Wahai Hati - Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
Aku sudah sebesar ini, dan ini pertama kalinya dipukuli sampai begitu tragis, penghinaan seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, sebagai seorang pria, aku tidak mungkin tidak membalas dendam ini. Aku juga tahu jika ingin balas dendam harus mencari tahu orang di belakang Marie Hu, tapi bagaimanapun dia seorang wanita, aku juga tidak mungkin memperlakukan Marie Hu seperti para gangster itu yang memperlakukan ibuku, memukul atau menghinanya, aku hanya bisa memberikannya sedikit pelajaran kecil, menyuruh dia dan Elis tidak mencari masalah denganku lagi.
Namun, aku tidak akan melepaskan orang-orang gila yang memukulku, setidaknya aku melakukan pembalasan, memberi mereka beberapa pelajaran. Kalau tidak, kedepannya aku akan dipukul seenaknya di sekolah. Aku harus membuat semua orang tahu, jangan main-main dengan aku Chandra.
Aku pikir setelah aku memberikan dua syarat ini, Marie Hu akan berterima kasih kepada Tuhan karena aku tidak membunuhnya, tetapi aku tidak menyangka, persyaratan yang begitu sederhana Marie Hu tidak menyetujuinya. Setelah mendengar perkataanku malahan dia memandang rendahku berkata: "Chandra, apakah otakmu sudah rusak, kamu tahu apa yang kamu bicarakan? Apakah kamu benaran ingin membalas dendam?"
Nada bicara Marie Hu penuh penghinaan, dia benar-benar memandang rendah diriku, atau dengan kata lain, tidak peduli seberapa dinginnya aku bertindak, dia selalu merasa aku pengecut yang menyebar di sekolah itu, pemikiran ini sudah berakar di hatinya, tidak mudah untuk diubah!
Hatiku sudah terbakar, dan cahaya dingin di mataku seolah-olah haus akan darah, cahaya dingin dari bulan dan bintang saling melengkapi, itu bahkan lebih menakutkan. Aku menggertakkan gigi dan berkata padanya seram: "Jika kamu bukan seorang wanita, aku sudah melumpuhkanmu, aku menyarankanmu, lakukan apa yang aku katakan!"
Marie Hu mencibir dingin: "Baik, aku akan beritahu kamu sekarang, yang memukulmu adalah orang-orangnya Ten Zhou, dia yang membantuku dan mengirimkan orang untuk membereskanmu. Jika kamu berani balas dendam, pergi cari dia!"
Ten Zhou?
Namanya terdengar keras seperti suara guntur, aku pernah mendengar tentang dia, dia sama terkenalnya dengan Mike. Perbedaannya, Mike selain terkenal dengan pria yang sempurna, reputasinya juga sangat baik, dan sangat populer di sekolah dan mempunyai koneksi yang luas. Tapi, Ten Zhou benar-benar kebalikannya, dia tipikal orang jahat, karakternya kejam!
Di kampus kami ada banyak komunitas, salah satunya komunitas seni bela diri yang sangat canggih, dan Ten Zhou adalah ketua komunitas ini, dia memiliki sekelompok orang yang bisa bertarung, dia sendiri juga petarung gila, sangat ganas dan hebat, dulu ada orang yang menyinggungnya, dan dia mematahkan tangan orang ini, menimbulkan sensasi di kampus, tapi pada akhirnya Ten zhou tidak diberikan sanksi apapun, dan tetap tinggal di kampus dengan tenang. Tidak perlu dikatakan lagi, semua orang mengerti orang ini mempunyai orang belakang, sejak itu, tidak ada yang berani macam-macam padanya!
Tapi, ada dua maniak gila, Ten zhou berbeda dengan gunawan, gunawan biasanya suka memamerkan dan ingin menang sendiri, sedangkan Ten zhou lebih low-profile, selama kamu tidak mengacaunya, dia biasanya tidak akan menindas orang.
Aku benar-benar tidak menyangka, orang-orang yang memukulku itu ternyata orangnya Ten zhou, tidak heran orang-orang itu pukulannya begitu kejam, bahkan tidak memberikanku kesempatan untuk melawan, ternyata mereka semua petarung dari komunitas seni bela diri.
Tiba-tiba hatiku jatuh seperti batu, dan merasa sangat tertekan. Ten zhou adalah lawan yang sangat mengerikan, jika aku ingin melawannya, hanya akan mencari jalan mati, tapi balas dendam tidak mengenal tuannya, karena aku telah memutuskan untuk tidak menahan lagi, jadi aku tidak bisa diinjak lagi, jadi aku pasti akan mencari Ten zhou!
Memikirkan ini, aku terus membekukan wajah dan menggertakkan gigi pada Marie Hu: "Jangan khawatir, aku pasti akan mencarinya. Lalu syarat pertama, apakah kamu bisa melakukannya?"
