Wahai Hati - Bab 115 Putra Godi chen
Sikap dingin orang ini, terpancarkan dari dalam dirinya, sikap dinginnya berbeda dari orang lain, dia tidak memerlukan ekspresi apapun, hanya berdiri di perhentian semua orang , sudah memancarkan sikap dingin sampai ke tulang-tulang, dan membuat semua orang gemetar ketakutan. Aku mendekatinya tanpa sadar, dan merasakan ada perasaan yang menyeramkan, bahkan di dalam hatiku ada getaran yang besar.
Aku bertanya kepada diriku sendiri dan aku tidak pernah takut kepada siapapun, sejak ibuku masuk penjara, hatiku menjadi keras dan kejam, selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak tahu apa itu rasa takut, setidaknya, aku tidak takut mati, dan juga tidak takut kepada orang itu, bahkan bajingan dari keluarga Li itu, aku juga tidak takut, aku merasa aku sendiri hidup di dunia ini, aku tidak kenal dengan rasa takut, tapi, pria berjaket militer yang ada di depanku ini, dalam sekejap memberiku perasaan takut, aku juga tidak bisa mengatakan alasannya, bagaimanapun ketika aku melihatnya, aku sangat takut, jadi, ketika dia menepuk pundakku, dan berkata bahwa ini adalah tempatnya, aku secara refleks, dan langsung berdiri tanpa sadar, aku sama sekali tidak melawan, dan secara spontan aku mematuhinya.
Pada saat ini, aku baru mengerti sepenuhnya, mengapa Clara Xia mengatakan kata-kata itu, ternyata, dia bukan hanya menakut-nakuti, dan bukan sengaja untuk meremehkanku, tetapi dia hanya memperingatiku, untuk tidak menyinggung orang ini. Sampai saat ini aku yakin,bahwa orang yang ada di depanku ini, pasti susah untuk diganggu, dia memberiku tekanan yang kuat, aku tidak bisa mendekatinya, dan pikiran bawah sadarku hanya ingin menjauh darinya.
Tepat ketika aku sedang berpikir seperti itu, Clara Xia tiba-tiba berbicara dengan pelan kepadaku : “Temanku sudah datang, kamu kembalilah ke sekolah terlebih dahulu!”
Ketika aku mendengar kata-kata Clara Xia, dan tiba-tiba aku berbalik badan dengan segera, aku bisa merasakannya, Clara Xia mengatakan itu untuk menyelamatkanku, dia takut pria berseragam militer itu salah paham, dan akan menggangguku. Jadi, dia berpura-pura akrab denganku, dan membiarkanku pergi terlebih dahulu. Aku juga ingin bergegas menjauh dari pria berseragam militer yang dingin itu, dan kebetulan Clara Xia memberiku jalan untuk keluar dari situasi ini, tentu saja aku menyetujuinya tanpa ragu, aku langsung berkata sepatah kata baiklah, dan aku pergi dengan frustasi.
Langkah kakiku sedikit tergesa-gesa, seperti sedang melarikan diri, sesaat sebelumnya, aku masih berpura-pura dengan sungguh-sungguh di depan Clara Xia, Tapi pada saat ini, aku melarikan diri dari situasi yang sulit ini, ini benar-benar sangat ironis dan memalukan, namun, dibandingkan dengan pria berseragam militer yang menakutkan itu, aku lebih memilih kehilangan mukaku , dan aku benar-benar tidak ingin menyinggung perasaan pria itu.
Pria berseragam militer itu juga tidak menghentikanku, atau berbicara, dan dia bahkan tidak peduli denganku, setelah aku pergi, dia langsung duduk, memesan semangkuk mie sesuka hati, dan makan bersama Clara Xia. Lelaki yang selalu berada di posisi teratas seperti dia, memakan junk foodnya, dan menikmatinya dengan antusias, tidak asal-asalan, cara dia makan sama sekali tidak konsisten dengan citranya yang dingin itu, dia memakan mienya sampai mengeluarkan suara, dan membuat suara yang sangat nyaring.
Dan mempengaruhi Clara Xia menjadi tidak nafsu makan, dia hanya meletakkan sumpitnya, dan memandangi pria berseragam militer itu dengan ekspresi yang datar, berkata : “Ferdy Yang, kamu benar-benar seperti roh yang masih hidup, kamu dapat menemukanku kemana pun aku pergi !”
Jelas, pria yang berseragam militer ini, adalah Ferdy yang terkenal di Kota Mouila, setelah dia selesai mendengar kata-kata Clara Xia, dan segera dia mendongakkan kepalanya, dan raut wajah sangat dingin, pada saat ini memancarkan senyumannya, sambil tersenyum dia berkata kepada Clara Xia : “Harus, apakah tidak boleh mengikuti istriku sendiri, bagaimana kalau dia melarikan diri dengan seseorang ?”
Clara Xia masih dengan ekspresi datarnya, dia mendengus dan berkata : “Siapa istrimu, jangan berbicara sembarangan !”
Ferdy berkata dengan serius : “Istri yang masih belum memasuki pintu rumah juga seorang istri, cepat atau lambat kamu akan menjadi istriku, kamu tidak bisa melarikan diri !”
Clara Xia mendengus dingin, dan tidak lagi bertengkar, dia malas untuk berbicara.
Ferdy juga tidak melakukan banyak tentang topik ini, dia hanya menoleh, dan menoleh ke arah seseorang yang pergi itu, dan bertanya : “Pria barusan, apakah itu Chandra ?”
Clara Xia juga tidak bisa menyembunyikan, dan berkata dengan terus terang : “Iya !”
Ferdy menggelengkan kepalanya dengan rasa kecewa, berkata : “Terlalu biasa !”
Clara Xia mengabaikannya dan berkata : “Apakah kamu pikir semua orang akan sepertimu ?”
Ferdy berkata dengan bangga : “Itu benar !”
Seperti telah memikirkan sesuatu, raut wajah Clara Xia yang tenang tiba-tiba berubah menjadi serius, dia memandang Ferdy dengan serius, dan bertanya : “Kali ini kamu datang, bukan untuk berurusan dengannya kan ?”
Ferdy tidak mengakui, dan juga tidak menyangkal, dan hanya bertanya balik : “Apakah kamu takut aku berurusan dengan dia ?”
Clara Xia berkata dengan dingin : “Tidak, tapi aku tidak ingin kamu berurusan dengannya !”
Ketika Ferdy mendengar ini, ekspresinya sedikit berubah, dia sedikit menurunkan alisnya , dan bertanya : “Kenapa, apakah kamu peduli dengannya ?”
Clara Xia berkata dengan tenang tapi tegas : “Tidak ada alasan, hanya saja tidak suka !”
Ferdy juga sangat serius, dan dia memandang Clara Xia dengan serius, dan berkata : “Tapi kamu seharusnya jelas, dia sangat liar, dia telah membunuh Michael Li, dan telah membuat Ruben sengsara, bagaimanapun juga, Ruben adalah orang ku, aku harus membalaskan dendamnya !”
Ekspresi Clara Xia tidak berubah, dan masih berkata dengan datar : “Hari ini aku telah memperingatinya secara khusus, menyuruhnya untuk sedikit rendah diri, aku berpikir ke depannya dia akan bisa menahan diri !”
Ferdy mendengarkan apa yang dikatakan, menggerakkan bibirnya, dan berkata dengan sedikit tidak berdaya : “Tapi aku sudah berjanji dengan Ruben, dan membalaskan dendamnya !”
Mendengar Ferdy berkata seperti itu, Clara Xia tidak senang, dan berkata dengan tidak puas : “Apakah kamu takut dari awal sudah ingin berurusan dengannya ?”
Ferdy bertanya dengan rasa ingin tahu : “Mengapa kamu berkata seperti itu ?”
Clara Xia mengerutkan keningnya, dan berkata dengan sangat serius : “Kamu tidak bisa menahannya, kamu takut dia akan mengancam mu !”
Ferdy berkata dengan meremehkan : “Lelucon, apakah kamu pikir dia bisa mengancamku ? dia berada di depanku, bahkan tak terhitung seperti seekor semut, jika aku ingin berurusan dengannya, dia sudah tidak ada lagi sejak awal !”
Clara Xia melanjutkan kata-katanya dan berkata : “Jika begitu, kenapa kamu harus memusnahkan dia, biarkan dia pergi !”
Ferdy bersikeras dan berkata : “Tapi aku sudah berjanji kepada Ruben, aku tidak boleh gagal mempertahankan imanku !”
Clara Xia berkata dengan ragu-ragu : “Hanya seorang Ruben, bahkan tidak bisa dihitung dengan seekor anjingmu, mengapa kamu harus menggunakan dia sebagai alasan , siapa percaya !”
Pada kali ini, nada bicara Clara Xia jelas terdengar tidak menyenangkan, dia sangat tidak puas dengan agresivitas Ferdy Yang, dan tidak terbiasa dengan orang ini menggunakan Ruben sebagai alasan, di dalam hatinya tahu jelas, Ferdy berurusan denganku, karena ada niat lain.
Ferdy tahu, tidak bisa menyembunyikan dari Clara Xia, oleh karena itu, dia juga tidak terus berbicara dalam teka-teki, tatapan matanya, tiba-tiba berubah menjadi sangat dingin, dia menatap Clara Xia dengan dingin, dan berkata dengan tegas : “Benar, aku mengakuinya, aku sebenarnya tidak ingin berurusan dengannya, tetapi ketika aku tahu kamu satu sekolah dengannya, maka aku ingin berurusan dengannya !”
Setelah mendengar ini, raut wajah Clara Xia sedikit berubah, dia sedikit mengernyit, dan berkata kepada Ferdy dengan serius : “Apakah kamu pikir aku ada sesuatu dengannya ? aku bisa memberitahumu dengan jelas, kecuali hari ini, sebelumnya aku tidak pernah berbicara satu kata pun dengannya !”
Ferdy masih dengan tatapan dinginnya, dan nada suaranya juga berubah menjadi dingin : “Kamu datang ke sekolah ini, bukanlah sebuah kebetulan, apakah kamu berani mengatakan bahwa kamu bukan demi dia ?”
Untuk pertanyaan ini, Clara Xia tidak menyangkal, dia mengangguk secara alami, dan berkata terus terang : “Benar, aku datang ke sini memang ada hubungannya dengan Chandra, tetapi aku hanya ingin tahu, dan melihat pria yang pernah memiliki kontrak pernikahan denganku ini, tidak ada maksud lain. Dalam situasi sekarang, dia juga seharusnya tahu jelas, bahwa dia hanyalah seorang bocah yang sangat biasa, tidak ada istimewa sama sekali, jadi kamu tidak perlu khawatir tentang apapun !”
Clara Xia berkata dengan sangat terus terang, tidak ada sedikitpun rasa menipu, tetapi, tetapi Ferdy tidak bisa melepaskan sepenuhnya, hanya karena dia terlalu peduli kepada Clara Xia.
Orang seperti Ferdy ini, sejak kecil sudah hidup di lingkungan yang terbaik, dia selalu berada di puncak piramida, dan menikmati kehidupaan yang terbaik, barang yang dia inginkan, selalu bisa dia dapatkan dengan mudah. Tetapi dibalik semua itu, muncul Clara Xia ditengah kehidupannya, ini adalah satu-satunya wanita yang membuatnya tidak berdaya, dia tidak bisa mendapatkannya, dan juga tidak bisa memaksanya, dia mencintainya sampai ke puncak hatinya.
Bagi Ferdy Yang, dia sangat menyukai wilayah kekuasaan, dan juga wanita cantik, namun, karena wilayah kekuasaan sudah ditangan, keinginannya untuk mengejar wilayah kekuasaan tidak sekuat keinginan untuk mengejar wanita cantik, hal yang terpenting baginya sekarang, adalah tentang Clara Xia, jika aku hanya membunuh Michael Li dan melukai Ruben kedua dengan kedua dosa ini, Ferdy tidak bisa meminta pertanggungjawabanku. Tetapi aku terlibat dengan Clara Xia, dan ini membuat Ferdy peduli, dia di hati Clara Xia, di matanya tidak toleran dengan sebutir pasir, apalagi Clara Xia datang ke sekolah ini demi aku.
Ferdy sebenarnya sudah tahu dari awal, aku dan Clara Xia pernah mempunyai kontrak pernikahan, ini merupakan masalah keluarga yang telah ditetapkan sebelum kami berdua lahir, dalam istilah awam, ini adalah pernikahan yang telah diatur oleh orangtua kedua belah pihak, namun, dengan status keluargaku yang menurun, kontrak pernikahan ini dibatalkan secara otomatis, tetapi masalah ini memang pernah ada, bahkan keberadaanku menyebabkan rasa ingin tahu Clara Xia,dan membuat Ferdy peduli,bahkan Clara Xia mengatakan bahwa aku tidak penting, dan aku dan Clara Xia tidak ada apa-apa, tetapi dia masih sedikit khawatir, dia memperhatikan Clara Xia dengan tenang dalam waktu yang lama, dan pada akhirnya berkata : “Apakah kamu benar-benar tidak memiliki pemikiran apa-apa terhadap Chandra ?”
Clara Xia tidak ada keraguan, dan langsung menjawab dengan tegas : “Kamu menganggapku orang seperti apa, apakah seleraku serendah itu ? bisa mencintai orang yang tak berguna itu?”
Ferdy menganggukkan kepalanya dan terlihat seperti tenggelam dalam pikiran, kemudian bertanya dengan sungguh-sungguh kepada Clara Xia : “Betul juga, jadi selama satu semester kamu di sini, apakah kamu bisa membicarakan pandanganmu tentang dia ?”
Setelah Clara Xia mendengar pertanyaan ini, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memutar kedua bola matanya, dengan sepasang mata indahnya, pada akhirnya dia berubah menjadi sedikit gesit, dan dia berpikir dengan cepat, kemudian berkata dengan pelan-pelan : “Sejujurnya, aku sedikit membencinya, aku tidak menyukai orang yang tidak mempunyai kemampuan dan orang yang berprofil tinggi, tapi pada saat yang bersamaan, aku juga sangat kecewa, aku tidak mengerti kenapa dia bisa berubah menjadi seperti ini, dia jelas mempunyai banyak sumber daya yang bisa digunakan, tetapi mengapa dia berubah menjadi generasi kedua yang hanya tahu untuk mengandalkan keluarganya !”
Setelah mendengar jawaban Clara Xia, Ferdy akhirnya melepaskan sedikit rasa dendamnya, dia bisa merasakannya dengan jelas, bahwa komentar Clara Xia ini pasti berasal dari hatinya, orang bodoh itu sama sepertinya denganku, sangat mustahil bisa masuk kedalam pandangan Clara Xia. Ferdy tiba-tiba merasa, memperlakukanku sebagai potensi ancaman, dan merasa ketakutan yang tak berdasar, ini benar-benar menurunkan kualitasnya sendiri.
Memikirkan hal ini, Ferdy sedikit tidak bisa menahan diri dan berkata dengan sombong kepada Clara Xia : “Bukankah tadi kamu sudah bilang, tidak semua orang bisa sepertiku, dengan bakat alami. Dan mungkin Chandra juga ingin memperkuat dirinya sendiri, tetapi tidak memiliki kualifikasi itu !”
Setelah Clara Xia selesai mendengar, tatapannya yang indah tiba-tiba menjadi suram, dia menatap Ferdy dengan sangat serius, dan diam-diam berkata : “Tapi kamu jangan lupa, dia adalah putra Godi !”
Novel Terkait
Unplanned Marriage
MargeryGue Jadi Kaya
Faya SaitamaIstri Pengkhianat
SubardiAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanLove Is A War Zone
Qing QingEverything i know about love
Shinta CharityHis Soft Side
RiseWahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)