Wahai Hati - Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah

Dilihat dari penampilan, ucapan Michael ini seperti tidak ditujukan kepada siapapun. Bagi orang yang tidak tahu, pasti akan mengira ia sudah gila atau pura-pura menjadi sangat hebat. Tapi yang paling menakjubkan adalah setelah ia selesai mengatakan hal itu, langsung ada dua orang yang keluar dari ujung ruangan yang gelap sana.

Dua orang ini sungguh misterius. Mereka bersembunyi di dalam ruangan ini dengan diam dan tenang. Orang biasa sama sekali tidak bisa merasakan keberadaan mereka, hingga mereka berdua jalan ke bawah penyinaran, tubuh mereka baru mulai terlihat jelas.

Mereka adalah dua pria paruh baya dengan postur tubur biasa, penampilab yang biasa, tapi kulit mereka sangat mudah untuk dibanding. Satu sangat gelap, satunya lagi sangat putih, dipanggil 'Pasangan Black White Demon'.

Pasangan Black White Demon adalah anak buah Michael, juga termasuk bawahan terbaik Michael. Mereka sangat terkenal akan kemampuan mereka di dunia kekuasaan gelap. Kemampuan mereka cukup tinggi, apalagi jika digabung bersama, maka kekuatan mereka akan meningkat berkali-kali lipat, bahkan Wawan pun harus beri jalan jika mereka berdua saling bekerja sama. Bisa dikatakan, banyak orang jago pernah terkalahkan di tangan mereka. Mereka saling bekerja sama melewati banyak tahap, hingga berada di posisi tertinggi. Setidaknya mereka merupakan lawan yang cukup susah di kota ini.

Michael bisa menduduki posisi pemimpin dengan tenang disini, harus banyak berterima kasih kepada Pasangan Black White Demon. Mereka bekerja sama untuk mendapatkan wilayah ini untuk Michael. Hanya saja setelah Michael menduduki posisi wilayah ini, kekuasaan gelap di kota ini terjadi banyak masalah, sehingga Pasangan Black White Demon jarang untuk beraksi. Merekan lama-lama bersembunyi, bahkan hingga bosan karena kehidupannya terlalu tenang.

Akhirnya hari ini mereka disambut kembali lagi. Demi membalas dendam untuk anaknya, Michael rela mengeluarkan taktik terbaiknya dan menyambut anak buahnya. Hal ini membuktikan bahwa Michael sungguh kesal. Ia pasti tidak akan menyerah sebelum ia membunuh diriku.

Pasangan Black White Demon berjalan di hadapan Michael dan menghentikan langkah mereka. Black Demon membuka mulut terlebih dahulu. "Ini bocah cukup menarik, memang harus membutuhkan kita berdua untuk mengalahkannya."

White Demon juga ikut berkata, "Benar. Semoga ia sehebat seperti yang dikatakan bocah itu. Kalau begini pertarungan akan menjadi lebih seru!"

Bocah yang ia maksud tentunya adalah Kenzie. Sebenarnya Kenzie hanya bertugas sebagai pemandu dalam misi kali ini. Michael sama sekali tidak berharap Kenzie bisa menangkap aku kembali. Ia menyuruh Kenzie beraksi hanya untuk mengetahui kemampuanku dan memaksa keluar orang-orangku yang tersembunyi.

Ternyata setelah ia melakukan itu, Jeno langsung muncul. Michael mengetahui hal ini dan muncul rencana dalam hatinya. Ia tahu bahwa Pasangan Black White Demon akhirnya bisa digunakan. Aku tentu susah untuk kabur setekah kedua orang itu muncul.

Michael ini memang cukup pintar dan teliti. Meskipun rasa dendamnya kepadaku sangat dalam, tapi ia juga tidak gegabah. Ia memeriksa latar belakang keluargaku terlebih dahulu, lalu memancing orang-orang yang melindungiku dan mengetahui jelas informasiku. Akhirnya ia baru langsung beraksi dengan memberi pukulan yang mematikan untukku.

Setelah Pasangan Black White Demon selesai berkata, Michael langsung berkata dengan serius. "Jangan asal meremehkan lawan. Kalian harus mengurus masalah ini dengan baik. Untuk Jeno, biarkan saja mau mati atau hidup. Aku ingin Chandra. Kalau kalian bisa membawanya dalam kondisi hidup, sebaiknya bawalah kembali. Aku akan menghukumnya sendiri. Kalau tidak bisa, langsung saja selesaikan hidupnya disana!"

Pasangan Black White Demon menganggukan kepalanya bersama dan berkata dengan percaya diri. "Baik, kita akan segera melakukannya!"

Lalu kedua orang itu langsung meninggalkan ruangan dengan cepat.

"Michael tetap duduk di sofa dengan tenang. Ia mengangkat gelasnya kembali dan minum seteguk anggur. Lalu sudut bibirnya terangkat pelan dan menunjukkan senyuman yang sangat puas. Ia berceloteh, "Chandra, kulihat kali ini kamu mau kabur kemana lagi!"

Adanya Pasangan Black White Demon, Michael sangat yakin kepada mereka. Bagi ia, mereka berdua tidak mudah terkalahkan, selalu menang untuk setiap pertarungan. Ia percaya kepada kemampuan mereka berdua. Oleh karena itu, ia yakin bahwa masalah kali ini tidak akan muncul kesalahan. Ia sekarang hanya perlu menunggu berita baik dengan tenang!

Michael sudah mulai beraksi disana, sedangkan aku masih disini makan malam dengan santai. Aku, Marie dan Jeno bertiga sedang duduk di tepi meja restoran. Jeno saja yang makan, sedangkan aku dan Marie hanya menontonnya.

Jangan lihat Jeno sangat kurus, tapiia memang suka makan. Kalau mulai makan, tidak akan mudah berhenti, bahkan tidak banyak berbicara dan lanjut makan.

Aku dan Marie sambil berbincang sambil menonton ia makan. Topik percakapan kita adalah memuji Jeno, bilang ia sungguh hebat, bahkan tidak ada siapapun yang bisa mengalahkannya.

Apalagi aku, seperti mengeluarkan seluruh kata-kata bagus untuk memuji Jeno. Sepertinya hanya dengan seperti ini, aku baru bisa mengungkapkan rasa kekagumanku kepada Jeno.

Sebenarnya aku sungguh kagum kepada orang yang hebat bertengkar. Aku tidak dapat melupakan adegan dimana aku bersaing dengan Ten. Aku merasa diriku sunggub lemah saat bersaing dengannya. Taktik yang ia keluarkan dan kemampuannya yang hebat itu membuat tak berdaya dan iri. Aku selalu berharap diriku bisa sehebat Ten. Kalau begitu, aku juga tidak terlihat lemah.

Tapi Ten yang begitu hebat juga terkalahkan oleh pria berbekas luka pisau. Sedangkan Kenzie itu lebih hebat dari pria berbekas luka pisau. Alhasil Jeno bisa mudah mengalahkan Kenzie. Kali ini aku baru menyadari bagaimana orang jago yang sebenarnya. Aku tidak tahan untuk berhalusinasi lagi. Betapa baiknya kalau ada suatu hari aku sehebat Jeno. Aku ingi sekali memiliki kemampuan yang begitu hebat, kalau begitu aku berani kemana saja dan bisa melindungi Marie. Aku juga tidak perlu tersiksa lagi, tidak membiarkan Marie takut, juga tidak perlu Marie mencari musuh cintaku untuk membantuku.

Sayangnya semua ini hanyalah halusinasi bagiku. Kemampuanku dan Jeno memang terlalu jauh. Jika ingin mencapai kemampuannya, mungkin saja aku tidak bisa melakukannya selama jni. Tapi aku bisa menjalin hubungan bersama orang jago yang sepertinya juga merupakan sebuah kehormatan. Adanya orang jago sepertinya di hadapanku, tentu aku harus terus memujinya. Kekagumanku terhadap Jeno memang sangat banyak.

Jeno sepertinya sangat menikmati pujianku kepadanya. Ia memang suka berpura-pura keren, suka dipuji, tapi ia lebih menikmati makanannga. Ia sangat serius dan fokus saat makan, bahkan tidak ada waktu untuk mengurus kita. Hingga selesai makan, ia baru mengelap mulutnya dan berkata, "Sudah, kalian jangan terlalu memujiku. Aku merasa malu mendengar pujian kalian!"

Ia lanjut berkata lagi, "Meskipun diriku memang hebat!"

Memang benar Jeno ini tidak tahu untuk rendah hati, tapi ia juga ada modal untuk bersikap angkuh. Ia bukan menyombongkan dirinya, ia memang sangat hebat. Hanya saja aku masih penasaran, ia bisa sehebat apa? Mengingat ini, aku langaung bertanya kepada Jeno. "Oh iya, Jeno. Kalau kamu sungguh bertengkar dengan mereka, apakah kamu bisa mengalahkan mereka?"

Kelompok pembalap liar itu tidak terlihat mudah, apalagi anggotanya ada sebanyak empat puluh orang. Jeno sungguh hebat kalau bisa mengalakan mereka sendiri.

Jeno dengan percaya diri berkata, "Itu mudah. Orang yang seperti mereka, aku juga tak apa-apa jika ada seribu orang yang datang!"

Mataku langsung membelalak dan mulutku terbuka besar setelah mendengar ucapannya, hampir saja aku tersedak karena ludahku sendiri.

Jeno melihat diriku seperti ini, langsung berkata. "Aku hanya berpura-pura keren, bahkan kamu bisa percaya!"

Seketika aku terjatuh dan tidak bisa berbicara dengan orang ini secara baik-baik. Aku memang tidak pernah mendengar ucapan yang benar darinya. Aku juga sudah malas berbincang dengannya, lalu langsung membayar dan pergi bersama mereka keluar dari restoran.

Tiba di luar restoran, Jeno tiba-tiba berkata, "Kalian pergi saja dahulu!"

Aku terdiam dan bertanya, "Hah, kamu mau pergi kemana?"

Jeno berpura-pura berkata, "Aku bisa pergi kemana lagi, tentunya mengikutimu dalam diam. Kalau ada seseorang yang tiba-tiba ingin menyerangmu, aku bisa langsung muncul dengan keren untuk menongmu. Tunggu aku pikir dulu bagaimana keluar agar aku terlihat keren dan mengejutkan sekelompok orang itu!"

Aku berkata, "Tapi kamu sudah ketahuan. Mereka pasti tahu kamu bertanggung jawab untuk melindungiku. Tidak berguna jika kamu bersembunyi lagi!"

Melalui kejadian Kenzie menghalang kita, identitas Jeno yang tersembunyi sudah terbongkar. Kalau Kenzie pulang dan melaporkan hal ini kepada Michael, dengan kelicikan Michael, ia pasti sudah menebak bahwa Jeno adalah pengawalku. Jadi tidak ada arti lagi jika Jeno bersembunyi lagi. Ia mengikutiku langsung, lebih mudah untuk menyelesaikan masalah yang tiba-tiba terjadi, sehingga keamananku terjamin.

Jeno mengangkat kepala melihat langit berpikir untuk waktu yang lama setelah mendengar kata-kataku. Ia baru akhirnya menyadari dan berkata, "Benar kata-katamu!"

Saat ini aku baru menyadari kelemahan Jeno, yaitu IQ-nya kurang!

Selanjutnya kita bertiga pulang bersama. Sekarang sudah pukul sebelas malam lebih, tentunya kita harus mengantar Marie oulang terlebih dahulu. Oleh karena itu, kita juga tidak jalan-jalan lagi dan langsung menuju ke Blok Greenland.

Adanya Marie, aku dan Jeno baru bisa masuk ke dalam Blok Greenland. Dengan cepat kita tiba di rumah Marie.

Di depan pintu, aku mencium kening Marie, lalu berkata dengan pelan. "Masuklah, Marie. Cepat istirahat dan jangan terlalu lelah!"

Marie selalu tidak ingin berpisah untuk setiap kali perpisahan. Hari ini sudah begitu malam, ia tiba-tiba berkata kepadaku, "Chandra, bagaimana kalau kamu duduk di dalam dulu?"

Aku mungkin akan menyetujuinya untuk biasanya, tapi hari ini sungguh melelahkan. Sejak pertarungan tadi siang belum pernah berhenti hingga sekarang. Marie pasti sangat lelah untuk mengikutiku seharian. Aku tidak ingin menganggunya lagi. Oleh karena itu, aku langsung menolaknya. "Sudah terlalu malam, kita harus kembali!"

Marie mengerucutkan bibirnya dan juga tidak memaksaku tinggal. Ia hanya mengatakan, "Ketemu besok!"

Lalu ia masuk ke dalam rumahnya. Sedangkan aku dan Jeno berbalik badan pergi.

Hari sudah menjadi gelap, bahkan dunia seketika menjadi hening. Aku dan Jeno berdua berjalan di bawah suasana seperti ini cukup aneh, tapi Jeno mudah beradaptasi. Baru jalan dua langkah, Jeno langsung memecahkan keheningan. Ia asal bertanya, "Rumah pacarmu bagus juga. Berapa orang yang tinggal disana?"

Tak sangka Jeno juga mengerti hal-hal seperti ini. Ternyata apa yang ia katakan itu benar. Pantas bajunya bisa begitu bersih dan rapi, pasti ia cukup peduli dengan penampilannya.Tapi rumah Marie memang sangat mewah dan indah.

Aku terdiam sesaat, lalu membalasnya. "Ia tinggal sendirian!"

Mendengar ucapanku ini, Jeno tiba-tiba menghentikan langkahnya. Ia berkata, "Gawat!"

Hatiku terkejut melihat perubahan Jeno, lalu aku langsung bertanya, "Ada apa?"

Jeno menengok kearah rumah Marie dan berkata, "Ada orang lain di dalam rumah itu!"

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu