Wahai Hati - Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
Godi, tidak peduli ini sudah terlewat berapa tahun, nama ini tidak akan dilupakan oleh semua orang, orang ini adalah legenda yang mencapai kehidupan abadi, dia tidak mempunyai latar belakang keluarga, tidak memiliki koneksi yang kuat, tidak ada bantuan lain dari luar, dan sepenuhnya hanya bergantung pada kedua tangannya sendiri, dan mendapatkan sebagian wilayah kekuasaan.
Wilayah kekuasaannya sangat luas, dan dia bahkan juga sangat kuat, sehingga membuat orang-orang ketakutan, dan cukup kuat sampai mengejutkan banyak orang, bisa dikatakan, bahwa dia adalah legenda pada waktu itu.
Karakter legenda seperti ini, hanya di luar jangkauan manusia, Clara Xia juga seorang wanita yang berpengetahuan luas, tetapi ketika dia mengungkit tentang Godi, seluruh ekspresinya penuh dengan ketertarikan dan kekaguman.
Ketika Ferdy mendengar tentang orang ini, dia tidak memiliki respon yang khusus, dan dia berkata dengan tidak setuju : “Jadi kenapa, Godi hanyalah di masa lampau, dan tidak ada artinya untuk sekarang ini !”
Clara Xia tersenyum, dan mencibir : “Iya karena Godi sudah mati, jika dia masih hidup, kamu tidak akan bisa mengatakan kata-kata yang keren itu !”
Setelah Ferdy mendengar ini, sepertinya dia telah diprovokasi sepenuhnya, baru saja dia masih bangga dengan bakatnya, tetapi dalam sekejap mata, dan Clara Xia memberikan pukulan yang seperti ini, dan membuatnya sangat tidak nyaman. Memikirkan Ferdy , sekarang juga berada di puncak, begitu dia menghentakkan kakinya, dunia pun akan gemetar untuknya, tidak ada seorang pun di dunia ini yang berani merendahkannya, dan hanya Clara Xia yang bisa begitu lancang di depannya, dia sangat tidak senang, tapi tidak ingin menyusahkan Clara Xia, dan dia hanya membalasnya dengan enggan : “Bahkan jika dia masih hidup, aku juga tidak takut kepadanya !”
Clara Xia tentu saja tahu betapa hebatnya Ferdy , dia juga tidak menyangkal bahwa Ferdy memang sangat jenius, namun, di mata Clara Xia, Ferdy tetap tidak bisa dibandingkan dengan Godi, Clara Xia mengakui, tidak ada yang bisa melampaui keberadaan Godi, dia adalah legenda yang paling legendaris di hatinya, dia datang kesekolah ini untuk mengikutiku , terutama karena aku adalah putra Godi, dia ingin melihat, aku menjadi putranya Godi, apakah ada yang berbeda. Pada akhirnya, yang dia lihat hanyalah kekecewaan, sepertinya aku sama sekali tidak mewarisi gen ayahku, dan dilihat-lihat sama sekali tidak ada yang spesial. Ini benar-benar berbeda dengan apa yang Clara Xia pikirkan.
Ketika pada tahun itu, pernikahan keluarga ku dan keluarganya, terutama karena ayahku Godi, tetapi, ketika ayahku mati, kontrak pernikahan ini secara otomatis telah diabaikan. Untuk masalah ini, Clara Xia memiliki beberapa penyesalan, sebenarnya dia tidak mengesampingkan bahwa dia bisa menikah dengan putra Godi. Tetapi tiba-tiba, masalah keluarga ini lenyap, dia tidak bisa menahan diri untuk sedikit merasa dendam. Tapi sekarang, setelah Clara Xia mengerti aku sepenuhnya, penyesalannya lenyap sepenuhnya, dan dia bahkan merasa sedikit beruntung bahwa tidak menghadapi kontrak pernikahan ini.
Clara Xia memang meremehkanku, dan dia tidak ingin terlibat hubungan denganku, namun, karena Godi, Clara Xia juga tidak ingin Ferdy berurusan denganku, tidak peduli seberapa lemahnya aku, dia juga tidak berharap bahwa Godi tidak ada keturunan untuk mewarisi karier pendahulunya. Jadi, setelah itu, Clara Xia membujuk Ferdy sekali lagi dan berkata : “Karena kamu tidak takut dengan Godi, dan tidak harus peduli dengan Chandra yang kecil itu, ayahnya sudah mati, ibunya dipenjara karena ayahnya, dia sekarang seperti anak yatim piatu, sangat menyedihkan, biarkan saja dia pergi !”
Clara Xia telah membicarakan semua bagian ini, jika Ferdy masih bersikeras berurusan denganku,ini sedikit susah untuk dibicarakan, dia juga tidak enak dengan Clara Xia, yang terpenting adalah, dia sudah yakin bahwa Clara Xia dan aku tidak ada hubungan apapun, oleh karena itu, peran kecil seperti ku ini tidak pantas membuat Ferdy susah, dia juga tidak perlu untuk menargetkanku, jadi, dia berjanji kepada Clara Xia, dan berkata kepada Clara Xia dengan sungguh-sungguh : “Baiklah, aku bisa berjanji kepadamu aku tidak akan melakukan apapun kepada Chandra, tetapi dia harus berperilaku baik, jika dia melakukan sesuatu yang tidak mematuhiku, maka aku tidak akan sungkan!”
Ferdy dapat melakukan hal ini, sudah sangat manusiawi dan murah hati, Clara Xia secara alami juga tidak enak untuk merasa tidak puas, dia bergumam dengan pelan, dapat dianggap sebagai ungkapan terima kasih kepada Ferdy .
Kemudian, mereka mengubah topik pembicaraannya, berbicara tentang masa lalu, dan berbicara tentang topik yang membuat keduanya tertarik, tanpa disadari, mereka telah mengobrol dalam waktu yang lama, pada akhirnya Clara Xia berkata bahwa dia akan kembali ke sekolah, dan keduanya mengakhiri pembicaraan yang panjang itu.
Setelah mengantar Clara Xia kembali ke sekolah, Ferdy pergi ke Blok Greenland yang berada di dekat sekolah.
Meskipun Ruben berkata bahwa penampilannya telah hancur, dan kehilangan seni bela diri, tetapi otaknya masih ada, kemampuannya mengatasi masalah masih sangat kuat, masalah yang diserahkan Ferdy kepadanya, dia menyelesaikannya dengan cepat, dia tidak hanya mendengar jelas bagaimana situasi sekolah Clara Xia, tetapi juga tahu bahwa Clara Xia juga tinggal di Blok Greenland di dekat sekolah itu, oleh karena itu, Ruben secara khusus membeli sebuah villa yang mewah di Blok Greenland, untuk ditinggali oleh Ferdy .
Ketika Ferdy pergi ke Blok Greenland, Ruben telah mengurus semuanya, dia melihat Ferdy kembali dengan raut wajah yang puas, dan dia merasa senang, Ruben sepertinya melihat harapan untuk membalas dendam, dia sudah tidak sabar untuk berurusan denganku, jadi, ketika Ferdy duduk, dia segera bertanya kepada Ferdy : “Ferdy , masalahmu sudah ku urus semuanya. Masalah Chandra, kapan akan kita selesaikan !”
Sekarang Ruben benar-benar tidak ada permintaan apa-apa lagi, dia hanya ingin membalas dendam kepadaku dengan kejam, dia bahkan tidak bisa menunggu sehari lagi, dan tidak sabar untuk segera membunuhku.
Namun, Ferdy tidak terburu-buru, atau bisa dikatakan, bahwa dia masih tidak ingin berurusan denganku, setelah dia mendengar kata-kata Ruben, dia bertanya dengan tidak senang : “Apakah kamu sedang memerintahkanku ?”
Ruben mendengar kata-kata itu, dan segera menundukkan kepalanya, dan berkata dengan gemetaran : “Tidak berani, aku hanya sangat membenci Chandra, aku hanya ingin segera balas dendam!”
Ferdy mendengus, dan berkata dengan kasar : “Apakah kamu pikir Chandra itu hanyalah seorang penjual sayur , ingin membalas dendam dan langsung pergi membalas dendam, apakah kamu tidak tahu bahwa keluarganya sangat kuat, bahkan jika aku ingin berurusan dengannya, itu juga sangat merepotkan!”
Kata-kata Ferdy ini, seperti sebaskom yang berisi air es, dan langsung memadamkan hati Ruben yang berapi-api, Ruben tiba-tiba merasa seluruh tubuhnya membeku, dia berpikir, bahwa Ferdy adalah orang yang mempunyai kekuasaan, tidak ada yang tidak bisa Ferdy lakukan, tapi sekarang, tanpa diduga dia mendengar, bahwa Ferdy akan merasa repot untuk berurusan denganku, ini membuat Ruben berpikir ingin mati, dan alasan mengapa dia mempertimbangkan segala sesuatu, karena dia sendiri memiliki pendukung besar seperti Ferdy , tetapi jika tidak bisa mengandalkan pendukungnya, apa yang bisa dia lakukan lagi, dengan wajahnya yang penuh dengan penderitaan, dan dia berkata dengan sangat sedih : “Apakah aku tidak bisa membalaskan dendamku lagi?”
Ferdy melambaikan tangannya dan berkata : “Itu belum tentu, aku bukannya tidak bisa melakukan apapun kepada Chandra, hanya saja karena kurangnya satu sumbu, selama Chandra telah memprovokasiku, aku akan bertindak, dan akan membantumu membalas dendam!”
Sangat jelas, apa yang Ferdy katakan tentang kekuatan keluargaku tidak mudah untuk dihadapi, ini hanyalah alasan, dia sama sekali tidak peduli dengan latar belakang keluargaku, dia hanya tidak konsisten, tidak membantu Ruben untuk balas dendam, hanya karena dia telah berjanji kepada Clara Xia, dia tidak mungkin tidak menepati omongannya kepada Clara Xia. Tapi, dia seperti seekor cheetah, selama aku melakukan sesuatu yang menyinggung perasaannya, dia pasti akan tidak sungkan untuk menggigitku, dengan cara ini, dia bukan tidak menaati maksud Clara Xia, dan akan langsung membereskanku sesuka hati.
Setelah Ruben selesai mendengar kata-kata Ferdy , dan akhirnya menemukan secercah harapan, dia tidak berani untuk mencoba mencari tahu tentang kebenaran hati Ferdy , dia hanya tunduk dan mengiyakannya, bagaimanapun, Ferdy adalah harapan terakhirnya untuk membalas dendam, dia harus menyanjung Ferdy ,didepan Ferdy dia adalah seekor anjing , tetapi karena kebenciannya yang mendalam, dia sekarang adalah seekor anjing gila, untuk mengigitku sampai mati, anjing gila dengan segala upayanya !
------
Di sisi lain. Ketika aku meninggalkan Restoran Malatang, dan langsung kembali ke sekolah, begitu saudara-saudaraku bertemu denganku di sekolah, dan dengan semangat bertanya kepadaku bagaimana keadaanku, apakah sudah mendapatkannya.
Tentu saja aku tidak akan mengatakan hal-hal yang memalukanku, dan hanya bisa berkata serius dengan mereka : “Kalian jangan salah paham, aku tidak ada apa-apa dengan Clara Xia, kalian janganlah bergosip lagi !”
Aku sekarang memutuskan untuk menjauh sepenuhnya dari wanita bernama Clara Xia, tidak peduli kenapa dia datang mencariku, dan juga tidak peduli siapa dia, bagaimanapun, aku tidak akan bermacam-macam dengannya lagi, aku punya perasaan yang tidak jelas, wanita ini tidak mudah, dan pria yang berjanji ketemu denganku, bahkan lebih tidak mudah. Aku tidak ingin menentang orang yang perkasa, dan tidak ingin terlibat dengan orang yang berkuasa. Kalau tidak, aku akan membutuhkan Fetrin untuk membersihkan pantatku lagi, terakhir kali aku berurusan dengan Ruben, aku sudah membuat pasukan Fetrin terluka parah, aku tidak ingin merepotkannya lagi, apalagi sampai memanggil orangtuaku. Selain itu, aku juga tidak mempunyai pandangan yang khusus tentang Clara Xia, aku mencarinya hari ini karena aku hanya ingin tahu, karena tidak bisa menghadapinya, aku akan menekan perasaan penasaran ini, ini bukanlah masalah yang besar.
Dan juga, aku diam-diam telah mengingat peringatan Clara Xia, dia berkata bahwa ada orang yang lebih berbakat daripada diri sendiri, aku harus belajar menjadi rendah diri, dia sebenarnya tidak bisa menerima perkataannya, tapi setelah bertemu dengan pria berseragam militer itu, aku mulai sangat berhati-hati, dan aku merasa, aku seharusnya harus sedikit lebih rendah diri, jangan terlalu sombong.
Novel Terkait
Adore You
ElinaCEO Daddy
TantoAwesome Husband
EdisonLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaGet Back To You
LexyWahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)