Wahai Hati - Bab 117 Ferdy Yang bertindak
Ini benar-benar petir dari langit yang cerah !
Ketika wajahku penuh dengan angin musim semi, polisi tiba-tiba datang, dan menangkapku karena kasus pembunuhan, ini berita yang sangat buruk, ini benar-benar menghancurkan jiwaku sekaligus. Tiba-tiba aku merasa setiap pori-poriku bergetar, ketakutan dan keterkejutan menggerogotiku, tanpa sadar kejadian yang telah terjadi empat tahun yang lalu muncul di benakku, pada saat itu ibuku juga ditangkap polisi karena kasus pembunuhan, bayangan pada saat itu, telah terukir dihatiku selamanya.
Aku biasanya memimpikan kejadian itu, setiap kali aku bermimpi, aku akan sangat ketakutan, aku takut dengan situasi seperti itu di dalam hatiku, dan takut kepada polisi. Aku sama sekali tidak menduga, bahwa aku akan ditangkap oleh polisi pada suatu hari, aku pikir mimpi buruk ini tidak akan terjadi kepadaku. Pada saat ini tidak peduli apa yang telah aku lakukan, akan ada Fetrin yang akan mengananinya untukku, dan aku sama sekali tidak perlu khawatir akan ada masalah.
Namun, hari ini, pada hari yang cerah dan semarak ini, aku ditangkap oleh polisi tanpa kejelasan, ini membuatku sulit untuk menerimanya, aku tidak tahu mengapa, dan juga tidak memiliki pikiran yang cukup tenang untuk memikirkan berbagai hal, aku hanya takut, dan ketakutan yang tak tertahankan. Pada saat ini, aku secara naluriah memikirkan Fetrin, aku seperti anak kecil yang kesepian, yang ingin mencari dukungan dan bantuan, jadi, aku tidak bisa menahan diri dan berkata dengan suara gemetar : “Biarkan aku menelepon!”
Aku sedikit berdoa di dalam suaraku. Aku harap petugas polisi ini akan lebih fleksibel, tapi, pemimpin polisi itu seperti raja neraka, sama sekali tidak berperasaan dan peka, dengan wajahnya yang dingin, dan dengan kejam berkata kepadaku : “Tidak bisa, kamu harus mengikuti kami sekarang !”
Selesai berbicara, dia tidak menungguku berkata apa-apa. Langsung menggunakan borgol yang dingin itu,dan memborgol tanganku.
Borgol yang dingin itu merangsang kulitku, dan menembus kedalam hatiku, membuatku gemetaran yang mendalam, sepertinya aku telah jatuh ke dalam gua es, seluruh badanku dingin, dingin sampai gigiku bergemetaran. Aku masih sedikit tidak bisa menahan suasana hatiku, kepalaku pusing, mengapa ketika aku berada dalam suasana yang antusias untuk pengakuan perasaanku ini, dan pada saat ini aku jatuh ke dalam tangan polisi yang kejam ini ?
Para penonton yang awalnya meneriaki nama Clara Xia, pada saat ini semuanya terdiam, tetapi, mereka tidak mempunyai sedikit rasa simpati terhadap bencana yang tak terduga yang menimpaku, pada awalnya mereka hanya sedikit terkejut, ketika polisi memborgolku, mereka baru bereaksi, aku telah melakukan pembunuhan, dan akan segera dibawa pergi. Bagi mereka, sepertinya adalah hal yang baik, kebanyakan orang tidak menyukaiku, merasa bahwa aku menindas dengan latar belakang keluargaku, menggertak dengan yang lemah, bermain dengan perasaan, pada hari ketika Fetrin datang ke sekolah dengan helikopter, aku telah memberikan kesan yang buruk kepada semua orang, semua orang berpikir bahwa aku adalah kambing hitam, polisi membawaku pergi, sama dengan menghilangkan bahaya bagi orang-orang, dan semuanya sangat senang.
Satu-satunya yang peduli kepadaku hanyalah saudara-saudaraku, mereka juga ingin membantuku, tetapi mereka tidak berdaya, mereka hanyalah sekelompok siswa, menghadapi polisi yang agresif ini, apa yang bisa mereka lakukan, mereka hanya bingung dan tak berdaya melihatku dibawa pergi polisi.
Dibawah pengawasan seluruh orang di sekolah, aku dibawa pergi oleh polisi dengan kasar seperti seekor binatang. Perhatiannya kali ini berbeda dengan perhatian terakhir kali saat aku memakai helikopter Fetrin. Pada saat itu aku sangat menawan. Aku terbang ke awan, kali ini, aku jatuh ke dalam jurang. Aku menjadi lelucon yang paling konyol di mata orang.
Aku sendiri tidak tahu bagaimana aku masuk ke dalam mobil polisi, aku juga tidak minat untuk memperhatikan tatapan orang lain, dan aku dibawa ke ruang interogasi di kantor polisi dalam keadaan linglung.
Ruang interogasi dipenuhi dengan hawa yang dingin dan serius, dan cahaya di dalamnya sangat redup, ada dua polisi berwajah dingin duduk di depanku, dan menginterogasiku dengan ketat. Awalnya mereka hanya mengikuti prosedur, menanyakan nama, umur, pekerjaan, dan sejenisnya, dan aku juga menjadi seperti robot, menjawabnya dengan terinci. Namun, ketika mereka mengatakan sampai, bahwa aku yang membunuh Michael Li, dan aku langsung menyangkalnya tanpa ragu.
Sampai saat ini, aku baru mengerti, alasan aku ditangkap, ternyata itu terkait dengan kematian Michael Li, tapi masalah ini, bukankah dari awal sudah dibersihkan oleh Fetrin? Dia jelas sudah mengatur pemakamannya dengan baik, dan dia masih meyakinkanku, aku tidak akan dalam masalah, mengapa sekarang masalah ini diungkit kembali oleh polisi ? apakah Fetrin tidak menanganinya dengan benar ? atau Keluarga Li yang mencari hubungan ini untuk menjebakku?
Aku bingung, dan hatiku sangat kacau, aku tidak tahu kenapa bisa jalan sampai ke titik ini, aku bisa menyatakan bahwa aku tidak membunuh orang itu, tidak peduli bagaimana polisi itu memaksaku, aku sama sekali tidak mengakui, aku hanya ingin membebaskan diri sendiri dari ini, kalau tidak,begitu aku terlibat dalam kasus ini, akhir ceritaku pasti akan buruk. Selain itu, bukan aku yang membunuh orang itu, dan aku tidak akan sebodoh itu sampai mengaku. Bahkan jika polisi mengatakan dengan fasih bahwa mereka mempunyai bukti pembunuhanku, aku juga tidak akan tergerak, meskipun dari lubuk hati aku takut kepada polisi, aku tidak boleh menyerah kepada martabat mereka.
Untungnya, kedua polisi ini tidak menyiksaku untuk mendapatkan pengakuan, aku masih terbebas dari siksaan fisik. Hanya disiksa secara mental.
Setelah dalam beberapa waktu, interogasi polisi hampir berakhir, lagi pula jawabanku juga tidak akan berubah, jadi mereka tidak lagi memaksa untuk bertanya. Kemudian, dan aku dikurung di ruang tahanan, tempat ini lebih menakutkan daripada ruang interogasi, ruangannya sangat kecil dan redup, sedikit menyesakkan, dan di dalam penuh dengan bau busuk, sangat tidak enak dicium, setelah aku masuk, aku seperti kehabisan nafas, dan mual. Yang terpenting adalah, suasana di sini sangat aneh, seperti ada banyak jiwa yang tak berdosa sedang menangis, sangat menakutkan, aku tidak bisa menahan dan bergidik.
Aku bukanlah seorang penakut, tetapi bayangan dihatiku terlalu berat, membuatku sangat takut terhadap polisi dan penjara, mimpi burukku telah menghantuiku dalam waktu yang sangat lama, aku tidak bisa membebaskan diri dari semua itu untuk sementara waktu, aku bahkan tidak berani berpikir secara mendalam, insiden ini, terlalu aneh dan tiba-tiba, samar-samar aku merasa, masalah ini akan sangat sulit, dan aku kemungkinan akan dipenjara dengan tuduhan palsu, dan yang terparah, aku mungkin akan dieksekusi, kedua hasil ini aku tidak bisa menerimanya, aku menangkisnya di dalam hati, dan bahkan lebih takut. Aku tidak tahu harus bagaimana. Hanya bisa berdoa secara diam-diam,berdoa agar Fetrin segera muncul, dan mengeluarkanku dari tempat hantu ini, ini adalah harapan satu-satunya di lubuk hatiku.
Di sisi lain, satu jam setelah aku ditangkap, sebuah restoran malatang di luar sekolah.
Toko kecil ini menang dalam ketenangan, biasanya tidak ada banyak tamu, dan Clara Xia menyukai ketenangan di sini. Jadi dia sering ke sini,bahkan pada saat ini, dia duduk sendirian di sini, memesan semangkuk sayur asin dan semangkuk bihun, ini adalah rasa favoritnya Clara Xia, agak sedikit pedas, asam, dan panas, dari perspektif Clara Xia, makanan yang mewah tidak lebih enak dari semangkuk bihun ini, dia sedikit terobsesi dengan rasa ini. Tapi kali ini, Clara Xia tidak memiliki nafsu makan, semangkuk bihun ini, dia sama sekali tidak memakannya. Dia hanya duduk diam di sini , dan menunggu seseorang.
Setelah menunggu sekitar sepuluh menit, Ferdy datang, ketika dia baru saja duduk, Clara Xia bertanya kepadanya dengan dingin : “Mengapa kamu bertindak begitu cepat!”
Clara Xia mengatakan ini dengan sangat sederhana. Tetapi nada bicaranya penuh dengan rasa menyalahkan, tentu saja, tindakan yang dia maksud, pastilah tindakan Ferdy terhadapku.
Ferdy juga tidak berdalih, dan berkata dengan terus terang : “Itu karena dia tidak belajar dengan baik, tanpa diduga seekor kodok bernafsu mengejar daging seekor angsa, tidak sadar diri dan mengejarmu !”
Ketika mendengar ini, Clara Xia merasa tidak nyaman di hatinya, tindakan dia terhadapku, juga tidak bisa berkata apa-apa, dia jelas telah membujukku, agar aku tidak terlalu berprofil tinggi, tetapi ketika berbalik badan,aku malah menulis surat cinta kepadanya, ini membuatnya sangat tidak senang, yang terpenting adalah, dia telah membujuk Ferdy dengan tidak mudah, menyuruh Ferdy untuk berhenti menargetkanku, jika karena masalah aku mengejar Clara Xia dan telah memprovokasi Ferdy, maka semua yang telah dia lakukan hanyalah sia-sia, jadi, hari itu dia datang mencariku, dan menegurku, dia berharap aku dapat belajar dengan patuh, dan menghilangkan pikiran tentang diri sendiri.
Tapi siapa tahu, bukan aku tidak mendengarkannya,bahkan sebaliknya malah menjadi semakin merajalela, aku bahkan menunjukkan cintaku kepadanya secara terbuka di depan seluruh sekolah, tidak diragukan ini adalah menggali lubang kuburan sendiri, dan Ferdy menemukan alasan untuk berurusan denganku, sekarang aku di bawa pergi oleh polisi, ini semua disebabkan oleh ulahku sendiri.
Clara Xia juga sangat membenci publisitasku, dan bahkan menyalahkanku karena tidak mendengarkan sarannya, tapi bagaimanapun juga, dia masih tidak ingin aku mengalami masalah, terutama masalah ini timbul karena dia,dan dia akan lebih peduli, jadi, dia masih memohon untukku dan berkata : “Dia hanyalah seorang anak muda yang tidak tahu apa-apa, tidak aneh bisa melakukan hal seperti ini, cukup berbicara beberapa kata dengannya , tidak perlu melakukannya dengan sungguh-sungguh!”
