The Serpent King Affection - Bab 45 Merusak Paras Wajah

lebih. "Memangnya kenapa, dia menyukai wanita seperti apa, itu adalah urusan dia, pokoknya dia memang tidak menyukai kalian, kalau tidak, seharusnya kalian juga sama sekali tidak perlu datang kesini untuk mencarinya bukan?"

Peperangan kata-kata, terlihat wajah mereka semakin lama semakin murung, bagaikan ingin memakan seseorang, saat aku sadar seharusnya tidak boleh membuat mereka marah, semua sudah terlambat, karena perkataanku itu telah membuat kedua wanita itu marah besar.

"Jangan kira aku tidak akan berani menyentuhmu karena raja ular menyukaimu, kukatakan padamu, aku hari ini akan merusak paras wajahmu, memakan dagingmu dan meminum darahmu, aku sangat penasaran apakah raja ular masih akan tetap tertarik terhadap dirimu yang telah menjadi mayat."

Kedua wanita cantik dengan pandangan yang licik melihatku, menurutku pada saat ini, aku sudah merasa mereka tidak lagi cantik, melainkan kebalikannya, terlihat sangat mengerikan.

"Nona, mari kita segera pergi."

Ular Putih Kecil sudah mulai merasakan aura gelap yang dipancarkan mereka, dia takut para wanita ular cantik itu akan mencelakai nona, makanya menarikku dan hendak lari.

Tidak hanya Ular Putih Kecil, aku juga telah mulai merasakan mereka akan segera bertindak, makanya aku menuruti saran dari Ular Putih Kecil untuk segera lari.

"Jangan kira kalian bisa kabur."

Sebelum perkataan selesai terlontarkan, kedua wanita cantik telah terbang dan turun di hadapan kami, menghalangi jalan.

Ketika mengangkat kepala untuk melihat sekali lagi, yang berada di hadapan bukanlah wanita cantik tadi lagi, terlihat rambut mereka yang panjang telah melayang tanpa hembusan angin, kedua wajah yang awalnya cantik dan mulus secara berangsur berubah menjadi berkepala ular yang besar, satu ular berwarna tosca, satunya lagi berwarna hitam, sedang menatapku dengan pandangan yang memancarkan aura yang tajam.

Setelah menetap cukup lama di istana ular, seharusnya tidak lagi takut akan ular setelah sering menemui puluhan ular baru benar, tapi saat berhadapan dengan kedua wanita cantik tiba-tiba berubah menjadi ular, aku tetap saja menjadi ketakutan, mata melotot tercengang dan terdiam di tempat tidak bergerak sama sekali.

"Kalian, kalian tidak boleh melukai nona."

Ular Putih Kecil berdiri di hadapanku dan tidak membiarkan kedua makhluk berkepala ular bertubuh manusia melukaiku, tubuh gadis yang menahan di depanku sedikit gemetaran, terlihat jelas sebenarnya Ular Putih Kecil cukup takut akan mereka.

Hatiku menjadi panas, setiap kali di saat-saat kritis, Ular Putih Kecil akan membantuku juga melindungiku, aku ingin menghargai sebuah perasaan terharu yang berharga ini seumur hidup.

"Ular Putih Kecil sepertimu pun berani berhadapan denganku, kalau begitu aku akan membuatmu pergi mati bersama dengan wanita murahan ini."

Ular tosca mengatakan perkataan yang licik, mulutnya terus menjulurkan lidahnya tanpa henti, sungguh menakutkan.

"Adik Qing, kamu hadapi Ular Putih Kecil, dan biar aku yang membunuh wanita murahan ini."

Ular hitam mengatakan, sepasang mata yang sangat memikat tadinya, entah mengapa sekarang terlihat begitu menyeramkan.

"Nona, hati-hati!"

Ular Putih Kecil memperingatiku, ular tosca telah mulai membuka mulut besarnya yang menyerbunya, tubuh manusia telah berubah menjadi tubuh ular, walaupun kemampuannya tidak setinggi ular tosca, tapi Ular Putih Kecil tetap berusaha sekuat tenaga melawannya, raja ular telah memerintahkannya untuk menjaga nona dengan baik, hatinya hanya ada satu tekad, yaitu melindungi nona dengan baik dan tidak boleh membiarkannya mengalami luka apapun, Ular Putih Kecil pun telah mulai berubah menjadi ular berwana putih dan saling melilit dengan ular tosca.

Aku hanya merasakan sebuah angin yang kuat menghisapku kesana, seketika bumi dan langit terasa sedang berjungkir balik, aku telah dihisap oleh ular hitam, bagian kepala telah memasuki bagian mulut ular hitam, sedangkan tubuh masih berada di luar, aku dengan jelas merasakan rasa sakit yang menjalar dari bagian wajah, sepertinya wajahku telah dirobek oleh giginya yang tajam itu, aku mengingat perkataan dari ular tosca tadi, ingin merusak paras wajahku, memakan dagingku dan meminum darahku, hatiku terkejut juga sangat takut, hanya terus melakukan perlawanan untuk keluar dari mulut ular, tapi tidak peduli seberapa berusahanya aku melakukan perlawanan, semuanya sia-sia.

Gawat gawat, pada saat ini, aku hanya memiliki sebuah pemikiran, yaitu aku akan segera mati di dalam perut ular.

"Nona, nona."

Melihat nona telah berada di dalam mulut ular hitam, tubuh Ular Putih Kecil berbelok, dengan tanpa rasa takut pergi menggigit ular hitam, dia ingin menyelamatkan nona keluar dari mulut ular hitam.

Hanya saja sebelum Ular Putih Kecil sempat menyelamatkannya, Ular Putih Kecil telah dililit sepenuhnya oleh ular tosca, lalu kepala ular tosca terangkat tinggi, Ular Putih Kecil telah terhempas ke tempat yang berjarak 10 meter

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu