Wahai Hati - Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
Ten memiliki aura tersendiri, meskipun dirinya tidak memakai setelan jas putih yang formal seperti Mike. Bahkan ia hanya memakai pakain santai, tetapi ia lebih mirip seperti Raja dibanding Mike. Kedatangan Raja membuat seluruh merasa takjub.
Tatapan mata semua orang terjadi perubahan saat melihat kedatangannya, apalagi Marie. Ia melihat Ten, seperti bertemu dengan penyelamat dunia. Ia menunjukkan rasa semangat. Ia berteriak lagi dengan suara seraknya, “Ten, tolong aku!”
Suara teriakan Marie juga menyadariku yang terbangun dari kebingungan. Aku tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaanku sekarang. Awalnya aku pernah berontak, pernah berusaha, pernah mencoba, bisa mati dengan membawa rasa kebanggaan. Tapi dewa kematian tidak sayang kepadaku, seketika penyelamatku datang di waktu yang tepat. Seharusnya aku merasa senang tidak perlu mati cepat. Sayangnya penyelamat ini bukan orang lain, melainkan Ten yang memukul lima kali dalam sehari!
Melihat wajah Marie yang begitu semangat, hatiku justru merasa sedih. Aku merasa baginya, Ten adalah pahlawan yang bisa melakukan apapun, yang bisa menghalangi hujan dan angin untuknya. Dibandingkan Ten yang bersinar, aku bahkan kalah dengan seekor anjing. Perbedaan ini sungguh membuat kukesal! Lebih baik aku mati saja!
Mati juga sebagai seorang pahlawan. Kalau hidup hanya untuk memperbaik Ten!
Jiwa malas Ten seketika menghilang saat mendengar suara teriak Marie. Ia sibuk memperepat langkah kakinya dan tiba di samping Marie. Ia melirik sekilas kedua orang yang menahan Marie dan berkata, “Lepaskan ia!”
Suara Ten sangatlah istimewa, enak didengar dan berkharisma, sehingga membuat orang tidak berani menolak.
Kedua lelaki berpostur tubuh besar seperti disihirkan dan langsung melepaskan Marie.
Marie langsung berlari mendekatiku setelah ia dilepaskan, sambil mendorong dan menarik kedua lelaki yang menahanku. Ia dengan kesal berkata, “Lepaskan ia!”
Aku hanya pernah melihat kegilaan Marie. Tidak boleh diremehkan kalau ia mulai menggila. Pertama kali di hutan, ia hampir saja membunuh seseorang. Saat Mike ingin menarik nadi tanganku, ia menggila lagi dan membebaskan diri dari Evan. Sedangkan sekarang Marie juga sangat kesal, seperti seekor harimau.
Kedua lelaki yang menahanku sama sekali tidak bisa menahan kuku tajam milik Marie. Mereka terpaksa segera melepaskanku.
Tidak ada yang menahanku, tubuhku melemas dan hampir terjatuh ke lantai, tetapi Marie segera membantuku dan menarikku ke belakang Ten.
Ten bagai sebuah gunung besar. Ia sendiri menghalangi Mike dan sepuluh orang lainnya.
Mike akhirnya juga membuka mulut. Ia terus menatap Ten sambil berkata, “Ten, ada apa kamu datang?”
Suara Mike sangat tenang, begitupula wajahnya kembali menjadi normal, mungkin karena kedatangan Ten, sehingga amarahnya seketika hangus. Atau bisa dikatakan, ia menahan semua perasaan dan berusaha terlihat tenang.
Ten mengucek pelan matanya dan berkata kepada Mike dengan tidak puas, “Kamu bodoh ya? Apakah kamu tidak bisa melihat hubunganku dengan Marie?”
Mike mengerucut bibirku dan berkata, “Masalah hari ini tidak berkaitan dengan Marie. Aku juga tidak melakukan sesuatu kepadanya. Aku hanya ingin menyelesaikan masalah pribadiku dengan Chandra. Aku berharap kamu tidak ikut campur!”
Marie langsung memotong pembicaraan dan berkata, “Masalah Chandra adalah masalahku. Kamu menyentuhnya berarti juga menyentuhku!”
Ten hanya bisa mengerucutkan bibirnya setelah mendengar ucapan Marie. Ia membuat raut wajah yang tak berdaya dan berkata, “Kamu sudah melihatnya bukan? Aku harus menolong Chandra.”
Perasaan Mike akhirnya meledak sedikit setelah melihat sikap Ten. Wajahnya menunjukkan sedikit kemarahan. Ia menatap Ten kesal dan berkata, “Ten, bukankah kamu baru bangun tidur, masih tidak tahu hubungan mereka berdua? Marie telah meyatakan perasaannya kepada Chandra. Mereka sudah berkencan sekarang. Bukankah Marie adalah wanitamu? Apakah kamu bisa tahan?”
Cara ini adalah cara Mike yang terbaik, menimbulkan pertikaian. Ia sangat terlihat tidak ingin bertengkar dengan Ten, tapi juga harus menyerangku, jadi tujuan dari ucapannya adalah membuatku dan Ten bertengkar.
Hubunganku dan Ten memang sangat canggung. Kita tidak pernah berhubungan. Satu-satunya adalah ia menyuruh orang untuk menghajarku. Kalau dihitung dari hubungan ini, aku dan Ten juga merupakan musuh. Kalau Marie juga terlibat di dalam hubungan ini, aku dan Ten tambah lagi saingan cinta. Ten selalu berusaha membantu Marie tanpa peduli apapun. Tapi betap sabarnya ia, juga tidak mungkin membantu saingan cintanya bukan?
Aku jadi semakin tidak percaya diri. Meskipun tadi aku tidak takut untuk mati, tapi sekarang ada lagi kesempatan untuk hidup, aku sama sekali tidak ingin menerima amarah Mike.
Untung saja wajah Ten tidak berubah setelah mendengar ucapan Mike. Ia masih saja bersantai dan berkata, “Siapa yang bilang kalau Marie adalah wanitaku? Aku masih lajang, kamu jangan merusak reputasiku. Aku akan mencarimu jika aku tidak menemukan pacar!”
Perkataan Ten cukup membuat orang kesal, tapi juga bisa membuat orang tertawa. Melihat raut wajahnya dan nada bicaranya, ia sepertinya sungguh tidak peduli Marie berkencan denganku. Tapi siapa yang mungkin percaya?
Meskipun aku tidak kenal dengan Ten dan tidak pernah berhubungan dengannya, tapi siapapun juga bisa melihat bahwa Ten sangat melindungi Marie. Cukup Marie mengatakan sesuatu, ia akan rela melaksanakan apapun. Jangan-jangan semua ini tidak cukup untuk mewakili bahwa Ten menyukai Marie? Atau, antar lelaki dan perempuan juga ada hubungan pertemanan?
Aku tentunya tidak percaya kalau Ten hanya berteman dengan Marie, jadi aku tidak mengerti mengapa ia ingin membantuku, begitupula dengan Mike. Tapi entah bagaimanapun, Mike pasti tidak akan mudah melepaskanku. Ia menunjuk luka ditubuhnya dan berkata kepada Ten. “Ten, lihatlah luka yang kuterima. Semua ini merupakan hasil karya Chandra. Nyawaku hampir saja hilang di tangannya. Menurutmu, apakah aku akan melepaskannya begitu mudah?”
Ten mengucek lagi matanya, sambil melihat Mike dengan serius. Ia berkata, “Memang terlihat buruk, tapi aku ingat kamu kemarin datang mencariku, demi bermohon untuk Chandra, agar aku tidak menyerangnya lagi. Aku berjanji kepadamu saat itu, kamu juga bilang cari dirimu lain kali jika ada masalah, maka kamu juga akan menyetujuinya juga. Kalau begitu, sekarang aku ingin kamu lepaskan Chandra, maka kita semua telah impas. Bagaimana?”
Semua orang telah ditakdirkan, hidup seperti drama. Saat itu Ten menghajarku dan Mike membantuku. Sekarang Mike menghajarku dan Tne membantuku. Aku sungguh tidak bisa berkata banyak!
Tapi hal ini juga menjelaskan kepintaran Marie. Saat itu Mike berpura-pura membantuku, awalnya Ten bisa seperti Marie, sengaja menolak keinginannya, tapi ia tidak. Ia justru memberikan kesempatan untuk Mike, bisa dikatakan juga bahwa Ten bisa menggunakan ini untuk mendapatkan bantuan dari Mike. Sekarang ia menggunakan bantuan ini, agar Mike melepaskanku. Ten memang bukanlah orang yang mudah.
Mike seperti tersedak setelah mendengar ucapan Ten, seketika tidak berbicara. Beberapa saat kemudian, ia baru membuka mulut berkata, “Aku bisa menyetujui semua hal yang lain untukmu, tapi tidak untuk masalah ini. Chandra dan aku memiliki dendam yang dalam. Aku tidak mungkin akan melepaskan Chandra hari ini!”
Mike tidak hanya mengatakan itu sekali untuk hari ini, maupun orang yang berkuasa juga tidak bisa mencegatnya. Kalau Ten sekarang bisa membuat ia melepaskanku, maka ia mempermalukan dirinya, jadi bagaimanapun ia tidak akan melepaskanku.
Kalau Mike sudah bersikeras seperti ini, Ten juga tidak perlu membantuku lagi, lagipula aku tidak berhubungan dengannya, sudah cukup apa yang ia lakukan. Hanya saja pikiran Ten tidak seperti orang biasa. Ia tetap ingin membantuku, bahkan nada suaranya berubah setelah melihat Mike tidak menyetujui keinginannya. Ia tidak lagi bercanda dan serius berkata, “Kalau begitu, aku juga bisa memberitahumu, bahwa aku harus menolong Chandra hari ini. Kamu tetap harus melepaskannya!”
Kuat, sangatlah kuat. Kegarangan Ten ditunjukkan begitu baik. Ia sendiri menghadapi Mike dan sepuluh anak-anaknya, tapi sama sekali tidak terlihat takut, melainkan berani. Ia sama sekali tidak menganggap Mike.
Siapa yang bisa menahan keangkuhannya? Jangan bilang Mike, bahkan Evan tidak tahan juga. Ia maju dan berkata kepada Ten yang tidak menganggap siapapun. “Hng, Ten, kamu terlalu banyak ikut campur. Kamu kira dirimu siapa?!”
Evan baru saja selesai berkata, Ten langsung memberikan sebuah tendangan kepada Evan. Seketika Evan terjatuh jauh tanpa ia sadar!
Sandal Ten pun ikut terbang jauh bersama tendangannya. Saat Evan mundur jauh, Ten pergi mengambil sandalnya sambil berkata, “Majikannya saja belum buka mulut, sejak kapan anjing boleh membuka mulut terlebih dahulu.”
Evan juga merupakan peran yang berpengaruh di sekolah, biasanya sangat sombong dan merupakan orang yang cukup hebat untuk bertengkar. Tapi bagi Ten, ia seperti anjing yang tidak berhak berpendapat.
Seketika Evan dan Ivan kedua kakak beradik ini kesal. Mereka beraksi bersama kearah Ten.
Mike segera berteriak setelah melihat situasi ini, “Semuanya hentikan!”
Langkah Evan dan Ivan berhenti, mereka berdua tidak akan melanggar perintah Mike. Sedangkan langkah kakinya berhenti, tetapi amarah mereka semakin mendidih. Mereka menggunakan tatapan yang kesal untuk melihat Ten.
Tentu raut wajah Mike tidak lebih bagus dari mereka. Evan dihajar berarti sama dengan muka Mike dihajar. Ia tentu tidak senang. Matanya memerah sambil melihat Ten dan berkata, “Kamu! Apakah kamu sungguh ingin bertengkar denganku demi Chandra si bedebah itu?”
Ten berkata dengan tidak peduli. “Awalnya aku juga tidak berteman denganmu.”
Mike menunduk kepalanya kesal setelah mendengar perkataannya. Ia berkata, “Baik, kalau begitu kita tidak perlu bahas lagi. Aku tidak percaya kalau kamu sendiri bisa menahan kita semua! Majulah semuanya dan bawakan Chandra datang. Siapa yang menahan, langsung hajar ia!”
Akhirnya Mike tidak lagi berpura-pura. Ia menunjukkan diri yang sebenarnya dan perasaan hatinya meledak. Ia sudah malas untuk berbaikan dengan Ten, hanya bisa langsung melawan dengannya.
Kalau pertarungan ini dimulai begitu saja, maka pihak kita akan sangat rugi. Orang-orang pihak Mike merupakan semua orang hebat, apalagi jumlahnya banyak. Disini Marie tidak kemampuan untuk bertarung, apalagi diriku, bahkan tidak bisa berdiri dengan seimbang dan harus membutuhkan bantuan Marie. Ten memiliki kemampuan untuk bertarung dan sangat hebat untuk bertengkar, tapi ia juga tidak perlu melakukan hingga langkah ini, jadi saat ini aku dan Marie menjadi sangat panik.
Ten tidak panik, tapi juga tidak langsung beraksi. Setelah Mike memberi perintah, ia langsung membuka mulut berkata, “Tunggu bentar. Kalian sama sekali tidak adil, begitu banyak orang menyerang kita bertiga. Apakah kalian lihat aku sangat mudah untuk diserang? Aku beritahu kalian, tadi aku datang terlalu cepat, jadi beberapa temanku belum datang. Tunggu mereka datang, kalian semua akan mati!”
Perkataan Ten terdengar tidak serius, ia seperti datang melawak. Tadi semua orang melihat kemunculannya seperti orang yang belum sepenuhnya sadar, jalannya begitu santai, bahkan lebih lambat dari orang tua berjalan, bagaimana mungkin bisa dianggap cepat. Apalagi ia sudah cukup lama tiba disini, kalau temannya datang, seharusnya juga telah tiba. Jadi ia ini sungguh terlihat berbohong. Tapi ucapannya masih saja membuat Mike merasa penting.
Mike tidak bodoh, tahu Ten memiliki kekuasaan yang cukup besar di sekolah. Kalau kedua pihak saling bertengkar, Mike tidak akan mudah menyelesaikannya. Oleh karena itu, setelah mendengar ucapan Ten, Mike melihat sekitar secara teliti. Ia baru berkata setelah ia memastikan tidak ada apapun di sekitar. “Haha, kamu kira aku begitu mudah ditipu? Dimanakah teman-temanmu?”
Ten menyindir, “Entah dimanakah mereka, kurasa kamu tidak boleh menyentuhku. Kamu adalah orang pintar, seharusnya tahu jelas akibatmu di sekolah, setelah bertengkar denganku!”
Perkataan Ten yang terakhir sangatlah kuat. Kali ini ia sungguh menghilangkan kemalasan dan nada bicaranya terdengar tegas. Ia menegakkan tubuhnya setelah selesai berbicara. Ia berdiri di depan sendiri, seperti menunjukkan diri sendiri melindungi semua ini dan tidak akan ada yang berani menyerang.
Novel Terkait
Cinta Tak Biasa
SusantiI'm Rich Man
HartantoUnplanned Marriage
MargeryGet Back To You
LexyMeet By Chance
Lena TanBeautiful Love
Stefen LeeWahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)