Wahai Hati - Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
Sebuah panggilan tuan muda, menggemparkan dunia, membuat hati setiap orang tersontak kaget. Dalam pandangan mereka, Fetrin bagaikan malaikat langit yang tak bisa digapai, sungguh sesosok malaikat. Namun, kenapa sosok malaikat ini memanggilku dengan sebutan tuan muda? Ini membuat aku seolah berada di puncak tertinggi, dan menjadi seorang raja yang tak pernah terbayangkan oleh orang lain.
Kerumunan orang-orang ini tertegun selama semenit, kemudian tiba-tiba terdengar berbagai suara seruan, langit yang tenang kembali hiruk pikuk, suara komentar terdengar bagaikan ledakan petasan, tak henti-henti : “Wah, ternyata mereka ini orang dari Keluarga Chandra!”
“Oh Tuhan, ini sungguh luar biasa, benar-benar tak terbayangkan, ternyata Keluarga Chandra memiliki kemampuan yang hebat, apa pekerjaan keluarga mereka sebenarnya?”
“Siapa yang tahu, dari pertunjukan dan juga pertempuran yang terjadi, dia bukan orang kaya biasa, pasti seorang yang super kaya, apalagi dengan sekelompok orang hebat berkacamata hitam ini, jangan-jangan mereka adalah pengawal keluarganya!”
“Sepertinya begitu, ternyata Chandra orang yang sangat hebat, aku tidak pernah menyangka ada sosok yang hebat di sekolah kita, aku tidak mengerti kenapa selama ini dia begitu rendah diri!”
“Benar-benar sangat rendah diri, barusan Mike masih memandang rendah orang berduit, masih berkata ‘jika memang keluarga Chandra kaya, terus kenapa?’ bukankah sekarang senjata makan tuan!”
“Haha, benar juga, coba kamu lihat dirinya sekarang, seperti orang bodoh, mungkin dia berharap mati saja!”
“Manusia seperti dia, memang pantas!”
Suara komentar tak henti-henti dilontarkan, semua orang menyanjungi aku yang telah mengalahkan Mike di pertempuran ini. Mike telah kalah, sekalah-kalahnya, dia tak hanya kalah dalam pertempuran ini, tapi juga kalah di hati para penonton. Dia tidak konsisten, jahat dan kejam, dia menggunakan keluarganya untuk melawan para pelajar. Dia sangat arogan bahkan menentang Tuhan, dia menggunakan latar belakang keluarganya untuk menekan semua orang, mengatakan bahwa seluruh kota ini merupakan daerah kekuasaannya dia, dan semua orang wajib untuk tunduk kepadanya. Dia mengabaikan hukum, dan ingin mematahkan tanganku di hadapan banyak orang, dia mengeksekusi satu orang untuk memperingatkan ratusan orang, dia menggertak, bertindak sewenang-wenang, dia mengatakan tidak peduli jika keluargaku berduit, bahkan juga mengatakan, uang tidak berguna, semua yang dia katakan membuat orang merasa kesal dan jijik.
Dan sekarang, Mike harus menanggung segala akibat yang dia perbuat, dari dia jatuh dari langit ke bumi, yang hancur bukanlah tubuhnya, melainkan martabat dan jiwanya yang hancur, dia dipukuli, diremehkan, dimaki, dia telah terjatuh ke jalan buntu, gangguan mental, kebingungan, dia seperti seorang pengidap demensia, menonton adegan konyol ini, tak bisa berkata apa-apa. Kali ini Mike sudah tidak mempunyai modal untuk menyombongkan diri dan lancang.
Dan aku kebalikan dari Mike, aku telah terangkat dari neraka ke surga, perubahan drastis, membuat aku susah untuk menerima kenyataan ini. Beberapa saat yang lalu, aku masih terjebak di dalam lubang hitam, aku sangat berkecil hati, aku berpikir, aku akan mati hari ini, dan juga aku pikir tidak akan ada yang bisa menyelamatkan aku, namun, di saat aku merasa paling putus asa, Fetrin tiba-tiba datang, dia menggunakan jurus paling keren memasuki tempat ini, dia bahkan membawa sebuah pasukan perang setingkat dewa, dengan mudah menghabisi sekelompok orang jahat dari Mike, dia telah menyelamatkan aku dari parang Mike.
Kenyataan ini terlalu luar biasa dan mengejutkan, bahkan aku sendiri tak sadar untuk waktu yang lama, malahan aku berpikir aku sedang bermimpi dalam dunia fantasi, hingga Fetrin berjalan di hadapanku, dan memanggilku dengan panggilan tuan muda, barulah aku tersadar, kira-kira ada 10 menit, aku tidak sedang bermimpi, aku sungguh diselamatkan, orang yang menyelamatkanku adalah Fetrin.
Dulu, aku mengira Fetrin adalah orang suruhan ibuku untuk merawat aku, tapi hari ini, aku hampir tidak menyadarinya, tubuhnya tampak diselimuti lingkaran cahaya yang misterius. Dan kemisteriusan dirinya menunjukan secara jelas betapa terhormatnya diriku, dia tampak yakin memanggilku dengan sebutan tuan muda di hadapan begitu banyak orang, agar semua orang tahu, siapa sebenarnya diriku. Dia juga rela merendahkan martabat dirinya seolah lebih rendah dariku. Hanya dengan dua kata darinya, telah mengembalikan harga diriku yang telah hilang, dan memberiku sebuah penghormatan besar.
Pada saat ini, aku akhirnya bisa merasakan kembali amarahku, aku kembali merasakan detak jantungku, merasakan indahnya hidup, aku sangat bersyukur bahwa dunia ini telah memberiku aura khusus, membuat aku memiliki perisai yang paling unggul, aku juga berterima kasih kepada Fetrin atas ketekunan kerjanya dalam merawatku, dan menyelamatkan aku. Dengan penuh emosinal, aku memandang Fetrin dengan pandangan sedikit kabur, dan berkata : “Tidak terlambat, kamu datang di waktu yang tepat!”
Karena terlalu bersemangat, suaraku bergetar, emosi di dalam tubuhku tak berhenti bergelora, tidak dapat ditahankan.
Ketika Fetrin mendengarkan perkataanku, dia mengangguk pelan, kemudian dia melirik Mike dengan pandangan dingin, dan bertanya padaku : “Tuan muda, bagaimana mengatasi mereka?”
Tanpa sadar, aku telah menguasai kekuatan hidup dan mati, kenyataan ini kembali membuat jiwaku kembali bergetar. Perlu diketahui, belum lama ini aku telah diinjak oleh Mike, dialah orang yang memiliki kuasa dalam hidup dan mati sebelumnya. Dan dalam sekejap mata, posisi aku dan Mike telah bertukaran, di bawah dukungan Fetrin, aku bagaikan mengenakan baju perang dan seketika menjadi raja di sini, kebanggaan dunia. Tidak ada yang berani menatapku, terutama Mike, dia benar-benar hancur bagai seekor anjing, nyawanya sekarang berada di tanganku, dia telah menjadi tahanan di bawah tanganku.
Tiba-tiba aku sangat menikmati rasanya menjadi seorang yang begitu dihormati, berdiri di atas puncak, memiliki kekuasaan, menghadapi semua makhluk hidup, perasaan ini sangat menyenangkan, aku sekarang tidak peduli bagaimana Fetrin bisa membuat pertempuran besar ini hingga sekarang, aku hanya mengetahui, rasa sakit yang diberikan oleh Mike kepada ku, aku ingin membalasnya dua kali lipat, aku…tidak akan memberikan belas kasih, hubungan aku dan dia harus berakhir hari ini.
Sampai di sini, segera aku menunjuk ke arah Mike, dan berkata kepada Fetrin : “Keluarganya memiliki latar belakang preman, mereka adalah penguasa di kota ini. Tapi di antara aku dan dia ada sebuah dendam yang tak bisa dipecahkan, aku ingin dia hidup tak segan mati pun tak mau, jika terjadi masalah, apakah kamu bisa membantuku untuk menyelesaikannya?”
Aku ingin membalas dendam, tapi aku juga tidak akan gegabah, aku harus mempertimbangkan konsekuensinya terlebih dahulu, ada alasan kenapa Mike begitu berani di kota ini, itu karena dia mengandalkan kekuatan yang dimiliki keluarganya, meskipun aku membenci Mike, tapi aku tidak bisa meremehkan kekuatan yang dimiliki keluarganya, jadi, aku memberi tahu Fetrin tentang kekhawatiranku.
Setelah Fetrin mendengarkan perkataanku, tanpa ragu-ragu sedetik pun, dia langsung berkata : “Lakukan saja, jika terjadi masalah, aku yang akan membantumu!”
Kalimat sederhana ini, adalah penenang hati, aku sudah mendapatkan jaminan dari Fetrin, hatiku merasa lega, aku mempercayai Fetrin. Karena dia sangat percaya diri, maka pasti akan mendapat kepastian darinya. Sama seperti dulu, dia mengatakan dia bisa membiarkan ayah Marie Hu memintaku untuk menjadi menantunya, dan akhirnya dia menepati kata-katanya. Waktu itu aku masih tidak terlalu percaya padanya, aku terus merasa dia terlalu percaya diri, tapi hari ini, setelah melihat kekuatan yang dimiliki olehnya, aku tidak lagi meragukan dirinya lagi, jadi, setelah selesai mendengar perkataan Fetrin, aku langsung berjalan ke arah Mike.
Marie Hu yang sedari tadi memeluk tanganku, namun kali ini, dia tidak mengatakan apa-apa, perlahan melepaskan pelukannya dan membiarkan aku berjalan ke sana.
Aku mengabaikan segalanya, termasuk rasa sakit yang ada di tubuhku dan juga keadaan di sekitar, hanya menguatkan tekad yang ada di dalam hatiku. Selangkah demi selangkah berjalan mendekati Mike.
Mike masih dalam posisi kebingungan, dia masih berlutut, wajahnya pucat, pancaran matanya suram, dan sekarang ketika melihat aku mendekatinya, tiba-tiba dia tampak ketakutan, bibirnya gemetaran, tenggelam dalam kepanikan.
Wajahku tanpa ekspresi, begitu sampai di hadapannya, segera aku mengambil parang yang dijatuhkannya tadi, kemudian mengarahkan ke dia dan berkata dengan dingin : ”Mike, apakah kamu mengetahui waktu kematian siapa yang sudah tiba?”
Melihat aku mengambil parang itu, Mike tidak bisa menahan ketakutannya, dulu dia sudah pernah merasakan ribuan luka goresan dariku, tentu saja dia tahu betapa lincahnya tanganku, dan sekarang dia kembali jatuh ke tanganku, bagaimana mungkin dia tidak ketakutan, dia bahkan mengancamku dengan suara yang bergetar : “Chandra, kamu tidak boleh menyentuhku, Ayahku Michael Li, jika kamu menyentuhku, maka kamu tidak akan hidup dengan tenang!”
Michael Li, nama sangat keren, setidaknya hampir semua orang yang ada di kota ini mengenalinya. Dia tidak terkenal di kalangan orang-orang biasa, dengan kata lain, mungkin ada kalangan tertentu yang tidak mengenalinya, tapi, di kalangan penjahat dan preman, pasti mengenali orang ini, karena, dia adalah raja penguasa di kota ini, dia satu-satunya raja yang telah diakui, dan Mike hanya bisa mengandalkan kehebatan sang ayah, makanya dia berani untuk berbuat onar, dan semena-mena.
Tapi, aku sekarang tidak peduli siapa ayahnya, selama ada Fetrin di belakangku, aku tidak akan takut, setelah aku selesai mendengar perkataan Mike, aku tidak bisa menahan senyum sinisku, aku menyentuh pinggiran parang ini, dan berkata dengan dingin : “Hehe, apakah menurutmu ada gunanya mengancamku? Aku beri tahu kamu, bahkan jika ayahmu Li Gang (wakil direktur biro keamanan masyarakat di China dalam dunia nyata), itu juga tak ada gunanya! Atau jangan-jangan kamu sudah lupa, apa yang sudah aku katakan padamu tadi malam?”
Malam itu, aku telah menyerang Mike dengan pisau yang tak terhitung jumlahnya, dia ketakutan seakan jiwanya telah terbang, bahkan dia berjanji untuk tidak membalasku, jika dia melanggarnya, maka dia akan mati. Dan hari ini, dia telah mengingkari janjinya, ini sudah melewati batas kesabaranku, nafas biadab yang ada di tubuhku berhembus keluar, aku berusaha mengeluarkan kekuatan yang mengalir di dalam darahku, aku mulai kejam, bahkan aku sendiri merasa seram.
Begitu Mike mendengarkan perkataanku, matanya melotot, pandangan matanya penuh dengan ketakutan, dia sudah tidak memiliki bantuan di sini, bahkan nama ayahnya tidak mempan untuk menakutiku, dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa, tidak ada yang mempedulikan dirinya, sekujur tubuhnya gemetaran, dia berlutut di hadapanku, dan memohon padaku : “Chandra, aku bersalah, tidak seharusnya aku mencari masalah denganmu, tidak seharusnya aku mengingkari janjiku padamu, aku tahu aku salah, tolong lepaskan aku, ke depannya, aku akan menuruti semua perintahmu!”
Dalam sekejap, Mike telah berubah haluan, dia tak lagi mengancamku, melainkan dia memohon padaku. Tindakan ini mengejutkan para penonton, semua orang tidak pernah membayangkan seorang Mike yang begitu sombong bisa berubah memohon belas kasihan dari orang lain. Kebodohan seperti ini, benar-benar melewati batas akhir seseorang, banyak orang yang tidak mengerti, di saat yang sama juga mereka begitu membencinya. Tentu saja, beberapa orang merasa puas, walau bagaimanapun, baru saja Mike hanya bisa menekan orang lain dengan latar belakang keluarganya, sifat sombongnya membuat orang lain tidak senang, dan sekarang dia bagaikan seekor anjing yang mengemis-ngemis kasih sayang sang majikan.
Dan aku, setelah mendengarkan perkataan Mike, aku ingin memuntahkan darah, orang munafik seperti ini tidak layak untuk disebut sebagai seorang lelaki, tingkah lakunya cukup membuatku muak, tanpa pikir panjang aku mengeluarkan sebuah tendangan, sebuah tendangan menumbangkan dirinya.
Mike terjatuh, segera aku menginjakkan kakiku di atas badannya, dan berteriak : “Dasar bajingan tak berguna! Orang tak berguna sepertimu, bagaimana mungkin layak untuk menjadi tandinganku! Barusan ketika kau ingin menghabisiku, apakah aku takut? Apakah aku memohon? Apakah aku mengatakan sepatah kata? Kenapa kau lemah sekali, kenapa kau bisa begitu memalukan, kau punya nyali untuk membalasku, seharusnya kau juga punya nyali untuk menghadapi konsekuensi hari ini!”
Aku melampiaskan semua unek-unek yang ada di dalam hatiku, menghadapi seseorang murahan seperti Mike, aku tidak akan pernah puas untuk memakinya, dia sudah tidak ada harga diri sama sekali, ketika dia merajalela, dia semena-mena, ketika dia lemah, dia tak berguna sama sekali. Tentu saja aku juga tahu, dia bisa begitu takut denganku dan memohon padaku, pertama, itu karena kekejaman yang aku miliki, dia sudah pernah merasakan penderitaan yang aku perbuat, maka pasti akan membekas di hatinya.
Kedua, dia telah dikejutkan oleh latar belakang keluargaku, sejak kemunculan Fetrin dan lainnya, Mike juga tahu, keluargaku bukan orang biasa, bahkan setelah dia menyebut nama ayahnya, yang juga tidak berhasil menakuti kami. Jadi, dia hanya bisa memohon, bahkan setelah aku memakinya, memakinya hingga dia terlihat tak bermartabat, aku menginjakkan kakiku di atas badannya dan menganggap dia bagaikan seekor anjing, dia juga tidak mempedulikannya, demi melindungi dirinya sendiri, dia masih memohon padaku tanpa malu : “Apa yang kamu katakan benar, aku tidak tahu diri, aku mencari masalah denganmu, aku pantas mati, tapi, aku memohon agar kamu memaafkan diriku, anggap saja aku sampah, tolong lepaskan aku!”
Mike semakin ke sini, membuat aku semakin marah, kemunafikannya membuat aku mual, aku sudah tak tahan lagi, aku terdiam sejenak, aku mengangkat parang tersebut, menunjuk ke arah Mike, mengeluarkan kata terakhir : “Manusia sepertimu hanya bisa merepotkan orang lain, jika dibiarkan akan jadi benalu untuk banyak orang, bahkan jika nanti kamu tidak menggangguku, kamu juga akan mengganggu yang lainnya, alih-alih aku membiarkan kamu melakukan kejahatan dan membahayakan dunia, biarkan aku yang menjalankan keputusan Tuhan! Mike, jangan salahkan aku tidak berperasaan, salahkan saja dirimu yang tidak memiliki kekuatan yang cukup, terima nasib saja!”
Selesai berbicara, aku tidak banyak bicara lagi, aku melayangkan parang itu ke arah Mike…
Novel Terkait
Love And War
JaneThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlMy Secret Love
Fang FangKisah Si Dewa Perang
Daron JayAdore You
ElinaMy Enchanting Guy
Bryan WuWahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)