Wahai Hati - Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
Malam yang begitu sunyi dan lampu jalan yang remang-remang, cahaya yang samar - samar menerangi tubuhnya Jeno, tampak seperti memantulkan cahaya yang begitu luas. Dari tubuh Jeno yang kurus memancarkan energi yang begitu besar, tidak ada lagi ekspresi bercanda diwajahnya, seluruh wajahnya telah dipenuhi dengan kesungguhan dan kemarahan, sepertinya dia telah berubah menjadi seseorang, berubah menjadi pahlawan yang bersinar.
Bersamaan dengan suara Jeno terjatuh, Pria yang berpakain hitam dan pria yang berpakaian putih berhenti bersamaan, wajah mereka kembali serius, mereka berdua memandang Jeno dengan sangat serius, hanya saja, mereka sudah melihat kesana sini, tapi tetap tidak melihat hasil apapun, dan lagi, Pria berpakaian hitam itu langsung berkata, "kenapa kamu mengambil ranting pohon, Apa kamu pikir kami pasangan black white demon ini sangat menakutkan?
Pria berpakaian putih itu segera mengikuti dan berkata, "Ya, berhentilah berpura-pura menjadi hantu di depan kami. Kamu masih belum berpengalaman!"
Mendengar perkataan pasangan black white demon, tiba-tiba aku merasa suara mereka sangat besar. Seolah-olah ada sesuatu yang sangat berat dihatiku. Meskipun aku tidak tahu banyak tentang rahasia ini, aku pernah mendengar tentang pasangan black white demon, mereka sangatlah terkenal di kota ini, memiliki karakter seperti iblis, kekuatan tinggi, pintar bertarung dan pertarungan yang berprestasi. Michael Li demi berurusan denganku, dia mengundang mereka ini keluar. Namun, Jeno tampaknya sama sekali tidak peduli terhadap pasangan black white demon ini. Dia mendengar ucapan musuh yang tajam, dan cahaya di matanya menjadi lebih terang. Dia menjilat bibir bawahnya dan mengeluarkan suara yang sangat dingin: "Sepertinya aku akan membiarkan kalian merasakan kekuatanku, kalian bahkan tidak tahu siapa namaku!"
Selesai berbicara, tubuh Jeno tiba-tiba bergerak sendiri, menyerang pasangan black white demon dengan petir.
Pasangan black white demon tidak ragu-ragu untuk segera menyambut. Kedua belah pihak sekali lagi bertarung bersama.
Kali ini, pasangan black white demon masih bekerja sama dan berhati- hati sehingga tidak ada celah. Serangan itu masih sangat kuat, tetapi mereka tidak bisa mendominasi lagi, saat memulai memukul, mereka tampaknya diputar-putar oleh Jeno.
Jeno tampaknya dirasuki oleh para dewa, ia lumpuh dengan satu kaki, tetapi ia mampu mengerahkan kecepatan yang tercepat, gerakannya lincah, tubuhnya fleksibel, dan langkah anehnya bahkan lebih tak terduga. Trik-trik itu bisa mengalahkan orang. Satu ranting pohon yang begitu kecil, Jeno mengeluarkan kekuatan tongkat lingkaran emas. Diayunkan ke udara dengan suara mendesis yang tidak berhenti dan bahkan bisa memercikan api di udara, sungguh sangat ajaib.
Bahkan jika ada pisau di tangan pasangan black white demon, itu sama sekali bukanlah lawan Jeno. tidak peduli seberapa tak terkalahkan mereka, dan tidak peduli bagaimana mereka membuat serangan secara tersembunyi, mereka tetap tidak akan bisa melukai Jeno. Sebaliknya, mereka berdua melompat-lompat karena dipukul Jeno dengan ranting pohon itu, yang awalnya mereka menertawakan ranting itu terlalu lemah, tetapi sekarang mereka dipukul oleh ranting pohon ini, mereka baru tahu bahwa dipukul dengan ranting lebih sakit dibandingkan dengan cambuk, serasa kulit hampir mau koyak.
Jeno hanya sendirian, tapi seperti memiliki kepala tiga dan enam lengan, dia dengan terampil melewati diantara pasangan black white demon, dari awal sampai akhir dialah yang paling menonjol, memukul mereka sampai kalah, adegan ini seperti halnya guru mengambil sapu untuk memukuli dua siswa, lucu dan juga menyenangkan. Jeno sambil memukul dan sambil berteriak: “Berani-beraninya menyerang diam-diam, berani-beraninya merencanakan diam-diam, akan ku pukul kalian sampai mati!"
Dalam sekejap, pasangan black white demon memiliki beberapa bekas luka di tubuh mereka dan kulit terobek, benar-benar memalukan. Kerja sama mereka yang sempurna juga terpecah. Mereka berdua kebingungan dan merasa dirinya sesaat menjadi tikus jalanan.
