskipun melakukan suatu kesalahan sekali pun, juga tidak akan mungkin berurusan dengan Presdir baru yang barusan datang bukan? Bukankah di antara itu seperti ada sesuatu yang disembunyikan dari kita?" Wakil CEO Liu masih tidak bisa memahaminya.

"Eh, ya maka dari itu, siapa yang tahu? Tapi, perihal tentang masalah ini, lebih baik jangan kalian gali lebih dalam! Presdir baru ini akan mengeluarkan 3 orang, ini baru orang pertama, siapa yang tahu siapa korban selanjutnya? Siapa pun juga tidak ada yang tahu." Pimpinan HRD itu berkata dengan rasa khawatir yang membayangi hatinya.

Novel Terkait

Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu