Wahai Hati - Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)

Kemudian setelah Ibuku ditangkap oleh Kakak sepupu Olive, setelah Ibuku dipenjara karena membunuh orang, perasaanku kepada Olive pelan-pelan terhapus oleh rasa dendamku. Hanya saja betapa aku membencinya, aku juga tidak bisa melakukan hal jahat kepadanya. Aku bertemu lagi dengannya saat kuliah, tidak membalas dendam kepadanya dan tidak tahan untuk membantunya. Padahal aku sudah memberitahu diriku untuk menjauh darinya, untuk tidak mengurusnya, tapi hatiku terus menarikku untuk peduli kepadanya, membantunya.

Aku selalu merasakan perasaanku yang rumit kepadaku Olive, selalu merasa sendiri hanya membencinya, tapi aku melupakan sebuah kenyataan, bahwa saat itu Olive sudah memasukki hatiku. Membuat diriku yang polos mulai merasakan cinta dan juga menimbulkan kekaguman yang tidak pernah kusadari.

Kalau aku sengaja menyembunyikan kekaguman pada Olive, maka mungkin saja aku membesarkan kebencianku kepadanya. Aku selalu ingat ia yang bertindak jahat kepada Ibuku, jadi aku tidak berani menyukainya. Aku hanya ingin membencinya, karena pikiran ini, aku sama sekali tidak pernah memikirkan Olive dengan serius.

Dan sekarang, aku mencoba untuk melupakan rasa dendamku dan menganalisis Olive dengan obejektif, berpikir dari sudutnya. Aku ingat pertama kali Olive mencariku disini. Ia langsung meminta maaf kepadaku dengan tulus. Sepertinya saat itu ia ingin menjelaskan masalah yang terjadi saat itu, tapi karena aku tidak ingin bertmeu dengannya, tidak ingin membuka luka bekas, jadi aku tidak mendengar penjelasannya. Tapi Olive masih saja berusaha untuk membantuku. Kudengar awalnya ia hidup seperti orang biasa, tapi karena diriku, ia baru menunjukkan diri dan beberapa kali melawan Gunawan, sehingga Mike bisa mendapatkan kesempatan ini untuk memenangkan hati Olive dengan rencana busuknya.

Kalau dipikir ulang, Olive sebenarnya adalah orang yang baik. Wanita yang sepertinya tidak mungkin melakukan hal-hal yang buruk. Masalah Ibuku saat itu, Olive mungkin saja tidak bermaksud. Beberapa tahun ini, Olive dari seorang preman menjadi bunga kuliah yang polos, memang perubahan yang sangat besar. Kurasa ia pasti mendapatkan pelajaran yang membuatnya ingat, sehingga ia merubah dirinya. Sedangkan alasan yang membuatnya berubah tentunya masalah Ibuku.

Memikirkan ini semua, aku baru mengetahui diriku terlalu gegabah. Aku terus memaksa diri untuk menjauh dari Olive, tapi tidak pernah memikirkan perasaan Olive. Mungkin seharusnya aku menenangkan diri untuk bertanya kepadanya apa yang terjadi tahun itu. Seharusnya aku membuka hatiku untuk berbincang dengannya.

Benar, bagaimanapun aku tidak boleh langsung memutuskan kesalahan Olive. Aku harus memberi kesempatan untuknya dan untuk diriku. Aku tidak boleh membiarkan Olive begitu saja menerima Mike dan juga tidak boleh membuat ia jatuh ke pelukan Mike karena diriku. Aku harus mencegat mereka untuk jadian!

Aku segera bangun dari ranjangku dan asal memakai baju, lalu segera keluar dari kamar.

Tidak tidur semalam, wajahku terlihat sangat buruk. Kantong mata yang menarik perhatian, rambutku juga sangat berantakan, apalagi pakaianku, tapi aku tidak ada waktu untuk mempedulikan itu semua dan segera berlari menuju asrama wanita.

Matahari yang terik, suara yang ramai. Asrama wanita atas bawah dipenuhi banyak orang.

Bangunan asrama dimana Olive berada, setiap balkon dipenuhi oleh orang. Banyak wanita yang ikut menyaksikan acara besar ini. Begitupula dengan beberapa bangunan asrama di dekatnya, hampir semua orang di balkon melihat situasi di lantai bawah.

Lapangan kosong lantai bawah juga sudah dipenuhi banyak orang. Ada teman-teman Mike yang membuat lingkaran besar, lingkaran luar penuh dengan penonton, sedangkan di dalamnya merupakan tempat dimana Mike akan menyatakan perasaannya.

Suasana di luar lingkarang sangatlah ramai, di dalam lingkaran sangat romantis.

Kedua sahabat Mike menarik sebuah spanduk besar didalam lingkaran. Spanduk itu tertulis tiga kata yang besar:’Olive, Aku Mencintaimu’.

Di permukaan tanah depan spanduk yang kosong, tertata bunga yang rapi. Bunga ini dibentuk menjadi kata-kata ‘I LOVE YOU’!

Di depan bunga itu ada lagi permukaan tanah yang kosong. Disana ditaruh beberapa kotak tiramisu yang dibentuk menjadi bentuk hati. Hati yang kosong dimana terdapat Mike yang berdiri di dalam.

Sekeliling Mike didirikan dengan tiramisu yang berbentuk hati. Setiap kotak terlihat sangat indah, seperti pembuat kue membuatnya dengan hati. Sedangkan Mike yang berdiri disana, mendandan dirinya dengan baik. Gaya rambutnya ditata dengan baik, ia memakai jas putih dan sepatu kulit berwarna putih. Tangan kirinya lah yang menarik perhatian orang. Ia masih memakai gips dan tangan kanannya membawa mawar biru. Ia terlihat seperti pangeran inggris, dengan sikapnya yang tulus menunggu kedatangan wanita tercinta, Olive.

Entah dilihat darimana pun, bisa terlihat usaha dan niat baiknya Mike. Acara yang ia langsungkan ini sungguh membuat orang merasa takjub, sehingga banyak wanita di tempat merasa iri dan kagum. Para lelaki semakin semangat dan menggila, banyak orang bahkan berteriak memanggil Olive untuk Mike secara tidak sadar.

Adegan di depan ini memang jarang ditemukan di sekolah. Suara sorakan itu, jiwa yang semangat itu, semua melayang di seluruh lingkungan sekolah, sehingga membuat sekolah menjadi ramai.

Dengan harapan dan suara teriak orang-orang, Olive akhirnya pelan-pelan keluar dari kamarnya. Ia memakai gaun panjang yang berwarna-warni, sambil melangkah elegan menuju kebawah sinar matahari. Sinar matahari yang menerpa di tubuhnya, membuat ia terlihat seperti kupu-kupu yang terbang, begitu indah dan semangat. Ia disambut oleh tatapan semua orang yang semangat dan berjalan mendekati Mike.

Mike masih saja berdiri di tempat dengan tegak. Raut wajahnya terlihat sangat serius dan tulus, tatapan matanya yang bersinar. Saat Olive berdiri di hadapannya, ia segera berlutut, lalu memberi bunga mawar kepada Olive sambil mengangkat kepala melihatnya dengan sepenuh hati. “Olive, aku mencintaimu. Apakah kamu menjadi pacarku?”

Ucapan yang dikatakan Mike seketika membuat lingkungan sekolah yang besar menjadi ramai. Banyak orang yang bersorak dengan semangat, “Terima! Terima! Terima!”

Suasana setempat menjadi sangat ramai, penuh dengan hati dan semangat.

Olive tenggelam dalam suasana yang begitu ramai, sambil menatap terus kearah Mike.

Ia bisa merasakan hati tulus milik Mike, apalagi saat melihat Mike yang terluka. Ini semakin menyentuh hatinya yang lembut. Ia memikir kembali hal-hal yang dilakukan Mike untuknya, mengingat hal-hal yang sudah pernah mereka lalui. Akhirnya matanya memerah, raut wajahnya kembali semangat. Dengan keramaian yang penuh harapan, ia pelan-pelan menjulurkan tangannya dan menerima mawar pemberian Mike, lalu ia dengan lembut berkata, “Aku menerima perasaaanmu.”

Seketika terdengar suara sorakan yang ramai. Olive menerimanya, semua orang juga sangat senang. Mike berdiri dan tertawa dengan senang. Teman-temannya juga bersuka ria, begitupula dengan para penonton. Semua orang menggunakan perasaan yang senang untuk menyelemati sepasang kekasih ini!

Saat semua orang merayakan ini, diriku yang kacau muncul dari keramaian dan memasuki tempat. Lalu aku berteriak dengan sekuat tenagaku, “Kamu tidak boleh menerimanya!”

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu