The Serpent King Affection - Bab 83 Selir

“Apa tujuan kedatanganmu kesini, aku tidak ingin menjumpaimu.”

Aku berkata dengan menahan kesakitan di dalam hatiku, dan menahan dengan kuat air mataku, akan tetapi dari awal kedua mataku sudah memerah karena menangis.

“Isabelle....”

Dapat dengan jelas dirasakan bahwa dia merasa sangat sedih, bahkan kedua tangannya yang sedang memegang bahuku juga bergemetaran.

Dia sudah sakit, dia sudah takut, bahkan beberapa kali pertempuran berdarah juga tidak pernah membuat dia gemetar seperti ini, sekarang ini karena seorang wanita, dia itu terasa sangat hancut, dia benar-benar takut akan kehirauan dan sikap dingin yang diberikan oleh wanita itu kepadanya, dia takut karena ini akan kehilangannya.

“Isabelle, bukan seperti ini, apakah ada perkara lainnya sehingga kamu bersikap demikian kepada Raja, katakanlah, biarkanlah Raja dan kamu sama-sama menghadapinya.”

Dia masih saja tidak rela, tidak berani percaya bahwa wanita yang ia cintai itu telah berpaling perasaaan.

“Pergilah, aku sudah tidak mencintaimu aku sudah tidak mencintaimu.”

Aku mendorong dia sambil berkata, dan air mataku masih saja tidak bisa tertahankan dan mengalir keluar, Suamiku, Raja Ular maaf, maaf maaf maaf, hatinya terasa sangat sangat sangat sakit.

Dia tidak pernah membayangkan bahwa aku akan mendorongnya, dan juga akan mengucapkan kata yang begitu kejam, mukaku yang menyedihkan, dan sebutir air mata kristal kilat telah mengalit keluar, dia mengepalkan tangannya dengan erat-erat, dan takut dia tidak bisa menahan amarah di dalam hatinya dan akan meluapkan seluruh amarahnya hingga menyakiti wanita yang dicintainya.

Tidak peduli bagaimanapun, dia tidak akan menyakiti Isabelle, walaupun, Isabelle sudah tidak mencintainya lagi.

Austin tidak pernah tau apa itu air mata, sampai saat ini dia baru mengerti, ternyata air mata itu diungkapkan sebagai ekpresi dari hati yang sakit.

Hatinya saat ini juga, sudah hancur, Austin tidak dapat menahannya, orang yang dicintainya itu berperilaku seperti itu terhadapnya.

“Baiklah, Raja akan keluar sekarang juga.”

Nada bicaranya yang berat dan dipenuhi amarah, membuat semua ular yang berada di dalam istana menjadi takut, semua ular dapat merasakan dengan jelas kemarahan yang dipancarkan oleh Raja Ular, mereka tidak mengetahui alasan yang jelas mengapa Raja Ular tampak begitu marah, dan ini membuat semua ular sangat terkejut hingga ketakutan.

Ketika Ular Putih Kecil sampai di istana Ular, dia melihat adegan ini, adegan dimana Raja Ular dan Nona telah bertengkar, dan Raja Ular meninggalkan kamarnya dengan langkah kaki yang besar dan amarah di mukanya, dan amarah yang dipancarkan keluar oleh Raja Ular itu membuat seluruh tubuh Ular Putih Kecil gemetaran karena sangat terkejut.

“Raja, Raja Ular.”

Pria itu tidak berbicara, dan meninggalkan tempat ini dengan muka murung.

“Nona.”

Ular Putih Kecil yang segera memasuki kamar, melihat bahwa Nona sedang duduk sendirian di atas kasur dan menangis, dan kondisi Nona yang seperti ini membuat Ular Putih Kecil juga turut sedih.

Di dalam kamar, seorang wanita dan seekor ular wanita menangis dengan sangat sedih, dan atmosfer yang begitu menyedihkan ini, membuat siapa saja yang melihatnya juga ikut terpengaruh.

Di Istana Raja yang sangat mewah itu, Raja Ular, Austin Ye sedang duduk di tahtanya dan minum teh dengan pilu, di samping kiri kananannya berdiri dua orang pelayan, melihat raut wajah Raja Ular yang kurang bagus, membuat semua orang menjadi takut,tidak berani untuk berbicara, dan atmosfernya sangat tertekan.

“Bunda Mo telah datang.”

Suara seorang pria telah memecahkan atmosfer ini, pria itu segera meletakkan cangkir tehnya, dia mengernyitkan alisnya.

Seorang wanita yang elegan berjalan masuk ke dalam istana, di belakangnya terdapat Kakek Ular dan dua pelayan.

“Menghadap Bunda Mo.”

Para pengawal dan pelayan itu menghormat ketika mereka melihat Bunda Mo.

“Kalian keluarlah dulu, Ibu Suri perlu membahas sesuatu dengan Raja Ular.”

Terdengar suara wanita yang datar, sekelompok pelayan dan pengawal yang melayani Raja segera keluar dengan sopan.

Di dalam Imperial hanya tersisa Raja Ular dan Ibu Suri.

“Austin Ye masih marah kepadanya Bundanya karena masalah kemarin, Bunda juga terpaksa sehingga mengeluarkan perintah ini, kamu juga seharusnya tahu, bahwa manusia itu memang tidak pantas untukmu, inilah juga alasan mengapa Bunda tidak menyetujui hubungan kalian berdua.”

Wanita berkata dengan datar, dia sedang duduk di sebuah kursi, seorang pelayan membawakan secangkir teh hangat dan meletakkannya di atas meja, dan segera pamit dengan sopan.

“Ada hal apa yang perlu Bunda Mo sampaikan, segera sampaikan saja, masalah yang telah berlalu tidak perlu di bahas lagi.”

Pria itu berkata dengan datar, jika bukan karena Isabelle yang menyuruhnya untuk tidak perlu membahas masalah ini lagi setelah diberi afrosidik, mungkin saja saat ini Austin tidak akan bisa berkomunikasi dengan Bunda Mo dalam keadaan yang baik seperti ini.

Bunda boleh tidak menyukai Isabelle, tetapi Bundanya tidak boleh melakukan cara seperti ini, karena ini akan membuat Austin merasa tidak senang.

“Baiklah jika sekarang Austin sudah tidak marah terhadapa Bunda, Bunda hari ini datang kesini karena beberapa wanita cantik di belakang istana itu.”

Kata Bunda dengan lemah lembut kepada putranya dengan pandanganya penuh kasih setelah Bunda meminum seteguk teh.

Setelah mendengar Bundanya menyebut ular cantik, Austin melirik Bundanya, tatapan itu telah membuat Bundanya mengerti, jika dulu ketika Bundanya menyebutkan ular cantik, dia akan segera mengabaikannya.

Akan tetapi, kali ini, Austin malah terdiam, dan tidak segera merasa jengkel atau merubah ekspresi mukanya.

Tampaknya, Isabelle masih mengerti teguran yang disampaikan oleh Bunda.

“Masalah kemarin, Kakak Mei dan para wanita lainnay telah memberitahu Ibu Suri, karena Austin sudah menerima mereka, segera pilihlah hari yang baik, dan mengadakan pesta bahagia ini.”

“Raja hanya menginginkan Isabelle seorang, dan menolak untuk menikah lagi.”

Kata pria itu dengan tegas dan dingin, dia tidak bisa menerima perkataan Bunda Mo ini.

“Austin, apa nilai yang telah diberikan oleh wanita itu kepada kamu sehingga kamu bisa berperilaku seperti ini demi dia, mengapa kamu tidak bisa mempertimbangkan dulu perkataan Ibu Suri, beberapa wanita cantik di belakang istana itu, apakah tidak ada yang bisa menandingi wanita itu?”

“Raja tidak peduli apakah dia baik atau tidak, Raja hanya menyukai dia seorang, jika Raja tidak salah menebak, wanita kemarin malam yang berada di kamar buku, di siapkan oleh Bunda Mo kan.”

Dia menatap Bunda Mo dengan tatapan dingin, dia bahkan curiga, jika pertengkaran anatara dia dan Isabelle, mungkin juga ada hubungannya dengan Bunda Mo.

“Benar, Bunda juga tidak mengelak jika wanita cantik di kamar buku kemarin malam adalah utusan dari Bunda, Bunda melakukan hal ini juga demi kebaikan Austin, daripada kamu sedih karena seorang manusia yang tidak bernilai, mengapa kamu tidak mencoba untuk menghargai beberapa wanita cantik itu, dan berkaitan dengan Selir, jika Austin setuju, pernikahan akan diadakan dua hari kemudian, Bunda akan kembali dulu ke paviliun Malige, dan Austin kamu dapat mempertimbangkannya dengan baik-baik.”

Setelah Bunda Mo selesai berkata, dia segera pergi, dan meninggalkan seorang pria cantik dengan raut wajah yang dingin dan sedang duduk di tahtanya, sambil menutup matanya, dan seluruh otaknya dipenuhi dengan perkataan yang menusuk hatinya, dia segera melemparkan tinjuannya itu di atas kursinya, dan seluruh hatinya dipenuhi dengan kesengsaraan.

Dia sedikit membuka matanya yang cantik, apakah benar jika Isabelle sudah tidak mencintainya, apakah Isabelle benar-benar dapat menerima jika dia menikahi wanita lain untuk dijadikan Selir, bagaimanapun Austin tidak percaya, dia ingin membuktikan bahwa di dalam hati Isabelle masih ada dia, dan jalan satu-satunya yaitu menikah dengan wanita cantik di belakang istana itu.

“Apa? Raja Ular ingin memilih dari beberapa wanita cantik di belakang istana itu untuk dijadikan Selir? Bagaimana mungkin bisa hal ini terjadi?”

Ular Putih Kecil yang mendengar berita ini dari mulut Penjaga Andrew Bai merasa terkejut, bagaimanapun dia tidak berani percaya jika apa yang dikatakan oleh Penjaga Andrew Bai itu adalah benar, akan tetapi Penjaga Andrew Bai tidak mempunyai alasan untuk membohonginya.

“Ini adalah seratus persen asli, Susan, kamu seharusnya tahu mengapa Raja Ular dan Nona Isabelle bertengkar.”

Karena masalah sudah menjadi seperti ini, bahkan Penjaga Andrew Bai juga merasa sangat aneh, setelah dia mengikuti Raja Ular untuk waktu yang lama, dia juga tahu bahwa Raja Ular sangat membenci ular cantik itu, mengapa tiba-tiba memilih Selir, apakah mungkin karena kejadian di kamar buku kemarin malam, atau karena Raja Ular sedang ngambek kepada Nona Isabelle, baru menyetujui untuk memilih Selir, jika bukan karena ini, maka itu sangat tidak mungkin, karena sangatlah tidak mungkin bagi Raja Ular untuk menyukai satu pun wanita cantik di belakang istana, dan hal ini dapat dijamin oleh Penjaga Andrew Bai.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu