Wahai Hati - Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
Tetapi sejak kapan dia berhubungan dengan orang seperti ini? Kenapa orang ini mau menangkapnya, dan kenapa dia tampak ingin menelannnya? Apakah dia adalah Tuan Michael itu? Siapa Tuan Michael?
Saat Olive dipenuhi dengan pertanyaan, tiba-tiba ada seseorang datang melepaskan perekat di mulutnya, orang ini sangat kasar, Olive merasa jika dagingnya juga ikut terkoyak. Dia kesakitan hingga mengerutkan alisnya, tetapi dia tidak memedulikan semua ini, dia langsung berkata kepada pria yang memimpin: “Kamu siapa? Kenapa mau menangkapku?”
Ekspresi pria paruh baya itu tetap terlihat sangat sadis dan dingin, dia menatap Olive lalu mengeluarkan suara yang menyeramkan seperti dari neraka: “Aku datang demi membalas dendam anakku!”
Tiba-tiba hati Olive berdetak kencang, ekspresi pria ini sungguh mengerikan, suaranya juga sangat dingin, dia terlihat seperti arwah kasihan yang ingin mengambil nyawa manusia. Olive sangat ketakutan, tetapi dia berpikir secara logika, sejak kapan dia melakukan kesalahan terhadap anak dari iblis ini? Siapa anaknya?
Dalam seketika, tiba-tiba terlintas bayangan seseorang di dalam benak pikirannya, Mike.
Terhadap Mike, Olive teringat sebuah adegan yang sangat berkesan, yaitu saat aku mematahkan tangan dan kaki Mike di bangunan mangkrak, penampakan itu terlalu sadis dan sudah tertanam di hati paling dalam Olive, setiap kali dia selalu merinding saat kepikiran.
Mike, Tuan Michael Li, Olive menggabungkan dua nama ini, dalam hatinya sudah hampir tahu maksud dari pria ini, dia menatap pria paruh baya yang seperti iblis di depannya, lalu bertanya dengan ketakutan: “Apakah kamu ayah dari Mike?”
Tatapan pria paruh baya menjadi sadis, dia dengan suara yang berat berkata: “Kamu tidak cocok memanggil nama anakku.”
Mendengar suara ini, Olive menjadi semakin takut, akhirnya dia bisa memastikan jika orang ini adalah ayah dari Mike, tetapi Olive tidak mengerti kenapa ayah Mike mau balas dendam dengannya? Apakah, dia ingin menggunakan dirinya untuk memancing Chandra keluar? Olive merasa kemungkinan ini sangat kecil, dia merasa jika dirinya tidak begitu berpengaruh besar dengan diriku.
Setelah memikirkannya, akhirnya Olive berkata: “Masalah Mike sudah selesai, apa gunanya kamu menangkap aku?”
Mendengar kata-kata Olive, pria paruh baya ini tiba-tiba seperti kerasukan iblis, dia menarik leher kemudian berteriak dengan gila: “Apa gunanya? Apakah aku tidak melakukan apapun dan menganggap tidak ada masalah yang terjadi?”
Tampak jelas pria paruh baya yang sedang mengamuk seperti singa adalah Michael Li.
Michael Li memang sudah menggila, dia selalu berpikir untuk membantu anaknya balas dendam, tetapi dia malah tidak bisa menyerangku terus, hingga sampai akhir dia juga mendapat sebuah kebenaran yang menyedihkan yaitu, dia tidak bisa menyerangku sama sekali, bagaimana bisa Michael Li menerimanya, bagaimana dia mencurahkan kebenciannya, bagaimana dia meledakkan kemarahannya?
Saat Michael Li sudah hampir menggila, dia teringat dengan Olive, dia kepikiran cara untuk mencurahkan kebenciannya.
Awalnya Michael tidak tahu keberadaan Olive. Hingga saat aku menyerang Mike, dia baru menyelidiki secara detil perselisihan antara aku dengan Mike, akhirnya dia menemukan jika dendam antara anaknya denganku adalah karena seorang wanita bernama Olive. Michael Li tidak memiliki kesan baik terhadap Olive, tapi saat itu dia hanya ingin balas dendam terhadap aku secepatnya, orang yang ingin dibunuhnya adalah aku, jadi dalam sekejap dia mengabaikan Olive.
Tetapi pagi ini, saat dia menyadari jika dia tidak bisa balas dendam terhadapku, tiba-tiba dia kepikiran dengan Olive. Dia tahu jika dirinya tidak bisa menahan kemarahan ini, jadi dia harus melampiaskan kepada seseorang. Karena dia tidak bisa menyerangku, maka dia harus mencari pelaku lainnya yaitu, Olive.
Kini Olive sudah sangat ketakutan, suara teriakan Michael Li yang seperti singa membuatnya menjadi semakin takut, walaupun dia sangat kuat, dia juga hanyalah perempuan yang sangat lemah. Menghadapi raja mafia seperti Michael Li yang sangat sadis dan galak, bagaimana mungkin dia tidak takut. Terutama Michael Li kini yang terlihat tidak terlalu normal, membuat Olive semakin takut.
Setelah dia menenangkan dirinya, Olive baru melontarkan beberapa kata dengan terbodoh: “Apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan?”
Michael Li setelah mendengarnya langsung melototi Olive dengan mata yang merah, kemudian dengan sangat galak berkata: “Apa yang ingin kulakukan? Jika bukan karena kamu, apakah anakku bisa memiliki perselisihan dengan yang namanya Chandra? Apakah dia bisa menjadi seperti ini? Justru karena wanita murahan seperti kamu, masih pura-pura membanggakan dirimu, kamu kira anakku bisa menyukaimu, itu adalah keberuntunganmu dari beberapa kehidupan sebelumnya, sial*an masih berani sok polos? Sehingga membuat anakku sekarang sekarat! Semua ini karena kamu! Kamu harus membayarnya!”
Michael Li semakin marah saat mengatakannya, dia beneran sudah seperti orang gila, dia melampiaskan seluruh kemarahan dan kebenciannya padaku kepada Olive, kebencian dan kemarahan yang sudah ditahannnya terlalu lama, kini semua dilampiaskan.
Olive tidak pernah melihat orang yang menyeramkan seperti ini, dia lebih menyeramkan disbanding dengan iblis. Sekujur tubuh Olive bergemetaran, kepalanya sudah mau meledak, pikirannya sangat kacau, rasa ketakutannya seperti es yang kuat sedang menusuk jantungnya, dia sangat takut, sangat takut, tetapi dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya, dia tidak bisa melawan Michael Li, semua ini memang bermula darinya, dialah yang membuat perselisihan antara Chandra dengan Mike. Tetapi dia tidak menyesal sudah menolak Mike, dia hanya menyalahkan dirinya yang tidak lebih awal mengenal sisi asli Mike, dia menyalahkan dirinya tidak percaya padaku, menyalahkan jika dirinya terlalu bodoh dan menganggap dia paling benar.
Demi menebus permintaan maaf denganku, demi membantuku, dia rela menyerahkan tubuhnya untuk Mike, dia bisa mengorbankan semuanya, asalkan aku baik-baik saja. Tetapi sampai akhir dia tetap tidak membantuku, aku mengalahkan Mike dengan kemampuan keluargaku sendiri dan tidak ada hubungannya dengan Olive. Intinya sekarang dia sudah tidak ada hubungan denganku, tetapi dia malah masih mau dilibatkan dengan Mike, lalu ditangkap oleh ayah Mike untuk balas dendam, betapa sadisnya pukulan ini terhadap Olive.
Tapi kini yang lebih sadis masih di belum terjadi, Michael Li melihat Olive tidak berbicara, dia lanjut berkata dengan mata yang sangat lebar karena kemarahannya: “Bukankah kamu suka berpura-pura polos? Bukankah kamu membanggakan dirimu? Aku mau lihat apakah kamu masih bisa polos setelah hari ini!”
Selesai mengatakannya, dia langsung memerintah beberapa pria berbadan kekar di belakangnya: “Kalian semua, hajarkan, mainkan dia dengan baik-baik!”
Setelah beberapa pria berbadan kekar mendengarnya, mereka langsung mengarah ke Olive dengan sangat senang. Wanita yang cantik di depan mereka, dan kecantikan polos dari perempuan yang menjelang dewasa sangat membuat mereka tergoda. Mereka dari awal sudah sangat menginginkannya, kini mereka semakin tidak sabar lagi setelah mendapat perintah, hingga semangat mereka sudah mencapai puncak.
Olive melihat beberapa orang jahat yang sadis perlahan mendekat, hatinya sejak awal sudah rapuh menjadi serpihan, ketakutannya sudah memasuki sel di seluruh tubuhnya. Dia tidak berhenti bergemetar, dia sangat ketakutan. Kekacauan seperti ini melebihi batas ketakutannya terhadap Michael Li. Dia rela ditakuti dan dimarahi oleh Michael Li, juga tidak mau dikotori oleh semua iblis ini. Dia beneran tidak ingin, dia tidak berhenti menggelengkan kepalanya tetapi dia tidak bisa mengeluarkan suara. Kerongkongannya seperti tersumbat oleh ketakutannya, dadanya dipenuhi dengan ketakutan, dia sangat takut, sangat takut!
Pria berbadan kekar itu tidak akan berhenti karena Olive yang ketakutan, kebalikannya jika Olive semakin ketakutan, mereka semakin senang. Mereka tidak bisa menahannya lagi, mereka semakin cepat berjalan kea rah Olive, merobek bajunya, meraba seluruh tubuhnya.
Tiba-tiba Olive seperti mendengar suara ledakan jantungnya, kerongkongannya yang tersumbat, tiba-tiba menjebol. Dia menggunakan kekuatan tubuhnya yang paling kuat seumur hidup ini untuk berteriak minta tolong, air matanya seperti aliran sungai yang tidak berhenti mengalir, seluruh tubuhnya bergemetar dengan sangat kuat, setiap sentuhan dari tangan kotor itu membuat dia semakin tergila dan tidak bisa menahannya, seluruh dunianya menjadi sangat gelap. Dia merasakan rasa pasrah paling dalam seumur hidup ini, dia sangat ketakutan, sangat tidak berdaya, sangat panik.
Hatinya yang sudah menjadi serpihan terdapat sebuah suara teriakan yang menderita: tolong tolongi dia!
Boom!
Tiba-tiba terdengar suara yang kuat di kamar yang berantakan, itu adalah suara pintu kamar yang ditendang, kemudian diikuti oleh sebuah suara jeritan yang sangat kuat: “Hentikan!”
Seketika detak jantung Olive berhenti, seluruh darah membeku. Suara jeritan ini memberikan dia kejutan yang sangat besar seumur hidupnya, seakan-akan dia melihat sebuah cahaya di dunianya yang gelap, cahaya itu mengusit ketakutan dan kesedihannya, hingga menghangatkat setiap sisi di hatinya.
Olive melihat ke arah pintu mengikuti suara itu, saat dia melihat bayangan orang tersebut, dia sudah lepas kendali dan berteriak sambil menangis: “Chandra!”
Novel Terkait
Aku bukan menantu sampah
Stiw boyYou're My Savior
Shella NaviMy Charming Lady Boss
AndikaCantik Terlihat Jelek
SherinWahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)