Wahai Hati - Bab 130 Ibuku Datang
Gaya dan cara Tuan Muda Ferdy mengatakan kata itu membuat orang-orang ketakutan. Aku yang mendengar juga merasa terkejut, prajuritnya sudah tiba dari awal?
Tetapi disekitar sini tidak ada pergerakan sama sekali. Kita tidak menemukan adanya keberadaan mereka. Bahkan ekspresi Fetrin juga berubah saat mendengar perkataan Tuan Muda Ferdy. Dia langsung menajamkan pengelihatan matanya ke sekeliling.
Tiba-tiba dari rumput liar yang berantakan di sekitaran, dalam sekejap muncul banyak bayangan orang, dengan sangat cepat, mereka langsung menuju ke arah kita. Yang lebih anehnya adalah mereka terlihat seperti tidak ada habisnya. Sekelompok demi sekelompok tanpa habis berdatangan menuju kearah kita dengan cepat dari tempat tersembunyi.
Hingga setelah mereka semua berkumpul dan berbaris, aku bisa melihat jelas jika orang dari Tuan Muda Ferdy, setidaknya ada 500 hingga 600 orang. Ini adalah jumlah yang banyak. Lebih parahnya adalah orang sebanyak itu dapat bersembunyi tanpa terdeteksi. Ini sangat menyeramkan, tanpa dibilang pun juga tahu jika mereka semua adalah master.
Tapi master memiliki yang tingkatan yang berbeda. Mereka yang berjumlah 500 hingga 600 orang ini, sebagian besar adalah pria berbaju hitam. Mereka semua berpakaian sama, memakai baju hitam petarung dan sebuah jubah hitam, terlihat seperti ksatria zaman dahulu yang sangat keren.
Jumlah pria yg berpakaian hitam lebih banyak, sekitar ada 400 hingga 500 orang. Tampak jelas kekuatan mereka pasti lebih lemah, mungkin setara dengan pria berkacamata hitam kita. Ada kelompok lain yang lebih berbeda, mereka sangat berbeda dengan pria berbaju hitam. Mereka memakai jubah merah dan topi merah yg terhubung dengan jubah di kepala mereka sehingga menutupi mata mereka. Mereka tampak sangat misterius. Selain itu aura mereka sangat kuat, ini tidak bisa disamakan dengan pria berbaju hitam.
Tampak jelas sekumpulan pria berjubah merah ini lebih kuat dibanding pria berbaju hitam. Mereka tidak hanya misterius, tapi juga memiliki aura yang sangat menakutkan, terutama aura membunuh yang sangat besar seperti iblis pencabut nyawa. Kehebatan mereka tidak biasa sama sekali, setidaknya terlihat tidak lebih lemah dari master kita. Dan juga jumlah mereka di atas seratus, lebih banyak dari jumlah kita.
Yang lebih menarik perhatian adalah 4 pria yang memimpin kelompok pria berjubah merah. Mereka 4 adalah orang yang terlihat sudah lumayan berumur. Mungkin mereka sudah berumur diatas 60 tahun, tetapi gairah mereka saat berjalan lebih menyeramkan dibanding dengan yang masih muda. Aura mereka dikeluarkan dari dalam diri mereka. Tanpa ragu, sudah pasti 4 orang ini adalah master tingkat atas. Mereka adalah pemimpin dari kelompok besar ini. Mereka berempat berdiri di samping sisi Tuan Muda Ferdy, dilihat saja sudah tahu jika mereka adalah pengawal yang berpengalaman.
Tatapan Fetrin tetap tertuju di 4 orang tua ini. Tatapannya membawa aura tajam dan meragukan. Setelah mereka selesai berbaris, Fetrin baru dengan serius berkata kepada Tuan Muda Ferdy: "Ferdy, kamu tidak meremehkan aku ya, tidak disangka kamu membawa 4 master Keluarga Yang!"
Tampak jelas 4 master mengawal di sisi Tuan Muda Ferdy adalah 4 orang tua yang lumayan terkenal. Fetrin tampak sangat serius saat membahas mereka.
Tuan Muda Ferdy mendengar perkataan Fetrin, langsung tersenyum dan berkata: "Direktur Fetrin, kalian tidak mengecewakanku. Aku kira Reny Zhu sudah tidak menaati peraturan, tidak disangka kalian sudah melatih begitu banyak master, apa yang kalian inginkan, berontak?"
Dalam sekejap aku mendapat sebuah poin penting dalam perkataan Tuan Muda Ferdy, Reny Zhu, siapa dia?
Aku tidak pernah mendengar nama ini, tetapi Fetrin malah sangat jelas, setelah dia mendengar perkataan Tuan Muda Ferdy, dia langsung menjawab: "Bos sudah pensiun dan hidup tenang, beberapa tahun ini hanya melakukan bisnis yang legal, ada master di sisinya juga hanya untuk melindungi dirinya dan tidak ada maksud lain. Kita tidak memiliki keserakahan seperti dirimu, kita hanya menginginkan kedamaian!"
Setelah mendengar kata Fetrin, aku baru mengerti jika Reny Zhu itu mungkin adalah ibuku. Tidak disangka, ibuku ternyata memiliki julukan yang begitu hebat. Aku masih pertama kali mendengarnya, ternyata aku tidak tahu banyak tentang ibuku.
Tetapi sekarang yang paling kukhawatirkan bukanlah masalah ini, tetapi perkataan Tuan Muda Ferdy. Sepertinya dia sudah dari awal tahu keberadaan ibuku, bahkan sampai mempunyai dendam dengan ibuku? Apakah dia menyerangku juga berhubungan dengan ibuku?
Saat aku sedang kebingungan, Ferdy berbicara dan menghina Fetrin: "Kata-katamu ini hanya bisa menipu anak kecil, tetapi jangan harap bisa menipuku. Ceritanya seberapa banyakpun orang yang kalian latih juga tidak ada hubungan denganku, aku juga tidak memedulikannya. kesalahan kalian adalah kalian terlalu sombong, kalian terlalu meninggikan diri kalian, hingga berani menyinggungku, ini sangat tidak masuk akal!"
Kata-kata Tuan Muda Ferdy sekali lagi menginjak kita, pada akhirnya dia tetap memandang rendah kita, dia selalu merasa dirinya yang paling hebat, tetapi sebenarnya memang dia lebih kuat dari kita, dari segi jumlah maupun segi master. Dia memiliki modal yang menyeramkan. Dia masih bisa memutarbalikkan fakta, seakan-akan kita melanggar aturan yang ada dan dia bertindak sebagai tuhan utk menghukum kita.
Jelas saat mendengarnya hati Fetrin langsung merasakan kemarahan, tapi dia langsung melawan dan menjawab: "Oh, iyakah? Jika kamu tidak memedulikan kita, kenapa mau menyerang tuan muda kita dan sengaja mencari masalah? Pasti kamu sangat jelas jika beberapa tahun ini kita berusaha sepenuhnya untuk menghindari perselisihan dengan Keluarga Yang. Kita selalu mengikuti peraturan, tetapi kamu yang memaksa terus dan membuat tuan muda kita menjadi seperti ini, bukankah kamu melakukan ini karena ingin menyerang bos kami?"
Ternyata Tuan Muda Ferdy bukan hanya karena ini saja, dia bukan ingin membunuhku karena aku mengotori Clara Xia,tapi dia hanya menggunakan alasan ini untuk mencapai tujuannya yang sebenarnya, yaitu melenyapkan kekuatan ibuku beserta keturunannya.
Tuan Muda Ferdy juga menjadi tidak senang setelah mendengar perkataan Fetrin, dia menjelaskan: "Jika aku mau menyerang kalian, sudah dari awal kulakukan. Untuk apa aku menunggu sampai sekarang!"
Kini Clara Xia yang berdiri di belakang Tuan Muda Ferdy juga tidak tahan lalu maju dan membela Tuan Muda Ferdy: "Aku boleh jadi saksi, Ferdy tidak bermaksud begitu. Dia hanya marah dengan Chandra, tetapi Ferdy sudah janji padaku untuk memberikan Chandra 1 kesempatan lagi!"
Clara Xia seperti penyelamat keadilan, yang ingin membebaskan semua makhluk hidup di sini. Dia ingin menggunakan kemampuannya untuk membatalkan perang ini, agar masalah ini selesai dengan damai.
Tuan Muda Ferdy juga langsung melanjutkan perkataan Clara Xia, dengan berkata: "Berkat Clara Xia, aku akan memberi Chandra 1 kesempatan lagi. Jika dia mau berlutut dan minta maaf padaku dan Clara Xia, lalu kalian tidak sombong lagi kedepannya, menjadi orang dan tidak menyinggungku, aku akan melepaskan kalian!"
Tuan Muda Ferdy mengatakannya dengan besar hati dan bergairah, dia beneran merusak nama baik orang baik hingga begitu rendah. Dia bener-benar sedang berakting untuk dilihat Clara Xia, agar Clara Xia merasakan aku sedang jual mahal dan dirinya rela memaafkanku sekali lagi.
Walaupun tubuhku sudah rusak, tetapi otakku tidak rusak. Ferdy si iblis ini tidak mungkin beneran melepaskanku, dia memanfaatkan aku untuk mendapatkan hati Clara Xia, pastinya aku tidak akan melakukan sesuai yang dia inginkan. Aku tidak mungkin berlutut meminta maaf kepada dia dan Clara Xia, dari pada memaksa hidup tanpa harga diri, lebih baik mati dengan kebanggaan. Lagi pula kali ini kita sudah rencana untuk mengorbankan semua untuk pertarungan terakhir.
Tanpa mempertimbangkannya, aku langsung menjawab Tuan Muda Ferdy dengan marah: "Mimpi!"
1 kata ini dipenuhi dengan kemarahanku, jika badanku tidak rusak, walaupun aku punya kekuatan sekecil apapun, aku tetap akan melawan Tuan Muda Ferdy dengan sekuat tenaga. Tetapi kini, aku berjalan saja juga tidak bisa, apalagi melawannya. Aku hanya bisa berteriak untuk meluapkan emosiku.
Fetrin juga sangat marah, dia juga mengatakan tanpa berpikir panjang: "Ferdy, aku tahu Keluarga Yang sangat berkuasa, bukanlah keberadaan yang bisa kami singgung. Aku juga tahu jika melawanmu tidak akan ada hasil yang baik. Jadi sebelumnya saat kamu membuat tuan muda kita masuk ruang tahanan, membuat dia tersiksa, aku juga tidak mencari kamu untuk meminta pertanggung jawaban. Tapi sekarang, kamu membawa nama pelaku yang mungkin ada dan memfitnah tuan muda kita, membuat tuan muda kita terbakar sekujur tubuh hingga hampir meninggal. Jika aku masih tidak balas dendam, maka aku tidak pantas hidup di dunia ini. Sekarang aku beritahu kamu dengan jelas, walaupun kamu ingin memaafkan kita, aku juga tidak akan memaafkan kamu!"
Fetrin sekali lagi memperlihatkan aura wanitanya yang kuat, walaupun kita lemah, dia juga tidak akan menyerah, demi bisa berani menghadapi, demi bisa meluapkan semua kemarahan di dalam hati, walaupun dia akan mati bersama dengan Tuan Muda Ferdy, dia juga rela berkorban.
Tuan Muda Ferdy melihat Fetrin seperti tidak takut mati, dia menaikkan mulutnya dan menampakkan senyuman yang hampir tidak terlihat. Dia menatap Fetrin lalu berkata dengan datar: "Di dunia ini, sungguh banyak orang yang tidak tahu diri. Kalian beneran merasa dengan kekuatan kalian ini, bisa menyentuh aku?"
Fetrin tetap dengan kuat berkata: "Jika tidak dicoba tidak ada yang tau!"
Mendengar jawaban dari Fetrin, Tuan Muda Ferdy tidak berpura-pura lagi. Dia langsung mengeluarkan sifatnya yang sadis, kemudian dengan mata yang tajam berkata: "Tentunya kamu mengerti dengan sifatku. Lebih baik aku tidak menyerang, karena jika aku menyerang, aku tidak akan membiarkan ada yang tersisa sedikitpun. Jika kamu tetap tidak menyadari kesalahanmu, aku akan membuat kalian mati disini!"
Dari beberapa omongan yang dikatakan Tuan Muda Ferdy, hanya kata ini yang benar-benar dari hatinya. Jelas-jelas dia sudah merencanakan semuanya. Dia hanya sengaja merendah di depan Clara Xia. Sebenarnya dia tahu kita tidak akan mengalah, jadi dengan begitu dia akan terlihat seperti terpaksa untuk menyerang. Kini dia malah menekankan jika dia menyerang, maka akan sangat sadis. Padahal sebenarnya dari awal dia hanya ingin membunuh kita semuanya tanpa tersisa.
Fetrin sangat jelas dengan sikap Tuan Muda Ferdy, dia juga tahu siasatnya, tetapi dia tidak takut, dia tetap seperti wanita pemberani, dia menjawab dengan berani: "Karena kita berani datang, berarti kita sudah mempersiapkan diri hingga mati, dan juga kita pasti tidak akan kalah!"
Fetrin mengatakan kata terakhir dengan sangat tegas.
Chris juga sangat setuju dengan Fetrin, setelah Fetrin selesai mengatakannya, Chris langsung melangkah 2 langkah ke depan. Semua orang memperlihatkan tekad dan persiapan untuk mengorbankan diri mereka.
Sebuah perang besar akan segera meledak, sebuah aura yang tidak terlihat sedang tidak berhenti menyebar di lahan tandus ini. Semua prajurit di sini sudah bersiap-siap untuk menyerang.
Mungkin seluruh kekuatan kita tidak bisa mengalahkan lawan, tetapi jumlah kita juga tidak sedikit, kemampuan kita juga tidak lemah, kita semua memiliki rasa benci yang sama dengan lawan, semangat yang sangat kuat karena bersatu.
Tuan Muda Ferdy melihat sekilas kelompok kita dengan tidak memedulikan, kemudian menatap Fetrin dengan tatapan yang tajam dan berkata dengan sombong: "Fetrin, kamu memang jenderal utama di sisi Reny Zhu, berani sekali, hanya saja tidak menyangka kamu sebodoh ini, aku tidak tahu apakah kamu terlalu bodoh atau terlalu percaya dengan kelompok tidak berguna yang ditinggalkan oleh Reny Zhu. Percaya tidak, aku akan melenyapkan kalian semua dalam waktu kurang dari setengah jam!"
Suara Tuan Muda Ferdy begitu sombong, cara bicaranya sangat keterlaluan, dia beneran menganggap dirinya adalah buddha yang bisa mengubah semua langit dan daratan, menghancurkan manusia dan dewa hanya dengan meggerakkan jari saja.
Kelompok misterius dia langsung mengeluarkan gairah mereka, di bawah pimpinan 4 master, mereka langsung bergerak dengan cepat dan mengepung kita. Mereka semua tampak seperti monster yang haus akan darah. Seluruh tubuh mereka dipenuhi dengan kesadisan dan bersiap-siap membunuh kita setiap saat.
Jantungku tiba-tiba berdetak dengan kencang. Aku merasa langit sudah mau runtuh. Aura kematian lawan terlalu menyeramkan, sehingga membuatku tidak berani bernafas. Aku diam-diam merasakan jika kita akan gagal. Aku tiba-tiba ketakutan, aku takut diriku merepotkan keluargaku, takut mengorbankan terlalu banyak jiwa.
Saat aku sedang ketakutan, tiba-tiba muncul sebuah suara yang nyaring dari langit yang mendung: "Belum tentu!"
Suara ini padahal adalah suara wanita, tetapi lebih kuat dari suara laki-laki. Dia menembus langit dan ke atas awan. Seketika dia memecahkan suasana yang gugup ini.
Dalam sekejap semua orang yang berada di sini langsung melihat ke arah suara itu berasal. Hanya terlihat seorang wanita yang memakai seragam penjara, berjalan dari kejauhan, rambut yang pendek tertiup oleh udara, seluruh gairah tubuhnya terdapat cahaya yang silau.
Saat aku melihatnya, aku langsung berhenti bernafas. Air mataku tiba-tiba memenuhi mataku, dia, dia adalah ibuku yang berada di dalam penjara.
Novel Terkait
Wahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)