Wahai Hati - Bab 5 Kemunculan Olive
Olive, ini adalah nama yang sudah lama tidak dijumpai, sangat lama hingga aku hampir melupakannya, akan tetapi disaat ini, di tempat yang asing ini, di dalam halaman sekolah yang penuh dengan pendatang baru, aku malah disini mendengar namanya lagi, seperti masa lalu !
Tiba - tiba, aku hanya merasakan hatiku dipukul dengan sesuatu sangat keras !
Andi melihatku yang mulai tertarik, wajahnya langsung mengeluarkan senyuman yang jangak, dia mencir padaku : "Benar, Olive, kamu tidak pernah mendengarnya ? dia adalah salah satu dari tiga bunga kampus, terkenal akan kepolosan dan kecantikannya !"
Olive, polos ?
Dalam kelamunan, aku berpikir aku salah mendengarnya, meskipun aku tidak tahu bagaimana standar penilaian wanita cantik di sekolah ini, tapi Olive, bagaimana dia bisa menjadi bunga kampus, bahkan bunga kampus yang polos ?
Dalam ingtanku, Olive memang sangat cantik, tapi cara dia berpakaian itu sangat tidak biasa, kelakuannya juga kasar, tipe wanita brandal, ini sama sekali sangat tidak cocok dengan polos. Dan juga, sekolah ini adalah sekolah yang bagus, dengan nilai Olive yang hancur, bagaimana bisa masuk ke sekolah yang begitu bagus ?
Kelihatannya, Olive ini bukan Olive yang aku kenal, pasti nama yang kebetulan sama saja, akan tetapi dalam hatiku tetap ada rasa penasaran yang tersembunyi, tidak peduli bagaimanapun, aku harus pergi melihat tampang sebenarnya dari bunga kampus yang polos ini.
Berpikir pada hal ini, aku langsung asal membuat kata pada Andi : "Pernah mendengarnya, hanya tidak pernah bertemu, maka malam ini pergi melihatnya !"
Andi yang melihatku seperti ini, langsung tersenyum dengan puas dan berkata : "Ini baru benar, waktu yang panjang dalam sekolah harus digunakan untuk bermain dengan wanita, dan bukan untuk belajar. Ayo, pergi ke pesta !"
Sambil berbicara, Andi merangkul bahuku, pergi ke daerah pesta bersamaku.
Andi orangnya sangat aktif, dari awal sudah dekat, bisa ngobrol dengan siapapun, bahkan aku yang jarang berbicara seperti es dia juga bisa dilelehkannya. Aku sangat menyukai sikap Andi seperti ini, di kelas juga paling sering bermain dengannya, tapi ada satu hal yaitu bejatnya Andi, kalau bertemu dengan wanita cantik maka akan meneteskan air liur, dia sekarang penuh dengan energi karena untuk bertemu dengan wanita cantik. Dan aku, hanya untuk mencari bukti bunga kampus yang polos itu sebenarnya Olive yang aku kenal atau tidak.
Dengan maksud yang berbeda, kita berdua sampai di daerah pesta, dan juga teater galaksi sekolah kita.
Pesta penyambutan murid baru belum dimulai, para tamu sudah duduk di kursi yang sudah disediakan, penuh dengan orang, kerumunan penuh dengan suara, terutama beberapa pria yang lapar sekarang sangat senang.
Orang yang datang ke pesta, bukan hanya dari akademi kita, bahkan dari akademi lain juga banyak yang datang, dari pembicaraan mereka dapat didengar sepertinya kebanyakan orang datang karena bunga kampus Olive, dapat dilihat, orang yang berminat pada Olive di sekolah ini sangat banyak.
Karena semua orang sedang membahas Olive, aku juga ikut ngobrol soal Olive dengan Andi, kita berdua duduk bersama di sudut, dengan aku yang berpura - pura sangat tertarik dan bertanya tentang bunga kampus ini.
Andi yang mendengarnya, langsung menjelaskan panjang lebar padaku, berkata Olive adalah orang yang terkenal di sekolah, dia bukan hanya cantik, nilainya juga bagus, orang yang elegan dan sangat bertalenta, adalah wanita cantik yang bisa dalam apapun. Karakter paling bagus dalamnya adalah polos, disaat semester dua dalam sekolah dia sudah dinilai sebagi bunga kampus.
Karena kesempurnaan Olive, oleh karena itu orang yang mengejarnya dapat dibaris sebagai naga yang panjang, termasuk pria yang bertalenta, anak orang kaya, pria yang tampan, orang yang pintar, segala macam ada, apapun ada. Akan tetapi, Olive tidak menerima satu pun, dalam satu tahun lebih di sekolah ini, Olive tidak memiliki gosip apapun, banyak pria yang sempurna menargetkannya, akan tetapi tidak ada orang yang menaklukkannya.
Yang tidak bisa mendapatkannya selamanya ribut, bunga kampus yang polos ini tidak menerima satu pira pun, malah membuat pria semakin tertarik padanya, akan tetapi, jangankan untuk mengejarnya, bahkan untuk bertemu dengannya saja sangat susah. Karena Olive sangat rendah hati, tidak publikasi, biasanya selalu sibuk dengan masalahnya sendiri, orang biasa sangat sulit untuk melihat wajah cantiknya. Akan tetapi malam ini, Olive malah akan menunjukkan talentanya secara publik, tanpa ragu menarik perhatian banyak pria. Dalam pesta ini, banyak orang yang menarik lehernya, menunggu untuk melihat bunga kampus yang dikatakan.
Andi belum lama datang ke sekolah, malah sangat mengerti dengan kondisi Olive, kelihatannya semua pikirannya dihabiskan pada wanita cantik, terutama wanita cantik tingkat tinggi ini, dia pasti tidak akan melewatkan sedikit informasi pun.
Aku sebenarnya tidak tertarik sama sekali dengan wanita cantik, tapi sekarang mendengar perkataan Andi, dalam hatiku tanpa sadar keluar sebuah pengharapan, meskipun Olive yang ini bukan teman lama yang aku kenal itu, aku juga tidak sabar ingin melihat dia seperti apa.
Dalam harapan orang banyak, akhirnya, penyambutan murid baru sekali dalam setahun dimulai !
Selanjutnya pembawa acara berbicara, berabgai macam acara ditampilkan, mengatakan yang sebenarnya, pesta penyambutan murid baru ini adalah acara yang dibuat khusus oleh kakak kelas untuk menyambut kita. Meskipun acaranya sangat meriah, akan tetapi semua orang terlihat lebih teratarik dengan orang yang menampilkan acara, tidak usah dikatakan, wanita cantik dalam akademi kita benar - benar sangar banyak, setiap wanita yang tampil berpakaian sangat indah, dibawah lampu, mereka sangat bersinar.
Pria dibawah panggung, melihat wanita cantik maka bergolak gembira, wanita dibawah panggung, menjerit ketika melihat pria tampan, dalam acara, sangat membawa sensasi, keadaannya penuh dengan antusias dan gairah.
Aku bersembunyi dalam keramaian ini, dengan diam melihat panggung, tidak begitu tertarik dengan penampilan yang meriah itu, tujuanku sangat jelas, yaitu menunggu dan melihat Olive.
Akan tetapi setelah menunggu lama, orang hampir ketiduran, malah masih tidak bertemu dengan orang yang ditunggu. Kesabaranku hampir terbakar habis, diam - diam marah dalam hati.
Waktu yang panas berjalan dengan pelan, pesta yang ramai ini sudah hampir memasuki acara akhir. Dalam harapan jutaan orang, penampilan terakhir dari penyambutan murid baru, pembukaan yang besar !
Penampilan terakhir dari acara ini pastinya bunga kampus, Olive.
Dan juga disaat ini, seluruh lampu di teater ini tiba - tiba mati semua !
Menghadapi kegelapan yang tiba - tiba ini, semua orang menjadi semakin heboh, semua orang tahu Olive akan segera memasuki panggung, beberapa pria sudah sudah bersiap - siap, menaikkan pinggul mereka dan menjerit dengan keras, Olive, Olive, Olive...
Panggilan, langit yang menggelegar, situasi sangat tinggi. Aku dalam keramaian, juga ikut dalam suasananya, sulit untuk menyembunyikan kehebohan, penuh dengan ekspektasi.
Dalam panggilan yang banyak ini, tiba - tiba, di panggung ada sebuah lampu sinar bulat yang menyinari, menyinari pusat panggung, disaat ini semua orang baru melihat, sebuah piano, seorang wanita cantik, sudah muncul di panggung yang besar. Suara dari piano sangat merdu dan menyegarkan.
Tiba - tiba suara ribut menhancurkan keheningan, hati semua orang naik hingga tenggorokan, kedua mata bersinar, menatap wanita cantik diatas panggung. Dan aku, hatiku terbuka dengan keras, kedua mata melihat dengan lurus.
Aku sama sekali tidak terpikir, wanita cantik yang bersinar diatas panggung, bunga kampus yang mereka percayai polos, malah benar - benar adalah orang yang memerasku saat sma 1, didepan semua orang membuka celanaku, orang dibalik ibuku masuk penjara, Olive.
Disaat ini, aku tidak bisa menjelaskan perasaanku sendiri, aku tidak tahu barus bagiamana menjelaskan gelombang petir dalam hatiku, bagaimana aku bisa terpikir, orang lama ini malah akan dengan seperti ini muncul dihadapanku. Terpisah selama empat tahun, di kota yang asing, di sekolahku, dia dengan begini menghancurkan dan masuk dalam duniaku, dan juga hadir dengan penampilan yang sangat berbeda.
Olive yang hari ini dengan Olive pada waktu itu, benar - benar orang yang sangat berbeda, aku tidak bisa membayangkan, bagaimana orang bisa berubah begitu besar.
Olive yang diatas panggung, tidak ada lagi gaya wanita tomboi, rambutnya berubah menjadi rambut hitam panjang yang lembut, tubuhnya adalah terusan panjang yang putih murni, penampilannya, dengan berjalannya waktu, berubah menjadi semakin indah dan sempurna, orangnya juga berubah menjadi sangat mulia dan tak bernoda. Di depan perhatian ribuan orang, dia masih bisa begitu tenang, begitu elegan, seperti dalam dunianya sendiri, jarinya bergerak cepat memainkan piano dengan anggun, suaranya juga keluar, suaranya lembut dan menyetuh, bersih dan kosong, penuh dengan kesedihan yang kecil.
Dibawah panggung, diam tidak ada suara, seperti dapat mendengar suara jarum yang jatuh, semua orang menentukan posisi, tenggelam pada suara yang indah dan suara piano, semua orang bahkan tidak berani bernafas dengan tenaga, hanya takut mengganggu penampilan yang indah ini. Pandangan mereka juga penuh dengan warna, hanya karena mereka melihat wanita cantik seperti dewi yang meninggal. Pesona Olive sudah menyinari bumi, dan membuat para penonton tertegun.
Ada dalam sesaat, aku ditarik olehnya, akan tetapi, disaat teringat segala sesuatu yang dilakukan Olive waktu itu, aku langsung terbangun, dalam hatiku langsung berubah, berbagai macam perasaan keluar dengan kasar.
Pernah dalam mimpi burukku, mengkilap lagi dalam otakku, karena Olive, hatiku menderita trauma yang besar, ibuku sampai sekarang masih dalam penjara, kalau bilang tidak membencinya, itu adalah penipuan pada diri sendiri. Hanya saja, sudah berlalu begitu banyak tahun, masalah itu sudah lama memudar oleh waktu, Olive juga sudah hilang dari ingatanku. Tapi tiba - tiba, disaat aku membuka hati pada hidup yang baru, Olive muncul dihadapanku tanpa peringatan, menjadi kakak kelasku, bagaimana membuatku menerima kejadian seperti ini.
Aku sudah tidak ingin membuka luka masa lalu, tidak ingin hidup dengan bayangan yang menakutkan, sekarang Olive muncul, apakah dia akan membuka segalanya, apakah akan menghancurkan hidupku yang tenang ini lagi, aku tidak berani untuk membayangkannya, malah tidak tahu kenapa khawatir.
Suara nyanyian masih mengiring, suara piano masih sangat indah, tapi hatiku malah sangat gelisah, otakku juga seperti berhenti bekerja, tidak bisa berpikir. Aku tidak tahu Olive kenapa berubah menjadi seperti ini, beneran sudah berubah penampilan atau berpura - pura polos. Yang aku tahu aku harus menghindari wanita jahat ini, aku tidak ingin berhubungan dengannya sedikit pun.
Berpikir seperti ini, aku langsung berdiri, dan juga tidak menunggu Olive selesai bernyanyi aku langsung pergi.
Andi melihatku pergi langsung menarikku, dengan tidak mengerti bertanya : "Chandra, kamu kenapa pergi, yang diatas panggung itu Olive !"
Untuk menghindari Andi yang menyadari keanehanku, aku tersenyum pahit dan mencari alasan : "Perutku sakit, mau ke toilet, kamu pelan - pelan melihatnya saja !"
Setelah mengatakannya, aku mengangkat kaki dan pergi, dengan kecepatan yang paling cepat meninggalkan tempat yang salah ini.
Malam ini, hatiku sama sekali tidak bisa tenang, tidur pun tidak tenang, selalu berbalik kesana kemari, sulit untuk tidur.
Hari kedua dimulai, aku tetap berjalan dengan kehidupan seperti biasanya, hanya saja, aku menjadi semakin rendah hati, aku tidak memunculkan kepalaku, saat berjalan akan selalu menundukkan kepala, aku juga tidak akan asal berkeliaran di halaman sekolah, hanya untuk menghindari bertemu dengan Olive.
Untungnya adalah, aku tidak diketahui oleh publik digantikan oleh sebuah ketenangan, tidak ada orang yang memperhatikanku, juga tidak ada orang yang menggangguku, aku dan Olive juga tidak pernah bertemu. Aku berpikir, kehidupanku akan tetap tenang seperti ini, tidak ada masalah sama sekali !
Sayangnya, takdir selalu tidak bisa dihindari, tidak sabar untuk memulai cerita bagusnya. Aku dan Olive, pada akhirnya bertemu dengan cara yang spesial !
Novel Terkait
Cinta Yang Dalam
Kim YongyiAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanBlooming at that time
White RoseMy Cute Wife
DessyCinta Tak Biasa
SusantiSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaMy Superhero
JessiWahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)