Wahai Hati - Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
Tapi, pemikiranku ini, saudara-saudaraku pasti tidak tahu, mereka juga tidak akan pernah mengerti kerendahan diriku, di mata mereka, aku seperti dengan keberadaan Tuhan, apapun yang aku inginkan akan aku dapatkan, jika aku menyukai siapapun, maka siapapun itu akan menjadi milikku, mereka semua berpikir bahwa aku dan Clara Xia sangat cocok, dan berharap aku bisa memulai sebuah hubungan yang baru, dan melupakan masa lalu.
Jadi, saudara-saudaraku yang‘antusias’ ini, terlepas dari keinginanku, mereka dengan inisiatif untuk membantuku mengejar seorang wanita, mereka tidak mendengarkan perintahku, mereka mewakiliku menuliskan sebuah surat cinta , dan memberikan kepada Clara Xia.
Dengan begini, dan menyebar keseluruh sekolah, aku Chandra, akan mengejar bunga kampus sekolah Clara Xia.
Kemudian, masalah percintaanku menjadi legenda di sekolah, di sekolah memiliki total ada 3 bunga kampus sekolah, karena aku berhubungan dengan Olive dan mencampakkan Marie Hu, ini sama dengan berpacaran dengan kedua bunga kampus di sekolah, sekarang aku akan mengejar bunga kampus sekolah yang ketiga yaitu Clara Xia, ini tidak mungkin tidak membuat orang menjadi emosional, nafsuku benar-benar sangat besar, tiga bunga kampus sekolah, satupun tidak terlepaskan.
Bisa dikatakan bahwa gosip adalah hal yang paling mengerikan. Aku tidak ingin mencari masalah, tetapi juga didorong menjadi pusat perhatian oleh opini publik, sekarang aku ingin merendakan diri juga tidak bisa, ingin menjelaskan semuanya juga tidak mungkin, gosip tidak pernah bisa dihentikan dengan penjelasan, mulut berada di tubuh orang masing-masing, aku sama sekali tidak bisa mengendalikan penyebaran opini publik ini sama sekali.
Dan yang lebih tragis adalah, kejadian ini bahkan telah menarik perhatian Clara Xia, ini adalah ketiga kalinya kami bertemu di hari ini, ketika menjelang malam, Clara Xia mencariku secara pribadi, ketika dia bertemu denganku, dia melemparkan surat cinta itu kepadaku, dan memalingkan wajahnya dan berkata : “ Chandra, bukankah aku menyuruhmu untuk sedikit lebih tenang, apa maksudmu ?”
Kesan Clara Xia yang diberikan kepadaku,dia sangat misterius dan tenang, suasana hatinya sama sekali tidak berubah. Tapi kali ini, dia seperti telah memakan bom, dan meledakkanku ketika dia datang.
Aku juga mengalami bencana yang tidak terduga, tanpa alasan aku telah memprovokasi orang yang tidak ingin aku provokasi, pada sore hari aku telah membuat keputusan di dalam hatiku, aku tidak akna memprovokasi Clara Xia lagi, tapi siapa tahu, saudara-saudaraku terlalu peduli dengan kehidupan percintaanku, bahkan bertindak secara inisiatif mengejar Clara Xia untukku. Aku mengerti maksud baik mereka, dan tidak baik juga untuk menyalahkan mereka, sekarang Clara Xia datang mencariku, aku hanya bisa berkata dengan jujur : “Ini bukan aku yang tulis !”
Clara Xia jelas tidak mempercayai kata-kataku, dia mengira bahwa aku hanyalah seekor anjing yang tidak bisa berubah, dan juga, dia terus memborbardirku tanpa pandang bulu : “Kalau bukan kamu siapa lagi, surat cinta ini, Gunawan sendiri yang menyerahkan kepadaku. Chandra, apakah kamu tidak bosan, apakah kamu selalu menyukai wanita cantik yang kamu jumpai, apakah masih tidak cukup telah menyakiti dua wanita, dan masih terus ingin menyakiti, apakah kamu pikir jika kamu telah mendapatkan semua wanita cantik disekolah ini akan membuktikan bahwa kamu sangat luar biasa?”
Ketika aku mendengar ini, aku merasa seperti telah memakan tumbuhan Huanglian (yang bisa dijadikan obat herbal), didalam hatiku terasa pahit yang tidak bisa dijelaskan, aku mencoba untuk menjelaskan, tetapi Clara Xia sama sekali tidak memberiku kesempatan untuk berbicara, dan kemudian berkata lagi kepadaku : “Aku katakan kepadamu, ada beberapa orang, yang tidak layak untuk bergaul denganmu, kamu jangan berharap untuk bisa mengejarku , aku selamanya tidak akan pernah jatuh cinta kepadamu!”
Kata-kata ini, langsung menghalangiku, tiba-tiba ada gelombang yang melonjak di dalam hatiku, kata-kata Clara Xia. Sangat menyakitkan, aku tahu, di sekolah telah menyebar berita tentang aku mencampakkan Marie Hu menjadi sangat tidak enak didengar, Clara Xia telah salah paham denganku, aku tidak menyalahkannya, jika dia bisa lebih tenang sedikit, aku pasti akan menjelaskan kepadanya, tapi setiap kata yang dia lontarkan kepadaku sangat sulit untuk didengar, bahkan sangat merendahkanku, dan menganggap harga diriku seperti kotoran anjing yang diinjak-injak, dan ini yang membuatku marah, aku juga memiliki martabat, mengapa aku harus selalu dibenci olehnya secara tidak dapat dijelaskan.
Dengan segenap rasa amarah, aku tidak bisa menahan emosi dan menyangkal Clara Xia : “Apakah kamu adalah seorang peri ? mengapa tidak membiarkan orang untuk mengejarmu?”
Setelah Clara Xia mendengar ini, matanya tiba-tiba mamancarkan rasa kekecewaan, dia sudah tidak ingin memarahiku lagi, dia hanya mengatakan apa yang ada di lubuk hatinya : “Chandra, aku memperingatimu untuk terakhir kali, jangan mengandalkan kekuasaan keluarga sendiri, lakukan saja apa yang kamu inginkan, kalau tidak, kamu akan menyesal !”
Setelah selesai berbicara, dia juga tidak bersedia untuk melihatku, langsung berbalik badan dan pergi.
Aku juga tidak tahu senar mana yang telah membuat Clara Xia marah, lagi pula, kali ini dia telah berhasil membangkitkan rasa ketertarikkanku, aku telah menekan perasaan ingin tahu ini, dan tidak mempedulikan dia, tetapi dia telah mengatakanku seperti itu, dan aku semakin yakin, dia pasti memiliki hubungan yang spesial terhadapku, aku sangat ingin mengungkapkan misteri ini, aku ingin lebih menantang diriku sendiri, bukankah Clara Xia memandang rendah terhadapku, bukankah dia mengatakan bahwa aku selamanya tidak akan bisa mengejarnya, aku akan mencobanya, sekarang aku juga tidak peduli dengan pria berseragam militer itu, aku akan hidup dengan membusungkan dadaku, meskipun, aku tidak ingin menimbulkan masalah, tapi, ini tidak dapat diartikan bahwa aku takut terhadap masalah.
Dan dibawah keterkejutan, aku langsung berteriak di belakang Clara Xia : “Clara Xia, aku secara resmi memutuskan untuk mengejarmu!”
Sekarang di sekolah telah menyebarkan desas-desus tentang masalah ini, aku akan membuatnya menjadi kenyataan, dan mengikuti rumor itu.
Perasaan emosional tidak sebanding dengan tindakan, dengan segera, aku meminta saudara-saudaraku untuk memeriksa informasi Clara Xia, mencari tahu tentang kesukaannya, dan mencari tahu keberadaannya, aku ingin memerlukan obat yang tepat, dan meluncurkan serangan sengit terhadapnya.
Hanya saja, pemikiran yang sangat sederhana, tindakan akan sangat sulit untuk mencapai langit, sejak Clara Xia pergi malam itu, dan aku benar-benar kehilangan jejaknya, pada sore hari Gunawan telah memberikan surat cinta kepada Clara Xia, sepenuhnya karena Gunawan telah melihat penampilan Clara Xia, memakai topi, mengenakan mantel wol yang panjang, tetapi kemudian, tidak tahu apakah Clara Xia telah meninggalkan sekolah,atau telah mengubah penampilannya, dan saudara-saudaraku juga tidak bisa menemukannya lagi.
Yang lebih menakjubkan adalah, saudara-saudaraku juga tidak dapat menemukan informasinya sama sekali. Segala sesuatu tentangnya di sekolah sepertinya telah dirahasiakan, dia juga tidak mengambil kelas di kelas reguler, bahkan teman-teman sekelasnya, juga hanya melihatnya beberapa kali, dia sepertinya tidak memiliki teman sekamar, dan bahkan tidak ada teman, dia benar-benar sangat misterius.
Untungnya, saudara-saudaraku terlalu peduli kepadaku, mereka telah menggunakan semua sumber daya, dan tidak berhenti untuk mencari tentangnya, pada akhirnya di sore hari pada hari kedua, mereka mendengar bahwa Clara Xia sedang belajar di perpustakaan.
Aku mengambil kesempatan yang langka ini, dan segera bertindak. Aku juga tidak tahu bagaimana mengejar seorang wanita. Aku menggunakan trik yang paling norak, membeli sekuntum bunga mawar, dan pergi ke perpustakaan.
Para saudaraku mengikutiku dan memberiku potensi yang kuat, di sekolah juga terdapat banyak orang yang melihat keramaian, dan mengikuti kami dengan penuh ketertarikan, masalah ini telah menjadi gosip yang telah dinantikan oleh semua orang, semua orang ingin melihat, seseorang yang terkenal sepertiku apakah bisa mendapatkan seorang bunga kampus misterius yang ada di sekolah, semua orang juga ingin mengambil kesempatan ini untuk melihat wajah asli bunga kampus sekolah legendaris ini, jadi, ketika aku sampai di perpustakaan, sekelilingku, telah dikerumuni oleh banyak orang. Dan aku merasa, jika semua orang ini masuk ke dalam perpustakaan, maka gedung perpustakaan ini akan runtuh.
Untuk menghindari kekacauan, aku tidak masuk ke dalam perpustakaan, dan hanya menunggu di luar, dan aku telah mengirim satu saudaraku masuk kedalam perpustakaan untuk memanggil Clara Xia keluar.
Dalam proses menunggu, kerumunan orang-orang sangat berisik, dan membuat kekacauan ditempat, semua orang sangat bersemangat, ada beberapa orang diluar yang tidak bisa menunggu lagi dan meneriakkan nama Clara Xia, situasi menjadi sangat panas, membuat seluruh langit ini,menjadi berapi-api.
Aku berada dalam keadaan yang berisik ini, dan di dalam tubuhku telah mengalir darah yang panas, aku merasa sangat bersemangat, ini adalah perasaan yang sudah lama telah hilang, dan aku sangat menikmatinya. Tentu saja, aku tidak bodoh, aku tahu bahwa mengungkapkan perassaanku kali ini tidak akan berhasil, aku hanya ingin melihat, aku membuat pengakuan di depan banyak orang, bagaimana misteriusnya Clara Xia, dan bagaimana dia merendahkan diri, ketika aku sedang memikirkan ekspresinya, aku tidak bisa menahan untuk tersenyum.
Namun, aku tidak pernah memikirkan hal itu sepanjang hidupnya, senyumku ini, tiba-tiba berhenti pada satu saat, karena selanjutnya, aku tidak akan bisa tersenyum lagi.
Tanganku memegang sekuntum bunga, dan yang datang bukanlah Clara Xia, melainkan serangan kejutan dari polisi, ketika semua dalam suasana hati yang tinggi, banyak mobil polisi yang melaju ke sekolah kami, dan sirene mobil polisi terus berbunyi, kedengaran sampai ke depan pintu perpustakaan.
Dan semua siswa yang berkumpul di sini, semuanya tercengang, semua orang tidak tahu apa yang sedang terjadi, dan hanya melihat lusinan polisi yang dengan cepat turun dari mobil polisi.
Para polisi ini, setelah turun dari mobil seperti angin tornado, dan berlari ke arahku, aku juga tidak bereaksi dalam situasi ini, sampai pemimpin polisi itu, berdiri di depanku, dia mengeluarkan borgol, dan berkata kepadaku dengan wajah yang serius : “Chandra, kamu dicurigai sebagai pelaku dalam kasus pembunuhan berencana, dan sekarang aku secara resmi memberitahumu, bahwa kamu ditangkap!”
Novel Terkait
My Perfect Lady
AliciaThick Wallet
TessaHis Second Chance
Derick HoLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyNikah Tanpa Cinta
Laura WangLelaki Greget
Rudy GoldHei Gadis jangan Lari
SandrakoMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeWahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)