Wahai Hati - Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
Cara bicara Yoel sangat tegas dan yakin tanpa ragu-ragu.
Ekspresi Michael menjadi sangat buruk saat mendengar kata-kata ini, hatinya seperti ditimpa oleh sebuah batu yang berat mengejutkan. Dia tidak menyangka jika Yoel bisa mengatakan jika dia tidak berani membunuh Chandra, ini terlalu aneh. Tidak peduli bagaimanapun Michael tetap tidak bisa percaya. Siapakah Yoel, dia adalah pembunuh yang sangat hebat, dia mengambil nyawa orang tanpa rasa kasihan. Asalkan itu adalah misinya, dia tetap akan membunuh semua, tidak peduli status orang itu yang sangat tinggi, dia tetap akan membunuhnya. Tetapi hari ini, Michael Li memohon dia karena hutang budinya, dia hanya menyuruhnya membunuh aku yang sangat kecil, tetapi Yoel malah langsung bilang jika dia tidak berani membunuh, bagaimana dia membuat Michael untuk menerimanya!
Satu menit terasa seperti 1 abad, Michael Li terbengong di tempat itu, pelan-pelan menerima kenyataan yang tidak diinginkannya, dia selalu tidak mau mengakui, dia tidak ingin orang lain menginjak kehebatannya, tetapi kini dia terpaksa harus mengakui. Latar belakang keluargaku sudah melewati batas dugaannya, adalah sebuah tingkat yang selamanya tidak bisa digapainya. Dia berdiam sangat lama, akhirnya dia berbicara dengan susah payah, dia mencari tahu dari Yoel: “Kak Yoel, bisakan kamu beritahu siapa sebenarnya Chandra ini?”
Yoel menatap Michael Lu, dengan tulus berkata: “Yang bisa kuberitahu kamu adalah, ada seseorang yang bernama Chris bekerja di rumahnya, dan Chris adalah orang yang hanya bisa kamu kagumi saja, jadi jika kamu masih ingin hidup beberapa tahun lagi, kusarankan kamu jangan memikirkan untuk balas dendam lagi, jangan bilang anakmu diserangnya saja, walaupun dia mati, kamu juga jangan berharap masalah balas dendam ini, pulanglah!”
Selesai mengatakannya, Yoel langsung melangkahkan kakinya dan kembali ke dalam rumahnya sendiri.
Michael masih berdiri di tempat semula, dia kaku seperti besai, seakan-akan dia sudah terjatuh ke tingkat paling dalam masalah ini, dia sudah pening dan tidak semangat lagi. Dia gabut lalu fokus kembali. Dia sudah berjuang selama ini, tantangan apa yang tidak pernah ditemuinya, tetapi sesulit apapun itu, dia selalu berani untuk melaju. Ini adalah pertama kalinya dia merasa begitu tidak berdaya, dia tidak semangat lagi, seluruh orangnya sudah menjadi hampa.
Selain itu, sejak Pasangan Black White Demon kembali dengan kegagalan, dia sudah menyadari jika dia tidak punya tenaga untuk melawanku lagi, tetapi dia tidak puas. Dia terbingung karena kemarahan, pikirannya tertutup karena kebencian, walaupun orang yang dipercayainya mengatakan jika keadaan keluargaku tidak begitu sederhana, dia juga tetap ingin balas dendam. Kini, dia sudah terkena batu, hingga Yoel juga tidak berani menyinggungku, apa yang dimiliki Michael Li untuk melawanku, sudah saatnya dia sadar!
Yang dikatakan Yoel tidak salah, Michael tidak boleh balas dendam ini, dia tidak bisa membalas dendam demi anaknya. Dalam seketika, Michael Li seakan-akan menua beberapa tahun, dia melihat ke atas langit, menghela nafas yang dalam, kemudian membuang nafas: “Ayo pergi!”
Sambil berkata, dia menyeret tubuhnya yang seperti pohon layu berjalan pulang, beberapa orang yang dipercayainya mengikuti dari belakang, tidak berani berkata apapun, mereka hanya bisa meratapi nasibnya tanpa mengeluarkan suara apapun.
Kegelisahan sepanjang jalan, aura di sekujur tubuh Michael Li menjadi galau dan depresi, dia seperti bola karet yang kempis dan seperti sebuah balon yang bisa meledak kapan saja. Dia begitu gagal dan merasa sangat menderita. Apakah dia beneran mau melihat anaknya cacat selamanya dengan matanya sendiri dan dirinya tidak melakukan apapun?
Tiba-tiba Michael Li muncul sebuah ide, sebuah cahaya terang muncul di dalam pikirannya, dia langsung menegakkan tubuhnya, matanya yang galau tiba-tiba mengeluarkan aura yang sangat dingin dan sadis, mulutnya menaik menampakkan senyuman iblis, sebuah siasat yang buruk perlahan muncul di benak pikirannya….
------
Saat siang hari, sinar matahari menyinari seluruh lantai hingga terlihat keemas an. Olive menginjak bayangan di atas tanah, menjemur dirinya dan berjalan di jalan besar luar sekolah.
Para pejalan kaki yang berlalu dipenuhi dengan suara tawaan, toko yang berada di dua sisi jalan berteriak dengan sangat kuat, sinar matahari yang terang, angina yang hangat, Olive yang berjalan melintasi area yang memiliki suasana heboh, dalam hatinya malah dipenuhi dengan kesedihan. Sepertinya dia tidak cocok dengan dunia yang banyak dan ribet ini. Sepanas apapun cahaya mataharinya juga tidak bisa menyinari hatinya, dia seperti terkena sebuah penyakit, tetapi dia tidak punya penyebab penyakitnya. Hanya saja dia tidak semangat dan tidak tertarik dengan segala ini.
Olive sedikit tidak berdaya, kenapa dirinya bisa berubah menjadi begitu? Teringat dulu dia juga hidup tanpa memedulikan apapun, walaupun dia dianggap adalah perempuan yang bermasalah, dia tidak memedulikannya sama sekali. Dia melakukan apa yang diinginkannya, semua terserah padanya dan melakukan dengan caranya sendiri.
Terakhir karena aku, terjadi perubahan terhadap hidup Olive. Dia dari perempuan yang bermasalah berubah menjadi perempuan yang baik, dia dengan semangat belajar semua, hidup dengan serius. Dia memiliki luka di dalam hatinya, tetapi dia selalu menggunakan kesibukan untuk melupakannya, dia tidak berhenti di dalam kesibukan dan perlahan berubah menjadi sempurna, dia sempurna hingga menjadi perempuan yang diidolakan satu sekolah. Dia tidak merasa rasa puas karena hal ini, tetapi dia hidup dengan baik.
Dan kehidupan begitu malah karena kemunculan ku sekali lagi membuat perubahan total. Sejak dia bertemu denganku di universitas, kehidupan Olive tidak pernah tenang lagi, luka lama di dalam harinya juga terpapar keluar, tetapi dia tidak menghindar, kebalikannya dia menghadapi satu persatu dan berusaha sepenuhnya untuk membantuku. Hanya saja dia tidak menyangka jika bantuannya tidak hanya sia-sia, melainkan menjadi tragedi buruk yang tidak bisa dikembalikan ke semula lagi. Tetapi tragedi merugikan siapa?
Teringat sampai sini, secara tidak sadar Olive tersenyum, mungkin hanya dia sendiri yang masih gampang tersedih di sini, karena aku bukan lagi Chandra yang lemah dan takut, aku sudah berubah menjadi sebuah bintang yang mencolok, yang jauh dan berkilau. Olive merasa dirinya selamanya tidak bisa mendapatkanku lagi, bintang itu hanya bisa dilihatnya di malam hari saja, tetapi melihat saja membuat dirinya semakin hampa.
Olive berpikir, di dalam duniaku, mungkin dia hanya seorang badut saja, semakin banyak yang dilakukannya, semakin banyak kesalahannya. Dia ingin kembali lagi, tetapi dia tidak berdaya, mungkin dia selamanya tidak bisa mengubah kesan dirinya di hatiku.
Tanpa sadar, Olive menaikkan kepalanya, dia melihat matahari yang panas di atas langit, matahari sangat terik membuat matanya menjadi kecil, bulu matanya yang panjang perlahan bergetar, mulutnya perlahan menaik dan menampakkan senyuman yang menertawakan dirinya sendiri.
Dan dalam seketika, depan matanya tiba-tiba menjadi gelap, hatinya dengan cepat muncul sebuah ketakutan yang besar, sepertinya dia ditutup oleh sesuatu, kemudian belakang lehernya dipukul orang dengan kuat. Dengan begitu, dia pingsan dengan kepanikan dan rasa tidak tahu.
Olive tidak tahu jika saat dia berjalan ke ujung jalan perempatan, sebuah mobil van terhenti di sisi belakangnya, 2 pria besar langsung turun dari mobil van. Sebuah kantongan bius membungkusnya dan membuat dia terpingsan kemudian dibawa ke dalam mobil van. Mobil itu langsung melaju dengan cepat ke sebuah bar yang sedang direnovasi di jalan Boruto. Ini adalah wilayah milik Michael Li!
Saat dia sadar, Olive duluan merasakan bau kapur dan semen yang kental, saat dia terbangun, dia melihat sebuah kamar besar yang sedang renovasi, kamar ini sangat gelap dan berantakan, sehingga membuat dirinya merasa tidak enak, dan yang membuat dia lebih menderita adalah dia menyadari jika dirinya sedang diikat di kursi, mulutnya juga ditempel oleh perekat yang kuat, dia melawannya juga tidak berguna sama sekali. Dalam hati sangat takut dan panik, pikirannya menjadi sangat kacau, dia tidak tahu kenapa dirinya bisa memasuki tempat seperti ini.
Sepertinya dia ingat, dia barusan selesai makan siang, kemudian berjalan-jalan di jalanan, kemudian saat berjalan dipukul orang hingga pingsan. Saat dia sadar, dia sudah berada di sini. Kini Olive akhirnya tahu jelas jika dirinya dicuri.
Hanya saja kenapa ada orang yang mau mencurinya? Dia melakukan kesalahan kepada siapa? Kenapa bisa begitu?
Seluruh pikiran Olive dipenuhi dengan tanda tanya, ketakutannya karena rasa tidak tahu membuat dia semakin bergemetar, dia sangat takut dan tidak berdaya, dia ingin berteriak tetapi mulutnya ditempel sehingga tidak bisa ada suara. Dia terus menerus melawan, tetapi kaki dan tangannya sudah terikat mati, bagaimanapun dia melawannya juga tidak akan berhasil. Dia panik hingga matanya memerah, dalam hatinya sangat panik. Kini tiba-tiba terdengar sebuah suara dari luar: “Tuan Michael!”
Olive mendengar suara ini langsung terkejut, seakan-akan dia menaruh harapan kecil, tetapi sepertinya dia memasuki kekecewaan yang lebih dalam lagi. Dia belum sempat memikirkan siapa Tuan Michael, tiba-tiba pintu kamar sudah terbuka.
Kemudian lampu kamar juga terbuka, lampu yang tiba-tiba hidup membuat mata Olive tanpa sadar menutup, saat dia membuka matanya, dia melihat ada beberapa orang yang masuk ke dalam kamar, lalu orang terakhir langsung menutup pintu.
Olive menatap mereka yang berjalan ke arahnya, hatinya menjadi panik dan bingung, dia tidak kenal semua orang ini, tetapi mereka tampak bukan orang baik. Terutama pria paruh baya yang berada di depan ini, matanya sangat menyeramkan, tatapannya dipenuhi dengan aura sadis. Sekujur tubuh Olive bergemetar karena dilototinya, gemetaran itu berasal dari dalam tubuh. Olive bisa dengan jelas merasakan jika pria paruh baya ini memiliki rasa permusuhan yang sangat besar
Novel Terkait
Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraMy Cute Wife
DessyDark Love
Angel VeronicaJalan Kembali Hidupku
Devan HardiAwesome Husband
EdisonWahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)