Setelah Ferdy selesai mendengarkan, dia mendengus dan berkata : “Aku sangat tidak suka dia begitu, jadi perlu memberinya sedikit pelajaran!”
Clara Xia mengerutkan hidungnya dan berkata : “Tapi kamu telah membuatnya sampai masuk ke dalam penjara, ini bukanlah sebuah pelajaran !”
Ferdy sedikit menyepitkan matanya, dimatanya ada cahaya yang dingin, dan dia mendengus dengan dingin. Dan berbicara kata demi kata : “Aku hanya membiarkan dia dan orang-orang dibelakangnya tahu bahwa, aku Ferdy hanya perlu menggerakkan jari kelingkingku, bisa membuat mereka tidak bisa membebaskan diri!”
Mendengar ini, Clara Xia tiba-tiba terdiam, sejujurnya, dia juga merasa bahwa aku kekurangan moral, dan tidak membiarkanku menderita, dan aku tidak pernah tahu bahwa masih ada langit di atas langit. Tidak tahu untuk menahan diri. Bahkan jika dia telah mengatakan lebih dari seratus kali, juga tidak akan mempengaruhiku, aku masih melakukan hal dengan cara ku sendiri, jadi, Ferdy memberikanku pelajaran, mungkin ini bisa menekanku, dan membiarkanku untuk belajar dengan baik. Jika tidak, dengan kepribadianku ini, cepat atau lambat akan menusuk keranjang yang lebih besar, dan membuat diri sendiri dalam masalah.
Clara Xia merenung sejenak, dan akhirnya berkata dengan dingin : “Boleh saja memberinya sedikit pelajaran, tapi jangan keterlaluan !”
Pada saat bersamaan, di sisi lain Chris yang berada di Kota Gyasta, juga mendapatkan kabar, dan dia bergegas mencari Fetrin, dan melaporkan : “Ini tidak baik. Fetrin, tuan muda telah ditangkap oleh polisi !”
Setelah Fetrin mendengar ini, raut wajahnya berubah, dan terkejut sambil berkata : “Bagaimana ini bisa terjadi?”
Chris menghela nafas, dan berkata dengan suara yang berat : “Di luar mengatakan bahwa ini ada kaitannya dengan Michael Li, tapi masalah ini pasti tidak akan sesederhana itu !”
Seluruh wajah Fetrin mengencang, dan dia berkata dengan sungguh-sungguh kepada Chris : “Kamu bergegas menyuruh orang untuk bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi !”
Chris menjawab dengan segera : “Aku sudah menyuruh orang untuk bertanya-tanya, mungkin sebentar lagi akan ada kabar !”
Ketika muncul masalah seperti ini, Chris tidak akan menunda satu menit dan satu detikpun, ketika dia mendapatkan kabar ini, dia telah mengirim seseorang untuk menyelidiki, dia telah menggunakan hampir semua sumber daya, untuk menanyakan tentang situasinya secepat mungkin.
Tepat setelah dia melaporkan masalah ini ke Fetrin, ponsel Chris berdering, dengan segera, Chris melirik ke arah Fetrin, dan dia menjawab teleponnya dengan cepat, orang yang berada di ujung telepon itu, adalah mata-mata yang bertanggung jawab untuk menanyakan berita itu, Chris diam-diam mendengarkan laporan sang mata-mata, menunggu sampai pihak lain selesai melaporkan dan menutup teleponnya, wajah Chris benar-benar hitam. Dengan ekspresi wajah yang berat, melihat Fetrin, dan berkata dengan sedikit putus asa : “Ferdy telah pergi ke sana !”
Setelah Fetrin selesai mendengarkan, ekspresinya menjadi lebih bermartabat, dia mengerutkan keningnya, menghela nafas dalam-dalam dan berkata : “Dia masih saja bertindak!”
Novel Terkait
My Perfect Lady
AliciaGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangThe Great Guy
Vivi HuangYama's Wife
ClarkSi Menantu Buta
DeddyIstri Pengkhianat
SubardiWahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)