Wahai Hati - Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
aku merinding dan sedikit terkejut ketika dipanggil oleh Olive.
aku berjalan keluar dan keramaian itu bagaikan sebuah panci yang meledak! banyak orang yag merasa terkejut dan senang, karena dihari yang sama, kelas ini kedatangan dua mahasiswa tercantik dikampus ini dan juga orang yang mereka cari itu adalah aku, Chandra!
aku benar benar merasa sangat sial!
semenjak masuk kedalam perguruan tinggi, aku selalu berusahan untuk rendah hati dan aku tidak suka pamer. aku hanya ingin belajar dengan tenang, namun keadaan yang ada selalu melawan keinginanku. aku selalu terlibat didalam badai dan hari ini aku langsung didorong kedalam badai bergelombang raksasa. aku rasa, namaku akan segera menjadi terkenal dikampus ini!
Sekarang aku benar-benar merasa ingin menangis namun tidak memiliki air mata. Kenapa hal yang tidak aku inginkan terus menghampiriku, aku tidak menyukai Elis, namun Elis tetap saja menyukai aku, aku tidak ingin Olive terlibat dengan aku, namun Olive tetap mencariku. Bahkan, dia bahkan datang menemui aku secara pribadi di depan umum. bukankah kemarin aku sudah berkata kepadanya agar dia menjauh dariku? apakah dia sudah lupa?
aku hanya duduk diam ditempat asal tanpa bergerak. hanya saja tatapan yang tak terhitung itu tertuju kepadaku dan membuatku merassa tidak nyaman. semua teman sekelasku mungkin sudah tahu hubunganku dengan Olive. menurut mereka, Olive hanyalah teman lamaku dan juga merupakan panutanku. aku akan mencarinya jika menghadapi masalah. Marie baru saja menemuiku tadi dan Olive sudah datang sekarang. mereka pastilah menganggap kalau kedatangan Olive adalah untuk menyelesaikan masalahku. ini membuat semua orang menatapku hina.
aku tidak ingin ditatap seperti itu oleh mereka. aku pun berdiri dan keluar dari kelas.
Olive tidak berkata apapun dan berjalan didepanku kearah tangga. aku mengikutinya. meskipun aku tidak ingin berhubungan lagi dengan Olive, namun aku tetap harus meladeninya karena kemungkinan besar dia mencariku karena ada hal yang khusus. aku ingin mengetahui hal apa yang akan dikatakannya.
aku juga tidak mengerti apakah ini merupakan rencana Tuhan atau bukan, Olive juga membawaku ketempat yang sama yaitu lantai teratas gedung kampus.
cuaa hari ini bisa dibilang sejuk. tidak ada matahari dan tidak ada hujan. hanya terdengar suara angin yang pelan. rambut panjang Olive mulai tertiup oleh angin dan terpancar sebuah aura yang segar. penampilannya sangatlah cantik, wajahnya bersih dan benar benar merupakan wanita tercantik dika,pus ini. hanya saja, aku tidak memiliki suasana hati yang baik untuk menikmati kecantikannya itu. aku hanya berdiri diam disana sambil menunggu dia berbicara.
Olive tidak basa basi dan langsung berkata :" kamu mencari masalah lagi?
tidak usah dipikirkan, masalah yang dikatakan oleh Olive adalah masalahku dengan Marie. dia mendapatkan informasiku dengan sangat cepat. kelihatannya dia masih sangat perduli padaku. namun aku tidak menyukai bantuannya dan berharap dia tidak terlibat dalam masalahku. oleh karena itu, aku tidak menghiraukannya dan berkata dengan datar :" bukankah aku menyuruhmu untuk menjauhiku? kenapa kamu masih mengurusi masalahku?"
Olive mulai menggerutu :" aku juga tidak ingin mengurusi masalahmu, namun sekarang semua orang tahu kalau kita adalah teman lama. oleh karena itu, Marie sengaja datang mencariku!"
setelah mendengar itu, aku lansung mengerutkan kening dan berkata :" untuk apa dia mencarimu?"
Olive sedikit tidak berdaya dan berkata :" dia berkata kepadaku kalau kamu memukuli adik sepupunya. kamu sangatlah hebat ya Chandra, kamu bagaikan seorang pengecut didepan pria, namun kamu berani memukul wanita. apakah kamu menganggap wanita mudah untuk diganggu? namun kamu telah menganggu orang yang tidak pantas kamu ganggu!"
mendengar nada suara Olive, dia pasti sudah kecewa padaku. aku tidak hanya lemah, bahkan aku juga memukul wanita. dia tidak akan mengampuni perlakuanku. sebenarnya dia tidak tahu kalau Elis telah merobek kembali bekas lukaku yang dalam itu dan membuatku kehilangan logika. namun aku juga tidak akan memberitahu orang lain tentang hal ini, termasuk Olive. aku lalu menjawabnya dengan datar :" ini tidak ada hubungannya denganmu. aku akan menyelesaikannya sendiri!"
Olive tersenyum dan bertanya kembali padaku :" kamu akan menyelesaikannya, bagaimana caranya? sebenarnya Marie sudah ingin mencelakaimu kemarin, akulah yang menyuruhnya untuk tidak melakukan itu. dia lalu memberi sebuah kesempatan baru untukmu. namun dia kembali mencariku tadi, dia berkata kalau kamu tidak menghargai kesempatan yang telah ia berikan. kenapa kamu tidak menghargainya?"
setelah mendengar perkataan Olive, aku mulai mengerti kalau kedatangan Marie dengan tenang karena dia menghormati Olive. memang benar kalau kedua wanita ini adalah wanita terkenal dikampus ini. mereka mungkin saling kenal. Marie tahu kalau Olive adalah dekingku dan dia pastinya akan mencari Olive terlebih dahulu. hanya saja, kesempatan yang ia berikan bukanlah merupakan sebuah kesempatan, melainkan pemaksaan. ak tida mungkin menyetujuinya. aku tidak ingin berbicara lebih dengan Olive dan berkata :" ini adalah urusanku. tidak usah ikut campur!"
melihat diriku seperti ini, dia pun berkata dengan tidak puas :" Chandra, kenapa kamu begitu keras kepala? aku bersalah padamu dulu, aku ingin membalasnya sekarang, oleh karena itu aku ingin membantumu. aku bahkan hampir terlibat hanya karena ingin membantumu. kenapa kamu selalu menolakku!"
setelah mendengar ini, jantungku pun berdetak kencang. dia berkata dia terlibat karena aku? jelas jelas dialah yang suka mengurusi urusan orang lain. bantuannya yang malah menyusahkanku. Gunawan mencelakainya karena dia selalu ingin mencelakai Gunawan. demi dia, aku bahkan telah menolak Gunawan yang mengundangnya. bahkan pada malam itu, aku menyelamatkannya dari Gunawan. sekarang, aku tidak dianggap pahlawan dan hanya dianggap angin. ini benar benar menusuk. pastinya, semua ini berasal dari 'kebaikan' yang dilakukan Olive yaitu ingin membantuku. sekarang aku hanya meminta dia untuk dia melakukan kebaikan itu lagi.
setelah memikirkan itu, aku menatap Olive dan berkata :" Olive, aku berkata serius kali ini. aku tidak membutuhkan bantuanmu lagi!"
Olive merasa kecewa dan tidak berdaya ketika mendengar ini. dia pun menghela nafas dan berkata :" Aku nostalgia, jadi aku terburu buru datang ke sini untuk menemuimu. Apakah kamu tahu bahwa Marie adalah orang yang sangat berbahaya, kamu tidak pantas mengganggunya sama sekali, jika kamu menyetujui permintaannya, tidak ada yang akan terjadi lagi kan? aku telah mendengar darinya, dan dia tidak meminta terlalu banyak, bukankah hanya memintamu untuk menerima sepupunya? kamu tidak akan rugi juga! "
tidak tahu kenapa aku sangat ingin tertawa ketika mendengar perkataan Olive. ternyata Olive sudah tahu jelas kesempatan apa yang diberikan Marie kepadaku dab bahkan dia menasehatiku untuk menyetujuinya padahal itu adalah permintaan yang tidak masuk akal. dari nada suaranya dapat diketahui bahwa dia menganggap aku sudah sangat beruntung jika ada orang yang ingin berpacaran denganku. apakah aku tidak seberharga itu?
aku tidak memperdulikan orang lain yang berkata seperti itu padaku, namun perkataan Olive seperti itu membuatku merasa sedih. semua orang didunia ini menganggap aku adalah pengecut yang sangat beruntung jika memiliki pacar seperti Elis. aku juga tahu didunia percintaan ini, ada yang dinamakan kecocokan atau tidak. namun bukankah Olive paling jelas tentang masalah percintaan? banyak orang yang menantinya, namun dia tetap saja jomblo. ini sangat jelas kalau dia tidak ingin hidup bersama dengan orang yang tidak dia sukai. dia rela menunggu dan tidak akan melakukan hal itu. dia paling mengerti hal ini. namun kenapa dia berkata seperti itu padaku? apakah hanya karena dia adalah Bunga kampus aku hanyalah seorang pengecut yang dipandang rendah semua orang?
aku menahan semua kesedihanku dan berkata kepada Olive dengan serius :" apakah kamu tahu kalau masalah percintaan tidak boleh dipaksa? kamu boleh memilih, kenapa aku tidak? jika suatu hari nanti ada yang mengancammu untuk pacaran denganku, apakah kamu rela?"
wajah Olive sedikit memerah ketika mendengar perkataanku. tatapannya sedikit goyah dan setelah beberapa saat dia berkata kepadaku :" namun jika kamu tidak menyetujuinya, dia akan dendam padamu dan dia akan mencelakaimu. kehidupanmu tidak akan tenang kedepannya. apakah kamu tidak takut?"
aku akan melayani semua tindakan Marie. intinya, kepalaku boleh putus, darah boleh mengalir, namun aku tidak boleh menyerah pada seorang wanita. oleh karena itu aku pun berkata :" aku tidak takut!"
Olive menatapku dengan dalam dan dia merasakan ketegasanku. dia pun tidak mengatakan apapun lagi dan menghela nafas :" lakukan saja apa maumu!"
setelah mengatakan itu, Olive pun pergi dan hanya meninggalkan aroma tubuhnya untukku!
aku masih berdiri diam dan melihat kepergian Olive sambil memikirkan sesuatu.
sebenarnya aku sangat bertolakbelakang dengan Olive. aku tidak suka berhubungan dengannya. aku tidak suka dirinya yang memandang rendah aku. aku tidak menyukai dirinya yang selalu menganggap dirinya benar. namun, jika dia kesusahan, aku akan tidak tahan untuk membantunya. aku juga mengerti niatnya untuk membalas semua kesalahannya. aku tidak bisa menerima kebaikannya, namun aku sudah menerimanya dalam hatiku. aku rasa, dia juga telah berubah. dia bukan lagi preman wanita yang suka menganggu orang lain. semua yang dilakukannya padaku hanyalah pengorbanannya yang tulus. hanya saja aku tidak ingin melibatkannya kedalam masalahku dengan Marie. lagipula dia pasti juga tidak bisa menyelesaikan masalah ini. kalau tidak, dia tidak akan datang mencariku dan menyuruhku menyutujui permintaan Marie.
sepertinya bermasalah dengan Marie adalah sebuah kesialan didalam hidupku. bagaimanapun, aku tidak akan menyerah!
waktu berlalu begitu cepat, tidak terasa aku sudah berdiri selama 1 mata kuliah berlalu. suara bel menyadarkanku dari khayalanku. aku menenangkan diriku dan kembali kedalam kelas.
dua mata kuliah siang tadi aku lalui diatas bangunan ini. dua mata kuliah selanjutnya, kami harus pindah ke ruangan yang lain. aku membereskan barangku dan pergi keruangan itu bersama Andi.
selama perjalanan, tingkat perhatian orang lain padaku cukup tinggi karena hal dua bunga kampus yang menemuiku hari ini. aku semakin terkenal sekarang. namun sayangnya aku tidak tahu apakah masalah itu menaikkan nama baikku atau sebaliknya.
aku tidak ingin menghiraukan pandangan orang lain sekarang. hal yang aku pikirkan sekarang hanyalah tentang Marie yang akan segera membalas dendam padaku. awalnya aku tidak begitu peduli tentang hal ini. namun setelah Olive menemuiku tadi, aku mulai sadar kalau masalah ini sedikit parah. aku tidak berani meremehkannya lagi. hari ini, aku waspada setiap saat dan menunggu pembalasan dendam dari Marie. hanya saja tidak terjadi apapun hingga tengah malam. Marie tidak mencariku!
malam ini, aku mandi lebih awal dan berbaring diatas kasur. pertama kalinya aku merasa lelah. hatiku sangatlah lelah. dulunya aku tidak begitu menghiraukan masalahku dengan Gunawan. karena aku tahu dia hanyalah seorang pria yang sembrono. meskipun dia bisa menghebohkan dunia, namun semua itu akan berlalu dengan cepat. namun berbeda dengan Marie. dia kelihatannya seperti wanita yang penuh rahasia. wanita seperti inilah yang paling sulit untuk dihadapi. aku benar benar tidak tahu apa yang akan dilakukannya kepadaku nanti.
mulai dari sekarang, kehidupan yang tenang akan mulai menjauh dariku. dulunya aku ingin menggunakan kesabaranku dan kerendahan hatiku untuk mendapatkan ketenangan didalam hidupku. namun sekarang aku sadar bahwa kamu tidak bisa mengendalikan kehidupanmu sendiri. ketika sial itu datang, kamu juga tidak akan bisa menghalanginya. oleh karena itu, aku hanya bisa menerimanya dan menyelesaikannya. hanya saja serangan yang terbuka mudah untuk ditangani namun serangan dari kegelapan sangat sulit untuk dihindari. apakah Marie akan menyerangku dari kegelapan? dengan cara apa dia akan menyerangku? bagaimana caraku menghindarinya?
haiz, sayangnya aku tidak bisa memikirkanya. aku pun terlelap didalam tidurku. seketika aku pun masuk kedalam dunia mimpiku.
dunia mimpi adalah dunia terindah karena tidak ada perselisihan dan diskriminasi. semua orang itu sama. aku seperti orang biasa yang sedang belajar dengan tenang dan berlari dengan bebas. kehidupan seperti itu benar benar menyenangkan. aku bahkan tersenyum lebar dan senyumanku sangatlah tulus!
namun ketika aku sedang tersenyum didalam mimpiku, aku tiba tiba ditarik dari atas kasur. keempat tempat tidur dikamarku semuanya merupakan tempat tidur atas. ada seorang yang lebih tinggi dan jatuh dari atas. aku seketika sadar dari mimpiku dan kembali kedunia yang sebenarnya.
namun, aku belum bisa merespon apa yang sebenarnya terjadi karena kepalaku tertimpa oleh kasur dan selimut. lalu,...
Novel Terkait
Rahasia Istriku
MahardikaMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraBeautiful Lady
ElsaLoving Handsome
Glen ValoraMore Than Words
HannyHalf a Heart
Romansa UniverseSi Menantu Buta
DeddyCinta Dan Rahasia
JesslynWahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)