The Serpent King Affection - Bab 7 Terpesona

Aku mencubit lenganku sendiri dengan keras lagi, ini adalah cara terbaik untuk membuktikan aku masih hidup atau sudah mati.

Kalau bukan karena rasa sakit yang kurasakan dari lenganku, aku sendiri tidak akan percaya kalau nyawaku ini benar-benar masih ada.

Bukankah seharusnya aku sudah ditelan habis oleh ular python raksasa itu? Bagaimana mungkin aku masih hidup?

Aku membelalakkan mataku dan melihat sekelilingku dengan bingung, aku takut ada sesuatu yang terlewatkan, atau mungkin ular-ular itu masih ada di sana.

Mengingat ular-ular tadi, jantungku pun berdegup kencang, aku membuka mataku lebar-lebar dan melihat ke semua arah, tanganku pun juga mengepal dengan sendirinya, aku berpikir, kalau sampai ular-ular itu datang lagi, aku pasti akan melawannya.

Haha, kalau benar-benar ada ular yang datang, mana mungkin seorang wanita lemah bisa mengalahkan ular itu dengan kepalan tangan yang kosong itu saja?

Tengok kiri, tengok kanan, hadap depan, hadap belakang, sama sekali tidak ada ular, kejadian tadi malam terasa seperti mimpi buruk saja.

Aku tahu mimpi ini pasti bukan mimpi biasa, mungkin saja malam nanti ular-ular itu akan bermunculan kembali, mati sekarang atau mati nanti, tetap saja pada akhirnya aku harus mati.

Ingin mencari jalan keluar, tapi aku sudah capek dan kakiku terluka parah, sulit rasanya untuk melangkahkan kaki, apa aku hanya bisa berdiam diri dan menunggu mati di sini? Meskipun surga itu indah, tapi aku tetap saja tak ingin mati secepat ini, kalau aku mati begini saja, bukankah semua keinginan pasangan pria dan wanita brengsek itu malah terkabul, aku tak rela, aku mau balas dendam.

"Aku tidak mau mati, tolong, apa ada orang di sini yang bisa menolongku, aku akan membalasnya dengan apapun......"

Setelah meneriakkannya, hidungku pun terasa gatal, lalu air mataku mengalir deras.

Mana aku tahu, sebenarnya saat ini ada dua orang yang berdiri di balik semak-semak, lebih tepatnya dua orang pria, lebih tepatnya lagi dua orang pria tampan, salah satunya mengenakan jubah panjang, pria itu tidak hanya terlihat sangat tampan, dia juga memiliki sebuah aura yang tak biasa, tak semua orang memiliki aura itu, dan satu pria yang lain berdiri di belakang pria tadi, sikapnya terlihat sangat menghormati pria tadi, kalau dibandingkan, pria ini kedudukannya terlihat lebih rendah daripada pria tadi, sepertinya mereka adalah seorang majikan dan bawahannya.

"Raja Ular, apa Anda benar-benar tidak ingin membunuhnya?"

Tanya pria yang berdiri di belakang dengan penuh hormat pada pria tampan yang berdiri di depan.

Pria yang dipanggil dengan sebutan Raja Ular itu tidak berkata apa-apa, kedua matanya memandangi wanita yang sedang menangis tersedu-sedu di atas rerumputan itu, ujung bibirnya terangkat ke atas, lalu ia pun berjalan keluar dari semak-semak itu menuju ke arah sang wanita.

Pria yang berdiri di belakang pun kebingungan, ia tak mengerti apa yang sedang dipikirkan Raja Ular, namun ia juga tak berani bertanya lagi, ia segera mengejar dan mengikuti Raja Ular, sepertinya, Raja Ular memperlakukan wanita ini dengan spesial.

"Nona, apa yang kau tangisi?"

Saat aku sedang sibuk menangis, tiba-tiba, aku mendengar suara seorang pria di telingaku.

Apa itu hanya imajinasiku saja, mana mungkin bisa ada orang di tempat terpencil seperti ini?

"Nona?"

Aku yakin aku tidak salah dengar, memang benar ada orang yang berbicara padaku, aku pun segera mengusap air mataku, lalu mengangkat kepalaku dan melihat ke arah suara itu berasal, wah, sosok pria tampan di depan mataku itu sungguh membuatku terpesona.

Ia mengenakan jubah panjang berwarna hijau abu-abu yang sangat elegan, lekuk tubuhnya terlihat sangat sempurna, wajahnya putih dan terlihat sedikit dingin, bagiku Jason sudah sangat tampan, tapi kalau dibandingkan dengan pria tampan di depan mataku ini, dia benar-benar bukan apa-apa, bagai bumi dan langit, sama sekali tidak bisa dibandingkan, aku yakin pria setampan ini pasti bukan berasal dari dunia manusia.

Apa mungkin karena Tuhan merasa kasihan padaku, Ia mengutus seorang bidadari pria untuk menolongku, pikirku dalam hati.

"Ka, kau siapa?"

Meskipun aku baru saja disakiti oleh seorang pria tampan, tapi melihat pria sempurna di depanku ini aku tetap tidak bisa menahan air liurku, aku memandanginya, wajahku memerah seketika, mulutku juga terbata-bata, entah dia berasal dari dunia manusia atau dari surga, aku tetap ingin mengetahui namanya.

Isabelle, Isabelle, kau benar-benar tak berguna, pria itu semua sama, apalagi pria yang rupanya tampan, apa kau sudah lupa, aku menampar wajahku sendiri dalam pikiranku, aku tak berani menatapnya langsung, sekarang aku hanya ingin keluar dari tempat ini, yang lainnya, lupakan saja.

"Namaku Austin Ye, kalau kau? Kenapa kau bisa ada di sini?"

Austin mengulurkan tangan kanannya yang putih dan panjang, matanya terlihat seperti punya kekuatan tembus pandang, wajahnya tersenyum dengan sangat khas, semua wanita yang melihatnya pasti akan terpesona padanya, dia tidak percaya, wanita ini bisa menolaknya.

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu