Wahai Hati - Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
Dibandingkan dengan Mike, Ten Zhou lebih memiliki penampilan seperti seorang bos, atau juga bisa dikatakan bahwa Mike terlihat seperti bos palsu, Ten Zhou adalah bos yang sesungguhnya, karakternya sangat cukup, meskipun dia terkadang terlihat malas tapi tidak bisa menutupi auranya yang kuat, dia dilahirkan untuk menjadi raja, tidak ada yang bisa menandinginya, saudara-saudaranya adalah pendukungnya, ke mana pun dia pergi, dia tetap mempesona.
Sama seperti waktu itu, ketika aku paling membutuhkan bantuan, Ten Zhou datang menyelamatkanku. Tapi, suasana hatiku sama seperti waktu itu, tidak ada kejutan yang besar, hanya ada kebodohan dan ketidakberdayaan, karena aku melihat Marie Hu, dia bersama Ten Zhou dan berjalan ke arah kami. Jika Ten Zhou adalah raja di dunia maka Marie Hu terlihat seperti ratu yang penuh keibuan, mereka adalah pasangan yang cocok, sedangkan aku bahkan tidak bisa dibandingkan dengan badut dan sangat menyedihkan!
Sebenarnya aku tahu degan jelas, Marie Hu tidak akan membiarkanku, dia akan memikirkan cara untuk menyelamatkanku, tapi aku tidak ingin memikirkannya, aku tidak ingin Marie Hu mencari pria lain untuk membantuku, maka aku mencoba membuang pikiran ini, aku hanya ingin melawan Mike sendirian. Meskipun jika aku tidak bisa melawannya, aku ingin mempertahankan harga diriku, aku lebih baik disiksa juga tidak akan memohon belas kasihan, ini adalah batas toleransiku yang terakhir.
Hanya saja, aku sudah dilecehkan sama seperti seekor anjing, hatiku masih tidak bisa menerimanya, aku ingin mempertahankan harga diri itu tapi hancur karena gambaran seperti ini. Setelah semuanya, aku berada pada situasi yang menyedihkan di depan Marie Hu dan aku masih membutuhkan pertolongan dari saingan cintaku Ten Zhou, ini benar-benar kenyataan yang menyedihkan.
Kali ini, Ten Zhou bergerak sungguhan, dia setidaknya membawa lima puluh atau enam puluh orang dan mereka semua terlihat sangat kuat, sebagian di antara mereka adalah anggota asosiasi Wushu, mereka sudah terlatih dan terlihat berbeda.
Dengan adanya tim besar dari Ten Zhou, pasukan kami menjadi lebih kuat, mereka telah membuat pasukan Mike takut.
Melihat pemandangan ini, wajah Mike berubah, dia mungkin tertekan karena aura Ten Zhou, tanpa sadar, dia memindahkan kakinya dari tubuhku dan bahkan mundur beberapa langkah.
Marie Hu yang sedang berjalan kemari, melihatku berbaring dan terluka di tanah, dia segera maju ke arahku dan berkata dengan cemas:”Chandra, apakah kamu baik-baik saja?”
Aku mengangkat wajahku dan melihat Marie Hu, menunjukkan sebuah senyum yang lebih jelek daripada menangis. Bagi diriku, tidak masalah jika tubuhku terluka, tapi jika hati yang terluka, itu agak serius dan merasa sangat lemah. Tapi, aku tidak ingin terlihat lemah di depan Marie Hu, aku hanya bisa berpura-pura murah hati dan berkata:”Aku baik-baik saja!”
Ketika aku selesai mengatakan ini, Refaldi dan lainnya juga bergegas datang dan memapahku bangun.
Karena lukaku sangat besar dan kehilangan banyak darah ditambah kakiku terluka karena Chen bersaudara, maka aku pada dasarnya tidak bisa berdiri, aku dipapah dan dipaksa bangun, kakiku masih terus gemetaran. Tapi pada saat ini, aku tidak terlalu peduli dengan lukaku, aku berkata kepada Ten Zhou yang berada tidak jauh dariku:”Bantu aku menyelamatkan Gunawan, terima kasih!”
Sebenarnya kalimat ini sangat sulit untuk diucapkan, aku mengandalkan orang lain untuk menyelamatkan saudaraku sendiri, ini sungguh memalukan. Apalagi karena orang ini adalah Ten Zhou, aku lebih tidak ingin memohonnya. Tapi aku tidak punya cara, aku tidak bisa melawan Mike dengan kekuatanku sendiri, aku hanya bisa memohon kepada Ten Zhou.
Ketika Ten Zhou mendengar perkatanku, dia perlahan-lahan mengangguk, kemudian dia melangkah maju menghadap Mike dan berkata dengan suara yang berat:”Lepaskan Gunawan!”
Meskipun Mike takut kepada Ten Zhou tapi dia lebih benci kepada Ten Zhou, setiap kali Ten Zhou datang pasti akan merusak rencana baiknya, ini membuat Mike marah. Yang paling penting adalah dia sebenarnya berdiri di posisi yang tinggi dan memandang rendah kami semua dan memperlakukan kami seperti semut. Tetapi begitu Ten Zhou datang, kebanggaannya langsung tertutupi, timnya juga berada dalam posisi yang lemah. Mike tidak terima, dia marah dan memelototi Ten Zhou, dia berkata dengan tidak senang:”Wei, Ten Zhou, apakah kamu masih begitu suka mengurusi urusan yang bukan urusanmu?”
Ten Zhou berkata dengan tegas:”Iya benar!”
Dua kata ini, membuat wajah Mike kusut, matanya merah dan berkata kepada Ten Zhou:”Ten Zhou, apakah kamu sudah kekenyangan, atau kamu memang dilahirkan menjadi murahan, kamu terus menerus membantu sainganmu?”
Ketika Ten Zhou mendengar perkataan ini, dia tersenyum, kemudian dia menatap Mike dengan serius dan berkata:”Aku membantu Chandra bukan karena Marie Hu, aku lumayan suka dengannya dan aku bersedia membantunya!”
Satu kalimat dan itu langsung membungkam Mike, dia hanya merasa tenggorokannya sangat tidak enak, dia mengigit giginya dengan erat, dia berkata dengan marah:”Ten Zhou, kamu harus tahu, aku terakhir kali sudah memberimu muka dan melepaskan Chandra. Kali ini, aku tidak mungkin melepaskan Chandra, aku tidak akan memberi muka kepada siapa pun juga!”
Ten Zhou menyentuh hidungnya dan berkata:”Aku tidak mengharapkan kamu memberiku muka. Jika itu tidak berhasil, maka kita akan bertarung, jika tidak maka sia-sia saja kedatangan saudara-saudaraku ini!”
Ketika para saudara Ten Zhou mendengar ini, mereka semua menyingsingkan lengan baju mereka untuk memperlihatkan lengan mereka yang kokoh, mereka menunjukkan semangat kerja sama yang tinggi.
Melihat situasi seperti ini, raut muka Mike menjadi lebih tidak enak dilihat lagi, dia sudah merasa gatal tapi dia tidak bisa bertindak, dia menahan emosi di dalam hati dan mengancam Ten Zhou:”Ten Zhou, apakah kamu sudah berpikir baik-baik, akan bertarung denganku demi Chandra? Aku pikir kamu seharusnya tahu dukungan yang ada di belakangku, tidak ada untungnya jika kamu melawanku! Apakah kamu merasa perlu melakukan itu? Apakah itu layak?”
Pada saat ini, Mike sangat bingung, jika bisa, dia ingin segera bertarung dengan Ten Zhou, tetapi melihat situasi saat ini, ini sangat merugikannya, Mike tidak akan melakukan tindakan bodoh seperti ini. Tapi, tidak peduli apa pun dia tidak ingin membiarkanku pergi, jadi, dia hanya bisa memaksa Ten Zhou untuk berhenti dengan latar belakangnya sendiri.
Ten Zhou mengerti apa yang dimaksud oleh Mike, tapi sikapnya masih tegas, dia menjawab Mike dengan sangat serius:”Sejujurnya, aku juga tidak ingin berurusan denganmu, aku tadi juga telah mengatakan, jika tidak bisa maka kita akan bertarung, tapi jika masalah ini bisa didiskusikan, maka aku harap dendammu dan Chandra bisa hilang, jika kamu tidak menyetujuinya, jika kamu masih tetap mau melawan Chandra, maka, itu sama juga melawan aku Ten Zhou!”
Pernyataan Ten Zhou telah dibuat sangat jelas, maksud kedatangannya adalah untuk menciptakan perdamaian, jika Mike tetap ingin melawanku maka Ten Zhou akan memihakku. Dia tidak peduli dengan latar belakang Mike, dia juga akan mencoba yang terbaik untuk melindungiku!
Hatiku juga merasa tersentuh mendengar kata-kata Ten Zhou, aku sangat senang bisa mendapatkan pengakuan dari Ten Zhou, pada saat yang sama, aku juga mengerti, alasan utama Ten Zhou membantuku bukan karena Marie Hu, tapi bagaimanapun juga ini tetap membuatku sedikit merasa tidak enak.
Di sisi lain, Mike melihat sikap tegas Ten Zhou. Dia semakin marah, dia menunjuk ke arah Ten Zhou dan berteriak:”Ten Zhou, aku beritahu kamu, aku dan Chandra, seumur hidup tidak akan berakhir! Tidak ada yang bisa menghalanginya!”
Singkatnya, ini menunjukkan ekspresi tegas dari Mike, dia tidak akan berhenti sebelum membunuhku!
Pada saat ini, Marie Hu tiba-tiba berdiri, emosinya juga membara, ekspresinya sedih, dia marah kepada Mike dan berkata:”Mike, kamu jangan keterlaluan, kamu sudah melukai Chandra hingga seperti ini, apa lagi yang kamu inginkan?”
Kata-kata Marie Hu menyentuh semua suara yang ada di sini, orang yang punya mata. Dapat dilihat aku sudah babak belur, jika berdasarkan peraturan, meskipun Mike ada dendam yang besar, ini juga sudah terbalaskan, tidak perlu dipermasalahkan lagi. Tapi Mike tetap tidak mau mundur, dia benar-benar sudah keterlaluan, banyak orang yang tidak bisa menerimanya, terutama saudara-saudaraku, semuanya berteriak dengan marah, mengatakan bahwa Mike menindas orang karena latar belakang yang dia miliki, mereka berkata bahwa aku sudah dipukul setengah mati dan Mike masih tidak berhenti dan dia bukan manusia.
Ketika Mike mendengar suara-suara miring seperti itu, mukanya terlipat dan amarahnya terlihat di matanya, matanya merah karena marah, ketika dia berbicara di antara hadirin, dia tiba-tiba melangkah maju, dia berteriak keras kepada semua orang:”Apakah aku keterlaluan? Aku ingin kalian lihat, siapa yang lebih keterlaluan!”
Begitu kata-kata itu jatuh, Mike berdiri di depan semua orang dan mengangkat bajunya dan memperlihatkan seluruh dada dan perutnya.
Tiba-tiba, bekas luka yang banyak terlihat, dada Mike terlihat luka pisau yang mengerikan, karena kulitnya sangat putih itu membuat lukanya sangat jelas, itu membuat orang merasa sangat takut.
Pada saat ini, semua orang menjadi diam, tidak ada yang berbicara lagi, bahkan napas pun menjadi beku, mata semua orang menatap luka Mike, beberapa orang bahkan mengerutkan keningnya, tidak dapat dipungkiri, luka yang ada di badan Mike membuat orang merasa tidak tega.
Mike dengan cepat melirik orang-orang yang tercengang, kemudian dia melepaskan emosinya yang sudah lama ditahannya, dia berkata dengan marah:”Apakah kalian sudah melihatnya? Setiap luka ini diberikan oleh Chandra, dia yang menggoreskan setiap pisaunya! Apakah kalian tahu bagaimana akau melalui harinya? Aku setiap hari berbaring di rumah sakit, menahan sakit dan melihat lukanya, menonton video yang mencemarkan nama baikku di forum kampus, melihat semua komentar orang yang memarahiku. Semua ini, apakah kalian merasa aku bisa menahannya? Aku setiap hari bermimpi ingin membunuh Chandra!”
Mike semakin emosi ketika mengatakannya, kebenciannya tumbuh semakin keras, dia tumbuh dari lingkungan orang kaya, dia suka memandang rendah orang lain, dia selalu merasa dirinya berkuasa dan senang dikagumi orang. Tapi hari ini, badannya yang berharga telah dirusak olehku, citranya di kampus juga sudah dihancurkan olehku. Reputasinya rusak. Kebenciannya padaku sudah mencapai puncaknya, bagaimana dia bisa melepaskanku begitu saja!
Semua orang yang ada masih terdiam, tidak ada yang tahu harus berkata apa, tampaknya ini benar-benar dendam yang sulit diselesaikan, orang lain tidak bisa mengatakan apa-apa, mereka hanya bisa menatapku dengan diam, kemudian menatap Mike, akhirnya jatuh ke dalam keheningan lagi.
Dan pada saat ini yang penuh keheningan, Gunawan yang cedera tiba-tiba berkata, dia tidak mempedulikan lukanya, dia berkata dengan lemah kepada Mike:”Mike, aku yang paling tahu tentang semua masalahnya, apa yang terjadi hari ini karena perbuatanmu sendiri, kamu yang memaksaku untuk ikut berpura-pura denganmu, untuk mempermalukan kak Chandra dan melawan kak Chandra. Hanya untuk mencapai tujuan jahatmu, kamu yang bermain curang untuk menipu Olive, kamu menginjak harga diriku dan kak Chandra demi mendapatkan Olive. Sekarang wajah aslimu sudah terbuka, kamu tidak bisa menyalahkan orang lain, kamu hanya bisa menyalahkan dirimu sendiri, kamu dilukai oleh kak Chandra sampai seperti ini karena karmamu sendiri, kamu juga beberapa kali mencelakai kak Chandra, kamu bahkan ingin membuat kak Chandra menjadi cacat kan? Orang sepertimu, bagaimana bisa berpura-pura tidak bersalah dan meminta belas kasihan orang, kamu layak mendapatkannya!”
Pada akhirnya, Gunawan sudah kehabisan napas, badannya tidak memungkinkah dia untuk berbicara lebih banyak lagi, tetapi dia masih ingin mengatakan semua yang ada di dalam hatinya, kata-katanya masuk ke dalam hati semua orang, ketika semua orang mendengarnya, mereka segera mengerti, mereka tidak lagi memikirkan bekas luka di dada Mike!
Dan Mike, Gunawan berkata seperti itu membuatnya dia langsung marah, dia tidak berkata lagi, dia bergegas ke arah Gunawan, dia menendang dada Gunawan dengan keras, tiba-tiba, Gunawan mundur ke belakang dan terjatuh, dia sepertinya hampir pingsan!
Ketika Refaldi dan lainnya melihat ini, semua orang berteriak dengan kaget:”Kak Gunawan!”
Ketika melihat Gunawan terluka lagi, hatiku merasa sakit, aku sangat marah, aku memakai seluruh kekuatanku dan berteriak kepada Mike:”Mike, kamu bilang ini adalah dendam kita berdua, kamu bisa membalasnya denganku, kamu sekarang terus menerus menyiksa Gunawan, kamu bisa tidak sedikit lebih masuk akal!”
Kalimat itu menghabiskan seluruh tenagaku, lukaku merasa sakit, kepalaku juga hampir meledak kesakitan, mukaku sudah terpelintir.
Marie Hu melihatnya, dia berkata dengan cemas:”Chandra, bagaimana keadaanmu?”
Ketika Ten Zhou yang ada di samping melihat situasi ini, dia juga tidak berkata apa-apa lagi, dia langsung maju dan berteriak kepada Mike:”Baiklah, kamu kelihatannya tidak akan mundur lagi, kalau seperti itu tidak perlu banyak omong kosong lagi, mari kita mulai bertarung!”
Novel Terkait
Cinta Yang Terlarang
MinnieHis Second Chance
Derick HoAfter The End
Selena BeeEternal Love
Regina WangLove at First Sight
Laura VanessaCutie Mom
AlexiaInventing A Millionaire
EdisonWahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)