The Serpent King Affection - Bab 141 Jatuh Cinta Diam-Diam

Matahari memancarkan cahaya yang terang dari luar jendela, kupu-kupu terbang melewati jendela, hembusan angin tenang, Karen Qing sedang menemaniku di kamar Ratu dan Raja, aku berbaring di atas kursi empuk, perutku semakin lama semakin besar, aku semakin mudah merasa lelah.

"Kakak, silahkan minum sup ayam."

Karen Qing memberikan semangkuk sup ayam yang hangat ke tanganku.

"Baik."

Aku berdiri dari kursi tersebut, gerakanku sungguh lambat, lagipula, aku sedang mengandung, sehingga aku tidak gesit seperti sebelumnya, Karen Qing kemudian langsung meletakkan sup ayam yang berada di dalam genggamannya dan datang membantuku.

Aku meminum sup ayam tersebut, lalu berencana untuk pergi berkeliling di luar.

"Karen Qing, ayo berkeliling sejenak."

Aku menyerahkan mangkuk itu kepada Karen Qing dan mengatakannya.

"Baik, Kak."

Karen Qing mengambil mangkuk itu, kemudian menyerahkannya kepada pelayan untuk dicuci, ia kemudian membantuku berjalan keluar dari kamar.

"Kak, udara di taman bunga sangat segar."

Karen Qing menopangku, kemudian berjalan sambil mengatakannya.

"Memang, betul sekali."

Aku juga ikut menghirup nafas, wangi bunga yang sangat harum itu berhembus di udara.

"Bayi di dalam perut kakak pasti juga akan sangat menyukai udara seperti ini."

Karen Qing mengatakannya sambil menatap ke arah perutku, ia sangat menyukai bayi kecil, ia sangat berharap bayi kecil dapat lahir sesegera mungkin.

Aku tersenyum datar, aku merasa Karen Qing sangat lucu, namun, hal itu juga membuatku teringat kembali akan Susan, beberapa bulan sudah berlalu, namun aku belum mendengar sedikitpun kabar daripada Susan dan Penjaga Andrew Bai, aku hanya bisa menghela nafasku.

Saat berjalan, kebetulan sekali aku bertermu dengan suamiku, ada juga seorang wanita yang asing.

"Kak, Kakak, siapakah wanita yang sedang bersama dengan Raja Ular itu."

Raja Ular, suamiku, berjalan kemari dari kejauhan, hanya saja, sosoknya kini didampingi oleh seorang wanita cantik, wanita itu menganakan gaun berwarna biru, tubuhnya cukup ramping, wajahnya sangat menawan, ia terlihat seperti seseorang yang lembut, ia sedang berbincang dengan suamiku, dengan senyuman di wajahnya, ia terlihat sungguh elegan.

Dari seluruh wanita cantik yang pernah kulihat, wanita ini memancarkan sebuah perasaan yang berbeda, kecantikannya adalah kecantikan yang tidak dapat ditemukan pada diri orang lain.

Terlebih lagi, sikapnya yang ia lakukan selanjutnya membuatku merasa sangat tersakiti.

Wanita itu berbincang dengannya, kemudian menggenggam lengan suamiku dengan kedua tangannya, suamiku juga tidak menolak sikapnya yang sangat akrab ini.

Tidak hanya diriku, Karen Qing juga ikut terkejut, karena, ia tidak pernah melihat Raja Ular akrab dengan wanita lain, selain daripada kakak sebelumnya.

"Isabelle Yao."

Raja Ular, suamiku, memanggil diriku yang sedang tercengang di tempat aku berdiri, ia kemudian berjalan ke arahku.

Wanita itu juga tercengang sejenak saat melihat diriku, ia kemudian berjalan bersama dengan suamiku hingga ke sampingku, tangan wanita itu tetap saja terus merangkul lengan suamiku.

Siapakah dia? Mengapa ia sangat akrab dengan suamiku? Aku sudah berada di Istana Ular untuk beberapa waktu, namun, aku tidak pernah bertemu dengannya, apakah mungkin ia adalah istri lain dari Raja Ular, suamiku, namun, aku tahu bahwa Raja Ular, suamiku, hanya mempunyai seorang istri, yaitu diriku, apakah Raja Ular, suamiku, sudah lelah terhadap diriku dan pergi mencari penggantinya?

Pikiranku yang berantakkan itu membuat diriku menyadari betapa aku peduli terhadap Raja Ular, suamiku, aku benar-benar tidak tahan melihat ia bersikap sangat akrab dengan wanita lain, walaupun begitu, aku tetap menyembunyikan rasa sakit hatiku, aku berusaha untuk menenangkan diri, lagipula, aku tidak dapat terus menebak sebelum hal ini dijelaskan, terlebih lagi, aku juga percaya bahwa Raja Ular, suamiku, tidak akan berselingkuh, ia bersikap tulus terhadap diriku, aku percaya kepadanya.

Hanya saja, wanita selalu sedikit sensitif terhadap perasaan, sehingga aku memikirkan terlalu banyak hal dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.

"Isabelle Yao, mengapa kamu keluar, angin di luar berhembus cukup kencang, sebaiknya jangan masuk angin."

Raja Ular mengatakannya sambil melepaskan tangan wanita tersebut, ia kemudian berjalan ke sisiku dan menggenggam tangannku, ia bersikap baik terhadap diriku seperti biasnaya.

Aku yang berpikir terlalu berlebihan, aku dapat melihatnya dengan jelas bahwa hanya ada diriku di dalam pandangan dan hati Raja Ular, suamiku.

Sikap manja Raja Ular, suamiku, terhadap diriku, membuat wanita yang berada di sampingnya itu mengerutkan alisnya, ia sudah mendengar kabar bahwa Raja Ular, Austin Ye, sudah menikah dengan seorang manusia biasa, ia tidak mempercayainya pada saat itu, kini, ia melihat sendiri Raja Ular, Austin Ye, sangat peduli terhadap seseorang, ia benar-benar merasa sangat sedih, hanya saja, ia menyembunyikan perasaan sedih itu di dalam hatinya.

"Suamiku, siapakah dia?"

Aku bertanya kepada suamiku, aku tidak tahu siapakah wanita cantik ini, sepertinya ia memiliki hubungan yang tidak biasa dengan suamiku.

"Ia bernama Yoyo, ia adalah adik yang tumbuh bersama dengan raja."

Raja Ular, suamiku, mengenalkannya.

Ternyata, ia adalah adik perempuan yang bertumbuh bersama dengannya, tidak heran ia sangat akrab dengan suamiku, aku sudah mengerti dan tidak marah, bukankah ia seperti anggota keluarga pada umumnya.

Aku berpikir seperti itu, namun, ada seseorang yang tidak berpikir demikian, saat mendengar Raja Ular, Austin Ye, mengatakan bahwa ia hanyalah adiknya, ia merasa tidak senang.

"Yoyo, ia adalah istri Raja, namanya Isabelle Yao."

Raja Ular, suamiku, kembali memperkenalkanku kepada Yoyo.

"Kakak Austin Ye, sejak kapan kamu menikah, mengapa aku tidak mengetahuinya?"

Ucap Yoyo, ia merasa sedikit kesal terhadap Raja Ular, Austin Ye.

"Raja sudah menikah beberapa hari, hanya saja, kamu masih berlatih pada saat itu, sehingga Raja belum memberitahumu."

Raja Ular berkata dengan datar kepada Yoyo, kemudian merangkul bahuku.

"Kalau begitu, aku harus memanggilnya kakak ipar."

Yoyo menatapku, pandangannya tertuju kepada perut kecilku, ia mungkin berkata seperti itu, namun, hatinya tidak berpikir demikian.

Ia jatuh cinta kepada Raja Ular, Austin Ye, secara diam-diam sejak kecil, sudah beberapa tahul berlalu, Raja Ular, Austin Ye, tidak pernah mendekati wanita lain, selain daripada dirinya, walaupun ia selalu menganggapnya sebagai adik sejak awal, namun, ia memiliki harapan yang cukup besar untuk menjadi istri Raja Ular, Austin Ye, tak disangka, Raja Ular, Austin Ye, sudah menikah selama ia berlatih seribu tahun, hal ini membuat perasaannya tidak stabil, ia benar-benar tidak percaya, jika ia tidak berusaha untuk menutupi emosinya, ia pasti sudah menghancurkan wanita yang berada dalam pelukan Raja Ular, Austin Ye itu.

"Yoyo, sangat senang berkenalan denganmu."

Aku menyapa wanita itu dengan sopan, namun, aku tidak tahu betapa bencinya wanita itu terhadap diriku.

"Kakak Austin Ye, kalau begitu, aku tidak akan mengganggu kalian terlebih dahulu, aku akan pergi menemui Bunda Mo dulu."

Ucap Yoyo, ia tidak tahan melihatnya bahkan untuk satu detik lagi, pemandangan dimana Kakak Austin Ye miliknya sedang saling mencintai dengan wanita lain.

Ia takut ia tidak dapat menahannya dan akan membunuh wanita yang berada dalam pelukannya itu, namun, ia tahu bahwa tidak ada efek positif yang ia dapatkan melalui perbuatan seperti itu, sehingga, ia harus menahannya, ia harus mencari cara lain.

"Suamiku, Yoyo sangat menawan, mengapa kamu tidak menyampaikan kepadaku lebih awal bahwa ia adalah adikmu."

Ucapku kepada suamiku ketika bayangannya semakin menjauh, ia mengakibatkan aku berpikir terlalu banyak,

"Yoyo bukanlah adik kandung Raja, ia hanya bertumbuh besar bersama dengan Raja, sehingga Raja lupa menyampaikannya kepada Isabelle Yao, namun, Raja yang menyampaikannya saat ini juga belum terlambat, bukan."

Ucap Raja Ular, suamiku, dengan nada yang sangat lembut kepadaku.

"Ia sangat menawan, ia pasti sudah memiliki pasangan, bukan?"

Aku kembali bertanya.

"Aku tidak pernah mendengar ia membahasnya sebelumnya, Raja juga tidak terlalu tahu."

"Mungkin, ia sepertinya juga tidak akan menyampaikannya kepadamu jika ia menyukai seseorang."

Aku kembali mengatakannya kepada suamiku sambil berjalan.

Raja Ular, Austin Ye, hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya, bagaimana mungkin ia tahu bahwa Yoyo menyukainya diam-diam sejak kecil, ia hanya menganggapnya sebagai seorang adik.

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu