Wahai Hati - Bab 86 Kejadian saat itu
Ketika aku melihat sendiri bahwa Michael Li dari orang hidup berubah menjadi orang mati, aku langsung terbodoh, kedua mataku muncul bintang-bintang, jantungku mulai berdetak tidak teratur, sebuah perasaan muncul yang tidak dapat digambarkan, aku tidak percaya, Fetrin membunuh orang, dan dia membunuh orang dihadapanku!
Dalam sekejap, sebuah adegan dari 4 tahun yang lalu tiba-tiba muncul dibenakku, itu adalah adegan Ibuku membunuh dengan gila. Pada saat itu, aku juga sangatlah ketakutan, tetapi adegan itu sudah tertanam dalam dibenakku, terkadang aku bisa teringat kejadian itu, setiap kali teringat, aku akan merasa sangat mengerikan, aku masih tidak percaya bahwa Ibuku membunuh orang, hanya saja, pada saat itu dia membunuh juga karena di keadaan yang sangat terpaksa, dipaksa untuk membunuh orang. Namun sekarang, Fetrin bisa tidak membunuh orang, tetapi hanya karena sebuah perkataan Michael Li, Fetrin langsung membunuhnya tanpa keraguan, dia tampaknya menggunakan tindakan ini untuk membuktikan bahwa dia dapat memutuskan hidup atau matinya seseorang dengan sesuka hati.
Ini benar-benar mengguncang jiwaku, dan yang lebih membuatku tidak percaya adalah, Fetrin bahkan bisa seni bela diri, kalau tidak, hanya dengan dia seorang wanita, bagaimana mungkin dengan satu gerakan langsung mengambil nyawa Michael Li! Dalam sesaat ini, aku tiba-tiba merasa bahwa Fetrin sangat sangatlah asing, aku hampir tidak mengenalinya, aku menatapnya, terbengong sangat lama, kemudian dengan polos berkata: “Kamu membunuh orang?”
Fetrin tersenyum, seolah-olah hanya menginjak mati seekor kecoa, berkata dengan datar: “Tidak apa-apa, aku tidak membunuhnya, dia bunuh diri!”
Sebuah kebohongan besar, Fetrin berkata dengan tenang, raut wajah yang alami, seolah-olah dia benar-benar tidak membunuh orang, dia juga tidak peduli dengan hal ini sama sekali, tampaknya apa yang dia katakan maka itulah, dia mengatakan bahwa Michael Li bunuh diri, maka Michael Li bunuh diri.
Aku tidak bisa mempercayainya, Fetrin menganggap dirinya sendiri sebagai hakim? Atau apakah dia benar-benar dapat menghapus bukti? Tetapi ini tidak realistis, meskipun aku tidak mungkin mengekspos Fetrin, tetapi ada begitu banyak orang ditempat kejadian, semuanya adalah saksi mata, didalamnya masih ada sekelempok bawahan Michael Li, mereka semua dapat membuktikan bahwa Fetrin yang membunuh Michael Li, ketika bukti sudah sangat kuat, bagaimana Fetrin bisa lolos dari hukumannya?
Namun, terhadap ini, Fetrin tampaknya sama sekali tidak khawatir, setelah dia selesai mengatakannya padaku, dia berkata kepada pria berjas putih: “Kamu tinggal untuk menyelesaikan, aku pergi dulu!”
Kemudian, Fetrin menepuk aku yang terbodoh, memberi isyarat bahwa aku pergi bersamanya.
Aku baru kembali tersadar, dengan segera menganggukan kepala, aku tahu ini adalah tempat kejadian kriminal, kami tidak seharusnya tinggal lama disini, semakin cepat meninggal tempat kejadian maka semakin baik. Jadi, aku bergegas berlari ke sudut dinding, memapah Olive yang ketakutan sampai terbodoh, lalu membawanya berjalan keluar.
Roh Olive sudah sepenuhnya keluar, rangsangan yang dia terima hari ini sudah terlalu besar, tahap per tahap, dia sama sekali tidak bisa menahannya, dan tadi, dia hampir saja menerima penghinaan dari sekelompok iblis lagi, dia sangat ketakutan pada saat itu, kemudian akhirnya dengan tidak mudah melarikan diri dari neraka, dia dengan mata kepala sendiri menyaksikan adegan kematian Michael Li, keberaniannya telah terkejut sampai menghilang, dia yang sekarang tampaknya sudah tidak sadar diri lagi.
Tubuh Olive terus menerus gemetaran ringan, terutama setelah berjalan dibelakang Fetrin, Olive semakin ketakutan, secara tidak sadar dia takut kepada Fetrin, atau dapat dikatakan, aura Fetrin masih membawa aura pembunuhan yang masih belum hilang, memang sangatlah membuat orang ketakutan.
Aku memapah Olive berjalan keluar dari bar yang masih di renovasi ini, lalu memapahnya lagi menaiki mobil Fetrin, aku sendiri juga masuk kedalam mobil.
Ketika Fetrin menyalakan mobil, aku teringat Jeno, lalu dengan segera berkata: “Masih ada Jeno!”
Fetrin menjelaskan dengan santai: “Tidak membutuhkannya lagi, hari ini aku akan mengurus selesai semua hal Keluarga Li, tidak ada orang yang berani melawanmu di kota ini lagi nantinya, kamu juga tidak akan berada dalam bahaya lagi, jadi tidak memerlukan pengawal lagi!”
Selesai berbicara, Fetrin menginjak pedal gas, dan mobil pun melaju pergi.
Aku memandangi Fetrin, dalam sesaat juga tidak bisa berkata-kata. Dia memang bukanlah Bibi Fetrin yang aku kenal, dia yang sekarang, terlalu kuat terlalu misterius, aku merasa tidak ada hal yang tidak bisa diselesaikan olehnya, dia baru saja membunuh seorang bos bawah tanah, tetapi dia bahkan tidak peduli sama sekali, dia sampai akhirnya masih bisa mempertahankan kesantaiannya.
Ketika aku sedang terbengong, Fetrin bertanya kepadaku lagi: “Tuan muda, kamu akan kemana, aku akan mengantarmu!”
Aku menenangkan pikiranku, kemudian memberitahunya sebuah alamat hotel, ini adalah hotel yang ku tempati tadi malam, disekitaran sekolah, karena Jeno akan melindungiku, jadi aku tidak tinggal di asrama sekolah, dan tinggal dihotel bersama Jeno.
Seperjalanan sangatlah hening, Fetrin langsung mengendarai mobil sampai pintu depan hotel.
Aku dan Olive turun dari mobil terlebih dahulu, Fetrin juga turun dari mobil, dia melihatku membawa Olive ke hotel, mengira bahwa aku akan melakukan sesuatu, kemudian berbisik ditelingaku, berkata: “Begitu cepat mengganti pacar lagi?”
Aku langsung menyangkal: “Dia bukan pacarku, kamu susah salah paham!”
Jelas, bahwa Fetrin sama sekali tidak mengenal Olive, aku juga tidak ingin mengatakan keluar hal-hal sebelumnya tentang Olive, jadi aku tidak menjelaskan terlalu banyak.
Setelah Fetrin mendengar jawabanku, tiba-tiba mengeluarkan senyum yang memiliki maksud, kemudian lanjut berbisik: “Bahkan jika benar juga tidak apa-apa, dengan identitasmu adalah hal normal mencari beberapa pacar. Baiklah, aku masih perlu pergi mengurus masalah, aku pergi dulu!”
Selesai berkata, Fetrin kembali ke mobil, mobil dengan segera nyala, lalu melaju dengan cepat!
Setelah Fetrin pergi, aku menyerahkan kartu kamar kepada Olive, dan menyuruhnya tunggu sebentar dikamar yang kutempati semalam. Dan aku pergi ke pinggir jalan sendiri, lalu membeli satu set pakaian kasual wanita. Penampilan Olive saat ini sangatlah menyedihkan, pakaiannya telah sobek, aku tentu saja tidak mungkin membiarkannya kembali ke sekolah dengan penampilan seperti itu, jadi membantunya membeli pakaian baru.
Setelah selesai membeli pakaian, aku kembali ke kamar hotel, Olive dengan terbengong menungguku di dalam kamar, begitu aku memasuki kamar aku langsung memberi pakaian itu kepadanya, menyuruhnya pergi membereskan penampilannya terlebih dahulu.
Olive memegang pakaiannya, lalu melihatku sekilas dengan penuh perasaan, kemudian dia pergi ke kamar mandi. Di dalam, Olive mandi sangat lama, aliran air membuatnya sedikit kembali sadar, juga menghilangkan rasa ngantuk dan lelah, dia merasa tubuhnya sangatlah kotor, jadi dia terus menerus mencucinya. Dia merasa pikirannya sangat kotor, memerlukan siraman air terus-menerus, tampaknya dengan seperti ini terus mandi, dia baru bisa sedikit membaik.
Tidak tahu berapa lama, Olive akhirnya mengganti pakaian baru dan berjalan keluar dari kamar mandi.
Wanita cantik keluar dari kamar mandi, memiliki sebuah kesegaran dan keindahan sendiri, dan godaan yang tak tergambarkan. Tetapi pada saat ini, aku sedang duduk melamun di tempat tidur, sama sekali tidak memperhatikan Olive, didalam benakku terus-menerus muncul adegan Fetrin membunuh Michael Li, ketegasan dan kekejamannya mengejutkanku, kesantaian dan kedataran dia setelah masalah, juga mengejutkanku. Aku tidak tahu apakah Fetrin benar-benar bisa menutupi kejadian besar seperti ini, tetapi alam bawah sadarku masih mempercayainya, lagipula, dengan kemampuannya saat ini, sudah melewati perkiraanku dari awal. Aku seharusnya tidak perlu mengkhawatirkannya, tetapi aku tetap tidak bisa menahan untuk memikirkan kemisteriusan dan kekuatannya, dan juga sebuah perasaan asing yang diberikan padaku, aku sedikit tidak terbiasa bersamanya tadi, ada beberapa perkataan juga sulit diucapkan. Sekarang setelah menenangkan diri, aku baru menyadari bahwa aku memiliki banyak pertanyaan, jika bisa, aku benar-benar ingin mengerti Fetrin secara menyeluruh.
Ketika aku sedang berpikir, tiba-tiba sebuah aroma harum tercium dihidungku, aku segera mengangkat kepala, baru menyadari bahwa Olive sudah selesai mandi dan sedang berdiri dihadapanku lalu menatapku.
Matanya penuh dengan perasaan mendalam, tatapan matanya seolah-olah memiliki banyak perkataan yang diingin dikatakan kepadaku, dia dengan begini menatapku, setelah beberapa saat, dia baru berkata kepadaku: “Terima kasih, Chandra, sungguh sangat terima kasih!”
Aku dapat melihat bahwa ucapan terima kasih ini datang dari lubuk hati paling dalamnya Olive, bahkan matanya juga sedang berbicara, ada banyak perkataan didalamnya.
Sebenarnya juga sangat kebetulan, aku sudah menyelematkan Olive beberapa kali, tetapi setiap kali sepertinya ketika dia dianiaya, pertama kali ketika Gunawan ingin mengambil foto bugil dirinya, kedua kali, ketika orang mabuk di bar ingin mencabulinya, ketiga kalinya adalah kali ini. Masalahnya lebih besar, ada begitu banyak orang yang ingin memperkosanya pada saat bersamaan, dan aku menyelematkannya disaat yang tepat, Olive pastinya sangat berterima kasih padaku, bantuan seperti ini terhadap Olive, mungkin lebih besar daripada menyelamatkan hidupnya. Bagaimanapun, anak gadis paling mementingkan masalah kesucian, terutama seperti Olive yang merupakan primadona polos disekolahnya, pastinya lebih memerhatikan hal ini.
Aku sendiri juga sangat senang, dapat menyelematkan Olive dari kejahatan, hal yang paling kubenci adalah seseorang yang ingin mencabuli seorang gadis. Jadi aku akan berusaha yang terbaik untuk mencengah hal ini terjadi. Terhadap terima kasih Olive, aku juga menjawabnya dengan tulus: “Tidak apa-apa, ini adalah seharusnya yang kulakukan!”
Setelah mendegar jawabanku, mata Olive tiba-tiba menyipit, mengeluarkan senyuman, namun senyum ini tidak bertahan lama, dengan segera dia kembali serius lagi, dengan perlahan berjalan kearahku, lalu duduk disampingku, dan menatapiku, tatapan matanya sangat terus terang tanpa bersembunyi sedikitpun.
Aku merasa wajah sampingku mulai memanas karena dilihati olehya, mungkin juga karena matanya memancarkan panas yang tidak biasa, mungkin karena dilihat sangat lama jadi tidak nyaman, intinya wajah sampingku sedikit berwarna kemerahan.
Aku baru hendak memalingkan wajahku untuk menghilangkan kecanggungan ini, Olive tiba-tiba berkata: “Chandra, apakah kamu dapat memberitahuku, sebenarnya apa latar belakang keluargamu?”
Mendengar ini, aku sepenuhnya dengan jujur menjawab: “Aku juga tidak tahu!”
Jika itu dimasa lalu, ada yang bertanya padaku pertanyaan ini, maka aku akan menjawab, keluargaku membuka sebuah perusahaan kecil, tetapi sekarang, aku benar-benar tidak bisa menipu diriku sendiri dan orang lain lagi, aku benar-benar tidak tahu apa latar belakang keluargaku yang sebenarnya.
Setelah Olive selesai mendengarnya, dia terhenti sejenak, lalu bertanya: “Aku sangat penasaran, latar belakang keluargamu sangatlah kuat, tetapi mengapa Ibumu saat itu dihukum 10 tahun penjara karena pembelaan diri?”
Mendengar ini, aku tiba-tiba terkejut, aku baru mengingat bahwa hari ini aku ingin mencari Olive mengobrol untuk mengetahui kejadian saat itu, tetapi tadi melewati begitu banyak hal, kepalaku sedikit tertengun, terbengong, dan malah menunda masalah ini. Sekarang Olive bertanya, detak jantungku semakin cepat, pertanyaan dia adalah masalah yang ingin kuketahui, aku juga sangat penasaran, sebenarnya apa yang terjadi saat itu.
Jadi, aku dengan segera memandang Olive, lalu bertanya dengan serius: “Olive, aku tanya padamu, saat itu sepupumu datang kerumahku lalu menculik dan merampok Ibuku, sebenarnya spesifiknya apa yang terjadi?”
Novel Terkait
Sang Pendosa
DoniMenantu Hebat
Alwi GoThick Wallet
TessaTakdir Raja Perang
Brama aditioTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniVillain's Giving Up
Axe AshciellyGet Back To You
LexyPrecious Moment
Louise LeeWahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)