Cinta Yang Tak Biasa - Bab 63 Pria Itu (1)

Begitu dia mengucapkan nama Clayton Gu, Stefanie merasa lega, untung saja, namanya sama dengan nama di kartu identitas yang dia temukan, kalau begitu, pria di hadapannya yang bernama Clayton Gu ii, hampir saja menabrak dirinya, dan tidak menyadari bahwa dia telah kehilangan dompetnya.

Dia mengeluarkan sebuah dompet berkulit hitam dari dalam tasnya.

Mata Clayton Gu bersinar dengan cerah ketika dia melihat dompetnya, dia segera menjawab, "Tidak salah lagi, itu adalah dompetku, kamu menemuinya darimana?" dia segera mengulurkan tangannya untuk mengambil dompetnya.

Dengan cepat Stefanie melihat gerak-geriknya, dan segera menarik kembali dompetnya, tentu saja Clayton Gu tidak bisa mengambilnya, "Tunggu dulu, namamu memang sama, dompet ini, bisa dikembalikan kepadamu, tetapi, sebelum mengembalikannya kepadamu, sepertinya kamu harus meminta maaf padaku."

"Kenapa? Apakah karena aku tidak tepat waktu memberitahu namaku, kamu jadi marah? Jika benar seperti itu, maka aku tidak keberatan untuk meminta maaf padamu!" ternyata pangeran piano yang diakui oleh Universitas H ini, hatinya sangat baik.

"Tentu saja bukan, aku tidak sepicik itu, aku menyuruhmu untuk meminta maaf kepadaku, karena ketika dompetmu terjatuh, kamu berlari dengan cepat, bagaimana menjelaskannya, kamu berlari dengan cepat seperti angin, dan tiba-tiba melewati sampingku, aku hampir saja terjatuh karenamu!" dia masih merasa takut.

"Ternyata seperti itu, kalau begitu sudah sepatutnya aku meminta maaf padamu! Pada saat itu aku sedang terburu-buru untuk datang ke perpustakaan, jadi aku tidak memikirkan banyak hal! Jika kamu merasa takut, maka aku benar-benar minta maaf kepadamu!" kali ini, Clayton Gu yang merupakan seorang pangeran piano dengan tulus mengucapkan permintaan maaf kepada Stefanie.

"Baiklah! Aku akan mengembalikan dompetmu, lain kali jaga baik-baik barangmu! Jika diambil oleh orang lain, mungkin mereka tidak akan seperti aku yang baik hati, dan juga tidak semua orang beruntung, sampai bisa bertemu lagi di perpustakaan!" Stefanie memang sedang mencari pemilik dompet ini, tentu saja pada akhirnya dia mengembalikan dompet ini kepadanya.

"Terima kasih, sangat terima kasih!" Clayton Gu sekali lagi mengucapkan terima kasih, dia membuka dompetnya, dan barang di dalam dompetnya tidak ada yang berkurang, sepertinya dia telah bertemu dengan seorang mahasiswi yang sangat baik.

"Bubarlah, masalah ini telah selesai, lakukan apa yang perlu kalian lakukan, jangan berkerumun di sini!" kata perpustakawan smabil berdiri untuk menjaga ketertiban.

Dengan cepat, mereka semua bubar.

Stefanie mengembalikan dompetnya, lalu mengeluarkan Library Card-nya dari dalam tasnya, lalu meletakkannya di meja, lalu mengatakan beberapa judul buku yang akan dia pinjam.

Kali ini, giliran Clayton Gu yang terkejut, "Apakah kamu mahasiswi baru dari jurusan kimia? Buku yang ingin kamu baca ini, ada termasuk 2 buku yang ingin aku pinjam. Aku tidak menyangka akan sangat kebetulan seperti ini, sepertinya kita adalah teman satu jurusan di universitas ini."

Dalam pikiran Clayton Gu, wanita yang memilih jurusan kimia ini, memang sangat sedikit, tetapi wanita di hadapannya ini, telah meninggalkan kesan yang sangat dalam di hatinya.

"Namaku Stefanie!" karena masalah dompet telah diselesaikan, dan dia juga meminta maaf atas perbuatannya, Stefanie merasa dirinya seharusnya menjalin hubungan dengan seseorang, lagipula di lingkungan baru ini, lebih baik menjalin seorang teman, daripada memiliki seorang musuh!

"Stefanie, nama yang bagus!" Clayton Gu memuji namanya, sambil mengeluarkan Library Card dari dompet yang telah dikembalikan kepadanya.

"Buku-buku yang kamu inginkan, ada di dalam rak buku perpustakaan." perpustakawan itu memeriksanya di dalam komputer, lalu mengatakan nomor rak buku, jika mengikuti nomor rak buku, kita bisa dengan mudah menemukan buku yang kita inginkan.

"Terima kasih!" Stefanie mencatat nomor rak buku tersebut, dan bersiap untuk masuk ke dalam untuk mencari bukunya.

“Jika kamu tidak terburu-buru, tunggu aku, kita akan masuk bersama.” Clayton Gu buru-buru menghentikan Stefanie, dan buru-buru melaporkan kepada perpustakawan buku apa yang ingin dia pinjam.

Pada akhirnya, mereka berdua masuk bersama ke dalam perpustakaan.

"Kamu pasti tidak berasal dari Kota B?" tanya Clayton Gu kepada Stefanie sambil mencari bukunya.

"Betul, bagaimana kamu mengetahuinya?" jawab Stefanie dengan jujur, dan juga bingung.

"Aku mendengar nada suaramu, terdengar sedikit berbeda, ketika aku mendengarnya dengan teliti, aku dapat dengan mudah mengetahuinya, karena itu aku bisa mengetahui bahwa kamu bukan berasal dari Kota B." jawab Clayton Gu.

Kemudian mereka berdua tidak berbicara lagi, mereka mencari rak buku yang mereka cari dan mulai dengan sepenuh hati mencari buku yang mereka inginkan.

Deretan rak buku yang tinggi, buku yang tebal, dan ada bau tinta yang kuat, ada mahasiswa yang duduk, bersandar, atau bersandar di rak buku, semuanya memegang buku yang mereka sukai, dengan penuh perhatian dan sangat berdedikasi, jika melihat hal yang menarik, mereka akan menaikkan sudut mulut mereka dengan tidak wajar, dan mereka terlihat sangat bersemangat.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu