The Serpent King Affection - Bab 153 Kepergian Dia

Esok pagi hari, Raja Ular Austin terbangun, melihat wanita yang tidur dengan nyenyak, dia tidak rela meninggalkan dia, benar-benar tidak rela.

"Isabelle, maaf, maafkan aku tidak meminta izin untuk pergi, maafkan aku tidak bisa menjaga kamu dan bayi kita, aku melakukan kesalahan, aku harus menerima hukuman, kamu harus menjaga diri sendiri dengan baik, juga bayi kita, aku akan rindu kalian."

Berbicara sampai sini, air matanya mengalir, selain orang yang dicintai, dia tidak pernah menangis, dia pertama, dan terakhir kali.

Walaupun tidak rela, tapi dia harus pergi, karena pasukan langit sudah menunggu dia.

Dia perlahan-lahan mengeluarkan tangannya, lalu pergi.

Dengan ganteng memakai baju, memakai baju putih itu sudah digantikan dengan baju yang panjang itu.

Dia dengan tidak rela berjalan sampai depan pintu, tidak menahan untuk melihat wanita yang cantik yang sedang tidur.

"Isabelle."

Nada suara yang rendah dan sedih, dia sangat sakit hati, tidak pernah ada rasa sakit ini.

Benar tidak rela, sangat mencintai dia, kali ini berpisah, tidak tahu kapan bisa bertemu lagi, mungkin saja dia tidak akan menunggu dia lagi, karena dia hanya manusia biasa.

Akhirnya dia tidak menahan kembali ketempat tidur, dengan sepasang mata yang sedih.

Melihat wanita ini dengan bahagia tidur, dia dengan kejam, dari tempat tidur berjalan keluar.

Orang sudah pergi, tapi hati sakit sekali.

Didepan pintu, melihat Karen sedang mengantar sarapan pagi.

"Raja Ular."

Karen dengan hormat berkata, biasanya Raja Ular sama kakak bersamaan bangun, kenapa Raja Ular hari ini duluan bangun.

"Karen, sebentar lagi dia bangun kamu beritahukan dia, bahwa aku ada masalah perlu kelangit. Kamu harus baik-baik menjaga dia, mutiara ular ini kamu pakai ditubuh, jika aku tidak ada disini dan ada masalah bahaya kamu menggunakan ini melindungi dia."

Raja Ular Austin memberikan mutiara ini pada Karen.

"Karen sudah mengerti."

Karen dengan hormat menerima mutiara iini, dia merasa Raja Ular hari ini sangat aneh, kelihatannya sangat sedih.

Tapi dia sebagai pembantu dia juga tidak berani banyak tanya, namun dia menerima perintah Raja Ular, dia sudah ingat apa yang dikatakan Raja Ular, lalu mengambil mutiara itu kedalam pelukannya.

Raja Ular mengatur semuanya, melihat sekali kamar, lalu berjalan keluar.

Ditaman, pasukan langit sudah menunggu, mereka percaya apa yang dikatakan Raja Ular, baru bisa menunggu disini, jika Raja Ular tidak muncul, mereka juga sudah siap membawa dia pergi.

"Ayo pergi."

Pria itu muncul, dengan nada yang yakin, berjalan didepan.

Beberapa pasukan langit juga mengikuti, Raja Ular adalah orang yang dapat dipercayai, dia bahkan tidak membawa pasukan, juga sangat percaya diri, benar-benar seorang pria.

Raja Ular dibawa pasukan langit kelangit, masalah ini diketahui oleh Yoyo seorang, karena masalah ini, dia melihat dengan matanya.

"Abang Austin, kamu sangat bodoh, demi seorang wanita, layakah."

Raja Ular dibawa pergi, kemudian Yoyo keluar dari belakang taman.

"Abang Austin, Yoyo akan menyelamati kamu, tapi juga akan menyingkirkan wanita itu."

Yoyo berkata, wajah yang cantik itu menjadi kejam, dulunya Raja Ular melindungi dia, dia tidak mungkin menyakiti dia, sekarang Raja Ular tidak ada, dia sudah punya kesempatan.

"Wanita jahat, ini semua gara-gara kamu, aku akan membuat kamu dan bayi kamu musnah."

Baru bangun, merasa suaminya tidak ada disisinya lagi.

Semalam, aku bermimipi, mimpi yang sedih, didalam mimpi, aku dengan Raja Ular berpisah, aku menangis didalam mimpi, pada saat bangun, mata masih basah.

"Austin, Austin."

Aku berteriak, biasanya dia selalu bersama aku bangun, kenapa hari ini dia bangun terlebih dahulu.

"Kakak, kamu sudah bangun."

Memegang sup ayam berdiri diluar mendengar suara didalam kamar, Karen membuka pintu, meletakkan sup ayam dimeja.

"Kakak, kamu sudah bangun, Raja Ular pergi kelangit, menyuruh Karen mengatakan pada kakak."

"Pergi kelangit."

Aku berkata, Raja Ular mengapa sebelumnya tidak mengatakan padanya, merasa sangat aneh.

"Iya, ini adalah ucapan Raja Ular, Raja Ular bilang ada masalah harus pergi kelangit, agar Karen menjaga nona dengan baik."

Karen berkata, lalu membantu aku turun, lalu menuangkan aku satu mangkok sup ayam, membuka tutup, sup ayam masih hangat.

Raja Ular tidak memberitahukannya, membuat dia merasa aneh, dia tidak pernah begini, mungkin ada masalah yang penting, pagi ini aku hanya memikirkan masalah ini, sangat tidak senang, berharap dia cepat pulang.

Hari, penungguan ini sangat lama, aku selalu menunggu dia pulang, tetapi langit sudah gelap, aku tunggu, tapi tidak menunggu kabar dia pulang, hati ini menjadi sangat khawatir.

"Karen, kamu bilang dia sudah pergi begitu lama, kenapa belum kembali."

Dia tidak tenang berjalan sini dan sana, satu tangan memegang perutnya.

"Kakak sedang hamil, jangan terlalu khawatir, kakak duduk dulu, mungkin Raja Ular sebentar lagi kembali."

Karen melihat aku sangat khawatir.

Walaupun sangat khawatir, tapi tidak ada cara, hanya bisa duduk, tapi mata melihat kearah pintu.

Langit sudah gelap, orang yang aku tunggu, belum juga kembali.

"Kakak, makan dulu, kakak hari ini belum makan."

Karen mengambil makanan dan meletakkan dimejaku, tapi aku tidak ada selera, hanya memikirkan suamiku cepat kembali.

"Karen tahu kakak khawatir pada Raja Ular, tapi kakak tidak makan dan minum, bisa membuat lapar bayi yang diperut."

Karen berkata, mengambil satu mangkok makanan meletakkan ditangan aku.

Mengatakan bayi, aku menerima makanan itu, terpaksa minum sedikit, persaan sangat tidak senang, pastinya juga tidak ada selera makan.

Disaat dia lagi khawatir menunggu suaminya pulang, ada satu orang, mengatakan informasi suaminya dibawa kelangit, yang mengatakan ini adalah Bunda Mo, Bunda Mo membawa segerombolan pasukan kesini.

"Kamu adalah wanita jahat, karena kamu Austin baru bisa ditangkap kelangit."

Bunda Mo membawa pasukan menerobos kedalam, tanpa melihat masalah ini benar atau tidak, memberikan aku tamparan, membuat aku menjadi terkejut, tidak tahu kenapa Bunda Mo bisa begitu marah.

Samping Bunda Mo, adalah Yoyo, melihat aku kenak pukul, dari wajahnya bisa melihat dia sangat senang.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu