Wahai Hati - Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
Hawa membunuh Michael Li akhirnya terungkap, dari kepala sampai kaki mengeluarkan hawa pembunuhan yang kental, dia tampaknya sudah menentukan, malam ini aku dan Jeno pasti akan mati dan dimakamkan disini.
Sebenarnya Jeno hanya menganggap Michael Li sebagai anak domba yang akan disembelih, sekarang tiba-tiba melihat Michael Li dingin dan penuh percaya diri, dia malah merasa tertarik, lalu menghentikan langkahnya, melihat Michael Li sambil mencibirnya, lalu dengan penuh hasrat berkata :"oh? aku sangat ingin tahu, dari mana datangnya rasa percaya dirimu? "
Michael Li mendengus, dengan cemberut berkata :"sebentar lagi kamu akan tahu. Yudis, kamu sudah boleh keluar !"
Begitu Michael Li selesai berbicara, tiba-tiba muncul sesosok bayangan dari pintu, orang ini badannya sangat besar, berotot, tinggi, wajahnya sangat tenang. Sama seperti patung, dia mengenakan jas hitam, jika diperhatikan kelihatan seperti di film terminator.
Jeno meliriknya sebentar , sepertinya tidak begitu tertarik pada orang ini, lalu, Jeno melihat ke Michael Li, dengan maksud menghina berkata: "aku pikir kamu punya suatu permainan yang menarik, rupanya hanya begini saja, kamu mencari seorang pria berbadan besar untuk menghadapiku? "
Hawa membunuh Michael Li masih sama, tapi tatapan matanya, mengandung sedikit makna yang tak terduga. Yudis, sesuai dengan namanya, hanya sebuah bayangan, tepatnya, dia adalah bayangan Michael Li, setiap saat, dia selalu mengikuti Michael Li, sedikitpun tidak terpisahkan. Dia juga tidak akan diutus keluar menjalankan tugas oleh Michael Li. Malah dia tidak perlu melakukan apapun, dia hanya perlu setiap saat mengikuti Michael Li, ketika nyawa Michael Li terancam, Yudis akan keluar melindunginya, bila perlu, dia juga akan mengorbankan nyawanya demi Michael Li, dia yang seperti ini tidak bisa dianggap sebagai seorang manusia, paling hanya dianggap sebagai sebuah bayangan dalam kegelapan.
Michael Li berpura-pura menatap Jeno, dengan menjaga rahasia di berkata :"aku tidak perlu dia mengalahkanmu. Aku hanya perlu dia untuk menahanmu. "
Saat mengatakan itu, mata Michael Li tiba-tiba melihat ke arah ku, tatapannya sangat kejam dan keji, membuat sekujur tubuhku gemetaran, aku belum bereaksi, apa maksud perkataannya ini, suara dingin Michael Li sekali lagi bergema : "Yudis, bunuh !"
Segera, Yudis yang berada di pintu berubah menjadi bayangan hitam, hanya dalam sekejap mata, dia telah berada di hadapan Jeno.
Jeno tidak bersikap dingin, dia mendadak mengelak, menghindari serangan pertama dari Yudis. Dan Yudis yang berbadan besar ini setengah detik pun tidak berhenti, satu tangannya lagi meninju ke arah Jeno, tinjunya keras, penuh tenaga dan cepat.
Ekspresi wajah Jeno mulai serius, di saat bersamaan, gerakannya juga bertambah cepat, dia mulai serius melawan Yudis, situasi pertarungan dalam sekejap berubah menjadi sangat sengit.
Yudis sebagai pengawal pribadi Michael Li, ilmu silatnya tentu tidak lemah, setidaknya jika dibandingkan dengan pasangan black white demon, dia masih lebih unggul, tugasnya adalah melindungi Michael Li dengan baik dan sempurna, nyawanya adalah milik Michael Li, orang seperti ini, sangat jujur dan setia tapi juga menakutkan, setiap gerakannya, sangat kuat dan kejam, serta sangat teratur, seolah-olah seperti setiap gerakannya sangat khusus, sehingga membuat orang sama sekali tidak menemukan titik kelemahannya. Bahkan Jeno, dalam sesaat, tidak tahu harus mulai dari mana, dan tidak bisa segera menyingkirkan Yudis, sebaliknya harus berkonsentrasi untuk melawannya.
Dan, ketika Jeno dan Yudis bertarung dengan sengitnya, Michael Li malah seperti seekor srigala yang menatap domba, dengan penuh hasrat dan bengis menatap ke arah ku, dan tanpa terasa dia mulai bergerak maju, perlahan-lahan berjalan ke arah ku.
Aku menemukan gerakan aneh Michael Li. Segera, aku langsung mengerti, maksud perkataan dia tadi, dia ingin memanfaatkan Yudis yang sedang menahan Jeno, untuk menyerang ku !
Setelah mengerti hal ini, aku mulai waspada, aku tidak tahu kekuatan Michael Li seberapa hebat, tapi dia sebagai seorang kaisar bawah tanah, membunuh ku pasti lebih mudah daripada membunuh seekor semut, apalagi saat ini tatapan matanya dingin menusuk, sungguh membuat orang ketakutan.
Aku sedikit gugup dan panik, jantungku berdetak kencang, aku sambil memapah Olive mundur, sambil meneriaki Jeno.
Rupanya Jeno sudah melihat Michael Li sedang mencoba melakukan sesuatu, tapi sayangnya, dia tidak boleh memecahkan konsentrasinya, bahkan, dia harus memusatkan pikiran dan tenaga nya untuk menghadapi Yudis, baru tidak dilukai oleh nya.
Yudis terus mengawasinya, dari awal terus lengket pada Jeno, selain itu, setiap gerakannya sangat berkesinambungan, sama sekali tidak memberikan waktu kepada Jeno untuk bernafas, tujuannya sangat jelas, yaitu tidak berhenti nya menghalangi Jeno, agar dia tidak bisa membantu aku.
Benar saja, Michael Li yang sangat licik dan berbahaya, dia tahu tidak ada yang bisa mengalahkan Jeno, tapi untuk melawan aku yang lemah dan tidak punya tenaga ini, sangatlah mudah, begitu dia berhasil menangkap ku, maka Jeno akan menyerah dan membiarkan orang menangkapnya. Trik yang sangat bagus yaitu menangkap musuh utama agar pasukan ikut menyerah !
Awalnya aku mengira, ada Jeno, maka aku tidak perlu khawatir, serahkan semuanya pada dia. Tapi sampai disini, aku baru menyadari, ada hal yang tidak bisa dianggap remeh dan enteng, aku sendiri tidak punya kekuatan dan sulit untuk melakukannya, setiap saat bisa masuk dalam bahaya, dan menjadi beban. Saat ini, aku melihat Michael Li mendekatiku, dalam hati hanya bisa merasakan ketakutan dan tidak punya cara apapun lagi, aku menyadari diri sendiri sangat tidak berguna, bahkan cara untuk memberikan perlawanan sedikitpun tidak terpikirkan, sama seperti seekor ikan di talenan. Hanya menunggu untuk dibunuh.
Ketika Michael Li sampai di hadapan ku dan saat itu juga menggunakan tangan setan nya mengarah kepada ku, Jeno cemas, dia mengabaikan Yudis, dan hanya membiarkannya diserang serta dipukul dengan keras, dia segera bergegas lari menuju ke arah ku.
Tentu saja, bayaran yang harus diterimanya yaitu, badannya terkena pukulan Yudis, tapi Jeno mengabaikannya, dia berjuang mati-matian mengambil resiko terluka, menahan, dan menangkis serangan dari Michael Li, serta memaki Michael Li : "dasar hina, apakah hanya berani melawan orang yang tidak memiliki kekuatan? orang seperti mu, tidak pantas berbicara tentang kebenaran !"
Jelas sekali, Jeno sangat memandang rendah tindakan Michael Li, tapi, Michael Li tidak terima begitu saja, dia mundur sampai jarak yang aman, berkata dengan semestinya kepada Jeno :"aturan dalam kebenaran bahwa pemenang adalah raja, dan untuk menang, segala cara boleh digunakan !"
Dengan kata-kata yang tidak tahu malu, Michael Li mengatakan tidak takut mati demi kebenaran, pantas Mike sangat aneh, rupanya belajar dari ayahnya, ini benar seperti orang di atas melakukan hal yang tidak benar penerusnya juga akan melakukan hal yang sama.
Saat ini Jeno benar-benar sangat marah, dia menjulurkan kakinya, dan menghentakkannya dengan keras, segera, dia menarik sebuah sekop, saat itu juga, Jeno memegang sekop, menunjuk kearah Michael Li dengan marah berkata : "huh, sampah tak tahu malu, lihat bagaimana aku membereskan mu hari ini ! "
Selesai berbicara, Jeno mengayunkan sekop menyerang ke arah Michael Li, sekop itu tidak ringan. Jeno memegangnya seperti memegang cambuk kulit sangat leluasa dan nyaman, gerakannya sangat lincah dan gesit, juga sangat cepat, dalam sekejap sudah berada di depan Michael Li, dan memukul Michael Li dengan menggunakan sekop.
Andai saja Michael Li adalah orang biasa, maka, dia seharusnya sudah langsung hancur ketika dipukul oleh Jeno. Tapi, Michael Li bukan orang biasa, dia bisa menjadi kaisar bawah tanah di kota ini. Bukan hanya berdasarkan pikiran dan keberuntungan, tapi karena kekuatannya yang tidak rendah, saat Jeno bertindak, Michael Li tidak panik dan kaget, dengan sangat cepat dia mengelak, dan menghindari serangan Jeno.
Yudis melihat keadaan ini, dia juga mengambil sebuah senjata, dan melawan Jeno.
Oleh karena itu, pertarungan ini menjadi duel 2 lawan 1, Yudis dan Michael Li bergabung menjadi satu, kekuatan mereka sangat menakjubkan, Yudis memang pantas menjadi bayangan Michael Li, 2 orang sama seperti 1 orang, sangat cocok dan saling melengkapi, kekuatan serangannya sangat ganas, hawa pembunuhannya sangat dingin dan menakutkan.
Jeno bukanlah orang yang mudah singgung, kungfu nya sudah mencapai tingkat sempurna dan luar biasa. dalam menghadapi serangan Michael Li dan Yudis, Jeno juga tidak akan lemah.
Hanya saja, orang hina seperti Michael Li pemikirannya tidak pernah benar, saat dia bertarung dengan Jeno, sengaja atau tidak selalu ingin mendekatiku, selalu mencari kesempatan untuk menyerangku secara mendadak. Jeno tentu saja tahu niat Michael Li, sebagai bodyguard pribadiku, tugas paling besar Jeno, adalah menjaga keselamatan ku, oleh karena itu, saat Jeno menghadapi pertarungan melawan 2 orang, selalu memperhatikan keselamatan ku, dia tidak berani terlalu dekat dengan ku, juga tidak berani terlalu jauh dari ku.
Tapi, karena pertimbangan inilah, gerakan Jeno jadi tidak leluasa. Cara tongkat pemukul anjingnya tidak bisa dikerahkan dengan kekuatan maksimal, gerakannya juga tidak bisa sesuka hati, berdasarkan situasi ini, Jeno pasti akan kalah dalam pertarungan ini, bahkan ada kemungkinan besar, jika tidak hati-hati dia akan mengalami luka berat.
Aku disamping melihat dengan ketakutan, setiap Jeno hampir terkena serangan musuh, aku terkejut sampai hampir menggigit lidah sendiri, aku benar-benar khawatir dan tegang karena Jeno, tapi di saat bersamaan, aku juga mengerti, Jeno sangat setia, keselamatannya sendiri tidak dihiraukannya, hanya menjaga keselamatanku saja, cara pukulannya adalah mengorbankan diri demi melindungi ku, andaikan aku tidak ada, aku yakin Jeno pasti bisa mengalahkan Michael Li dan Yudis, tapi dengan adanya aku sebagai beban dia, menyebabkan situasi Jeno menjadi sangat berbahaya.
Jika Jeno kalah, maka aku dan Olive juga akan ikut kalah, hari ini tujuan aku kemari karena ingin menolong orang, aku sama sekali tidak berencana bertarung hidup dan mati dengan Michael Li, sebelumnya aku membiarkan Jeno mengalahkan Michael Li, dikarenakan dia telah melewati batas. Tapi sekarang, ingin menghentikan Michael Li sudah sangat tidak ragu lagi, bisa menjamin keselamatan kita sendiri itu yang paling utama, jika begini terus, ini hanya akan berbahaya bagi kita.
Saat Jeno bertarung semakin menguras tenaga, aku mendekap Olive, dengan tenang mundur ke pintu, lalu, menghadap ke Jeno dengan cepat berkata :"Jeno, mundur !"
Jeno tanpa ragu berkata:"baik, kamu pergi dulu, aku menyusul !"
Aku tidak menunda, dengan segera membawa Olive lari meninggalkan tempat itu. Sampai saat ini Olive juga sudah hampir sadar, tapi badannya masih agak lemah, kakinya sedikit lemas, tidak bisa berlari kencang, kami seolah-olah baru berlari sebentar, sudah sampai di aula bar. Aula ini juga sedang direnovasi, ruangannya sangat besar, barangnya sangat banyak, dan sangat berantakan. Aku memapah Olive terus berjalan sampai depan pintu utama aula, baru berhenti.
Saat ini, Jeno juga sambil bertarung sambil mundur, pelan-pelan mundur sampai di dekat ku, tiba-tiba, saat Jeno sedang menggenggam sekop datang angin tornado yang sangat kencang, membuat Michael Li dan Yudis terdesak mundur, saat mereka terdesak mundur, Jeno merasa sangat kuat dan sombong. Dengan sekop menunjuk Michael Li, meninggalkan satu kalimat :"marga Li, hari ini aku mengampuni mu, tapi semua kesalahan yang kamu lakukan hari ini, lain hari aku akan datang membuat perhitungan denganmu !"
Pahlawan tidak akan mau menderita kerugian, Jeno berencana memberi pelajaran kepada Michael Li kali ini, tapi karena masalah keselamatan aku, dia hanya bisa mundur bersama ku, mengenai hutang nya dengan Michael Li. Dia ingat, berikutnya baru diperhitungkan.
Setelah memperingatkan Michael Li, Jeno segera menoleh kepada ku dan berkata : "jalan !"
Aku menganggukkan kepala, dengan cepat membuka pintu, siap untuk melarikan diri.
Tapi, begitu pintu terbuka, aku tercengang, dan detak jantung seperti terhenti, aku melihat, jalan di depan pintu bar ini, sudah berdiri sekelompok orang, jumlahnya sangat banyak, setidaknya ada sekitar 2 ratusan orang, apalagi, setiap dari mereka sangat gagah dan kuat, dan masing-masing membawa senjata seperti pisau dan tongkat besi, telah mengepung semua tempat sekitarnya, aku sudah, tidak dapat melarikan diri lagi.
Jeno yang selalu tidak takut pada apapun, melihat kejadian di hadapan nya, dia mengerutkan kening nya, matanya sedikit mengecil, dan tatapan matanya seperti tidak bersemangat, jelas sekali, Jeno juga tidak menyangka, diluar sudah ada rombongan pasukan yang menghadang.
Dan semua ini, Michael Li yang mengendalikan situasi, melihat aku dan Jeno mendadak berhenti, dia langsung tersenyum dengan puas.
Dengan rasa puas atas strategi yang telah diatur untuk mencapai kemenangan, Michael Li berjalan pelan-pelan menuju ke arah ku, sambil berjalan, dengan santai dia berkata :"tidak perlu ganti hari lain, hutang di antara kita, hari ini sudah boleh diselesaikan !"
Novel Terkait
Anak Sultan Super
Tristan XuDiamond Lover
LenaCintaku Pada Presdir
NingsiDemanding Husband
MarshallCinta Seorang CEO Arogan
MedellineMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiWahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)