Wahai Hati - Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
Rencana lagi! Mike sungguh bisa melakukan apapun untuk mendapatkan Olive. Ia terus memaksa Gunawan, menginjak harga diriku untuk mendapattkan hati Olive. Terlihat sisa langkah terakhir, ia juga pasti membuat rencana licik lagi. Aku tidak ragu lagi dan berseru kepada Gunawan. “Apa yang ingin dilakukannya lagi, katakan kepadaku dengan jelas.”
Aku sama sekali tidak santai saat bertanya kepada Gunawan dan terus memasang wajah yang garang. Pisau Gunawan juga terus ditahanku di lehernya. Demi menolong nyawa kecilnya, ia hanya bisa mematuhi perintahku dan memberitahu pertanyaanku secara jujur. Dibawah ancamanku, ia memberitahu semuanya kepadaku.
Ternyata sejak Gunawan terluka saat itu, ia terus memulihkan lukanya di rumah. Akhirnya Mike yang membuatnya kembali lagi ke sekolah dan Gunawan mengikuti perintahnya. Tiba di sekolah, Gunawan langsung bekerja sama lagi dengan Mike.
Kerja sama mereka diawali dari rumor yang tersebar di sekolah. Gunawan terluka karena Mike, jadi Gunawan harus kembali untuk memberi pelajaran kepada Mike, tapi karena kemampuan Mike terlalu bagus, sehingga Gunawan susah untuk melawannya. Karena masalah ini juga disebabkan oleh Olive, jadi Gunawan memilih yang lebih lemah dan sengaja menyerang Olive.
Sebagai pelindung Olive, Mike pastinya tidak akan membiarkan Gunawan untuh merendahkan Olive dan masalah untuk membantu wanita cantik juga hanya boleh dilakukan olehnya. Meskipun pemuja Olive banyak, tapi mereka semua ditahan oleh Mike, ingin menolong pun tidak bisa, sehingga masalah baik seperti ini hanya bisa terjatuh di tangan Mike. Oleh karena itu, Mike bagai seorang pahlawan, mempermalukan dan memperingati Gunawan, sehingga Gunawan tidak bisa turun.
Beberapa hari Gunawan kembali ke sekolah, ia sudah dipermalukan Mike banyak kali, tapi demi rencana Mike terkabul, Gunawan juga hanya bisa menahan malu. Harga diri Gunawan digunakan untuk kemenangan Mike.
Kesan Mike di umum semakin membaik, begitupula rasa suka Olive kepadanya. Tanpa disadari, ia semakin dekat dengan Olive, hanya saja ia belum mendapatkan Olive secara resmi. Atau bisa dikatakan, ia hampir saja bisa mendapatkan Olive.
Demi mendapatkan Olive, Mike menjalankan rencana yang sempurna, yaitu melukai diri untuk mendapatkan kepercayaan Olive.
Kedua pemeran dari rencana ini terdiri dari Mike dan Gunawan.
Seperti yang diketahui oleh semua orang, Gunawan dipukul Mike hingga terluka dan tinggal di rumah sakit. Setelah tiba di sekolah, Gunawan banyak kali dipermalukan. Kalaupun ia hanyalah seekor semut, ia juga tidak tahan harga dirinya begitu saja diinjak. Apalagi Gunawan adalah lelaki yang kuat, bagaimana mungkin ia bisa menerima semua ini, jadi Gunawan bersiap untuk membalas dendam kepada Mike.
Benar, tema dari rencana mereka adalah Gunawan membalas dendam kepada Mike.
Untuk waktu pelaksaanaan acara ini dilangsungkan malam esok hari.
Malam esok hari, Mike akan makan bersama di restoran luar sekolah. Demi menunjukkan martabatnya, Mike akan mengantar dua adik kelas dari organisasi mahasiswa kembali ke sekolah.
Perjalanan menuju sekolah, Gunawan akan tiba-tiba muncul dan menghajar Mike. Pisau yang berada ditangannya sekarang, adalah persiapan untuk balas dendam esok hari. Gunawan pastinya tidak akan menggunakan pisaunya. Ia hanay berpura-pura menggunakan ini untuk menyerang Mike.
Mike pintar, ia berencana untuk membuat dirinya terlihat luka berat dan menarik simpat Olive.
Tujuan dari rencana ini adalah membuat Olive terharu dan mencairkan hati dinginnya.
Mendengar penjelasan Gunawan, aku sungguh ingin menghela nafas dalam. Bagaimana mungkin di dunia ini ada orang yang jijik seperti Mike. Ia setiap hari terus berakting, apakah tidak lelah? Sisi baik yang ia tunjukkan, sungguh memualkan.
Dan juga rencana ini, kalau ia sungguh terluka, berarti ia juga sudah mengeluarkan usahanya, setidaknya ia juga sedikit berhati kepada Olive. Tapi ia berencana akan berpura-pura terluka telat, sebenarnya tidak ingin merugikan dirinya sendiri, paling sedikit merugikan harga dirinya. Tapi biarkan Gunawan menggunakan pisaunya, setidaknya ia juga tidak terlihat lemah. Bagaimanapun dilihat ia sangat berpura-pura!
Sedangkan Gunawan juga tidak akan rugi untuk ikut serta dalam rencana ini, lagipula ia bisa menggunakan kesempatan ini untuk memperoleh kembali harga dirinya. Mike juga berjanji kepadanya, biarkan Gunawan bersembunyi di rumah untuk sementara, lalu Gunawan boleh kembali ke sekolah setelah ia mendapatkan Olive.
Bisa dikatakan Mike sangatlah pintar, tapi tidak digunakan untuk hal yang lebih berguna dan melakukan hal-hal yang licik. Ia memanglah orang penuh kelicikan. Sedangkan Gunawan sama sekali tidak memiliki pikiran, hanya bisa melakukan kejahatan bersama Mike, juga bukanlah orang baik.
Tatapanku semakin tajam mengingat semua ini. Gunawan langsung menyerah dan berkata setelah melihatku. “Mohon Kak, aku juga dipaksa. Aku tahu aku salah. Aku tidak akan menyerang Olive lagi. Aku tidak akan menerima lagi perintah Mike.”
Semuanya menjadi masalah kecil saat menghadapi masalah kematian. Gunawan kira aku ingin membunuhnya, bahkan ia rela sampai membatalkan kerja samanya dengan Mike. Tapi jawabanku adalah, “Tidak, kamu harus ikuti perintah Mike dengan baik, sama sekali tidak boleh ada kesalahan.”
Gunawan terkejut dan berkata dengan bingung, “Mengapa?”
Aku membalasnya galak, “Kamu tidak perlu peduli. Kamu lakukan saja apa yang diinginkan Mike, kamu tidak perlu mengurus yang lain. Ingat, jangan membocorkan masalah ini. Kamu anggap saja tidak pernah berbicara denganku, kalau tidak aku akan membunuhmu!”
Tanpa berpikir banyak, Gunawan sibuk berkata, “Tidak akan. Aku tidak akan membocorkannya, lagipula juga tidak bermanfaat bagiku.”
Aku mengangguk dan berkata, “Baguslah kalau kamu tahu. Kalau Mike tahu kamu mengkhianatinya, kamu juga tidak akan berakhir baik, jadi besok kamu lakukan sebaik mungkin. Aku juga tidak akan membocorkan masalah hari ini!”
Gunawan seperti terbebas dari hukuman berat dan membalas ‘baik’ dengan semangat. Aku juga tidak banyak berbicara kepadanya, lalu membiarkannya pergi.
Begitupula denganku, segera meninggalkan tempat itu.
Malam ini sudah ditakdirkan menjadi malam yang antusias. Gunawan tidak hanya memberitahu semua kebenaran, ia juga memberitahuku berita baik. Meskipun ia takut kepadaku dan ia juga tidak berani melawan Mike balik, tapi berita baik yang ia bawakan benar-benar membuat hatiku antusias. Malam esok hari, Mike sendiri yang memintanya, mau melukai dirinya untuk mendapatkan hati Olive, maka aku akan mengabulkan keinginannya. Biar ia mencoba bagaimana rasa kesakitan yang sebenarnya!
Membayang wajah ketakutan Mike esok hari, aku tidak tahan menjadi semangat dan sedikit berharap.
Waktu berlalu dengan cepat dengan antusias hatiku. Malam hari kedua akhirnya tiba, aku mengganti lagi setelan berwarna hitamku, lalu mendatangi tempat dimana Mike menjalani rencananya itu.
Ini adalah gang kecil yang berada di belakang jalan, merupakan jalan kecil untuk kembali ke sekolah, biasanya orang yang melalui jalan ini sangatlah dikit. Gang ini sangat gelap dan ada lampu jalan yang berkedip-kedip, serta aroma busuk yang melayang di udara. Mike sengaja memilih tempat ini untuk melangsungkan aksinya. Orang yang percaya diri sepertinya, tidak akan ada orang yang curiga membawa balik wanita dengan gang sepi seperti ini.
Saat aku tiba di tempat, aku memang menemukan Gunawan sedang bersembunyi di pojokan yang gelap. Sepertinya orang ini tidak membohongiku. Aku hanya perlu menyaksikan tontonan seru. Agar keberadaanku tidak ketahuan, aku bersembunyi suatu tempat yang lebih jauh dari Gunawan.
Malam hari ini sangat gelap dan anginnya kencang, musim gugur makin terasa. Suasana sekitar lingkungan sangatlah menakutkan. Suasana ini memang cocok untuk memainkan drama yang membalas dendam. Drama ini berjalan sesuai dengan apa yang dikatakan Gunawan.
Tak lama kemudian, Mike akhirnya datang. Ia diikuti oleh dua wanita, yang wajahnya biasa saja, tapi Mike yang baik sedang melaksanakan kelakuan baiknya untuk membawa mereka kembali ke sekolah.
Mereka berdua berbincang ria dan santai dalam perjalanan, tapi saat mereka tersantai, Gunawan tiba-tiba muncul dari kegelapan dan mencegat perjalanan Mike. Ia berkata, “Mike, berani-beraninya kamu terus menginjak harga diriku demi seorang Olive. Hari ini aku akan membunuhmu!”
Suara Gunawan terdengar kasar dan penu amarah. Wajahnya menjadi jelek dan mirip dengan seseorang yang ingin membalas dendam.
Kedua wanita ini segera teriak melihat situasi ini, tapi Mike adalah tokoh besar yang cukup terkenal dan ia harus tenang saat menghadapi situasi ini, jadi ia bergaya bagai seorang pahlawan, melindungi kedua wanita itu depan dan berkata kepada Guanawan dengan serius. “Datanglah kepadaku jika kamu memiliki masalah denganku! Jangan menganggu mereka!”
Gayanya memang persis dengan lelaki sejati, bahkan kedua wanita ini mulai mengagumi pahlawan ganteng ini.
Gunawan masih melanjutkan aksinya dan bilang ia hanya mencari Mike, jadi menyuruh orang yang tidak berkenan segera pergi!
Mike segera menyuruh kedua wanita itu pergi terlebih dahulu, tapi juga memberitahu mereka pelan-pelan. Meskipun aku tidak mendengarnya jelas, tapi aku tahu ia menyuruh kedua wanita ini untuk mencari bantuan.
Awalnya mereka berlima pergi makan bersama, selain Mike dan kedua adik kelas dari organisasi, masih ada dua sahabat Mike. Mike pergi terlebih dahulu untuk mengantar kedua adik kelasnya kembali ke sekolah, sedangkan sahabatnya lanjut makan minum di restoran. Restoran itu tidak jauh dari sekolah, jadi ia menyuruh kedua wanita itu kembali memanggil mereka.
Tentu kedua sahabat Mike jugalah aktor, hanyalah kedua wanita itu yang netral, sengaja direncanakan Mike untuk menjadi saksi.
Kedua wanita itu langsung kabur setelah mendengar ucapan Mike.
Selanjutnya, Gunawan dan Mike memulaikan dramanya. Drama ini sangat menakjubkan, hingga membuat seluruh tubuhku merinding. Mike menggunakan aktingnya, terus berteriak sambil membuat dirinya terlihat luka berat. Ia mengacaukan rambutnya, mengotorkan dan merobek pakaiannya, bahkan ia menggunakan sekantong darah segar. Akhirnya ia sungguh membuat dirinya seperti orang yang mau mati, sungguh terlihat buruk.
Dan kenyataannya, Gunawan juga bekerja sama untuk mengeluarkan beberapa suara kekesalan. Ia sama sekali tidak menyerangnya, bahkan Mike sama sekali tidak terluka. Ia berusaha membuat dirinya terlihat kacau, sehingga saat Mike terlihat sangat kacau, pekerjaan Gunawan juga sudah berakhir. Gunawan kabur dan langsung hilang dalam kegelapan setelah memperingati Mike.
Tempat kejadian yang kacau hanya tersisa Mike sendiri.
Sesuai dengan naskahnya, selanjutnya kedua sahabat Mike akan segera tiba di tempat, lalu mereka akan membawa Mike ke rumah sakit swasta terdekat. Tiba di rumah sakit, dokter akan mengobati ‘luka’ di punggung Mike secara jelas dan juga memasang gips di tangan kiri yang ‘dipatahkan’. Tentu dokter melakukan itu karena juga sudah dibayar oleh Mike. Untuk mencapai efek yang ia inginkan, usaha Mike sangatlah banyak. Ia sengaja membuat luka di punggung dan patah tulang di tangannya. Luka ini sepertinya susah ditemukan. Kalaupun lukanya pulih, juga tidak akan ketahuan setelah memakai pakaian.
Rencananya berakhir hingga sini, tapi masih ada langkah terakhir, juga merupakan langkah terpenting, yaitu kemunculan pemeran utama wanita.
Mike melakukan semua ini untuk seseorang, tentunya orang itu adalah Olive. Mike dan Gunawan bermusuhan karena Olive. Sekarang ia terluka berat karena Gunawan, seharusnya Olive pergi menjenguknya di rumah sakit. Ia ingin berakting sebagai pahlawan yang kuat di hadapan Olive. Tunggu hati Olive mencair, siapa tahu Olive akan jatuh cinta kepada Mike.
Rencana Mike ini memang bisa dikatakan sangat sempurna. Sayangnya ia kurang menghitung diriku didalam naskah dramanya, setidaknya aku bisa menjadi pemeran utama lelaki kedua.
Di saat Mike berpura-pura untuk menunggu kedatangan sahabatnya, aku mengeluarkan pisau lipatku, pelan-pelan berjalan keluar dari kegelapan.
Novel Terkait
Love From Arrogant CEO
Melisa StephanieDiamond Lover
LenaDewa Perang Greget
Budi MaCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlySuami Misterius
LauraCEO Daddy
TantoWahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)