Syarat ini, selama Marie Hu mengatakan bisa, seharusnya tidak ada masalah lagi. Menurutku ini syarat yang sangat sederhana, tapi Marie Hu, wanita ini, benar-benar tidak menganggapku, bahkan pisau sudah ada di depannya, dia masih tidak takut padaku, dia masih bersikeras dan berteriak: "Jangan harap, kamu pikir masalah diantara kita bisa dibiarkan begitu saja? Apakah kamu sedang bermimpi, bahkan jika aku bisa melupakan masalah kamu menampar sepupuku, tapi aku tidak akan pernah memaafkan kamu karena menculikku hari ini, ingin aku melepaskanmu, tidak mungkin!"
Marie kembali seperti tidak takut apapun, nada bicaranya sangat keras, sikapnya dingin dan sombong, tampaknya dia tidak menganggap dirinya adalah mangsaku sekarang, apakah dia mengerti situasi apa sekarang?
Sejujurnya, bagaimana aku bisa melepaskannya, aku sudah melakukan semaksimal mungkin, jika aku benaran ingin menjadi kejam, itu tidak akan seserhana mengikatnya saja, tapi dia benar-benar tidak bisa menghargai, ternyata ingin mencari masalah denganku, dia mencari mati!
Api di hatiku semakin membara, tatapan mataku sudah bisa memakan orang, aku mengepalkan pisau dengan erat dan menggosokkan dengan ringan di wajah Marie Hu, mata marah retak berkata: "Marie Hu, aku memperingatimu, lebih baik jangan memaksaku, jika aku menjadi gila, aku bisa melakukan apapun!"
Perkataan ini bukan untuk menakuti Marie Hu, aku benaran orang seperti ini, ketika aku dalam keadaan tenang, aku bisa menahan diri untuk tidak sembarangan. Tapi jika aku dipaksa, aku mungkin tidak peduli apakah dia pria atau wanita, atau mungkin bisa langsung membunuhnya!
Tapi tidak peduli seberapa kejam dan mengerikan aku, Marie Hu tidak memperdulikanku, di matanya, aku selalu seperti seekor belalang, bagaimanapun tidak bisa menarik perhatiannya, dia tidak hanya tidak takut, tetapi malahan mengancamku: "Baik, kalau begitu kamu lakukan saja, aku ingin melihat, pengecut sepertimu apa yang bisa kamu lakukan padaku, aku benar-benar tidak tahu pria pengecut dan pemalu sepertimu bisa hidup sampai sekarang, di depanku bertindak sebagai pahlawan apa, apakah kamu tidak berani menindas pria, dan hanya suka mengeksekusi wanita, apakah kamu masih termasuk seorang pria?"
Marie Hu dan Elis memang saudara, mulut mereka sangat licik, tidak ada sopan sama sekali dalam berbicara, selalu suka mengigit orang dari belakang, setiap kata dia seperti sebuah gunting, memotong-motong hatiku, aku merasa martabatku, diinjak-injak oleh seorang wanita, ini membuatku merasa tersiksa dan tertekan, amarahku tidak bisa ditahan lagi, dan itu akan meledak. Dengan mata merah, aku meraih pakaian Marie Hu, satu tangan yang lain memegang pisau di wajahnya, dan berteriak: "Jangan memaksaku!"
Pada saat ini, aku hampir kehilangan akal, teriakanku seperti setan yang menggeram, kemarahanku benar-benar sudah memuncak, jika Marie Hu memprovokasiku lagi, aku mungkin akan benaran melakukan sesuatu padanya.
Tapi, karena aku terlalu emosional, ketika aku meraih pakaian Marie Hu tidak sengaja menyentuh dadanya, yang langsung membuat Marie Hu berteriak: "Aaa, pelecehan!"
Teriakan Marie Hu langsung membangunkanku, aku langsung melepaskannya, jantungku berdebar kencang. Karena masalah ibuku, aku benar-benar sensitif terhadap mencabuli wanita, jadi mendengar kata-kata Marie Hu, aku merasa sedikit malu, sesaat aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan!
Selain itu, Marie Hu tampaknya sangat membenci orang mengambil keuntungan darinya, wajahnya merah dan sangat marah hampir membuat rambutnya berdiri, dengan mata terbuka lebar, menatapku, seperti guntur bergemuruh marah padaku: "Chandra, jika kamu memiliki kemampuan, bunuh aku di sini, kalau tidak aku pasti tidak akan melepaskanmu!"
Mata Marie Hu penuh dengan kebencian, dan semangatnya menjadi penuh kembali, seperti dia sangat memahamiku, dan dia sama sekali tidak takut padaku!
Menghadapi wanita yang tidak tergerak dengan kekuatan atau bujukan, aku benar-benar tidak berdaya, bahkan jika aku bersikap dingin dan ganas, juga tidak bisa menakutinya, bahkan jika aku benar-benar melakukan sesuatu padanya, dia juga hanya akan menganggapku pengecut yang hanya berani dengan wanita. Selain itu, aku juga tidak mungkin melakukan sesuatu padanya, terhadap wanita, aku tidak bisa melakukan hal seperti itu, seperti yang dikatakan Marie Hu, pria yang menindas wanita bukanlah pria.
Marie Hu melihatku penuh keraguan, segera mengancamku dan berkata: "Chandra, jika kamu tidak ingin mendapat masalah besar, aku menyarankanmu segera lepaskan aku, jika kamu segera menyesali perbuatanmu, aku bisa mempertimbangkan untuk meringankan!"
Kata-kata Marie Hu semakin menjengkelkan, sialan, dia sekarang adalah tahananku, bahkan dia menuntutku untuk melepaskannya, dan masih berkata akan menanganiku, ini benar-benar gila, dia benaran tamu yang bertindak seperti tuan rumah!
Martabatku diinjak lagi dan lagi olehnya, kemarahanku diaduk lagi dan lagi olehnya, bahkan jika itu rumput, juga akan menjadi ganas, aku benar-benar hampir gila dibuatnya!
Jika Marie Hu adalah pria, aku akan mati-matian melawannya, tapi dia adalah wanita, bahkan wanita yang begitu sulit, aku merasa bingung, aku tidak tahu harus berbuat apa padanya. Kamu bilang harus bagaimana memperlakukannya, aku tidak bisa menyerang, juga bagaimana bisa melepaskannya, itu benaran bersalah pada diri sendiri. Lagipula, aku benar-benar sudah menyinggung Marie Hu, bahkan jika aku melepaskannya, dia juga tidak akan melepaskanku, jadi bagaimanapun juga tidak boleh melepaskannya dengan mudah!
Setelah memikirkannya dalam waktu lama, akhirnya aku membuat keputusan. Ketika Marie Hu mengatakan hal untuk menakutiku, aku mengambil plester perekat dan menempelkan pada bibir merahnya itu.
Marie Hu tidak bisa berbicara, lalu aku merasa seluruh dunia menjadi sunyi, aku menatap Marie Hu dengan dingin, dan berkata pelan: "Marie Hu , kamu tidak perlu mengancamku, aku tidak takut, trik apa yang kamu punya, keluarkan saja, aku tunggu! Malam ini, kamu tetaplah di sini, tunggu sampai besok ada orang baik yang lewat sini, mungkin bisa menyelamatkanmu, anggap saja ini bayaran karena telah menyuruh orang memukulku!"
Mengatakan itu, aku tidak peduli suara berdengung yang dibuat Marie Hu, aku mengenakan masker lalu pergi!
Ketika aku berjalan, dari belakang terlihat kejam dan sangat tegas, pada saat ini, hatiku memang sangat keras.
Tidak lama, aku berjalan keluar dari hutan, malam ini aku berencana untuk menginap di wisma, urusan dengan Marie Hu masih belum sepenuhnya terselesaikan, aku belum bisa kembali ke sekolah, aku harus tinggal di luar beberapa hari, memikirkan cara untuk melawan!
Ketika aku memikirkan hal ini, tiba-tiba angin sepoi-sepoi yang sejuk bertiup, menghembusku terpana dan hatiku tersentuh, aku tidak bisa tidak memikirkan, Marie Hu tinggal di hutan semalam, apakah tidak apa-apa?
Sejujurnya aku bukan orang yang baik, menghadapi Gunawan, bahkan jika menusuknya dua kali, juga tidak akan menyalahkan diri sendiri. Tapi kali ini berurusan dengan Marie Hu, hukuman yang kuberikan padanya sudah termasuk ringan, tetapi ketika memikirkan dia terikat di hutan sendirian, aku tidak tenang, aku khawatir dia akan menemukan masalah yang tidak terduga, jika terjadi sesuatu kepada Marie Hu, apakah aku bisa tenang? Jika terjadi sesuatu pada Marie Hu, apa perbedaannya aku dan gangster yang menindas ibuku itu?
Semakin memikirkannya, semakin bingung, langkah kakiku mengikuti arah hatiku, dan berjalan semakin lambat.
Perlahan-lahan, akhirnya aku menghentikan langkahku, aku melihat ke atas dan memandang ke langit yang gelap, dan bertanya: "Apakah seperti ini aku bisa tidur dengan nyenyak?"
Menghela napas dalam-dalam, aku segera berbalik dan kembali ke hutan!
Aku sebenarnya tidak menyukai diriku yang seperti ini, aku bisa tegas dalam banyak hal, tetapi terhadap wanita, aku tidak bisa kejam, mungkin masalah ibuku meninggalkan bekas yang begitu dalam bagiku, aku takut akan membuat penyesalan seumur hidup lagi, aku tidak akan membiarkan Marie Hu dalam masalah!
Berpikir seperti ini, aku mempercepat langkahku, aku hampir berlari ke hutan tempat Marie Hu diikat.
Namun, ketika aku tiba, hatiku meledak, benaran apapun yang ditakutkan pasti akan datang!
Aku melihat, ada dua pria vulgar, tertawa dan meraba-raba Marie Hu...
Novel Terkait
Bretta’s Diary
DanielleAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanIstri ke-7
Sweety GirlWahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)