Wahai Hati - Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
Di saat aku yang akan menggigit gigiku sampai hancur, sebuah suara yang sangat tajam menusuk ke telinga ku: “Bukankah ini adalah Chandra laki-laki bajingan itu, kenapa kali ini dia tidak mencuri orang, dan malahan berbaring di tanah dengan santai, apakah jangan-jangan sedang menunggu orang untuk bertarung ya?”
Aku yang mendengar kata itu, dengan bergegas mengangkat kepala dan melihat, lalu tersadar, orang yang berbicara dengan ambigu seperti ini, ternyata adalah orang Mike yang berkompeten, Evan Chen.
Saat itu orang ini tidak sedikit menyakitiku, tapi, setelah Mike dihukum, dia berubah menjadi jujur, biasanya saat melihat ku dia pergi berjalan memutar, dia berubah menjadi sangat-sangat takut kepadaku. Tetapi kali ini, dia tiba-tiba menyindirku. Dan juga, perkataannya ini masih ada efek memacu, ornag-orang yang tersebar di lapangan, semuanya menjadi tertarik dengan perkataannya ini, dan semua orang menatapku seperti menatap seekor monyet, lalu, bermacam-macam sindiran semuanya terdengar, mereka semua ternyata berani memaki ku di depanku langsung, tampaknya sudah tidak orang yang peduli lagi dengan latar belakang keluarga ku, mau tidak orang ataupun hantu semuanya sekarang berani menginjakku, memaki ku dengan senang.
Aku tidak mengira beberapa orang ini memiliki keberanian tinggi dengan menyinggung ku secara terbuka, alasan mereka seperti itu tidak bermoral, pasti ada orang yang mendukung di belakang, orang yang mendukung di belakang inilah, yang membuat dan memberikan keberanian kepada mereka, membuat mereka melampiaskan ketidakpuasan mereka tehadapku, terlebih lagi Evan Chen, dia dari awal melihat ku dengan tidak enak. Ini membuat ku malah tambah merasakan pukulan padaku.
Aku menatap dingin kepada Evan Chen, dan dengan pelan mengeluarkan empat kata: “Jangan ganggu aku!”
Evan Chen tidak hanya tidak peduli ancaman ki, tetapi malahan menambah nya lebih kuat, dia melanjutkan berbicara dengan sinis padaku: “Oh oh oh, di saat seperti ini masih mau sombong ya, senjata mu hanyalah mengandalkan hubungan keluarga mu yang sangat hebat, makanya berpura-pura disini, dulu masih membuat diri sendiri adalah orang yang adil di dunia, saat itu mengirim pasukan untuk melawan Kak Mike, tidak habis pikir, ternyata kamu sendiri adalah seekora kambing hitam, terhadap hubungan percintaan saja tidak ada tanggung jawab, orang seperti kamu ini mempunyai kualitas apa bisa mengurusi urusan orang lain?”
Evan Chen yang baru saja selesai berbicara, adiknya Ivan Chen yang seperti menambah riuh suasana menambahkan: “Iya benar, seorang laki-laki kaya generasi kedua, masih saja membuat dirinya sepert seorang pembunuh cinta, berpura-pura polos murni dan mulia, dan sekarang yah, masalahnya telah terungkap, tertampar sendiri di mukamu kan, rasakan itu!”
Dengan suara dari Evan Chen dan Ivan Chen, membuat opini publik menjadi semakin kuat. Orang lain juga sedang menyerang ku, orang-orang yang berkumpul semakin lama semakin banyak, setiap ornag yang menyukai gosip, semuanya tidak ingin melewatkan pertunjukkan yang bagus ini, jadi, satu per satu gelombang orang semuanya tertarik dan datang.
Gangguan ini, benar-benar tidak tanggung-tanggung telah mengganggu ketenangan ku, aku ingin menghindarinya tetapi tidak bisa dihindari, jadi, aku langsung bangun dari rumput dan berdiri, lalu mendekati Evan Chen yang asal bicara itu, dan dengan tidak ada sopa sedikitpun berkata dengan marah padanya: “Kalau kamu banyak bicara lagi, berhati-hatilah karena aku akan membunuhmu!”
Orang yang memaki ku terlalu banyak, tidak mungkin aku membalasnya satu per satu, tapi, aku bisa menghukum seseorang sebagai contoh untuk orang lain, Evan Chen yang begitu ketakutan, pasti mereka juga akan ikut ketakutan, hanya saja, orang ini Evan Chen hari ini benar-benar telah memakan keberanian dari seekor macan, dia mengikuti ku sampai akhir, selesai mendengar perkataan ku, dengan sombong dia berkata: “Hehe, membunuhku, apakah kamu punya keahlian ini, orang seperti kamu ini, aku pun bisa melawan dua dari kamu!”
Perkataan Evan Chen ini, seketika langsung mengena kelemahan ku, apa yang dia katakan tidak salah, aku pada dasarnya tidak bisa menang melawannya, dia bisa dengan mudah membalikku, sebelumnya, aku sudah memakan banyak kerugian karena Evan Chen, kemudian, juga karena kedatangan Fetrin, aku baru bisa mendapatkan posisi kemenangan yang mutlak, dan kelompok Evan Chen baru tidak berani untuk melawan ku lagi, kecuali Fetrin yang muncul, aku baru bisa membereskannya!
Ivan Chen seperti sudah tepat menebak apa yang ada di pikiranku. Dia bergegas mengikuti perkataan Evan Chen, dan berkata dengan sombong: “Chandra, laki-laki bajingan seperti mu selain kekuatan dari keluarga mu, kamu sendiri masih punya ketrampilan busuk apa lagi, ornag seperti mu, jangan pernah terlalu gila, Tuhan yang mengirim kita untuk membereskanmu. Ada beberapa orang, pada dasarnya yang tidak bisa kamu ganggu, bahkan jika kamu mengeluarkan latar belakang keluarga mu, itu juga tidak akan berhasil!”
Beberapa kata, dikatakan oleh Ivan Chen dengan bersumpah. Dia tampaknya seperti sudah pasti, kalau ada orang yang akan melawan ku, dan membuatku bahkan menggunakan latar belakang keluarga ku saja aku tidak akan bisa menjatuhkannya!
Dan, di saat Ivan Chen selesai berbicara, di lapangan tiba-tiba terjadi sebuah perubahan yang besar, kerumunan orang yang berada di sekitarku semuanya menyebar, yang berdatangan adalah sebuah mobil besar, mobil-mobil ini, semuanya adalah mobil yang sangat mahal, mereka semua benar-benar kuat, sekali masuk ke lapangan masuk dengan mendorong dan menabrak. Semuanya sudah tidak dipedulikan lagi, jadi, sekumpulan orang di lapangan semuanya terdorong seperti bebek, berpindah seperti melarikan diri dari kekacauan. Di luar lapangan juga banyak orang yang sedang melihat keramaian ini, mengikuti mobil mewah ini memasuki lapangan untuk melihat keramaian itu, keseluruhan besarnya lapangan ini, semuanya menjadi kacau dan ribut.
Dengan cepat, semua mobil mewah melaju ke tempat tertentu, satu demi satu menghentikan mobil, diparkir di lokasi kendaraan, dengan sangat urut dan tertib. Keseluruhan mobil dibagi menjadi dua baris, dan disusun secara berurutan.
Segera setelah itu, pintu terbuka dengan keras, dari dalam mobil mewah itu keluar laki-laki berjas hitam dan berkaca mata hitam, setelah mereka turun dari mobil, semuanya berdiri di samping mobil tanpa bergerak, melihat situasi itu, tampaknya seperti sedang menyambut seseroang yang sangat penting.
Semua penonton di sekitar semuanya dengan cepat mencari posisi berdiri mereka yang tepat, untuk melihat pemandangan yang indah ini, ketika mereka melihat laki-laki tampan yang berdiri di samping mobil dengan memakai kacamata hitam, semua orang semuanya terkejut, dan menunggu seorang bintang yang muncul, tetapi, setelah menunggu beberapa lama, keseluruhan laki-laki yang berkacamata hitam sudah berbaris urut, tetapi juga tidak melihat bintang mana yang sedang turun.
Tepat di saat ketika semua orang bingung, tiba-tiba, sebuah raungan mesin terdengar dengan keras dari udara, segera, semua orang yang berada di lapangan semuanya dengan serentak mengangkat kepalanya menengok ke atas, dan melihat ke arah langit. Hanya melihat, sebuah orang yang sangat besar perlahan-lahan melayang dari jauh, ada yang terkejut dengan berteriak: “Wow, helikopter!”
Tiba-tiba, dalam sekejap semua orang bersemangat, melihat ke arah helikopter yang melayang datang ke arah lapangan, dan pada akhirnya, di depan barisan mobil-mobil mewah, helikopter perlahan-lahan mulai mendarat, dan angin yang keluar karena baling-baling helikopter, meniup seluruh rumput dan berubah menjadi bentuk lain. Kerumunan orang yang menyaksikan semua ini, juga tidak bisa membuka matanya untuk melihat, ada beberapa orang yang berlari karena takut, bahkan takut oleh ketakutan dari sebuah helikopter.
Tapi, laki-laki yang berjas hitam dan berkaca mata hitam yang jaraknya lebih dekat dari helikopter itu sedikitpun tidak bergerak, seperti seolah-olah tidak adanya aliran udara yang kuat, mereka tetap berdiri dengan tegak di tempat awal mereka.
Diantara semangatnya orang-orang, helikopter mendarat dengan sempurna, lalu, pintu kabin helikopter pun terbuka, seorang wanita tinggi dan kurus yang memakai baju profesional berwarna hitam, dari helikopter, perlahan-lahan turun kebawah, dia, adalah Fetrin!
Novel Terkait
My Charming Wife
Diana AndrikaHanya Kamu Hidupku
RenataThat Night
Star AngelThe Richest man
AfradenPergilah Suamiku
DanisLove In Sunset
ElinaMarriage Journey
Hyon SongWahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)