Wahai Hati - Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)

Fetrin tidak tergolong tua tetapi dia memiliki banyak pengalaman bersosial, kecerdasannya sangat kuat, masalah biasa saja tidak akan menggoyahkan hatinya, begitu juga dengan masalah besar tidak akan membuatnya merasa terhina dan terpukul, terutama dari penampilan luarnya dia pasti akan mempertahankan keteguhan dan keagungan yang tidak bisa dilanggar. Tetapi saat ini Fetrin tidak berusaha untuk menahan perasaannya, air mata menggenang di pelupuk matanya dan dia langsung memelukku meminta maaf dengan tersedak, “maaf, maaf.”

Suara Fetrin terdengar penuh dengan rasa sakit, sangat jelas jika dia sangat merasa bersalah dan menyalahkan diri sendiri. Perasaan seperti ini membuatnya tidak memperdulikan penampilan dan citra dalam dirinya.

Aku masih saja tidak menunjukkan ekspresi apapun, hanya mendorong tubuh Fetrin dan kembali bertanya, “mengapa ?”

Ini adalah pertanyaan yang berada di dalam lubuk hatiku, aku masih tidak mengerti kenapa Fetrin tidak menyelamatkanku lebih awal. Michael memang sebenarnya bukan aku yang membunuhnya, Fetrin memiliki kekuatan yang begitu besar, bukankah jika hanya menyelamatkanku saja sangat mudah baginya, tetapi malah dia tidak datang menyelamatkanku, setidaknya dia bisa membuatku tidak mengalami penyiksaan di dalam sel tahanan.

Tetapi kenyataannya malah seperti ini, dia tidak hanya tidak menyelamatkanku tetapi juga membiarkanku mendapatkan siksaan di dalam sel tahanan, semua ini aku masih tidak bisa memahaminya.

Fetrin yang mendengar pertanyaannku dia langsung mencoba menjelaskan, “sejak masalah ini menimpamu aku selalu saja memikirkan cara bagaimana untuk menyelamatkanmu, tetapi orang yang kamu singgung kali ini adalah orang yang sangat kuat, aku juga tidak berdaya.”

Ini adalah pertama kalinya aku melihat ekspresi tertekan di wajah Fetrin, sebelumnya entah itu masalah besar atau kecil dia bisa menyelesaikannya hanya dengan mengedipkan mata saja, dia memiliki kepercayaan diri yang kuat. Sedangkan kali ini Fetrin mengatakan jika dia tidak berdaya, hal ini terlihat jelas di raut wajahnya, hal ini bisa dikatakan jika orang yang dimaksud oleh Fetrin pasti memiliki kekuasaan yang tidak terbatas, hingga Fetrin berusaha untuk menyelesaikan hal ini saja masih begitu kesulitan.

Aku benar benar bisa merasakannya sekarang jika Fetrin adalah manusia biasa, dia bukanlah orang yang bisa melakukan segalanya, ada suatu hal yang bahkan tidak bisa dia lakukan, mungkin aku sudah terlalu polos selama ini, pemikiranku yang dulu yang berpikir jika selama ada Fetrin maka aku bisa melakukan segalanya tetapi saat ini kenyataan memberikan tamparan yang begitu keras diwajahku, membuat aku merasakan penyiksaan seperti ini tubuh dan pikiranku sudah tersiksa, dan lawan kali ini benar benar sangat menakutkan.

Aku seperti selembar kertas yang sudah gemetaran saat tertiup angin, dan setelah beberapa saat aku bertanya kepada Fetrin dengan suara serak, “siapa yang sudah aku singgung ?”

Fetrin membuka pintu mobil dan kemudian berkata kepadaku, “masuklah terlebih dahulu aku akan menjelaskan pelan pelan.”

Aku menggelengkan kepala dan berkata, “tidak jelaskan saja seperti ini.”

Meskipun aku berada dalam kondisi fisik yang sangat buruk dan aku benar benar kelelahan lemas dan tidak berdaya, tetapi jika tidak mengetahui kenyataan ini dengan jelas maka matipun aku tidak akan tenang, meskipun aku kelelahan dan merasakan kantuk yang teramat sangat, tetapi aku masih harus bertahan untuk mengetahui kenyataan yang sebenarnya. Aku tidak ingin masuk ke dalam mobil dan pergi begitu saja, aku hanya ingin mengetahui kenyataan ini secepatnya.

Fetrin melihatku yang begitu gigih, dia hanya bisa melakukan apa yang aku inginkan, dia berkata dengan lirih, “apa kamu mengejar Clara Xia ?”

Perkataan Fetrin kali ini benar benar seperti aurora yang menyorotkan sinarnya kepadaku, membuatku tersadar, memang benar saat aku terang terangan mengejar Clara pada saat itu juga polisi menangkapku, saat aku dimasukkan ke dalam sel aku hanya berpikir jika ini semua hanyalah kebetulan, pada awalnya aku berpikir jika ini adalah suatu hukuman tetapi aku masih tidak bisa menerimanya.

Sekarang ketika aku memikirkannya dengan sungguh sungguh aku baru menyadari jika segala sesuatunya menjadi masuk akal, dulu entah apa yang aku lakukan maka tidak akan ada yang terjadi, aku sempat mencelakai Ruben tetapi dia tidak datang membalasku, tetapi sejak kemunculan Clara seketika hidupku menjadi berubah, dan yang lebih penting dia mengatakan kepadaku berkali kali jika diatas langit masih ada langit, jika kau terlalu sombong maka aku akan mendapatkan akibatnya. Bukankah ini sama dengan jika dia sudah mengetahui jika ada seseorang yang jauh lebih hebat dibandingkan denganku sampai sampai dia tahu jika aku akan menyinggung orang itu ? Ataukah jangan jangan orang yang tidak seharusnya aku singgung adalah dirinya ?

Aku menekan keraguan di dalam hatiku dan kemudian bertanya pada Fetrin, “kenapa, apa ini ada hubungannya dengannya ?”

Fetrin memantapkan hatinya kemudian berkata kepadaku dengan ekspresi yang sangat serius, “jangan sekali kali kamu menyinggung perempuan itu, dia bukan perempuan biasa, dan juga masih ada orang lain yang mengejarnya juga, orang itu sangat hebat mugkin dialah alasan kamu bisa mendekam di sel kali ini.”

Setelah mendengar ini seketika dalam pikiranku terbesit satu sosok Ferdy, meskipun aku hanya pernah melihatnya sekali tetapi sosoknya benar benar melekat di dalam ingatanku, karena dia begitu dingin, aura dingin yang ada dalam dirinya membuatku takut dan perasaan yang dia berikan kepadaku benar benar tidak biasa yang Fetrin katakan mengenai seseorang yang mengejar Clara mungkin adalah orang itu, tidak disangka jika Fetrin pun tidak berkutik di hadapannya, hanya saja entah seberapa kuat orang itu dia juga tidak bisa menggertak orang seperti ini.

Aku dan dirinya tidak memiliki dendam apapun, hanya saja aku mengejar perempuan yang juga dia inginkan, dan aku juga tidak begitu menyukai Clara, dia juga tidak memberikan reaksi apapun terhadap aku yang berusaha untuk mendekatinya, tetapi karena hal seperti ini dia membuatku merasakan semua ini ? Meskipun dia ingin memberikan pelajaran kepadaku tetapi tidak seharusnya sampai membuatku semenyedihkan ini kan ?

Aku masih tidak mengerti dan hal ini membuatku sangat lemas, aku merasa ini benar benar tidak adil karena hal sekecil itu dia membuatku merasakan rasanya hidup di neraka, apa dia menganggap keberadaan dan nyawaku ini ?

Mengenai perasaan lebih baik mati dibanding hidup aku benar benar merasakan ketakutan yang sudah tidak tertahankan, aku benar benar tidak rela harus mengalami semua ini. Tapi Fetrin mengatakan jika orang itu tidak boleh di sentuh, apa jangan jangan aku harus menerima semua ini begitu saja ?

Aku masih tidak rela dan kemudian kembali bertanya, “apa artinya aku tidak bisa membalas dendam?”

Begitu mendengar ini ekspresi di wajah Fetrin menjadi tidak mengenakkan, dia seperti ibuku yang segala sesuatunya harus terbalaskan, sekarang dia melihatku yang sudah semenyedihkan ini tentu saja ingin membantu membalaskan dendam, tetapi ada beberapa dendam yang tidak boleh dibalaskan dan juga tidak akan bisa di balaskan. Bahkan dendam dan kebencian di dalam hati Fetrin begitu besar, dia juga hanya bisa menahannya, setelah terdiam beberapa saat dia kemudian membujukku dengan ekspresi yang serius, “iya tidak boleh balas dendam. Anggap saja jika kamu mendapatkan pelajaran kali ini, kelak jika akan melakukan sesuatu kamu juga harus memikirkan akibatnya, tidak seharusnya kita menyinggung seseorang yang tidak seharusnya kita singgung.”

Perkataan Fetrin benar benar menyedihkan dan dia juga tidak berdaya, dia kali ini benar benar tidak bisa berbuat apa apa, kali ini aku sudah menyinggung seseorang dan setidaknya aku masih bisa mempertahannkan nyawaku, jika aku membuat marah Ferdy lagi maka liang lahatlah yang akan menjadi tempat aku berakhir, dan setelah itu konsekuensnya tidak bisa dia pikirkan lagi. Fetrin bukannya tidak berperasaan tetapi pada saat ini dia harus tetap berpikir masuk akal dan harus fokus pada situasi keseluruhan dan tidak bisa membiarkanku terus tersesat.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu