Wahai Hati - Bab 74 Namaku Jeno (2)

Tapi Kenzie Zhang terlihat puas, namun beda dengan Marie. Ia menarikku dan berkata dengan cemas: "Tidak boleh, kamu tidak boleh pergi dengannya. Sangat bahaya jika kamu menemui Michael Li!"

Aku menepuk tangan Marie berusaha menenangkannya. Setelah itu aku menatap Kenzie Zhang lalu berkata: "Aku boleh pergi denganmu, tapi aku ingin melakukan hal terakhir sebelum pergi!"

Kenzie Zhang menatapku penasaran dan bertanya: "Hal apa?"

Aku berujar dengan pelan: "Minta tolong!"

Setelah selesai berujar, aku menarik napas dan berteriak ke langit yang gelap: "Tolong!!!"

Kali ini, aku benar-benar berteriak dengan sekuat tenaga, sehingga membuat diriku hampir tuli. Aku tidak mempunyai cara, aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Meskipun diriku melawan atau tidak melawan, diriku tidak bisa kabur dari mereka, bahkan bisa membuat Marie terjebak dalam bahaya. Harapanku sekarang hanyalah minta tolong, aku berharap Fetrin menyuruh bawahannya untuk melindungiku secara diam-diam, bahkan aku lebih berharap orang yang melindungiku segera keluar.

Kelompok pembalap liar melihat diriku berteriak seperti itu

Kenzie Zhang tidak tertawa, ia langsung menggunakan berkata terhadapku dengan nada sinis: "Chandra, apakah otakmu bermasalah? Apakah kamu merasa dirimu teriak seperti itu akan ada orang yang menolongmu? Sekarang kita hidup di jaman modern bukan di jaman dahulu, tidak ada lagi kesatria. Meskipun ada orang yang melihat kita menangkapmu juga akan bersembunyi, tentunya tidak ada yang ingin mencari masalah!"

Harus diakui, apa yang telah Kenzie Zhang katakan memang sangat menusuk, jaman sekarang orang yang suka menolong sudah sangat jarang apalagi tentang keamanan diri sendiri, sudah benar-benar tidak ada orang yang ingin mencari masalah. Semua orang bukan kesatria bela diri, tidak bisa bela diri, tidak mungkin membantu seseorang dan membuat dirinya terjebak dalam bahaya. Seperti kondisiku yang tengah ditangkap oleh empat-puluh orang menyeramkan tersebut, tentunya tidak ada orang yang ingin mencari mati. Mereka hanya bisa menghindar saat melihat adegan tersebut.

Tapi kadang banyak masalah bisa terjadi tanpa dugaan kita, setelah Kenzie Zhang selesai berujar, muncul lah suara batuk dari seseorang yang memecahkan keheningan. Tiba-tiba terdengar suara di semak-semak tengah jalan, seperti suara langkahan kaki.

Gerak-gerik yang begitu kecil, seperti membuat hatiku tergejolak. Diriku berubah semangat, dan aku seperti melihat harapan. Ternyata adanya Fetrin membuat diriku merasa aman. Penolong, akhirnya kamu datang.

Sepertinya Marie juga merasakan sesuatu, ia mengeratkan genggaman tanganku, terlihat sangat semangat.

Tentunya saat Kenzie Zhang dan yang lain mendengar suara tersebut, mereka juga dengan penasarannya menengok ke arah semak-semak tersebut.

Di saat semua orang tengah menahan napas, semakin terdengar jelas suara langkahan kaki, perlahan sebuah bayangan keluar dari semak-semak. Orang ini sangat istimewa, ia tidak tua namun ia memiliki paras wajah yang terlihat tua. Ia seperti mengalami kejamnya dunia, ia mengenakan baju yang sangat kuno, terlihat sangat sederhana dan tua, bahkan bajunya sangat lecek dan robek. Bahkan ia terlihat pincang saat tengah berjalan, terlihat jelas ia adalah orang pincang.

Aku merasa sangat putus asa setelah melihat ia dengan jelas, harapanku benar-benar pupus. Apa ini maksudnya menolong? Ia hanyalah pengemis di tengah jalan, aku benar-benar ingin mati saja, rasanya sangat tidak enak saat mendapat harapan tapi pupus begitu saja.

Marie juga terlihat kecewa, mimik wajahnya terlihat serius.

Kenzie Zhang dan yang lain hanya diam, mereka menunggu cukup lama dan hanya datanglah orang pincang, benar-benar tidak jelas. Di saat mereka ingin bersikap cuek terhadap orang pincang tersebut, mereka menyadari orang pincang tersebut menghampirinya. Ia jalan sangat lama, sepertinya ia jalan cukup lama padahal perjalanan cukup singkat. Kenzie Zhang dan yang lain seperti hilang kesabaran tapi mereka juga penasaran, mengapa orang pincang tersebut datang ke sini dengan susah payah?

Akhirnya di pandangan mereka, orang pincang tersebut menghentikan langkahan kakinya dan ia berdiri di depanku. Ia berhadapan dengan Kenzie Zhang, benar-benar membuatku terpisah dengan Kenzie Zhang.

Tubuh orang pincang tersebut terlihat ramping, aku melihat punggungnya seperti melihat sebuah bayangan, seperti angin yang bisa membuatnya terbang. Yang membuatku merasa aneh adalah, mengapa orang pincang tersebut seperti mempunyai niat ingin melindungi?

Di saat diriku merasa bingung, orang pincanf tersebut berkata: "Tidak baik kalian mengganggu dua orang tersebut, tidak pantas!"

Suaranya terdengar berat, tapi suaranya juga terdengar seperti orang muda

Jika ia hanyalah seorang pejalan kaki, tidak ada gunanya orang pincang yang kurus sepertinya, bukan? Apakah ia ingin menyiksa diri sendiri?

Tidak masuk akal jika Fetrin yang menyuruhnya datang untuk melindungiku, ia pasti akan menyuruh orang ahli yang mengenakan jas putih untuk menolongiku. Tidak mungkin orang pincang yang bahkan susah untuk berjalan, bukan? Ini terlihat seperti hinaan, benar-benar membuatku bingung.

Sedangkan Kenzie Zhang dan yang lain lebih merasakan kebingungan, mereka benar-benar terkejut, bahkan Kenzie Zhang terlihat bengong cukup lama dan akhirnya ia berkata dengan tidak senang: "Orang pincang, kamu tidak pergi untuk mengemis, mengapa datang ke sini untuk menyampuri masalah?"

Orang pincang tersebut menatap ke arah Kenzie Zhang dan membalas dengan santai: "Aku datang untuk menegurmu, jangan mengganggu orang!"

Orang pincang tersebut mengatakannya dengan sangat serius, tapi bagi mereka adalah sebuah lelucon.

Kenzie Zhang sudah tidak ingin basa-basi dengan orang pincang tersebut, ia memarahi orang pincang tersebut dan berkata: "Aku harap kamu segera pergi, kalau tidak kamu akan berurusan denganku!"

Aku bisa melihat kesabaran Kenzie Zhang benar-benar menghilang, orang kejam sepertinya tidak peduli jika sudah marah, meskipun orang cacat ia tetap akan menghajarnya. Aku takut masalahku akan terlibat orang lain, aku juga merasa sedih terhadap orang cacat. Oleh karena itu aku dengan terburu-buru menghampiri orang pincang tersebut dan berkata: "Terima kasih, aku sudah menerima kebaikanmu. Tapi mereka adalah orang kejam yang tidak bisa diajak kerja sama, lebih baik kamu jangan mengurus!"

Orang pincang tersebut mendengar kata-kataku, justru ia tidak menghindar dari masalah dan membalasku: "Kamu tidak perlu takut, ada aku!"

Aku benar-benar mematung, sepertinya diriku menemui orang aneh.

Kenzie Zhang benar-benar terlihat hilang kesabaran, ekspresi wajahnya berubah gelap dan ia berkata: "Sialan, ternyata ia adalah orang gila, tarik ia!"

Seorang pria yang berpostur tubuh kuat yang tengah berdiri di sebelah Kenzie Zhang langsung menghampiri orang pincang tersebut, ia menangkap lengan orang pincang itu dan ingin menariknya untuk pergi.

Tapi yang membuat orang terkejut adalah, Alfred Zhang tidak bisa menarik orang pincang tersebut, bahkan wajahnya berubah menjadi merah saat ia berusaha menarik lengan orang pincang tersebut, ia benar-benar tidak bergerak.

Semua orang benar-benar terkejut melihat adegan tersebut, sedangkan Alfred Zhang sudah kehabisan napas. Ia benar-benar merasa malu, ia langsung menggunakan kedua tangan untuk menarik orang pincang tersebut, tapi sama saja tidak berguna.

Meskipun Alfred Zhang sudah berusaha sekuat tenaga, orang pincang tersebut tetap berdiri di posisi semula dan tidak mengalami perubahan. Ia hanya membalas dengan tidak senang: "Jangan menarik bajuku, kamu tidak akan bisa menggantinya jika dirimu merobeki bajuku!"

Orang pincang tersebut mulai berkata yang tidak jelas dengan serius, bahkan bajunya sudah robek dan terlihat sangat tidak berharga, ia bahkan masih mengatakan hal yang tidak masuk akal. Ini adalah hinaan bagi Alfred Zhang, ia mengeluarkan tenaga dalam tubuh dan merobeki baju orang pincang tersebut dengan kasar. Mendadak, baju orang pincang tersebut sudah dirobek sebagian besar oleh Alfred Zhang.

Orang pincang tersebut tidak senang, ia menyikut dan memukul ke bagian dada Alfred Zhang.

Mendadak Alfred Zhang seperti terkena bom, ia benar-benar melayang dan jatuh ke lantai, setelah itu ia terjatuh pingsan.

Melihat adegan tersebut, semua orang menganga dan melototkan kedua netranya. Mereka mengira dirinya berhalusinasi, benar-benar terlihat tidak percaya.

Kecuali orang pincang tersebut, ia masih terlihat serius dan memarahi Alfred Zhang yang terjatuh pingsan dan berkata: "Sudah kukatakan jangan menarik bajuku malah tidak di dengar!"

Suara orang pincang tersebut benar-benar membuat seluruh orang terkejut, kini mereka tahu orang pincang tersebut tidak bercanda, ia benar-benar serius. Bahkan mereka mulai menyadari orang pincang tersebut bukanlah orang biasa, apalagi Kenzie Zhang adalah ahli dalam bela diri. Ia benar-benar bisa merasakan dengan jelas bahwa orang pincang tersebut sangat menyeramkan, ia dengan terkejut menatap orang pincang tersebut dan berkata: "Kamu.... Kamu.... Kamu siapa?"

Orang pincang tersebut menatap Kenzie Zhang lalu berujar dengan santai: "Namaku Jeno!"

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu