Wahai Hati - Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
Ayahku adalah sebuah misteri, bahkan ibuku saja tidak tau dia siapa, apalagi aku.
Ibuku sangat kaya, seorang jutawan, tetapi juga seorang yang memiliki pemikiran untuk hidup sendiri, dia sangat membenci lelaki, lelaki manapun tidak bisa mendekati dirinya, itulah mengapa dia hingga sekarang tidak menikah, demi meneruskan keturunan, dia memilih untuk melakukan bayi tabung dan melahirkan aku. Namaku Chandra, aku lahir di generasi 90.an!
Dari kecil, yang disekitarku semuanya adalah sekelompok wanita, sikapku juga pelan-pelan berubah menjadi kewanitaan, pemalu, segan, pengecut. Tapi, ibuku malah seorang yang arogan dan sangat kuat, kata-kata yang seing dia ucapkan adalah: “Laki-laki tidak ada yang baik, jadi wanita harus mengandalkan dirinya sendiri!”
Walaupun aku juga seorang lelaki, tetapi ibuku memperlakukanku dengan sangat baik, aku selalu hidup di bawah lindungan ibuku, walaupun langit roboh dia akan selalu ada disisiku!
Setelah pergi sekolah, murid-murid lainnya menertawakan aku, mengatakan aku banci, ada yang menuduh ibuku adalah serang wanita malam, ibuku sangat marah, pergi kesekolah dan menampar anak yang mengatakan itu. Kekokohan ibuku, sudah terkenal di sekolah, seluruh masa-masa SD hingga SMP, tidak ada lagi yang mengangguku!
Saat kelas 1 SMA, kelasku kedatangan seorang siswa pindahan, bernama olive, dia sangat cantik, tumbuh dengan sangat baik, tubuhnya tinggi, hanya dia berbeda dari wanita lain, saat itu wanita lain biasanya sangat tradisional, hanya olive yang berbeda, dandanannya sangat tomboy, rambutnya yang pendek disemir bewarna merah, dia memakai pakaian yang modern dan tradisional, celana jeans yag dia pakai semuanya berlobang, benar-benar seorang gadis yang tomboy. Katanya dia pindah sekolah karena menusuk seseorang menggunakan pisau, dan dia juga mengenal preman-preman di lingkungan social, hingga seluruh teman-temman dikelas takut padanya, tidak ada yang berani menganggu dia!
Olive melihatku secara realistis, keluargaku kaya, sehingga sering mengangguku, selalu menyuruhku memberinya uang, aku tidak kasih, dia memukulku. Aku melapor pada ibuku, ibuku bukan hanya tidak membantukku, masih tidak senang dan memarahiku: “Kamu kenapa tidak berguna sekali, bahkan seorang perempuan saja bisa menggangumu, kamu tidak mengerti cara melawan, kenapa aku melahirkan anak yang tidak berguna sepertimu, masalah seperti ini jangan cari aku lagi!”
Ibuku tidak mau membantuku, aku tidak berani melawan Olive, setiap kali dia mencariku meminta uang, dengan nurut aku memberinya, Olive melihat begitu patuh, sangat bahagia, sambil menepuk pundakku dan berkata: “Bagus, Chandra kecil, kalau di sekolah kamu ada masalah apa, kakak akan membelamu!
Begitu saja, aku menjadi mesin penyedia uang untuk Olive, asalkan dia tidak punya uang, dia mencariku, aku hanya bisa memberikan hartaku agar selamat. Murid lain merasa, olive seperti lelaki perkasa, dan aku malah seorang wanita yang lemah. Olive sendiri bahkan tidak menganggapku seperti seorang pria, dia selalu mencubit pipiku, dan mengatakan kulitku sangat lembut bahkan seperti bisa mengeluarkan air, sebagian besar dia sering mengatakan: “Chandra kecil, kamu tumbuh sangat indah, aku sangat ingin membuatmu menjadi istriku!”
Setiap kali wajahku selalu dibuat merah oleh olive, menjadi pemalu benar-benar sulit. Sebenarnya, kalau benar-benar bisa Bersama olive, aku juga tidak menghapus, masalah untuk melepaskan wanita seperti dia, dia benar-benar tidak memiliki kekurangan, bahas rupa, dikelas dijamin dia urutan pertaama, banyak orang bahkan ingin mencabuli dia. Tapi, aku tahu, olive mendekatiku, semuanya dikarenakan uang, hubunganku dengannya, semuanya dibangun karena uang, tanpa hal ini, aku bukanlah apa-apa.
olive memiliki pendirian sendiri,dia tidak akan sembarangan macam-macam dengan lelaki, dan tidak mengizinkan lelaki macam-macam dengannya, pernah sekali, preman kelas sebelah yang tidak takut mati, bersiul di telinga olive dan menggodanya, saat itu olive mencari orang untuk menghajar orang itu, akhirnya membuat lelaki itu dirawat dirumah sakit. Masalah ini menjadi besar, mengejutkan para Yayasan sekolah, olive harus mengganti biaya pengobatan korban, korban baru akan memaafkan.
Hari itu Olive mencariku, dia sambil mengunyah permen karen, sambil mengatakan dengan santai: “Chandra kecil, masalahku kamu pasti sudah dengar, aku harus mengganti biaya pengobatan orang sebesar 4juta, tapi kakak akhir-akhir ini sedikit sekarat, tidak punya banyak uang, aku harap kamu bisa sumbang untuk aku.”
Awalnya aku takut pada olive, sekarang melihat dia memuul orang hingga masuk rumah sakit, aku semakin takut padanya, jadi melihat dia datang meminta uang, aku langsung mengatakan: “masih kurang berapa?”
Olive memainkan alis, tersenyum sedikit dan mengatakan: “Tidak banyak, hanya 3juta 8ratus!
Mendengar angka segitu, aku tidak dapat menahan nafasku, dan bergumam: “Ah, hanya 3juta 8ratus
Walaupun keluargaku kaya, tetapi uang jajan yang diberikan ibuku juga ada batasnya, aku hanyalah seorang siswa, jaman dimana bakpao masih seharga 400 perak, mau menyuruhku mengeluarkan uang sebanyak 3juta 8ratus, benar-benar sulit.
Olive melihatku ragu-ragu, langsung memukul meja, dan berbicara padaku dengan galak: “Kenapa? Tidak bisa?”
Aku terkejut, dengan cepat menjawab: “Bisa Bisa Bisa!”
Olive mendengar jawabanku, raut wajahnya langsung berubah menjadi senyuman, dengan hangat memegang wajahku, mencium keningku, dengan lembut mengatakan: “Itu baru Namanya nurut, Sayang, besok pagi jangan lupa siapkan untuku.”
Mungkin, ciuman yang diberikan olive, hanya gerakan ringan dan kecil, tapi malah membuatku seketika kehilangan kendali, wajahku memerah, seluruh tubuhku merasakan sesuatu yang aneh, hatiku berdebar seketika, otakku kosong hingga membuatku tidak mendengar pelajaran dikelas.
Malam pulang kerumah, aku langsung meminta uang ke ibuku, ibuku mendengar aku meminta uang sebanyak itu, bukan hanya tidak memberi, masih memarahiku, mengatakan akhir-akhir ini aku memakai uang terlalu berlebihan, lain kali harus berhemat.
Apa yang dikatakan ibuku benar, beberapa waktu ini dikarenakan olive memerasku, uang yang aku habiskan semakin banyak, tapi 3juta 8ratus ini, aku masih harus meminta pada ibuku, aku tidak berani membantah olive, yang paling penting adalah, olive masih memberikanku satu ciuman gratis, demi ciuman ini, aku harus membantunya, jadi membuatku memohon pada ibuku, tetapi ibuku tetap tidak memberikan untukku.
Keesokkan harinya baru melakukan kelas baca pagi, olive langsung mencariku, aku tidak mendapatkan uang, hanya bisa menjawab dengan muka rasa bersalah: “Maaf, kak olive, ibuku tidak memberikanku uang.”
Olive mendengar jawabanku, langsung emosi, dia langsung menginjak kursi disebelahku, dengan satu tangan menarik kerah bajuku, mengatakan dengan galak: “Kurang ajar, kamu mempermainkan aku?”
Melihat olive menggila, hatiku langsung gemetaran, aku gemetar dan berkata: “Bukan, Kak olive, aku tidak mempermainkanmu, aku benar-benar ingin menolongmu!”
Olive tidak mengatakan apa-apa, kerah baju yang ditarik olehnya dengan kuat dia melempar aku, sehingga membuatku terdorong ke luar dari posisi, diikuti dengan suara kerasnya mengatakan padaku: “Terus uangnya, dimana? Kamu setuju memberikan uangnya padaku hari ini!”
Aku tidak pernah melihat olive begitu marah padaku, dia begini sangat menakutkan, aku hampir menangis, mataku sudah dipenuhi air mata, dengan air mata, aku menangis sambil berkata: “Aku sudah meminta pada ibuku, tapi dia tidak memberikan untukku, aku juga tidak ada cara.”
Melihat kejadian ini, wanita disamping olive tertegun, lalu dia tanpa sadar menunjukku, dan menertawakanku sambil berkata: “Wah, Chandra nangis, Hahaha, Chandra dibuat kaget hingga menangis!”
Satu kelas yang mendengar ini, langsung satu per satu menghampiri, seperti melihat atraksi monyet, melihat aku, seluruh padangan orang itu, semuanya adalah cemoohan. Bahkan Olive, melihatku menangis, emosi dia juga padam, dia sedikit tidak menyangka melihatku, bertanya: “Sial, kamu disini pura-pura mati saja, aku masih belum memukulmu, kamu kenapa sudah menangis saja?”
Novel Terkait
Love Is A War Zone
Qing QingPria Misteriusku
LylyLoving The Pain
AmardaBeautiful Lady
ElsaCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeBack To You
CC LennyThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlWahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)