Wahai Hati - Bab 132 Api Peperangan Menyala
Melindungi anaknya dengan penuh kasih sayang, ibuku masih sama seperti dulu, demiku, dia bisa berjuang mati-matian, tetapi pada saat ini, dia menunjukkan aura yang lebih kuat dan terlihat seperti pahlawan yang bemartabat.
Ketika Tuan muda Ferdy melihat ibuku begitu bertekad, dia mengangkat alisnya dan berkata: "Hehe, sepertinya kamu sangat percaya diri. Berapa banyak orang yang kamu bawa, panggil mereka semua masuk!"
Setelah selesai mengatakannya, mulut Tuan muda Ferdy mengangkat tanpa sadar, ekspresinya santai, tetapi tatapan matanya terlihat tajam yang tidak bisa di lukiskan. Dia sepertinya ingin melihat ibuku sampai tembus, dan melihat apa yang disiapkan ibuku di belakangnya.
Ibuku tidak bertele-tela dengan Tuan muda Ferdy, dia langsung bertepuk tangan, dan memberi sinyal sederhana.
Segera, dari arah ibuku datang, sekelompok orang keluar. Kelompok orang itu, jumlahnya tidak banyak, totalnya 20-an orang, tetapi aura kekuatan yang mereka bawa kuat dan belum pernah terlihat sebelumnya, kekuatan semacam itu berasal dari dalam. Penampilan luar mereka hanya mengenakan pakaian yang sangat sederhana, seperti halnya petani, sangat biasa-biasa saja. Namun, bagian dalam mereka memancarkan energi yang luar biasa.
Secara keseluruhan, mereka seperti sekelompok gangster zaman kuno, auranya khusus, kemampuan mereka cukup besar, dan membawa aura pembunuhan yang kuat. Mereka lebih mengerikan daripada gangster profesional. Orang-orang seperti ini baru benar-benar merupakan orang yang berjalan keluar dari pertempuran berdarah yang mengerikan. Meskipun aku tidak mengerti seni bela diri, tetapi aura yang dipancarkan dari tubuh mereka dan cara mereka berjalan juga dapat dilihat, 20-an orang ini pasti adalah master yang hebat.
Dengan adanya partisipasi mereka, pihak kami seolah-olah menjadi lebih kuat, sama dengan mendapatkan kekuatan tambahan, dan membuat situasinya berbalik drastis, sekarang, belum bisa menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah.
Melihat kemunculan kelompok orang ini, ekspresi wajah Tuan muda Ferdy sedikit berubah. Tatapan matanya menjadi lebih tajam, dia menatap 20 master hebat itu, dan berkata kepada ibuku: "Reny Zhu, tidak di sangka, kamu telah pensiun selama bertahun-tahun, namun para jenderalmu masih tetap ada, selain itu mereka bersedia keluar untuk membantumu, itu sangat luar biasa! "
Dapat didengar bahwa Tuan muda Ferdy masih cukup memandang tinggi para jenderal ibuku, nada bicaranya pun berubah, dia memang merasa sedikit terkejut.
Tentu saja, ibuku tidak mempedulikan Tuan muda Ferdy terkejut atau mengejeknya, dia terus mempertahankan auranya yang menakjubkan dan berkata dengan tajam kepada Tuan muda Ferdy: "Aku awalnya tidak berniat untuk berpartisipasi dalam perselisihan sekarang ini, tetapi kamu malah memaksaku, kelinci pun akan menggigit ketika mereka merasa cemas, kamu telah membuatku cemas, dan itu tidak akan ada gunanya bagimu! "
Ketika mengatakan perkataan ini, di kedua mata ibuku juga memancarkan cahaya dingin, rambut pendeknya bergerak-gerak, seluruh tubuhnya mengeluarkan aura yang kuat, dan di seluruh medan perang, hanya dia lah satu-satunya orang yang bisa menyetarai Tuan muda Ferdy. Dialognya dengan Tuan muda Ferdy juga penuh dengan kepercayaan diri, dan keberanian yang luar biasa.
Menghadapi kekuatan ibuku, Tuan muda Ferdy otomatis tidak akan menunjukkan kelemahannya, ia juga memancarkan aura yang menakutkan, begitu dia hendak membantah, pada saat itu, Clara Xia tiba-tiba berdiri, ia menengahi perselisihan dan berkata: "Bibi Reny, aku adalah Clara Xia dari keluarga Xia, aku sejak lama telah mendengar tentangmu, aku merasa senang bisa bertemu denganmu. Sebenarnya, dalam hal ini, kedua belah pihak memiliki kesalahan, tetapi itu bukan tidak dapat didamaikan, duduklah dan bicarakan baik-baik, tidak perlu bertarung! "
Dalam hal ini, Clara Xia selalu berdiri di sisi netral, ia ingin mengubah peperangan menjadi perdamaian, tetapi masalahnya sudah sampai di titik seperti ini, konfliknya telah meningkat secara radikal, dan itu tidak dapat diselesaikan lagi, meskipun dia berbicara banyak, itu juga hanya akan sia-sia.
Awalnya ibuku tidak memperhatikan keberadaan Clara Xia, tetapi Clara Xia tiba-tiba melaporkan dirinya sendiri, dan ibuku tentu saja mengenalnya, hanya saja ibuku tidak menerima pendapat Clara Xia, sebaliknya, dia berbicara dengan nada yang sangat keras kepada Clara Xia: "Kamu adalah nona muda keluarga Xia, aku dengar masalah kali ini disebabkan olehmu. Bagaimanapun, kamu dulunya memiliki kontrak pernikahan dengan Chandra, setelah keluargaku bangkrut, keluarga Xia-mu memilih untuk membatalkan kontrak pernikahan, sebenarnya itu bisa dimaafkan. Keluarga Yang kuat, kalian menempel ke keluarga Yang itu memang normal, tetapi kamu bekerja sama dengan Ferdy Yang untuk mencelakai putraku, itu adalah sesuatu hal yang salah! "
Perkataan ibuku sangat blak-blakkan dan perkataannya tidak menunjukkan belas kasihan. Dia jelas mengungkapkan niatnya, dia sedang menyalahkan Clara Xia. Jika bukan karena Clara Xia yang menjadi sumbu api, masalahnya tidak akan pernah berubah menjadi seperti ini, jika di restoran Malatang dia bisa mempercayaiku, aku juga tidak akan mengalami hal seperti sekarang ini. Jadi, tidak peduli apa yang dikatakan Clara Xia sekarang, ibuku tidak akan bisa memaafkan Clara Xia.
Ketika aku mendengar perkataan ibuku, aku langsung terkejut seketika, ternyata pernah memiliki kontrak pernikahan dengan Clara Xia? Kami berdua awalnya adalah pasangan, tetapi kemudian keluarga Clara Xia membatalkan pernikahan?
Fakta ini memberiku pukulan yang besar, sekarang aku baru mengerti mengapa Clara Xia muncul di sekolahku secara kebetulan, mengapa dia berinisiatif untuk mencariku, dan mengapa Tuan muda Ferdy sengaja menargetkanku, semua ini karena, Clara Xia dan aku memiliki hubungan yang seperti itu, itu merupakan jodoh buruk.
Clara Xia dikatai oleh ibuku dan merasa tidak senang, dia segera menjelaskan: "Bibi Reny, tidak peduli mengapa keluargaku membatalkan pernikahan, tetapi sebenarnya aku masih mengharapkan Chandra, tetapi akhir-akhir ini aku mengamatinya di sekolah, aku menyadari bahwa Chandra benar-benar tidak memiliki kemampuan, dia terlalu tidak berguna, bibi juga jangan menyalahkanku karena aku tidak mengikutinya. Selain itu, aku tidak pernah berpikir untuk menempel kepada keluarga Yang, aku sekarang tidak ada hubungannya dengan Ferdy Yang sedikit pun. Terakhir, aku ingin mengatakan, aku tidak sengaja mencelakai putramu, aku bahkan masih berulang kali mengingatkannya, dia sendiri yang terlalu terobsesi! "
Perkataan Clara Xia diucapkan dari lubuk hatinya, dia juga berkata dengan nada bicara tidak senang. Dia sendiri berpikir dia tidak salah sedikitpun, jika mau di salahkan, aku lah yang terlalu tidak berguna, dan terlalu keras kepala.
Pada saat ini, Marie Hu juga berdiri dan berkata: "Aku adalah mantan pacar Chandra, aku bisa bersaksi bahwa semua masalahnya disebabkan oleh Chandra. Dia terlalu menindas orang sehingga menyebabkan konsekuensi yang buruk seperti itu, dia layak mendapatkannya!"
Kebencian Marie Hu kepadaku telah masuk ke dalam sumsum tulangnya. Dia mengambil kesempatan untuk menyalahkanku, ketika dia melihat Clara Xia memarahiku, dia juga tidak bisa menahan diri untuk mengataiku, menurut Marie Hu, segala hal di sebabkan olehku yang kekanak-kanakan dan mencari masalah, kemudian menyebabkan konsekuensi yang buruk seperti hari ini.
Ketika ibuku mendengar kedua wanita itu memarahiku, wajahnya langsung berubah menjadi hitam, dia tampak sangat tidak senang. Bagiku, ibuku adalah orang yang paling memahamiku, dia tidak perlu mendengarkan penjelasanku, dia sangat yakin bahwa aku adalah orang yang dijebak, ibuku sangat percaya bahwa aku bukan tipe orang yang sengaja mencari masalah. Dan mantan pacarku itu, tidak memiliki kepercayaan mendasar terhadapku, kesan ibuku tentangnya sangat buruk, dan dia tidak ingin berbicara dengan wanita seperti itu.
Setelah mendengarkan perkataan Clara Xia dan Marie Hu, Tuan muda Ferdy menjadi lebih energik, dia mengangkat dadanya dan berkata kepada ibuku dengan arogan: "Reny Zhu, apakah kamu dengar itu, ini lah kenyataannya, semua ini di sebabkan oleh putramu yang tidak berguna itu, jadi jangan menyalahkan orang, jangan salahkan aku mencari masalah, itu semua sudah pantas di dapatkan oleh Chandra! "
Wajah ibuku menghitam, dia melambaikan tangannya dan berkata: "Jangan katakan hal-hal yang tidak berguna seperti ini, aku sudah pernah mengatakannya, selama ada aku, tidak ada yang boleh menyentuh putraku!"
Perkataan ini, agresif dan keras, ibuku tidak akan menyia-nyiakan tenaganya untuk berdebat dengan mereka, pokoknya dia tetap melindungiku, jangankan masalah ini bukan salahku, bahkan jika itu benar-benar salahku, dia juga akan melindungiku sebisanya.
Sangat jelas, perang masih tak terhindarkan, dan mediasi Clara Xia tidak berguna. Itu sesuai dengan niat Tuan muda Ferdy. Dia senang melihat perkembangan situasinya menjadi seperti itu. Namun, dia masih berpura-pura menjadi orang yang benar. Dia bersikap baik kepada ibuku dan berkata: "Reny Zhu, karena kamu adalah senior, aku telah mentoleransimu, tetapi mengapa kamu masih begitu keras kepala, seperti yang disebut orang yang sadar adalah orang yang hebat, jika kamu pintar, kamu seharusnya tahu apa yang harus kamu lakukan sekarang, aku harap kamu mengerti bahwa berselisih denganku, konsekuensinya akan sangat menyedihkan! "
Perkataan kemunafikan Tuan muda Ferdy, citra munafiknya benar-benar di perankan dengan sangat mendalam. Dia jelas ingin membunuh kami, tetapi dia masih berpura-pura membujuk ibuku, tujuannya sangat jelas, jika ibuku tidak sadar, dan terus ingin melawan, maka dia tidak akan berbelas kasihan, dia akan membunuh kami semua. Dia menggunakan topeng seorang pria sejatinya, dan menunjukkan caranya yang kejam.
Tentu saja, ibuku tahu bahwa Tuan muda Ferdy bermaksud membunuh kami semua, tetapi dia tidak peduli, dia hanya mengeluarkan sepasang sarung tangan emas dari sakunya secara perlahan, kemudian memakai sarung tangan itu di tangannya dengan perlahan-lahan, dia memakainya sambil berkata dengan agresif: "Aku dengar Ferdy Yang adalah pria terbaik kontemporer, adalah raja yang tidak dapat sentuh, hari ini aku ingin mencobanya, apa yang terjadi kepadaku jika menyinggungmu, ayo bertindaklah!"
Kalimat terakhir, ayo bertindaklah, ibuku berteriak dengan sangat keras, dia awalnya datang ke sini juga bukan untuk berdamai, dia datang untuk membalaskan dendamku, tidak peduli seberapa kuat dan seberapa gilanya Tuan muda Ferdy, ibuku tidak mempedulikannya, ibuku datang dengan tekad yang kuat, dan akan berusaha sebisanya. Dia yang mengenakan sarung tangan emas, tampak memiliki kekuatan yang sangat luar biasa, dan bisa menghancurkan segalanya.
Ketika Tuan muda Ferdy mendengar perkataan ibuku, dia langsung tersenyum puas, seolah-olah trik liciknya telah berhasil. Di matanya yang hitam dan cerah, seolah-olah melintas cahaya kekejaman. Dia menatap ibuku dan berkata dengan arogan: "Sepertinya kamu sudah tidak tenang sejak lama, dan tidak mau mengasingkan dirimu lagi, tetapi kamu tidak tahu bahwa dunia ini sudah tidak sama dengan sebelumnya. Karena kamu bertekad untuk cari mati, maka aku akan membantumu!"
Setelah selesai mengatakannya, Tuan muda Ferdy langsung melambaikan tangannya, dan berkata dengan arogan: "Serang, jangan sisakan satu orang pun!"
Novel Terkait
Menantu Hebat
Alwi GoMarriage Journey
Hyon SongYour Ignorance
YayaAdieu
Shi QiHei Gadis jangan Lari
SandrakoMy Only One
Alice SongWahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)