The Serpent King Affection - Bab 135 Dosa Yang Mengerikan

Di sisi sini, Karen Qing sudah menyelamatkanku, namun, di sisi lainnya, Raja Ular, Austin Ye terus mencariku, mereka hampir saja menggila karena tidak menemuiku.

Sebuah bayangan hitam berdiri di pinggir sungai, rambut gelap yang berayun tanpa hembusan angin, wajah yang tampan dingin, namun terdapat sedikit rasa sedih di tengah kedinginan tersebut.

"Isabelle Yao, dimanakah dirimu sebenarnya, raja benar-benar sangat mengkhawatirkanmu."

Suara rasa sakit hati dari lelaki tersebut, ia sudah mencarinya ke berbagai tempat, namun, ia tetap saja tidak berhasil menemukan keberadaan perempuan itu, hal ini membuatnya merasa khawatir dan kesal.

Ia yakin bahwa Penjaga Andrew Bai dan Ular Putih Kecil yang membawa Isabelle Yao pergi pada saat itu, pasti para makhluk aneh yang tinggal di dasar perairan, sehingga, ia memutuskan untuk mencarinya ke dasar sungai, namun, ia tetap saja tidak menemukannya, walaupun ia sudah mencari ke seluruh dasar sungai, ia tetap saja tidak menyerah.

Lelaki itu sedang mempertimbangkan dengan pandangan matanya yang dingin, ia tahu hasil dari perbuatannya ini, namun, ia tidak dapat berbuat terlalu banyak untuk orang yang ia cintai, karena ia kini belum menemukannya, ia bisa saja sakit hati, ia bisa saja bersedih.

Sebuah cahaya yang bergemilang muncul dalam genggaman lelaki tersebut dan langsung tertuju ke dalam air, sekumpulan tenaga yang kuat membangkitkan ombak yang besar, perairan sungai tersebut terbuka dan menutupi seluruh pegunungan, menutupi seluruh pepohonan, bahkan pedesaan kecil di dekatnya, yang membuat mereka bahkan sulit menghindari diri dari air sungai yang menenggelamkannya tiba-tiba.

"Tolong......"

"Tolong......"

Para penduduk desa kecil tersebut tentu saja tidak tahu apa yang sedang terjadi, semua orang tiba-tiba terdorong oleh air, ada yang mati, ada juga yang terluka, ada yang memberontak dan meminta pertolongan di permukaan sungai, akhirnya, semua orang tenggelam hingga ke dasar sungai.

Wajah lelaki itu mendingin, hatinya sedang menahan sebuah rasa sakit yang hebat, ia tahu bahwa ia sudah melakukan sebuah dosa yang mengerikan demi seorang wanita.

Ia mengerti jelas, ia tahu, ia tidak bisa menghindarinya, ia akan mempertanggung jawabkannya, selama ia bisa menemukan wanita yang ia cintai, ia akan mampu menahan segalanya.

Ia tidak berhenti menghentikan kekuatan gaibnya, ia bahkan menambahnya, perairan sungai tersebut tersebar ke segala penjuru dan menutupi segalanya, setelah perairan tersebut sepenuhnya tersebar, dasar sungai kini terlihat.

Selain daripada lelaki Karina Yue dan Putri Duyung yang masih hidup, seluruh pengawas, termasuk ikan-ikan dan udang di sungai, meninggal secara keseluruhan karena bencana besar ini.

Siapa yang menyangka bahwa Raja Ular bisa saja tidak mempedulikan segalanya dan melakukan hal seperti ini, hanya karena seorang wanita.

Lelaki tersebut menyimpan seluruh kekuatan gaibnya kembali, lalu menatap Monster Air tersebut.

"Dimanakah dia?"

Ia menarik Putri Duyung, Putri Duyung pun tertarik oleh karena kekuatannya tersebut, tangannya yang besar itu langsung menggenggam erat leher daripada Putri Duyung.

"Aku sudah mengantarnya ke Gedung Qing."

Putri Duyung langsung tersenyum dingin setelah selesai mengatakannya, ia menggunakan kesempatan seperti ini untuk membalas lelaki yang sudah mengkhianatinya itu, ia merasa sangat senang.

Namun, ia tidak tahu bahwa ucapannya ini bisa membuatnya meninggal dengan sangat mengerikan.

Pada saat Putri Duyung merasa bahwa tubuhnya kini merasakan panas yang sangat membara, semuanya sudah terlambat ketika ia menyadari bahwa sikapnya terhadap lelaki tersebut itu kurang tepat, Raja Ular, Austin Ye tidak langsung memotong lehernya dan membunuhnya, Putri Duyung hanya merasa bahwa seluruh tubuhnya sungguh panas, seluruh pembuluh darahnya kemudian memanas seperti air yang sedang mendidih, namun, bukanlah darah yang keluar, melainkan api.

Karena merasa sangat sakit, wajah Putri Duyung terlihat menjadi sangat jelek, ia ingin sekali meminta pertolongan, namun, ia kini sudah tidak bisa mengatakannya, kepalanya sudah mulai berasap dan kemudian diikut mulai berapi, membunuhnya dengan cara ini benar-benar jauh lebih menyakitkan.

Ia kemudian dibakar mati, dimana bahkan tulangnya pun tidak tersisa, hanya tersisa bau ikan bakar di udara.

Karina Yue dan lelaki itu hanya bisa menghela nafas dingin saat melihat situasi seperti itu, jika ia mengatakan bahwa cara mereka terlalu kejam, mereka tetap saja tidak bisa membandingkan dirinya dengan Raja Ular, Austin Ye.

Mereka sudah pernah mempersiapkan rencana pembalasan kepada kakaknya, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk mencuri wanita yang berada di sisinya, jika mereka ingin beradu dengannya, kedua monster air ini bukanlah lawan yang tepat untuknya.

Kedua monster air itu bertukar pandangan sejenak, kemudian mulai melarikan diri, namun, tidak lebih dari setu detik, mereka kemudian tertarik kembali oleh sebuah tenaga yang sangat kuat.

Kedua monster air itu tidak sempat meminta permohonan dan langsung terjatuh ke situasi yang sama dengan Putri Duyung.

Hanya dapat dikatakan bahwa siapapun tidak menyangka bahwa Raja Ular, Austin Ye bisa saja tidak menghiraukan semuanya hanya karena seorang wanita, ia bahkan menyingkirkan seluruh isi sungai, membunuh beberapa monster air, semua orang pada akhirnya meninggal di tangan Raja Ular, Austin Ye hanya karena seorang wanita tersebut.

Setelah ia selesai berurusan dengan beberapa monster air, Raja Ular, Austin Ye kemudian langsung muncul di Gedung Qing, hanya saja, Gedung Qing sudah tidak ada sejak tadi, semua orang sudah terhempas oleh ombak daripada air sungai tadi.

Raja Ular terdiam sejenak saat teringat bahwa Isabelle Yao bisa saja ikut terhempas oleh ombak tersebut, ia tahu bahwa ia sudah bersikap terlalu agresif hanya karena seorang wanita, namun, ia melakukan semua ini hanya karena wanita yang ia cintai sepenuhnya/

Pada saat seperti inilah hatinya merasa bersalah, semuanya kini sudah terjadi, ia hanya bisa menerima akibatnya, namun, hal yang ingin ia lakukan adalah terus mencari Isabelle Yao, ia tidak percaya bahwa ia meninggal begitu saja, ia mempunyai sebuah perasaan yang membuatnya yakin bahwa Isabelle Yao masih hidup.

Ia menyelamatkan orang-orang yang sedang memberontak di tengah sungai tersebut, hanya untuk mengurangi perasaan bersalahnya, ia tidak bermaksud untuk melibatkan mereka yang tidak bersalah, ia melakukan semua ini hanya karena wanita yang ia cintai.

Walaupun ia terlihat dingin dan tidak berperasaan pada umumnya, namun, ia dapat mengerti jelas mana yang benar dan salah, sehingga, ia kini sedang berusaha membalas semua kesalahannya.

Ia menarik kembali air sungai tersebut dengan kekuatan gaibnya, menyelamatkan beberapa orang, namun, tetap saja ada beberapa orang yang sudah kehilangan nyawanya.

Setelah selesai melakukan semuanya, Raja Ular, Austin Ye, kembali mencarinya, karena ia tetap saja tidak berhasil menemukan orang yang ia cari di tengah sungai yang dibanjiri oleh mayat tersebut, ini membuktikan bahwa ia masih hidup.

Selama ia masih hidup, semuanya masih ada harapannya.

Raja Ular, Austin Ye, kemudian meninggalkan desa kecil tersebut dan pergi mencari keberadaaan Isabelle Yao, ia tidak akan pernah menyerah selama masih ada harapan.

Aku memakan babi hutan bakar yang diberikan oleh Karen Qing, perutku yang sudah lapar beberapa hari, kini akhirnya kenyang.

Di saat telingaku mendengar suara air yang mengalir datang, aku meletakkan babi bakar tersebut dan berusaha untuk mendengarnya, itu memanglah suara aliran air, aku tidak salah mendengarnya.

"Karen Qing, apakah ada sungai di dekat sini?"

Aku merasa bahwa aku tidak pernah melihatnyam sehingga aku hanya bisa bertanya, hal yang membuatku merasa aneh adalah, aku tidak mendengar suara aliran sungai sebelumnya, menapa aku tiba-tiba mendengar aliran air.

Karen Qing segera berdiri dari perapian tersebut dan menatap ke arah yang tidak terlalu tahu, tidak tahu bagaimana, sebuah aliran air sungai tiba-tiba melewati samping tubuh mereka, aliran air sungai itu disertai dengan ikan-ikan yang sudah mati, terlihat seperti baru saja mengalami bencana banjir.

"Mungkin banjir."

Ucap Karen Qing, namun, itu kurang masuk akal.

"Banjir?"

Darimana datang banjir tersebut, ketika hujan pun belum terjadi? Aku hanya bisa merasa aneh.

"Kakak, sebaiknya kita tetap pergi ke tempat lain saja, aku merasa disini kurang aman."

Ucap Karen Qing kepadaku.

Aku menganggukkan kepalaku, Karen Qing kemudian mengangkatku, kami berdua kemudian pergi ke tempat yang lain.

"Kakak, perlahan sedikit, disini sudah aman, kita pergi ke batu di depan saja."

Karen Qing membantuku seiring perjalanan di daerah gunung,ia melihatku merasa lelah, kemudian berkata.

"Baik."

Aku menganggukkan kepalaku, kemudian duduk di atas batu tersebut, wanita yang kurang akrab denganku ini, bersikap sangat baik kepadaku, jika aku tidak bertemu dengannya, aku mungkin saja sudah mati sejak awal.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu