Wahai Hati - Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk

Panggilan Kak Chandra, membuat semua orang terkejut!

Mereka kompak memanggilku dengan kencang dan semangat, kelas yang luas menimbulkan suara yang menggema. Semua murid yang berada di kelas mematung, ekspresi yang terepasang di wajah mereka adalah: sangat luar biasa!

Bahkan aku juga mematung, sejujurnya aku tidak takut dengan Gunawan meskipun melihat ia membawa banyak orang dan menghampiriku dengan gaya menyeramkannya itu. Aku tetap duduk dengan santai di tempat dudukku dan tidak terlihat panik. Tapi tiba-tiba kedatangan mereka memberiku sebuah kejutan, membuat aku tidak bisa menenangkan hatiku. Aku sangat terkejut dan juga penasaran, Gunawan tidak melawanku tapi mengapa membawa banyak orang untuk menghormatiku? Dan memanggilku dengan panggilan Kak Chandra, mengapa gayanya terlihat aneh?

Aku dengan secara perlahan bangkit dari tempat duduk lalu menatap Gunawan dan lain-lain, setelah itu aku mengkerutkan dahiku dan menatap mereka semua, pandanganku terfokus ke arah Gunawan lalu berkata: "Gunawan, apa maksudmu?"

Gunawan melangkah satu langkah dan mendatangi ke hadapanku, lalu ia dengan hormatnya berkata: "Kak Chandra, hari ini aku membawa teman-temanku untuk mengikutimu. Jika kamu bersedia, kamu adalah bos kami!"

Ucapannya terdengar gagah, setiap kata yang dilontarkan oleh Gunawan terdengar sangat jelas, dan nada bicaranya terdengar tulus. Ia dan teman-temannya ingin aku menjadi bos mereka?

Sekarang murid yang tengah melamun benar-benar merasa terkejut, mereka mengira Gunawan membawa teman-temannya untuk menghajarku, tapi kenyataannya Gunawan membawa teman-temannya untuk mengikutiku. Perbedaan yang sangat jauh membuat mereka sangat terkejut, mereka bahkan susah untuk percaya apa yang telah mereka lihat. Semua orang tahu di sekolah Gunawan adalah orang yang jago, bawahannya juga sangat banyak, dan kekuasaannya sangat kuat. Tapi orang jago sepertinya justru ingin mengikutiku, dan hal yang membuat aneh aku dan Gunawan adalah musuh. Masalag ini sungguh berada di luar sangkaanku!

Aku benar-benar merasa bingung, aku menatap Gunawan dengan serius lalu berkata: "Mengapa?"

Gunawan dengan tulusnya berkata lagi: "Aku kagum denganmu, jadi aku ingin mengikutimu. Aku benar-benar merasa aku mempunyai masa depan yang cemerlang jika mengikutimu!"

Kata-kata dari Gunawan seketika membuatku terlihat lebih gagah, dulu aku yang selalu direndahkan kini aku menjadi sesosok yang dikagum oleh Gunawan. Adegan ini sungguh membuat orang-orang merasa luar biasa!

Melalui kedua netra Gunawan, aku bisa merasakan ketulusannya. Ia mungkin memang tulus ingin mengikutiku, dan kini aku semakin memastikan Gunawan adalah orang yang setia. Jika dulu ia dan Mike adalah teman seperjuangan, ia tidak akan semudah itu mengkhianati Mike. Setidaknya ia bukan karena takut denganku jadi ia mengkhianati Mike, karena ia dan Mike bukan teman seperjuangan, oleh karena itu Gunawan mengkhianatinya.

Gunawan tidak bodoh, ia pasti tahu hanya dimanfaatkan oleh Mike, dan ia bisa bekerja sama dengan Mike pasti mempunyai alasannya. Tapi sebenarnya Gunawan pasti tidak suka dengan cara Mike yang terkesan jahat dan licik, dan tentunya ia tidak suka Mike merendahkannya demi mengejar gadis yang Mike sukai. Jadi dalam lubuk hati, Gunawan tidak akan menerima Mike.

Tentang Gunawan ingin mengikutiku, aku memikir mungkin Gunawan sudah tahu aku sendiri yang menghajar Mike hingga ia cacat, ia pasti melihat perbedaanku. Kebetulan ia dan Mike tengah berantem, oleh karena itu ia mencariku, dan membantuku untuk melawan Mike.

Kedatangan Gunawan membuatku sungguh senang. Aku tahu aku tidak bisa melawan Mike hanya menggunakan kekuasaan diriku sendiri. Aku butuh mmperbesarkan kekuasaanku, agar aku tida diganggu oleh orang dengan mudah.

Memikir sampai sini aku sudah memikir sebuah jawaban, tapi aku tidak langsung menerimanya dan balik bertanya kepada Gunawan: "Kamu tidak menyesal?"

Gunawan dengan seriusnya menjawab: "Aku tidak menyesal karena kami sudah memikir cukup lama baru mencarimu!"

Aku menatap Gunawan dan lain-lain, dan dengan seriusnya menjawab: "Oke, aku menerima kalian!"

Ini adalah jawabanku untuk Gunawan, juga keputusan yang berada di dalam lubuk hatiku. Aku menerima Gunawan bukan hanya karena aku membutuhkan teman-teman, tapi karena aku suka dengan gaya Gunawan. Walaupun ia sangat kasar tapi ia tidak memiliki niat yang jahat, aku menyukai Gunawan karena ia sangat setia kawan, orang ini jika dilatih akan menjadi orang yang sangat berguna. Ini bisa membuktikan aku tidak salah melihat orang, suatu saat mendatang Gunawan akan menjadi bawahanku yang luar biasa!

Tentunya aku tidak salah melihat Gunawan dan sebaliknya, ia bisa merasakan aku memang berbeda dengan yang lain, jadi ia bisa datang dan berkata ingin mengikutiku. Melihat aku menerima, Gunawan dan lain-lain bersorak bahagia: "Kak Chandra terbaik!"

Sorakan dari mereka menyentuh lubuk hatiku, menyemangati dan membuatku semang. Aku mulai menyukai kekuasaan!

Beberapa saat kemudian bel sekolah berbunyi, Gunawan langsung berkata: "Kak Chandra, kami pergi dulu. Setelah pulang sekolah, marilah kita pergi untuk merayakan hari ini!"

Aku mengangguk lalu berkata: "Oke!"

Mulai menyebar luas saat mengetahui kabar Gunawan ingin mengikutiku, akhirnya reputasiku yang buruk kembali menjadi membaik. Setidaknya sekarang aku sudah terkenal di dalam kelas, banyak orang menganggapku sebagai contoh yang baik, bahkan beberapa orang ingin bergabung denganku. Aku bahkan belum memikir langsung menolaknya!

Tiba-tiba Andi menghampiriku dan berkata: "Kak Chandra, kamu benar-benar luar biasa! Bagaimana caramu agar membiarkan Gunawan mengikutimu? Aku sangat mengenal dengan sikap Gunawan, ia tidak pernah takluk dengan seseorang. Bagaimana caramu menaklukan Gunawan?"

Aku tersenyum lalu membalasnya: "Mungkin karena aku terlalu ganteng!"

Andi menatapku dengan tatapan kagum dan ia memberiku ibu jari lalu berkata: "Mau bagaimana aku tetap merasa kamu sangat jago. Aku ingin mengikutimu bos, terimalah aku sebagai bawahanmu!"

Aku menatap Andi lalu berkata: "Kamu belajar saja, ini sangat bahaya bagimu!"

Aku mempunyai perasaan yang baik terhadap Andi, tapi keadaan sekarang aku tidak boleh menerimanya karena aku tidak ingin ia dalam bahaya. Lagipula ini bukan jalan yang tepat, dan aku menerima Gunawan adalah memilih jalan yang tidak depat. Aku juga terpaksa, karena hanya begitu aku baru bisa melindungi diriku sendiri.

Andi menghela napas setelah mendengar kata-kataku lalu berkata: "Ya sudah, deh!"

Pelajaran di sore hari dengan cepat berlalu, Gunawan dan lain-lain sangat tepat waktu dan membawaku ke restoran Hakka Yi. Gunawan mereservasi satu ruangan besar, cukup untuk dua-puluh orang.

Untuk terlihat lebih tulus dalam menyambutku sebagai bos, Gunawan memesan makanan dan minuman keras. Saat tengah makan Gunawan memperkenalkan teman-temannya kepadaku, aku tidak mengingat nama mereka kecuali Refaldi. Tapi aku tetap bersulang dengan mereka.

Saat kami tengah senang meminum minuman keras, Gunawan mengatakan kata-kata yang ada di dalam hatinya: "Kak Chandra, hari ini aku mendapat satu kabar. Kemarin malam Mike diserang dan di badannya terdapat berbagai tusukan pisau, ia sekarang masih berada ruang perawatan intensif. Ia berkata terhadap keluarganya bahwa ia diserang oleh penjahat. Mungkin orang lain tidak paham, tapi aku adalah orang yang tahu segalanya. Aku merasa orang yang menyerang Mike adalah Kak Chandra, benar?"

Sudah kuduga Gunawan tahu masalah ini, ayahnya bekerja sebagai bawahan di keluarga Mike, tentunya sangat mudah baginya untuk mengetahui tentang Mike terluka. Tapi ia bisa langsung menebakku, itu membuktikan ia tidak bodoh. Mungkin ada alasan tersebut oleh karena itu ia ingin mengikutiku.

Aku tidak membantah tentang tebakan Gunawan, dan aku hanya bertanya: "Kalau kamu tahu, mengapa masih berani mengikutiku? Apakah kamu tidak takut?"

Gunawan langsung berkata: "Karena aku tahu, oleh karena itu aku memutuskan untuk mengikutimu. Aku benar-benar merasa Kak Chandra sangat jago, kamu sendiri bahkan bisa melawan Mike dan membuat Mike tidak berani mengaku kepada orang lain bahwa kamu yang menghajarnya. Kamu benar-benar luar biasa, tidak salah kalau aku mengikutimu!"

Mereka ikut merespon saat mendengar kata-kata Gunawan, mereka mengatakan aku akan menjadi orang yang berguna dan memiliki masa depan yang cemerlang.

Aku bisa merasakan dalam lubuk hati mereka memang terkagum kepadaku, aku juga tidak merasa aneh karena Mike tidak memberitahu kepada keluarganya bahwa aku yang melukainya. Ia tidak ingin dirinya malu, bagaimana mungkin ia menggunakan kekuasaan keluarganya untuk melawanku? Kalau memang benar ia ingin membalas dendam, ia pasti akan menggunakan kekuasaannya untuk melawanku, oleh karena itu ia akan menang dengan meriah. Yang terpenting adalah, aku merasa ia tidak takut denganku oleh karena itu ia tidak membalas dendam.

Hubungan tidak baik antarku dan Mike akan terus berlanjut, membiarkan Gunawan dan lain-lain bisa mempersiapkan mentalnya, aku dengan sengajanya berkata: "Ia tidak akan berhenti membenciku, aku merasa ia akan membalas dendam, apakah kalian tidak khawatir?"

Mendengar kata-kataku, Gunawan berdiri dan dengan semangatnya berkata: "Untuk apa aku takut dengannya, Mike adalah orang licik yang hanya bisa menggunakan kekuasaan keluarganya. Ia bukan apa-apa jika tidak memiliki kekuasaan keluarga, menurutku Mike bahkan tidak mempunyai hak untuk mengambil sepatumu. Ia ingin membalas dendam hanya mencari masalah untuk dirinya!"

Sikap Gunawan membuat semua orang percaya bahwa aku bisa, merasa dirinya tidak salah mengikuti orang sepertinya. Mereka sudah memutuskan untuk mengikutiku, pasti tidak akan menyesal dengan keputusannya!

Terlihat jelas semua orang tidak menyukai Mike, orang yang suka berpura-pura sepertinya tentunya membuat orang lain tidak bisa menyukainya, tidak ada yang benar-benar menyukai orang licik sepertinya termasuk Gunawan. Dulu ia hanya membantu Mike, dan setiap kali Mike hanya memanfaatkan Gunawan untuk membuat dirinya terlihat lebih baik, ia sudah sangat muak karena Mike mempermalukannya. Sekarang ia benar-benar tidak berurusan dengan Mike, tentunya Gunawan lebih merasa lega dan ia justru ingin mengikutiku dan melawan Mike!

Melihat mereka begitu ramah, darahku seperti mendesir. Aku sudah memberitahu kepada mereka apa yang akan terjadi di masa depan tapi mereka tetap mendukungku, aku tidak tahu bagaimana membalasnya. Oleh karena itu aku menggunakan segelas minuman keras untuk menyampaikan semua ini. Kami semua berminum dengan bahagia.

Ruangan yang besar seketika berubah menjadi ramai, teman-temanku terlihat sangat semangat, dan ada yang mulai membahas cemerlangnya masa depan kami. Dan ini pertama kali bagiku memiliki banyak teman, dalam lubuk hati aku merasa semangat dan tidak kujelaskan melalui kata-kata.

Saat kami tengah dengan senangnya meminum minuman keras sembari mengobrol, pintu ruangan ditendang dengan keras oleh seseorang dari luar, menimbulkan suara yang keras.

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu