Wahai Hati - Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
Kehadiran ibuku membuatku berlinang air mata, emosi di hatiku seperti air pasang yang bergejolak. Aku sepertinya telah berubah kembali menjadi anak yang hidup di bawah sayap ibuku, dan sangat menginginkan perlindungan dari ibu.
Selama bertahun-tahun, aku selalu mengandalkan ibuku, dia adalah langitku, dia adalah semua penopangku. Setelah dia masuk penjara, aku berubah, aku menjadi lebih kuat, dan menjadi lebih kejam, tetapi ketika aku bertemu dengan orang yang lebih kuat, aku masih tidak bisa mandiri, aku masih ingin mengandalkan Fetrin. Pokoknya, aku hanya bisa hidup di bawah perlindungan ibuku.
Dan sekarang, aku akan melalui pertarungan besar hidup dan mati, lawanku terlalu kuat, meskipun aku selalu berdoa agar Fetrin bisa menang, tetapi aku merasa kurang percaya diri, aku masih merasa mungkin hari ini aku akan dimakamkan di sini. Aku pikir aku tidak akan pernah melihat ibuku lagi dalam kehidupanku ini.
Tetapi, pada saat aku merasa frustrasi, ibuku datang, kehadirannya begitu tiba-tiba, dan itu sangat mengejutkan, dia seorang wanita yang memiliki keberanian dan aura yang melampaui seorang pria, seragam penjara yang dikenakan olehnya, semakin membuatnya terlihat sangat kuat, dia seperti ratu yang mendominasi dunia, terlihat sangat bermartabat.
Pada saat ini, aku melupakan ketakutanku, melupakan kekhawatiranku, aku hanya tenggelam dalam kegembiraan melihat ibuku, aku merasa bahwa ketika dia datang, aku tidak takut pada apa pun lagi.
Para hadirin lainnya juga menatap ibuku dengan seksama, dan menyaksikannya melangkah selangkah demi selangkah ke arah kami.
Tuan muda Ferdy yang selalu bersikap arogan terhadap semoa orang, pada saat ini wajahnya sedikit berubah, dia telah menyingkirkan segala macam kesombongannya dan hanya menatap ibuku dengan ekspresi yang sangat serius. Tuan muda Ferdy yang selalu menganggap dirinya sebagai dewa dan menganggap orang lain sebagai semut, juga memandang tinggi ibuku, di dunia yang begitu besar ini, sangat sedikit orang yang bisa di pandang tinggi oleh Tuan muda Ferdy, dan ibuku terhitung di dalamnya.
Dapat dikatakan bahwa siapa pun yang melihat aura ibuku yang tidak biasa itu, mereka akan merasakan matanya bercahaya dan merasa syok.
Dan aku tentu saja adalah orang yang paling gembira di antara mereka, ketika ibuku berjalan sampai ke depanku, aku berdiri dari kursi roda tanpa berpikir, kemudian langsung memeluk ibuku, dan berkata dengan terisak: "Bu, aku sangat merindukanmu! "
Ini adalah suara terdalam dari lubuk hatiku, perasaan semacam ini benar-benar mendalam, seperti aku adalah anak yang mengembara di luar, dan tiba-tiba menemukan ibu kandungku sendiri, aku merasa sangat gembira dan sangat tersentuh.
Emosi ibuku pada saat ini juga agak sedikit impulsif. Keimpulsifannya terutama karena aku terlalu menyedihkan, aku seperti penyandang disabilitas karena kecelakaan, tubuhku seolah-olah sudah hancur berkeping-keping, ibuku selalu menganggapku sebagai nyawanya, sekarang melihatku menjadi seperti sekarang ini, bagaimana mungkin dia tidak sedih, dia menepuk-nepuk punggungku, dan berkata dengan sangat menyedihkan: "Nak, kamu sudah menderita!"
Adegan menyentuh reunian ibu dan anak yang sudah lama tidak bertemu, membuat medan perang ribuan orang, terlihat sangat menyentuh.
Ribuan orang di lapangan menyaksikan kami tanpa mengatakan apa-apa, dan tidak ada yang merusak suasana.
Aku juga tidak mempedulikan orang lain, aku hanya merasakan suhu tubuh ibuku, pelukan ibu selalu hangat, tetapi sekarang yang lebih banyak aku rasakan adalah rasa bersalah, aku yang sebagai seorang putra benar-benar tidak berbakti, aku selalu membuatnya khawatir, dia sudah dipenjara, tetapi dia masih harus mengkhawatirkanku, aku pernah berjanji kepadanya bahwa aku akan berusaha untuk menjadi orang sukses, dan membuatnya bangga kepadaku.
Tetapi faktanya, aku tidak berguna sama sekali, aku hanyalah orang cacat, aku terus menyebabkan masalah dan terus terluka, kemudian Fetrin lah yang selalu datang berulang kali untuk membantuku menyelesaikan kekacauan. Kali ini, bahkan ibuku datang secara pribadi, melihatnya datang dengan mengenakan seragam penjara, hatiku benar-benar terasa hancur!
Mataku berlinangan air mata, dan aku berkata dengan tulus kepada ibuku: "Bu, maaf, aku telah membuatmu khawatir!"
Ibuku memelukku dengan erat, kemudian dia perlahan melepaskanku, ia memegang bahuku dengan kedua tangannya, dan berkata dengan suara yang dalam: "Ibu akan membantumu!"
Setelah dia selesai mengatakannya, dia membantuku untuk duduk kembali ke kursi roda, setelah itu ibuku langsung berjalan ke depan Fetrin.
Fetrin adalah wanita yang hebat, dia memiliki gaya yang kuat, dia agresif dan tangguh. Namun, begitu ibuku datang, aura Fetrin tiba-tiba diturunkan, dia tidak hanya terlihat tidak sehebatnya, dia bahkan sedikit menundukkan kepalanya, dia tidak berani bertatapan langsung dengan ibuku, seperti anak kecil yang melakukan sesuatu kesalahan.
Ibuku benar-benar tidak menunjukkan belas kasihan. Di depan semua orang, dia langsung mengangkat tangannya, dan menampar wajah Fetrin, dia memarahinya dan berkata: "Aku menyuruhmu untuk menjaga Chandra dengan baik, mencegahnya masuk ke dalam perselisihan, dan membiarkannya menjalani kehidupan yang damai, tetapi lihat apa yang telah kamu lakukan, apakah kamu ingin membunuhnya? "
Tiba-tiba, lima sidik jari tercetak di pipi Fetrin yang putih. Ibuku kali ini benar-benar sudah marah.
Selama ini, ibuku tidak pernah menunjukkan kekuatannya, dia menganggap dirinya sebagai wanita kaya sederhana, dia hidup dengan sederhana, dan justru karena itulah, aku berpikir bahwa keluargaku hanyalah keluarga kaya biasa, bahkan jika aku membuat masalah, aku juga tidak berani membuat masalahnya menjadi lebih besar. Namun, sejak Fetrin memberikanku 20 miliar, aku tampaknya telah melangkah ke pusaran yang lebih besar selangkah demi selangkah. Masalah yang aku dapatkan semakin besar dan semakin besar, Fetrin juga menunjukkan latar belakang keluargaku secara bertahap, aku semakin merasa bahwa keluargaku tak terkalahkan. Pada akhirnya, aku bahkan memprovokasi Tuan muda Ferdy, yang tidak boleh aku singgung seumur hidupku ini.
Menurut logika, semua ini adalah kesalahanku, aku menyebabkan masalah besar dan bahkan membebani keluargaku. Namun, ibuku malah menyalahkan Fetrin atas kesalahan itu.
Menghadapi ibuku yang menyalahkannya, Fetrin tidak membantahnya, dia tahu jelas, jika dia menghentikanku tepat waktu, maka semuanya tidak akan terjadi. Dengan kata lain, dia sebenarnya dapat membiarkanku menjalani kehidupan yang tenang, tetapi ketika dia mendengar bahwa aku diintimidasi, dan sangat tidak bisa menerimanya, dia tidak bisa melihatku diintimidasi dan tidak mempedulikannya, dia juga merasa bahwa aku yang sebagai putra dari ayah dan ibuku yang hebat, tidak seharusnya diintimidasi oleh orang lain. Oleh karena itu, dia menghilangkan rintangan di depanku sebisanya. Dia hanya berharap aku bisa hidup dengan penuh percaya diri, dan dia berusaha sebisanya untuk tidak membiarkanku menerima sedikitpun penghinaan.
Tetapi siapa sangka, masalahnya berkembang di luar kendali, dan sekarang, bahkan Fetrin pun sudah tidak berdaya. Dari sejak Tuan muda Ferdy muncul, Fetrin menyadari keseriusan masalah ini, oleh karena itu, ketika dia melihatku keluar dari sel tahanan dengan luka, Fetrin bahkan merasa sedih dan marah, meskipun dia ingin menghabisi Tuan muda Ferdy, tetapi dia menahan dirinya, dia tahu Tuan muda Ferdy tidak bisa diprovokasi, jadi dia membujukku untuk bersabar, dan jangan memprovokasi Tuan muda Ferdy lagi. Memang benar, aku sudah berdiam diri, dan menjadi rendah hati, tetapi Ruben tiba-tiba menjebakku dan membiarkan Tuan muda Ferdy memegang rahasiaku, ini juga merupakan hal yang tidak pernah ditebak oleh siapa pun, lalu keadaan menjadi sangat buruk seperti sekarang ini, Fetrin pun terpaksa melakukannya.
Namun, bagaimanapun juga, Fetrin juga merasa bahwa dia bersalah. Setelah dia menerima tamparan ibuku, dia langsung mengakui kesalahannya dan berkata: "Maaf, bos, aku sudah mengecewakanmu!"
Setelah Fetrin selesai berbicara, Chris juga keluar dan berinisiatif mengakui kesalahannya: "Bos, aku juga memiliki tanggung jawab atas ini!"
Ibuku menatap dua jendralnya dan akhirnya menghela napas dengan ringan tanpa mengatakan apa-apa. Meskipun dia mengatakan kepada mereka untuk jangan memprovokasi keluarga Yang, apalagi bertentangan dengan keluarga Yang, tetapi sekarang semuanya telah terjadi, tidak ada yang bisa dikembalikan, dan tidak ada gunanya mencaritahu siapa yang salah, hanya bisa menghadapinya.
Setelah menyaksikan aku dan ibuku bersatu kembali, dan ibuku memberikan pelajaran kepada Fetrin, Tuan muda Ferdy akhirnya sudah kehabisan kesabarannya. Dia menatap ibuku dengan dingin dan berkata: "Sudahlah, kalian jangan berpura-pura lagi, Reny Zhu, bukankah kamu di penjara, bagaimana kamu bisa ke sini, jangan-jangan kamu melarikan diri dari penjara? "
Mendengar sarkasme Tuan muda Ferdy, ibuku mengalihkan perhatiannya kepadanya. Dia berbalik dan menatap Tuan muda Ferdy. Kemudian dia melangkah dengan ringan dan maju dua langkah ke depan, langsung menghadap Tuan muda Ferdy, dan menjawabnya dengan tenang : "Putraku hampir dibunuh oleh orang rendahan, jadi aku mengambil cuti 2 hari, sipir orangnya sangat baik, dan dia setuju untuk membiarkanku keluar!"
Sebenarnya, bukan hal yang aneh ibuku bisa keluar dari penjara, karena dia memiliki kemampuan yang hebat, tidak mengherankan bahwa dia bisa dibebaskan dengan jaminan. Dialog antara mereka berdua hanyalah adegan, dan dapat dikatakan bahwa mereka hanya saling menyinggung.
Setelah mendengarkan perkataan ibuku, Tuan muda Ferdy langsung mengungkapkan kekesalannya dan berkata: "Aku pikir kamu seharusnya tetap berada di penjara. Sekarang adalah zaman orang muda, kamu sudah tua, bahkan meskipun sekarang kamu datang, itu juga tidak dapat mengubah apa pun!"
Ketika ibuku mendengar perkataannya, wajahnya masih tetap terlihat dingin, dan ia berkata dengan nada bicara yang dingin: "Aku memang ingin tinggal di penjara dengan patuh, tetapi anakku dalam kesulitan, aku tidak bisa hanya duduk dan tidak mempedulikannya!"
Setelah Tuan muda Ferdy mendengar perkataannya, tatapan sengit muncul di matanya lagi. Dia berhenti tertawa dan langsung berkata kepada ibuku dengan suara keras: "Reny Zhu, kamu seharusnya tahu jelas kemampuanku, apakah kamu pikir berdasarkan kemampuanmu, kamu bisa menghentikanku?"
Perkataan ini sekali lagi mengungkapkan keangkuhan Tuan muda Ferdy. Dia sudah tidak lagi memiliki kehati-hatian dan kekhidmatan sebelumnya, dia mengeluarkan kepercayaan dirinya lagi, seolah-olah dia adalah Tuan semua makhluk hidup, dia bisa mengendalikan segalanya, siapa yang ingin ia bunuh dan beri hukuman, tidak ada yang bisa menghentikannya, bahkan meskipun ibuku datang ke tempat kejadian, itu juga tidak akan bisa menghentikan niatnya untuk membunuh.
Setelah ibuku mendengar perkataan Tuan muda Ferdy, ekspresi wajahnya menjadi semakin dingin. Dia berdiri tegak dengan arogan, dan berteriak kepada Tuan muda Ferdy dengan suara keras: "Selama aku masih hidup, aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti putraku, jika kamu memiliki kemampuan, maka langkahi dulu mayatku! "
Novel Terkait
Love And Pain, Me And Her
Judika DenadaAnak Sultan Super
Tristan XuPrecious Moment
Louise LeeMy Charming Wife
Diana AndrikaMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaMy Cute Wife
DessyYama's Wife
ClarkWahai Hati×
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (1)
- Bab 1 Kekokohan Ibuku (2)
- Bab 2 Bu, Maaf (1)
- Bab 2 Bu, Maaf (2)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (1)
- Bab 3 Berjuang untuk bangkit kembali (2)
- Bab 4 Pria Perkasa (1)
- Bab 4 Pria Perkasa (2)
- Bab 5 Kemunculan Olive
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (1)
- Bab 6 Kegaduhan Kantin (2)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(1)
- Bab 7 Sudah Lama Tidak Bertemu(2)
- Bab 8 Musuhku(1)
- Bab 8 Musuhku(2)
- Bab 9 Sebelum badai datang
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (1)
- Bab 10 Gunung satu itu lebih besar dari gunung lain (2)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (1)
- Bab 11 Suara yang tidak asing (2)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (1)
- Bab 12 Lepaskan Gadis Itu (2)
- Bab 13 Menjadi Pahlawan
- Bab 14 Lalat yang menganggu (1)
- Bab 14 Lalat yang menganggu (2)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (1)
- Bab 15 Bunga kampus yang seksi (2)
- Bab 16 serangan yang terbuka mudah untuk ditangani, serangan kegelapan sulit untuk dihindari
- Bab 17 Harimau ingin menunjukkan kekuatan
- Bab 18 Aksi Balas Dendam
- Bab 19 Apa yang ditakutkan pasti akan terjadi
- Bab 20 Momen Menegangkan
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (1)
- Bab 21 Marie Hu yang menggoda (2)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (1)
- Bab 22 Tendangan yang Intimidasi (2)
- Bab 23 Majikan dan Anjingnya
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (1)
- Bab 24 Pertemuan yang Tak Terhindari (2)
- Bab 25 Rencana Licik (1)
- Bab 25 Rencana Licik (2)
- Bab 26 Satu Langkah Lagi
- Bab 27 Melukai Diri untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 28 Cinta dan Tidak Cinta
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (1)
- Bab 29 Adegan Sebelum Acara Besar Dimulai (2)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (1)
- Bab 30 Chandra, Aku Mencintaimu (2)
- Bab 31 Aura Seorang Ratu
- Bab 32 Pilihanmu Tidak Salah
- Bab 33 Pencegatan Mike
- Bab 34 Penyiksaan yang Kejam
- Bab 35 Ia adalah Ten Zhou
- Bab 36 Satu yang Menjaga, Tidak Ada yang Berani Menyerang
- Bab 37 Dendam dan Kewajiban
- Bab 38 Kecelakaan Gunawan
- Bab 39 Tokoh Kecil yang Tidak Dianggap
- Bab 40 Olive yang Sangat Terkejut
- Bab 41 Memancing ke dalam Jebakan
- Bab 42 Mike Berlutut
- Bab 43 Aura Pemenang
- Bab 44 Menginjak Jalan yang Buruk
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (1)
- Bab 45 Amarah Ten Zhou (2)
- Bab 46 Pertarungan
- Bab 47 Tidak Ada yang Bisa Menaklukkanku
- Bab 48 Mencari Masalah
- Bab 49 Dua puluh miliar, itu hal yang kecil
- Bab 50 Menarik Uang
- Bab 51 menganggapmu ayah jika kaya
- Bab 52 keagungan
- Bab 53 Fetrin yang Percaya Diri
- Bab 54 Pengemis Tua
- Bab 55 Ada Uang, Sombong
- Bab 56 Krisis Ekonomi Keluarga Hu
- Bab 57 Merasa Terkejut
- Bab 58 Mike Kembali
- Bab 59 Datang Sendiri
- Bab 60 Boleh Membunuh Tapi Tidak Boleh Menghina
- Bab 61 Satu panggilan kak Chandra
- Bab 62 Mati dan hidup bersama
- Bab 63 Tidak berhenti sampai mati
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (1)
- Bab 64 Insiden sensasional kampus (2)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (1)
- Bab 65 Pertarungan Besar Dimulai (2)
- Bab 66 Waktu kematian sudah datang
- Bab 67 Perbuatan tercela Mike
- Bab 68 Fetrin Tiba
- Bab 69 Tuan Muda, Aku Terlambat
- Bab 70 Menjalani Keputusan Tuhan
- Bab 71 Amarah Michael Li
- Bab 72 Remehan Fetrin
- Bab 73 Bahaya Menyerang
- Bab 74 Namaku Jeno (1)
- Bab 74 Namaku Jeno (2)
- Bab 75 Michael Li Yang Jago
- Bab 76 Ada Orang di dalam Rumah
- Bab 77 Insting Orang hebat
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(1)
- Bab 78 Malam yang Menakutkan(2)
- Bab 79 Jangan Mengulang ke Tiga Kalinya
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (1)
- Bab 80 Orang Hebat Pertama di Kota (2)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (1)
- Bab 81 Olive Yang Pasrah (2)
- Bab 82 Balasan
- Bab 83 Posisi Defensif Michael Li
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (1)
- Bab 84 Dia, adalah Fetrin (2)
- Bab 85 Kematian Michael Li
- Bab 86 Kejadian saat itu
- Bab 87 Ayahmu
- Bab 88 Perasaan gelisah yang kuat.
- Bab 89 Perselisihan di Villa Keluarga Hu
- Bab 90 Sekeliling penuh dengan musuh
- Bab 91 Tuan Chandra
- Bab 92 Halo, Nama Aku Ruben
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (1)
- Bab 93 Kamu Pantas Bertarung Denganku? (2)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (1)
- Bab 94 Ruben Yang Misterius (2)
- Bab 95 Malu Ekstrim
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (1)
- Bab 96 Tidur Seranjang Dengan Olive (2)
- Bab 97 Kita Putus Saja (1)
- Bab 97 Kita Putus Saja (2)
- Bab 98 Kebencian
- Bab 99 Orang Belakang Ruben
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (1)
- Bab 100 Kehadiran Fetrin dengan Penampilan yang Sombong (2)
- Bab 101 Menatap Semua orang
- Bab 102 Bersebrangan Dengan Marie Hu
- Bab 103 Ruben Yang Penuh Percaya Diri
- Bab 104 Tangkap Ruben dengan cara apapun
- Bab 105 Pertempuran Sengit
- Bab 106 Amarah Ruben
- Bab 107 Chris VS Ruben
- Bab 108 Kemampuan Fetrin
- Bab 109 Marie Berlutut
- Bab 110 Membalas Dendam Kepada Ruben
- Bab 111 Maaf, Aku Tidak Terima
- Bab 112 Pria Besar muncul
- Bab 113 Bunga Kampus yang Ketiga
- Bab 114 Selalu ada orang yang lebih hebat
- Bab 115 Putra Godi chen
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (1)
- Bab 116 Chandra, Kamu Ditangkap (2)
- Bab 117 Ferdy Yang bertindak
- Bab 118 Keputusasaan Tanpa Akhir
- Bab 119 Lebih Baik Mati Daripada Hidup
- Bab 120 Pengemis Dan orang kaya generasi kedua (1)
- Bab 120 Pengemis dan orang kaya generasi kedua (2)
- Bab 121 Candra, Kamu Tamat (1)
- Bab 121 Chandra, Kamu Tamat ( 2)
- Bab 122 Ciuman Clara
- Bab 123 Kemarahan Ferdy
- Bab 124 Kobaran Api
- Bab 125 Hidup Mati
- Bab 126 Kematian Ruben Cai
- Bab 127 Ucapan Marie
- Bab 128 Menuju Ke Lokasi Perang
- Bab 129 Tuan Muda Ferdy Yang Susah Ditebak
- Bab 130 Ibuku Datang
- Bab 131 Keangkuhan Tuan muda Ferdy
- Bab 132 Api Peperangan Menyala
- Bab 133 Ibuku VS Tuan Muda Ferdy
- Bab 134 Berjuanglah Untuk Tetap Bertahan Hidup
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (1)
- Bab 135 Air Mata Dua Wanita (2)