The Serpent King Affection - Bab 125 Memohon Padanya

"Ckck, lihatlah dirimu, untuk apa pasang wajah semarah itu, apa kau tidak bisa memperlihatkanku wajahmu yang tampan?"

Katanya sambil tersenyum dingin, semakin Penjaga Bai seperti ini, dia semakin suka, tanpa terasa pria ini sudah membangunkan hasrat terdalamnya.

Setelah itu, Karina pun melepaskan tangannya, ia berjalan menuju ke arah Ular Putih Kecil, lalu mengangkat dagu Ular Putih Kecil dengan tangannya.

Saat ini mata si Ular Putih Kecil tertutup rapat, rambut panjangnya tak beraturan, wajahnya penuh dengan luka-luka, siapapun yang melihatnya pasti merasa sedih dan kasihan.

"Apa yang kalian lakukan, wajah cantik ini kenapa dia jadi seperti ini sekarang, sayang sekali."

Kata Karina yang berpura-pura kesal, meskipun ia mengatakan sayang sekali, tapi sebenarnya ini sesuai dengan keinginannya.

"Kau mau apa, cepat lepaskan dia."

Kata Penjaga Bai, ia sangat khawatir wanita jahat ini akan melukai Susan lagi.

"Untuk apa panik seperti itu, apa kau tidak rela?"

Pandangan mata Karina beralih pada Penjaga Bai.

"Dasar wanita iblis, cepat lepaskan dia."

Katanya marah, ia sungguh sangat membenci wanita yang ada di hadapannya itu.

"Siram dia dengan air dingin sampai dia bangun."

Kata wanita itu dengan dingin, semakin Penjaga Bai peduli pada Susan, ia semakin kesal dan ingin menghancurkannya, ia memang ingin melihat Penjaga Bai merasa sedih dan sakit, lalu memohon padanya.

"Jangan, tolong jangan begitu."

Kata Penjaga Bai, ia sungguh sangat ingin membunuh wanita di hapadannya itu sekarang juga, namun sayang ia kaki dan tangannya terikat, sama sekali tidak bisa bergerak.

Sebaskom air dingin ditumpahkan ke tubuh Ular Putih Kecil, Ular Putih Kecil yang tak sadarkan diri pun tubuhnya gemetaran, rasa sakit dan dinginnya air yang menyentuh luka-lukanya pun membuat Ular Putih Kecil tersadar.

"Susan, Susan."

Penjaga Bai memanggil-manggil namanya dengan penuh rasa sakit.

"Pe...... Penjaga Bai......"

Sahut Ular Putih Kecil, untuk bicara saja, ia membutuhkan banyak tenaga, luka-luka bakar yang ada pada wajah dan tubuhnya membuatnya merasa sungguh kesakitan.

"Kelihatannya kalian memang saling mencintai ya, tapi apa kau tidak merasa dia sangat jelek dengan rupanya yang sekarang?"

"Dasar wanita iblis, kaulah wanita terjelek yang ada di dunia ini."

Kata Penjaga Bai, tak peduli bagaimanapun rupa Susan, dia tetaplah wanita paling cantik yang ada di hatinya.

"Kau harus membayar ucapanmu itu."

Boleh saja menyebutnya jahat atau iblis, tapi bisa-bisanya pria ini menyebutnya jelek, ia sama sekali tidak terima, perkataan Penjaga Bai itu membuatnya sangat marah.

"Siram dia dengan air garam."

Lalu, sebaskom demi sebaskom pun air garam disiramkan ke tubuh Susan, Susan kesakitan setengah mati, rasa sakit saat luka-luka itu terkena air garam jauh lebih menyakitkan daripada mati.

"Bunuh saja aku."

Teriak Susan dengan gemetaran, dia hanya ingin mati saja, ia tak ingin merasakan kesakitan ini lagi.

"Aku tak akan membiarkanmu mati semudah itu."

Kata wanita itu dengan nada yang dingin, ia mencubit dagu Susan keras-keras, tak peduli pada rasa sakitnya, ia memang ingin Susan kesakitan sampai tak ingin hidup lagi, tapi ia juga tak akan membiarkannya mati, hukuman ini jelas lebih menyakitkan daripada mati, ia suka menyiksa orang-orang yang tidak disukainya seperti ini.

Semakin orang itu merasa kesakitan, ia merasa semakin senang.

"Jangan sakiti dia, kau boleh menyiksaku."

Kata Penjaga Bai marah, ia rela dirinya disiksa, ia tak ingin Susan yang tersiksa.

"Aku memang mau menyiksanya, aku juga masih punya banyak cara, kau pasti akan menyukainya."

Kata wanita itu, wajahnya saat ini sungguh terlihat sangat mengerikan.

Penjaga Bai sering melihat wanita-wanita yang jahat dan berhati busuk, tapi wanita gila seperti Karina Yue ini baru pertama kalinya ia temui.

"Apa yang kau inginkan, katakan."

Dia boleh mati, menyiksanya dengan cara apapun juga tak apa, tapi ia tidak bisa terima kalau ada orang yang melukai wanita yang dicintainya seperti ini.

"Aku ingin agar kau menuruti perkataanku, memohon padaku, setelah itu aku bisa melepaskannya dan memperbolehkan dia untuk tidak mati, tapi kalau tidak, aku akan membuatnya tersiksa dengan ribuan cara."

Kata Karina, asalkan Penjaga Bai mau mendengarkan perkataannya dan membuatnya senang, mungkin dia bisa mempertimbangkannya, kalau tidak, dia juga masih punya banyak cara untuk membuatnya tunduk.

"Jadi kau melakukan semua ini agar aku tunduk padamu iya kan."

"Benar, asalkan kau mau menurut padaku, aku akan mempertimbangkan agar dia bisa merasa tidak begitu tersiksa, aku tahu yang membunuh kakakku adalah Austin Ye Sang Raja Ular, meskipun kalian adalah temannya, tapi kalau kalian mau mendengarkan perkataanku, mungkin kalian masih punya kesempatan untuk hidup."

Kata Karina, sekarang dirinya hanya ingin menaklukan pria ini saja, ia sudah memutuskan agar pria yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama ini tetap tinggal di sini bersamanya.

"Baiklah, katakan saja, asalkan kau tak melukainya, aku bersedia melakukan apapun."

Semua kehormatan, semua harga diri, kini ia buang jauh-jauh, yang ia inginkan hanyalah Karina tidak melukai Susan lagi, ia rela melakukan apapun, ternyata mencintai seseorang itu benar-benar bisa merelakan apapun.

"Apa bagusnya dia sih, sampai kau rela melakukan semua ini demi dia, aku benar-benar iri."

Kata Karina, ia sungguh ingin mengalihkan perasaan Penjaga Bai pada Susan ini pada dirinya, andai saja Penjaga Bai bersikap seperti ini padanya.

"Jangan...... Penjaga Bai...... Jangan turuti perkataannya...... Sampai Susan mati pun...... Susan tidak ingin Penjaga Bai menuruti perkataannya......"

Kata Susan sambil gemetaran menahan rasa sakitnya, rambut panjangnya yang berantakan menutupi wajahnya, Penjaga Baig tidak bisa melihat jelas wajahnya sekarang.

"Wanita yang berani, apa kau kira aku akan membiarkanmu mati dengan mudahnya, aku akan membuatmu tersiksa sampai memilih mati daripada hidup."

Kata Karina sambil menjambak rambut Susan, kedua wanita itu pun bertatapan mata, dalam sepasang mata yang penuh kesedihan itu, tersirat pandangan yang tak mau kalah.

"Lepaskan dia, aku akan menurutimu."

Kata Penjaga Bai, ia sangat ingin ke sana dan melindunginya, hatinya terasa sangat sakit karena ketidakmampuannya.

"Baik, memohonlah padaku, setelah kau memohon padaku, aku akan mempertimbangkan untuk melepaskannya."

Kata Karina, pria dan wanita ini benar-benar keras kepala, satu-satunya yang bisa dimanfaatkan dari mereka hanyalah perasaan cinta mereka berdua ini.

"Jangan memohon padanya...... Jangan......"

Kata Susan dengan kesakitan, lalu Karina pun menjambak rambutnya dengan lebih keras lagi.

Dan Penjaga Bai pun tahu dengan jelas, kalau ia tidak menuruti kemauan wanita seperti ini, ia pasti bisa melakukan apapun, asalkan dia tidak melukai Susan lagi, apapun yang ia mau akan ia turuti.

Awalnya ia adalah seorang pria yang tak punya perasaan, namun sekarang, perasaan ini adalah kelemahan yang membuatnya kalah telak.

"Kumohon padamu, lepaskan dia."

Ucapan permohonannya itu seketika membuat suasana hening sejenak, demi seorang wanita, pria yang kuat dan keras seperti baja ini akhirnya rela tunduk padanya, senyuman dingin pun muncul pada wajah cantik wanita itu.

"Lebih keras lagi, aku tidak dengar."

Katanya dengan sengaja.

"Kau......"

Matanya mendingin menatap ke arah Karina, wanita licik ini sengaja melakukannya.

"Kenapa, tidak bersedia?"

Karina menjambak rambut Susan lagi, ia memang sengaja, Penjaga Bai tak peduli padanya, ia boleh tak menghiraukannya.

Namun Penjaga Bai mengepalkan tangannya, ia berusaha keras untuk menahan amarah dalam hatinya, ia tak mau Susan terluka lagi, tak mau.

"Kumohon padamu, lepaskan dia."

Katanya lagi, asalkan dia melepaskan Susan, ia bersedia melakukan apapun.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu