Wahai Hati - Bab 25 Rencana Licik (1)
Kalau melihat Gunawan dan Mike saling bertengkar, aku pasti tidak akan merasa aneh, lagipula Mike adalah pelindungnya Olive, merupakan pengagum yang melindungi Olive. Sedangkan Gunawan adalah musuh terbesar Olive, ditambah ia berani menyentuh Olive dan masalah itu telah diketahui oleh satu sekolah. Mike tidak mungin tidak tahu. Kalau begitu, seharusnya Mike sudah menghajar Gunawan. Tapi sekarang mereka mendatangi restoran bersama dengan begitu dekat. Bagaimana bisa membuatku percaya dengan adegan ini?
Mereka berdua sama-sama membawa wanita cantik untuk menemani mereka. Aku tidak tahu Gunawan memiliki pacar atau tidak, tpi Mike adalah pangeran lajang yang terkenal di sekolah. Tidak ada satupun yang tidak tahu bahwa ia sedang mengejar Olive. Ia juga menjadi orang yang termungkin untuk mendapatkan Olive. Bagaimana mungkin orang seperti dirinya memiliki pasangan wanita?
Seketika aku merasa sesuatu yang tidak enak, tapi otakku seperti tersumbat, tidak dapat berjalan dalam waktu yang singkat.
Saat aku masih tenggelam dalam pikiranku, pelayan restoran sedang memimpin Mike mereka berjalan kearahku.
Aku takut dan segera memeluk Fetrin yang berada disamping sambil menyembunyikan kepalaku didalam bahunya, berpura-pura dengan dekat.
Fetrin seketika bingung, tubuhnya menjadi sangat kaku. Ia persis dengan Ibuku, sangat membenci lelaki dan semakin tidak akan berhubungan dengan lelaki. Jadi saat aku tiba-tiba memeluknya, seperti sudah menyentuh perbatasan Fetrin, tapi Fetrin tidak marah dan bertanya kepadaku, “Ada apa?”
Aku berbisik, “Jangan berbicara dulu!”
Entah bagaimana hubungan antar Mike dan Gunawan, aku terus merasakan ada rencana licik dari mereka. Mereka seperti musuh di sekolah, sedangkan sekarang seperti sahabat saat mereka berada di pusat kota yang jauh dari sekolah. Kalau tidak ada sesuatu diantara mereka, aku benar-benar tidak percaya. Sebelum aku menemukan sesuatu, aku tidak boleh ketahuan mereka.
Untung saja mereka sama sekali tidak mengetahui keberadaanku sambil berbincang ria. Mereka dibawa terus oleh seorang pelayan ke meja yang dekat diujung sana.
Kebetulan mereka tidak sedang menoleh kearahku, aku sibuk menarik Fetrin keluar dari restoran.
Fetrin segera mengikutiku dan ia berlari kesampingku sambil bertanya dengan curiga. “Chandra, apa yang terjadi padamu?”
Saat berbicara, wajah Fetrin masih memerah, mungkin pelukan tadi membuatnya tidak nyaman. Aku segera meminta maaf, “Maafkan aku, Tante Fetrin. Tadi bertemu dengan orang yang kukenal, aku tidak ingin bertemu dengannya, jadi menggunakanmu untuk bersembunyi.”
Fetrin langsung tertawa dan berkata, “Oh, kukira ada apa. Ayo! Pergi beli baju!”
Aku segera menggelengkan kepala dan berkata, “Tidak, Tante. Aku masih ada masalah di sekolah, jadi tidak pergi.”
Kali ini nada suara terdengar tegas dan raut wajahku begitu serius. Sebelumnya tidak ada alasan yang pasti untuk menolak Fetrin, hanya bisa mengikutinya. Tapi sekarang aku sama sekali tidak ada pikiran untuk ke mall.
Fetrin melihat raut wajahku yang berubah, ia tidak lagi memaksaku dan coba mengajakku lagi. Aku terus menolaknya, jadi ia terdiam.
Setelah itu, Fetrin pergi ke hotel yang ia pesan, sedangkan aku langsung kembali ke sekolah.
Dalam perjalanan, aku terus memikirkan hubungan Mike dan Gunawan. Aku tidak pernah berpikir kedua orang itu akan jalan bersama. Apalagi Mike sambil mengejar Olive sambil mencari wanita lain diluar. Apakah ia masih lelaki sempurna di mata-mata orang lain?
Kalau dipikir kembali, aku baru menyadari bahwa aku sama sekali tidak mengenal Mike baik. Masalah yang kuketahui dari dirinya juga banyak berasal dari rumor yang tersebar di lingkungan sekolah. Sedangkan rumor ini merupakan sesuatu yang tidak bisa diidentifikasi kebenarannya. Lalu bagaimana dengan kepribadian seorang Mike pada kenyataan?
Aku tiba-tiba teringat Marie. Ia adalah kakak kelas tahun kedua dan setingkat dengan Mike, terutama ia bilang tidak mungkin Mike lah orang yang berpakaian hitam untuk menolong Olive, karena ia mengenal Mike. Hal-hal itu tidak cocok dengan gaya Mike.
Kalau Marie kenal dengan Mike, maka benar jika aku menyarinya. Lagipula masalah seperti ini juga lebih baik untuk dibahas bersamanya.
Setelah turun dari mobil, aku menggunakan telepon baruku dan menghubungi Marie dengan nomor telepon yang kuingat.
Panggilan berlangsung lama baru diangkat. Marie berkata tanpa perasaan, “Halo, siapakah ini?”
Tanpa basa-basi, aku langsung membalas, “Aku Chandra.”
Marie terdiam sesaat, lalu bertanya dengan curiga, “Telepon darimana untuk kamu menghubungiku?”
Aku membalasnya asal, “Tiba-tiba tidak nyaman kalau tidak memiliki telepon, jadi aku asal membeli satu.”
Marie tertawa dan berkata, “Baiklah. Kamu tidak menghubungiku hanya untuk memberitahuku kalau kamu membeli telepon baru kan?”
Aku membalasnya tidak, lalu memberitahu semua hal yang kuetemui kepada Marie.
Marie tertawa dingin setelah mendengar ceirtaku. Ia berkata, “Mike ini memang tidak pernah berubah. Ini baru seperti dengan kelakuannya.”
Aku sibuk bertanya, “Ada apa? Gaya seperti apa yang cocok untuknya?”
Marie membalasku singkat, “Palsu!”
Hatiku bergetar pelan. Mike ini memang terlihat janggal. Di sekolah, ia adalah orang baik yang terkenal. Aku pernah ditolong olehnya dan juga memiliki kesan yang baik kepadanya. Kurasa orang ini memang baik dan berani. Tapi aku tidak terpikir kalau sisi baiknya hanya dibuat-buat olehnya. Sisi aslinya adalah palsu?
Aku tercengang beberapa detik dan langsung bertanya kepada Marie, sebenarnya siapakah Mike ini.
Marie tidak mentupi fakta apapun dan memberitahu semua yang ia ketahui tentang Mike kepadaku.
Ternyata Mike dan Marie adalah orang lokal. Keluarga mereka saling berhubungan. Marie dan Mike sudah kenal dari kenal, tetapi mereka saling tidak menyukai dan kesal. Mike ini suka bermain dengan perempuan, mantannya juga ada banyak, tapi ia hanya menyukai wanita yang polos. Apalagi cara ia untuk mendapatkan wanita itu sangat jahat. Orang yang ia sukai, pada akhirnya akan didapatkan olehnya.
Hingga kuliah, Mike tiba-tiba berubah menjadi orang yang berbeda. Ia tidak memiliki berita buruk sekalipun, pacar juga tidak ada, hanya terus mengejar Olive. Untuk ini, Marie selalu merasa janggal, tapi ia juga tidak peduli banyak. Tapi setelah mendengar ceritaku, Marie baru mengerti bahwa Mike tidak akan pernah berubah.
Menurut pengenalan Marie terhadap Mike, ia bisa memastikan bahwa kesan lelaki sempurna di sekolah milik Mike, hanya dibuat-buat olehnya. Ia terus mengejar Olive, pasti dikarenakan Olive menolaknya dan ia tidak merasa senang, jadi ia berusaha untuk mendapatkan Olive. Atau tidak, Olive adalah bunga sekolah yang tersulit didapatkan. Kalau Mike bisa mendapatkannya, ia pasti akan merasa senang. Ia tidak cinta kepada Olive, hanya saja memiliki keinginan untuk mendapatkannya. Dari luar, Mike terlihat seperti tidak mendapatkan Olive, tapi di belakang, ia pasti akan menggunakan berbagai cara licik. Itulah gaya seorang Mike.
Novel Terkait
Meet By Chance
Lena TanAir Mata Cinta
Bella CiaoInventing A Millionaire
EdisonBeautiful Lady
ElsaPrecious Moment
Louise LeeMy Cold Wedding
MevitaWahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)