Wahai Hati - Bab 31 Aura Seorang Ratu
Pernyataan cinta dari Marie membuat semua orang terkejut. Pernyataan cinta ini melebihi dari Mike saat menyatakan perasaannya terhadap Olive, seketika membuat orang-orang semakin heboh dan juga melempar batu besar di setiap hati orang, mengungkit sebuah perasaan yang menggejolak.
Sekarang semua orang mau tidak mau harus percaya, bahwa Marie impian para lelaki di sekolah ingin menjadi pasangan Chandra.
Aku masih seperti patung terus mematung, tapi dalam lubuk hati seperti sedang menaiki roller coaster.
Di saat aku merasa putus asa dan lelah, Marie muncul dan bahkan ia ingin menjadi kekasihku. Ucapannya membuat semua orang terkejut, termasukku.
Perasaan pertamaku Marie hanya ingin membantuku, jadi ia sengaja mengucapkan kata-kata seperti itu. Tapi satu hal yang membuatku tidak paham adalah mengapa ia bisa membantuku? Bahkan rela memperhancurkan reputasinya hanya karena membantuku? Ini bukan hanya sekali Marie menegurku untuk tidak mengurus masalah Mike dan Olive. Logikanya Marie akan merasa aku pantas mendapatkan semua ini, akan merasa kesal karena tidak mendengar teguran darinya. Mengapa ia masih membantuku?
Aku tidak kehabisan mikir tapi karena itu juga hatiku merasa tersentuh. Karena kebaikan Marie membuat hatiku menjadi hidup. Di saat semua orang memarahiku, ia bahkan rela membantuku. Alasan ini saja sudah bisa membuat kedua netraku berkaca-kaca. Tapi aku sama sekali tidak menyangka ia menciumku di depan umum.
Ciuman ini bagaikan api, membakarkan akal sehatku. Ciuman ini bagaikan racun membuatku melayang. Aku tidak pernah memikirkan ternyata seindah ini rasanya berciuman dan begitu menakjubkan!
Aku bahkan tidak pernah memikirkan ciuman pertamaku rasanya begitu menakjubkan!
Dari kecil hingga sekarang aku sedikit tertutup terhadap cinta, atau lebih tepatnya aku terlalu polos. Aku bahkan tidak pernah melakukan hal-hal ambigu dengan gadis lain, tapi saat Sekolah Menengah Atas Olive pernah mencium keningku, dan itu sukses membuat hatiku bergetar hebat. Tapi kali ini Marie mencium bibirku, bahkan menciumku begitu dalam. Rasanya hatiku ingin keluar dari tubuhku dan jiwaku seperti ditarik, aku bahkan merasakan apa yang Namanya cinta.
Cinta ini membuatku merasa kehilangan diriku!
Aku melupakan rasanya malu, melupakan rasanya sakit, bahkan melupakan orang-orang yang melihat kami. Aku hanya mematung menatap wajah tulus Marie dan netranya yang indah itu.
Tanpa sadar hatiku meluluh, aku bahkan dengan cepat mengangguk kepalaku dan berkata dengan semangat: “Iya!”
Ucapanku memperjelas jawabanku, aku menerima pernyataan cinta dari Marie. Aku menerimanya!
Marie mendengar jawabanku langsung tersenyum lebar, bagai senyuman seorang tentara yang kembali dengan sukses. Ia menggandeng tanganku lalu berkata kepada semua orang yang berada di sini: “Mulai dari hari ini, Chandra adalah kekasihku!”
Aura seorang ratu!
Walaupun Marie adalah seorang wanita, tapi ia mempunyai keberanian seperti lelaki. Satu kelakuannya bisa dengan mudah membuat orang-orang terkejut dan heboh. Ia bagaikan angin topan yang bisa menyapukan seluruh orang, dan membuat orang-orang merasa terkejut.
Orang-orang di sini menganggapku sebagai lelucon, menganggapku sebagai semut yang paling kecil. Tapi Marie membuktikan ke semua orang bahwa aku berharga dan ia bangga memilikku. Ia menggunakan caranya untuk membuktikan kepada semua orang yang merendahiku bagaikan tamparan yang kuat, dan Mike lah yang terkena tamparan ini sekuat-kuatnya.
Mike mengatur acara hari ini dengan baik, padahal ia adalah tokoh utama yang bersinar. Tempat ini bagaikan perperangan untuknya, namun Marie menghancurkan segalanya. Lebih pentingnya adalah saat Mike berkata aku tidak akan memiliki kekasih, Marie muncul dan menyatakan perasaannya kepadaku. Ini adalah serangan balik yang sangat menyakitkan bagi Mike.
Kalau Marie adalah gadis biasa, maka Mike akan terus menyindirku. Tapi Marie bukanlah gadis biasa, ia dan Olive adalah gadis sangat terkenal di sekolah, dan ia adalah gadis seksi yang di impiankan oleh para lelaki. Bahkan Marie terlihat lebih bersinar dibanding Olive, jadi maksudnya aku mendapat kekasih yang jauh lebih bersinar dibanding Mike. Apakah aku boleh bertanya? Tamparan ini cukup kuat untuk Mike, bukan?
Mike yang begitu membanggakan dirinya tentu tidak akan terima, ia tidak akan membiarkan kesannya bagaikan pangeran sempurna yang terhormat itu dihancurkan oleh orang lain, dan tentunya ia tidak akan terima aku lebih bersinar dibandingnya. Oleh karena itu ia berusaha membiarkan dirinya menjadi tenang, berusaha meredakan emosinya yang tengah menggebu-gebu.
Menunggu cukup lama, akhirnya Mike memasang ekspresi wajahnya yang tampak terlihat tidak bersalahnya itu. Di saat keadaan tengah hening ia berkata terhadap Marie dengan santai: “Marie, kamu ingin membantu Chandra aku bisa memahaminya. Tapi kamu tidak perlu berpura-pura menjadi sepasang kekasih palsu, tidak aka nada yang percaya!”
Setiap kali saat Mike berbicara akan membuat semua orang menjadi lebih percaya terhadapnya, terlihat jelas Mike memang sengaja berkata seperti itu. Ia hanya ingin memberi tahu kepada orang-orang bahwa Marie hanya ingin membantuku.
Tapi Marie tidak akan diam begitu saja, saat ia mendengar ucapan Mike, lantas ia melepaskan tanganku dan menghampiri Mike lalu berkata: “Aku tidak pernah bohong tentang perasaanku sendiri, aku benar-benar mencintai Chandra. Aku tidak seperti orang lain yang hanya jago berpura-pura. kamu suka berpura-pura dan licik, Mike. Tolongkan jangan samakan orang lain denganmu!”
Ucapan Marie membuat raut wajah Mike berubah. Ekspresi itu benar-benar luar biasa!
Dulu saat aku berkata apapun, Mike akan selalu memasang wajah tanpa ekspresi karena satu orang pun tidak aka nada yang mempercayaiku. Tapi Marie beda, Marie adalah gadis dingin yang terkenal di sekolah. Ia berhak untuk berbicara dan apapun yang telah ia ucapkan pasti membawa banyak pengaruh bagi orang lain. Semua orang yang berada di sini tidak akan langsung mempercayai kata-kata Mike, melainkan mereka akan membandingkan manakah pihak yang pantas dipercayai.
Walaupun hanya terdapat sedikit keraguan terhadap ucapan Mike, tapi sama saja membawa dampak negatif untuk Mike. Jadi saat itu Mike tidak bisa tenang lagi, tatapannya berubah dan menatap Marie dingin. Ia berujar dengan nada tidak senang: “Apa yang sedang kamu bicarakan, Marie? Aku tahu kamu tidak senang denganku, tapi kamu tidak perlu memfitnahku!”
Marie berujar dengan sinis: “Kalau memang benar aku ingin memfitnahmu, akankah semudah ini? Apa yang telah kamu lakukan, kamu selesaikan sendiri!”
Setelah Marie selesai berujar, ia langsung menatap Olive dan berujar dengan sinis: “Olive, selamat kamu mendapatkan kekasih yang baik!”
Marie menggunakan nada sinis saat berucap ‘kekasih yang baik’, terlihat jelas ia memang tengah menyindir Mike dan Olive.
Raut wajah Olive berubah saat mendengar ucapan Marie. Olive hanya terus diam tak berkutik saat melihat kedatangan Marie, tapi tatapannya tidak pernah teralih dari Marie seperti ingin mengetahuinya lebih dalam.
Mendengar Marie terus menyindirnya, akhirnya Olive membalas ucapan Marie dengan sinis: “Marie, aku tidak mengerti mengapa kamu selalu menggangguku dan Mike. Apakah kemarin tidak cukup dan sekarang kamu ingin memperbesarkan masalah? Mungkin karena kamu menghasut Chandra jadi ia berani datang ke sini dan mengganggu kita. Mengapa kamu begitu?”
Semua orang menjadi menebak-nebak karena ucapan Olive. Menurut apa yang telah Olive katakan, aku hanyalah seorang penakut yang tidak mempunyai keberanian untuk mengganggu Mike, dan tidak berani mengatakan hal-hal tidak baik tentang Mike di depan umum. Jadi pasti karena Marie, aku mempunyai keberanian untuk mengganggu mereka. Boleh juga disebut, orang yang benar-benar ingin menghancurkan hubungan Mike dan Olive adalah Marie?
Marie menanggung beban secara tidak bersalah. Matanya seperti ingin mengeluarkan api. Ia langsung berteriak kepada Olive. “Kamu asal berbicara. Aku tidak bosan seperti dirimu. Kamu sungguh tidak mengerti kebaikan orang!”
Olive juga tidak ingin mengalah dan ia terus membalas: “Aku tidak akan menerima kebaikanmu, tolong kamu tidak perlu mengurus masalah orang lain, masalahku tidak ada hubungannya denganmu!”
Dua gadis terkenal di sekolah lantas berantem di depan umum, hal ini sangat langka terjadi dan membuat semua orang menonton mereka dengan seru. Tapi di dalam waktu yang sama pikiranku berubah menjadi kacau. Sejauh ini masalah berubah semakin rumit, saking rumitnya masalah membuat orang-orang menjadi bingung.
Awal mula orang merasa pria biasa sepertiku ini hanya ingin mendapatkan gadis cantik seperti Olive, jadi aku datanglah ke acara tersebut dan ingin mengganggu mereka. Tapi hasilnya aku malah membuat diriku hancur dan menjadi lelucon bagi mereka.
Akhirnya Marie dating dan situasi jalan berlawanan arah. Diriku yang biasa sungguh mendapatkan wanita cantik. Marie sebagai bunga kuliah sungguh menjadi pacarku, ini membuat puluh ribuan lelaki muntah darah, membuat orang-orang tidak berani untuk percaya, tetapi juga harus dipercaya.
Selanjutnya Marie dan Mike saling beradu mulut. Mike bilang Marie berakting, lalu Marie bilang Mike berpura-pura. Mereka berdua siapa yang benar, siapa yang salah, tidak ada satupun orang yang mengetahuinya.
Terakhir Olive dan Marie berdebat kembali, mendengar dari pembicaraan mereka sepertinya mereka sudah tidak senang dengan satu sama lain dari lama, sepertinya ini yang menjadi awal mula pertengkaran mereka. Jadi semua orang menjadi bingung dan semuanya tidak paham apa yang terjadi di antara kami berempat. Tapi mau bagaimana pun hari ini mereka melihat sebuah adegan yang seru, semua orang hanya merasa menakjubkan!
Sedangkan saat ini aku sudah kembali sadar. Aku bisa merasakan hawa-hawa Marie dan Olive semakin memuncak, aku sendiri juga paham banyak yang melihat kami dan aku benar-benar tidak ingin di lihat sebagai lelucon. Aku lebih tidak ingin melihat reputasi Marie hancur karenaku, aku sudah benar-benar kecewa jika menyangkul hal Olive. Semesra apapun ia dan Mike bukanlah urusanku lagi. Semuanya sudah tidak berarti lagi, terus-menerus berantem hanya bisa mempermalukan diri sendiri.
Marie selalu memikirku, aku tidak boleh membiarkan ia menanggung semuanya dan dilihati oleh banyak orang.
Memikir sampai sini akhirnya aku melangkahkan kakiku, menahan rasa sakit dan menghampiri Marie dan berkata: “Marilah kita pergi!”
Saat berujar lukaku semakin merasa sakit, bahkan wajahku sedikit berubah karena kesakitan.
Marie melihat aku tidak enak badan, ia pun tidak membalasnya lagi. Tapi karena merasa kesal terhadap Mike dan Olive, ia menggandeng tanganku dan berkata kepada Olive: “Olive, kamu menganggap Mike berharga, namun aku menganggapnya bagaikan rumput. Di matamu Chandra bukanlah apa-apa, tapi bagiku ia sangat amat berharga. Kali ini Chandra memberimu kesempatan namun kamu tidak menghargainya. Suatu saat kamu akan menyesal, dan suatu saat kamu akan menyadari perbedaan Mike dan Chandra!”
Setelah selesai berujar, Marie tidak melihat Olive lagi dan berkata terhadapku dengan lembut: “Ayo kita pergi!”
Saat berbicara pun Marie sudah melangkahkan kakinya, menarik lenganku dan pergi.
Novel Terkait
Wahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)