Jeno diperkirakan sudah cukup untuk memukul, seperti merasa sudah tidak ada apa-apanya lagi. Dia juga tidak lanjut memukul lagi. Ketika tubuh pasangan black white demon gemetaran, tiba- tiba Jeno menyimpan ranting pohonnya, memutarkan badan dan menendang mereka dengan satu orang satu kaki dengan tendangan yang sangat kuat, dan langsung menendang pasangan black white demon sampai terbang.
Aku melihat bahwa sekarang diri ini sudah sangat pusing, mulai dari Jeno yang mulai menyerang duluan, aku sama sekali tidak melihat dengan jelas bagaimana mereka memukulnya dan juga tidak tahu jurus apa yang mereka keluarkan. Aku hanya merasakan mataku kacau, seperti memburam, sampai pasangan black white demon dipukul Jeno terbaring ditanah. Dalam sekejap aku baru menyadari, dan akhirnya Jeno yang memenangkan pertarungan ini.
Kemudian, aku sangat terkejut, terkejut sampai tidak sadar kembali, tidak bisa ku bayangkan bahwa Jeno sudah begitu kuat sehingga dia bisa mengalahkan pasangan black white demon dengan santai, kalian harus tahu, kedua orang ini adalah master organisasi yang terbaik, mereka telah bersama-sama mengalahkan lawan yang tak terhitung jumlahnya, tetapi hari ini, mereka telah kalah di tangan Jeno dengan begitu menghancurkan. Ini benar-benar sangat mengejutkanku, dan tentu saja, juga membuat pasangan black white demon kaget.
Mereka berdua, didalam pertarungan setengah jam yang lalu, mereka berdua sangat memandang rendah Jeno, dan dengan bangga merencanakan suatu hal diam-diam untuk Jeno . Siapa yang tahu, setelah setengah jam berikutnya Jeno benar-benar mengeluarkan amarahnya, dan keduanya benar-benar tidak bisa menangkisnya sama sekali. Mereka hanya bisa diinjak-injak saja. Sejak mereka debut, mereka berkelana dalam bertahun- tahun, dan selalu sangat hebat, dengan kekuatan yang luar biasa, tetapi sekarang malah terjatuh dalam akhir yang sangat memalukan. Dan ini benar-benar merusak reputasi seumur hidup mereka. Yang paling membuat mereka sedih adalah, orang yang mengalahkan mereka dengan mudah adalah seorang pria muda yang lumpuh, pukulan ini bukanlah pukulan biasa. Mereka hanya merasa tertekan, menurun, jiwa raga pun terluka. Dua penguasa alam bawah yang baru saja terkenal di langit sekarang menjadi seperti ini. dan tidak dapat pulih setelah mengalami kemunduran ini. Mereka terbaring di atas tanah, menatap Jeno dengan sedih untuk waktu yang lama, dan kemudian secara serentak bertanya: "Kamu, trik apa sebenarnya kamu gunakan? "
Jeno dengan tampannya memainkan ranting yang ada di tangannya dan dengan bangga berkata: "Jurus pukulan anjing, terutama untuk memukul anjing liar seperti kalian!"
Setelah mendengar ini, aku terkejut dan tidak bisa menahan tawa, Jeno mulai berbicara tentang ejekan dinginnya lagi, dan jurus pukulan anjing pun bisa dikeluarkannya. Namun, setelah dipikir-pikir lagi, jurus yang Jeno keluarkan sebelumnya sepertinya memang begitu, satu buah ranting kecil ternyata bisa membuat kedua master yang telah bekerja sama dipukul sampai terloncat-loncat seperti anjing gila, ini membuat orang curiga, jurus pukulan anjing yang dikatakan Jeno itu benar-benar ada!!
Setelah mendengarkan jawaban Jeno, pasangan black white demon saling melirik, dengan segera, pria berpakaian hitam buru - buru bangun, kemudian berlutut kehadapan Jeno dan memohon: "Itu karena kami yang tidak mengenali keterampilanmu dan membuat kesalahan dengan master , Tolong ampuni kami, dan tolong lepaskan kami pergi! "
Pria berpakaian putih itu juga dengan cepat berlutut dan dengan tulus berkata:"Benar benar benar, kami hanya melakukannya sesuai perintah. Kami tidak membenci Chandra, kami berharap master memberi pengampunan dan memaafkan kami."
Sampai sekarang, pasangan black white demon benar-benar mendapatkan pelajaran Jeno yang sangat hebat. Tentu saja mereka tahu bahwa kekuatan mereka berbeda jauh dengan Jeno. Akhir dari itu hanya ada malapetaka, jadi mereka hanya memohon belas kasihan, hanya untuk menyelamatkan hidupnya sendiri.
Jeno melirik kedua orang yang berlutut di depannya, tiba - tiba matanya melihat ke sisi lain, dia menunjukkan luka ditubuhnya. Dan berkata dengan tajam, "Huh, biarkan kalian pergi begitu saja, jadi aku menahan luka ini dengan sia-sia saja? Apa kalian tidak mengorbankan sesuatu untuk menebusnya?"
Pasangan black white demon mendengarkan apa yang dikatakannya, tubuh dan pikiran pun gemetaran. Mereka menatap mulut Jeno yang berdarah dengan pandangan. Dalam hati hanya bisa kacau. Sebelumnya mereka dengan bangga berhasil menyerangnya secara diam-diam, tidak disangka sekarang mereka berkorban demi serangan diam-diam ini, Jika memberi mereka kesempatan untuk mengulang kembali, matipun mereka tidak akan terlibat dalam konspirasi ini! Tetapi masalah sudah sejauh ini, mereka mau menyesal pun sudah terlambat.Yang disebut pembunuhan harus membayar dengan nyawa, mereka telah menyakiti Jeno, bagaimana mungkin mereka melarikan diri dengan seluruh tubuh tanpa ada kerugian.
Kedua orang yang berlutut di tanah, pada waktu yang bersamaan, didahi mereka penuh dengan keringat dingin, jantung pun berdetak kencang, gigi mereka menggertak untuk waktu yang lama, dan akhirnya kebingungan dan bertanya: " kamu ingin kami bagaimana?"
Jeno mengerutkan kening, tidak berbicara dan hanya menatap dengan tatapan tajam seperti pisau.
Pria berpakaian hitam melihat Jeno seperti ini, membuatnya berkeringat dingin. Dia telah berkelana di masyarakat selama bertahun-tahun. Tentu saja dia tahu aturan sungai dan danau. Lingkaran ini bisa dikatakan gigi diganti gigi mata diganti mata, Jeno membuat mereka malu dengan cara yang menyakitkan. Pria berpakaian hitam tidak dapat membayangkan bagaimana Jeno akan membalasnya. Pikiran master yang ada didepanku ini sangat aneh, dan dia sangat galak. Disaat ini dia menampilkan lagi kegalakannya. Pria berpakaian hitam semakin tidak berani memikirkan hasil akhirnya sendiri. Jadi, dia berinisiatif untuk meminta maaf, dan dengan nada hati- hati bertanya ke Jeno: "Karena kami melukai tangan kananmu, lalu kami semua akan melukai tangan kanan kami sebagai hukumannya kamu lihat, bolehkah?"
Ketika pria berpakaian putih mendengar ini, dia segera membuka matanya dan melihat ke pria berpakaian hitam, tetapi pria berpakaian hitam itu menatap Jeno dengan tegas, dan menunggu jawaban Jeno. Pria berpakaian putih itu gemetaran dengan hebat. Dia mengertakkan giginya dengan kuat, memikir dari sudut pandang yang berbeda dan akhirnya ia memutuskannya, kemudian ia memandang Jeno dan dengan tidak takut mati berkata: "Ya, kami bersedia membayar untuk kesalahan kami!"
Jeno mendengarkan pendapat mereka berdua yang ingin melukai dirinya sendiri. Alisnya dikerutkan dengan lebih menakutkan, kemudian dia berteriak: "Siapa yang mau tangan kalian? Aku sudah bilang dengan begitu jelas, apa kalian masih tidak bisa mengerti? aku ingin kalian menebus dengan uang! "
Begitu Jeno mengatakan ini, tiba-tiba petir bergulung, pasangan black white demon dan aku, semuanya terdiam beku, jawaban ini sungguh menakjubkan dan cukup mengejutkan.
Aku melihat tatapan wajah Jeno yang seperti iblis itu dan mengira dia benar-benar ingin melakukan sesuatu yang berdarah dan kejam, tidak disangka setelah sekian lama, pada akhirnya dia hanya menyuruh pasangan black white demon menebus dengan uang. Apakah dia memiliki ganguan saraf otak? Atau bisa dibilang Jeno ini bukanlah orang biasa, pemikiran logisnya tidak normal!
Pada saat ini pasangan black white demon juga benar-benar tercengang, keringat dingin mereka mulai mengalir, dan merekapun berhenti berpikir , mereka berdua menatap satu sama lain, saling menatap tanpa daya. Sesaat waktu terasa melambat, otak mereka baru mulai bekerja sedikit, kemudian lelaki berpakaian hitam dengan sejuta ketidakdapat percayaan dan bertanya dengan Jeno : "Maksud kamu , kami hanya melukaimu dan hanya perlu membayar dengan uang? tidak dengan yang lain? "
Setelah Jeno mendengarnya. Tentu saja dia berteriak: "Jika tidak? Apakah kalian ingin meninggalkan hutang? Biaya pengobatan ini tidak dapat dibayar!"
Mendengar ini, pria berpakaian hitam dan pria berpakaian putih melemas dan terduduk ditanah secara bersamaan, Mereka memegang dada dan menelan ludah dengan wajah yang senang, dihati mereka berdua diam-diam sangat bersukacita, untung kali ini bertemu master yang otaknya bermasalah. kalau tidak hari ini mereka harus mengucapkan selamat tinggal pada dunia.
Tidak menunda lama sebelum Jeno berubah pikiran, mereka dengan tergesa - gesa bangkit dari tanah. Dan tidak sabar untuk mengeluarkan dompetnya.
Pria berpakaian hitam merasa bahwa ini adalah pertama kalinya dia begitu bahagia menarik dompet nya keluar, sudah hidup selama separuh hidupnya, tidak pernah begitu berani dan tenang, sambil membuka dompetnya dia sambil berkata kepada Jeno: "Kamu ingin kami mengganti rugi berapa banyak? "
Jeno melirik dompet mereka dengan sudut matanya, dan kemudian berkata dengan seenaknya, "kalian bisa melakukannya sendiri!"
Pasangan black white demon mendengarkan apa yang dikatakannya dan memahaminya , kemudian mereka berdua dengan tergesa-gesa mengambil semua uang tunai di dompet mereka dan menggumpulkan nya menjadi satu. Pria berpakaian hitam berkata jujur kepada Jeno: "Kali ini kami keluar dengan terburu - buru , kami tidak membawa banyak uang tunai di tubuh kami. Jika dijumlahkan hanya ada beberapa juta saja, tidak tahu apakah itu cukup atau tidak. "
Sayang sekali, tampaknya Jeno tidak kedengaran , bahkan melirik dengan sudut mata pun tidak ada.
Melihat ini, pria berpakaian hitam dengan cepat mengambil kartu bank dari dompetnya. Dia memberikan kepada Jeno dengan sedikit rasa sakit, dan berkata : "Ini masih ada sebuah kartu, tabunganku semua ada di dalam. Kata sandinya delapannya enam kali. Coba kamu lihat?"
Pria berpakaian putih itu tidak menunjukkan kelemahan. Dia dengan cepat menarik kartu banknya dan memberikannya ke Jeno. Dengan sangat menyakitkan berkata, "Uang dikartuku ini sangat banyak, dan kata sandinya adalah hari ulang tahunku."
Setelah Jeno selesai mendegarkannya, tanpa sedikit keraguan Jeno menatap pria berpakaian putih. Seluruh tubuh pria berpakaian putih itu gemetaran dan dengan jujur berkata: "ulang tahunku tanggal 1 bulan 6 kata sandinya 0606001."
Jeno menerima kartu bank yang ada di tangan mereka, ia melambaikan tangannya dan berkata: "baiklah, kalian pergilah!"
Pasangan black white demon meminta maaf, mereka segera menganggukkan kepala dan berterima kasih. Setelah mereka mengucapkan terima kasih, mereka bergegas untuk lari, dan diam-diam pergi dengan cepat.
Namun, mereka baru saja berjalan dua langkah, tiba-tiba Jeno memanggil dengan nada datar: "Berhenti!"
Mendengar dua perkataan ini, pasangan black white demon merasa hatinya seperti ingin melompat keluar dari tubuh, dan ketakutan itu seperti mimpi buruk, mereka benar-benar takut Jeno akan bertentangan. Mereka dengan hati - hati berhenti dan dengan rasa takut dan gemetaran menatap Jeno.
Dalam sekejap saja Jeno berubah menjadi orang yang berbeda,diwajahnya tidak ada lagi candaan. Yang ada hanyalah wajah yang sangat serius. Dia memperingatkan pasangan black white demon dengan nada yang sangat sombong: "Pulang dan katakan pada dia, Jangan mengulang ketiga kalinya , dia sudah bertindak dua kali, jika diulang lagi, aku sendiri yang akan menemukannya! "
Setelah selesai berbicara, tubuh Jeno kaget, penampilan energik ini seluruhnya seperti semudah menghancurkan kayu busuk dari dalam kemudian menembusnya keluar, dan terkejut dengan niat pembunuhan yang dingin...
Novel Terkait
Villain's Giving Up
Axe AshciellyAdieu
Shi QiCinta Yang Tak Biasa
WennieGet Back To You
LexyCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaMy Superhero
JessiGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangDark Love
Angel VeronicaWahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)