The Serpent King Affection - Bab 128 Berpura-Pura Mati
Didalam kamar, seluruh tubuh Karina Yue mengenakan gaun merah, tubuhnya sedikit mencondong ke depan, dan menunjukkan sebuah bentangan salju putih, dua puncak gunung yang terlihat tidak jelas, benar-benar sangat menggoda.
Penjaga Andrew Bai duduk di kursi, tidak peduli wanita itu menggunakan beribu-ribu macam perasaan dan emosi, dia tetap tidak bergerak, sebaliknya dia merasa wanita ini sangat menjengkelkan, jika bukan titik akupunturnya disumbat, dia bisa segera membunuhnya.
“Penjaga Andrew mengatakannya maka dia akan melakukannya, selama kamu menepati janji, dan kangan menyakitinya lagi itu sudah cukup. ”
Suara pria yang dingin tidak membawa sedikitpun perasaan, dia tidak pernah melihat hukuman dan penyiksaan seperti apapun, dan dia juga tidak takut dengan apapun, hanya takut wanita yang dia cintai akan tersakiti.
“Katakan yang sebenarnya, apakah pernikahanmu denganku dikarenakan wanita itu, maka kamu bisa setuju denganku. ”
Karina Yue semakin mencondongkan tubuhnya, jurang tertekan semakin dalam olehnya, pria yang melihatnya akan merasa tergoda, hanya pria ini, yang tidak pernah melihatnya langsung.
“Tidak berbicara maka berarti sudah menyetujui secara diam, tapi tidak masalah, orang yang mendapatkanmu, akan takut bisa tidak mendapatkan hatimu. ”
Sisi bibir Karina Yue menunjukkan sedikit senyuman dingin, senyuman ini sangat jahat, dia tidak hanya ingin mendapatkan dia, dan masih ingin mendapatkan hatinya.
Untuk apa dia menetap pada seseorang, tapi di dalam hatinya dia menyukai wanita lain, dia tidak senang, juga tidak bisa membiarkan orang yang satunya lagi merasa senang.
Didalam sel, ada sebuah cahaya yang menyegat kedua mata Ular Putih Kecil, dia sedikit mengangkat kepalanya, lalu melihat kilatan merah berjalan datang menghampirinya, ketika melihatnya dengan detil, orang itu adalah Karina Yue.
Pada wajah cantiknya membawa sebuah senyuman dingin, penampilan seperti ini dia bahkan terlihat lebih mulia.
Karina Yue mengelilingi Ular Putih Kecil sebanyak datu putaran, dengan maksud yang tidak jelas, ini membuat Ular Putih kecil sama sekali tidak mengerti dengan apa yang ingin dia lakukan.
“Hanya penampilan yang jelek ini, aku masih benar-benar tidak paham dia tertarik dengan sisi apa darimu. ”
Setelah Karina Yue selesai berbicara, dia mengirimkan sebuah isyarat tangan pada penjaga, lalu dua penjaga langsung datang dan masuk kedalam dengan mambawa sebuah kursi.
Duduk di kursi dengan sebuah pergerakan yang sempurna, dia duduk dengan menyilangkan kaki, dan menatap Susan dengan mata yang dingin.
“Kamu, untuk apa kamu datang?”
Ular Putih Kecil yang polos sedikit merasa ketakutan, dan dia sama sekali tidak mengetahui untuk apa Karina Yue datang ke sel ini.
“Nona kali ini, adalah kunjungan istimewa untuk datang melihatmu, sekalian ada sebuah berita bahagia yang akan diberitahukan kepadamu, hari ini nona akan menikah. ”
Mendengar Karina Yue berbicara seperti ini, Ular Putih Kecil baru menyadari bahwa hari ini Karina Yue berpakaian cantik, dengan pakaian berwarna merah yang besar, dan wajahnya menunjukkan ekspresi senyuman bahagia, berpenampilan seperti saat nona dan Raja Ular ingin menikah.
“Pernikahanmu tidak ada hubungannya denganku. ”
Ular Putih Kecil menjawab dengan tidak senang, dia sangat tidak menyukai wanita ini, bahkan tidak ingin melihatnya lagi.
“Benar, tidak ada hubungannya denganmu, karena mulai dari sekarang dan seterusnya, dia adalah suami nona, dan tidak ada sedikitpun hubungannya denganmu. ”
Kata Karina Yue, dengan ekspresi senyum pada wajahnya yang semakin mendalam.
Ular Putih Kecil seperti terpikirkan sesuatu, didalam hatinya merasa sangat terkejut, dan tidak berani percaya dengan tebakan ini.
“Mungkin, yang kamu katakan adalah Penjaga Andrew Bai. ”
Kata dia, dan dia benar-benar tidak berani untuk mempercayainya.
“Benar, adalah dia, nona sangat menyukainya, dan dia juga bersedia untuk menikahi nona sebagai istri, masalahnya begitu sederhana. ”
Karina Yue berkata dengan bangga, sebenarnya hanya dia yang paling mengerti bahwa, Penjaga Andrew Bai bisa setuju untuk menikah dengannya, semuanya dikarenakan wanita di hadapannua ini, didalam hatinya hanya ada wanita ini.
Karena dia mengerti, maka dia ingin membiarkan Ular Putih Kecil tahu akan kabar pernikahan ini, sehingga Ular Putih Kecil merasa menderita.
Sungguh, setelah mendengar semua perkataan Karina Yue, Ular Putih Kecil tertegun, bagaimanapun dia juga tidak percaya dengan, pernikahan Penjaga Andrew Bai dan wanita jahat ini, dia tidak percaya, dan ini tidak mungkin.
“Tidak, ini tidak mungkin, pasti kamu yang memaksanya, dia tidak mungkin bisa menyukaimu. ”
Susan terus menganggukkan kepala, dia merasa, semua adalah manipulasi wanita ini, dan bukanlah maksud dari Penjaga Andrew Bai.
“Kamu lihat penampilanmu yang sekarang ini, apakah kamu mengira dia masih akan menyukaimu, jangan mengira dia benar-benar sangat mencintaimu, pria mana yang tidak menyukai wanita cantik. ”
Karina Yue berkata, dan meminta penjaga memberikan sebuah cermin perunggu kepadanya untuk dilihat olehnya.
Ular Putih Kecil menatap kesan wajah dirinya di cermin, lalu dia bergegas dengan cepat, Yang dikatakan Karina Yue benar, dia yang sekarang, benar-benar sangat jelek, bahkan dirinya tidak sanggup untuk melihat, dan bagaimana bisa membuat Penjaga Andrew Bai menyukainya.
“Tidak, tidak……”
“HaHaHa, kamu tetaplah tinggal disini untuk menanggung penderitaanmu .”
Melihat Ular Putih Kecil menerima rasa yang menyakitkan, Karina Yue pergi dengan senyuman yang bangga, dan hanya menyisakan Ular Putih Kecil yang menerima serangan, dan meninggalkan ekspresi kesedihak didalam sel.
Di bagian luar sel, dua orang penjaga tidak mendengar suara pergerakan didalam.
“Apa yang terjadi, kenapa hari ini wanita ini begitu diam?”
“Tidak tahu, ayo masuk kedalam untuk melihat. ”
Kedua Penjaga Monster Air membuka pintu, lalu melihat Susan menundukkan kepala dan tidak bergerak.
“Dia tidak dijatuhkan hukuman pada hari ini, dan dia sepertinya sudah pingsan. ”
“Hei, ada apa denganmu?”
Salah satu penjaga menendang tubuh Ular Putih Kecil.
“Dia tidak bergerak. ”
Penjaga yang satunya lagi membuka rambutnya yang berantakan dan melihat, pada sisi bibir wanita berlumuran noda darah, dan tidak ada sedikitpun tanda kehidupan.
“Astaga, ular ini bunuh diri dengan mengigit lidahnya. ”
“Siapa yang bisa tahan dengan penyiksaan kejam semacam ini, sudah mati juga lebih baik. ”
“Apakah kamu sedang mengkhawatirkannya?”
“Mengkhawatirkannya, apakah kamu tidak merasa nona begitu keras, setiap kali aku membersihkan tahanan ini, sejujurnya benar-benar sebuah cara yang sangat kejam bahkan aku tidak sanggup melihatnya. ”
“Sudahlah, jangan berbicara omong kosong, perkataan ini jika didengar oleh nona, orang akan ditahan disini berikutnya adalah kamu. ”
“Kalau begitu sekarang kita harus bagaimana, apakah kita pergi untuk melaporkan situasi kepada nona?”
“Sekarang nona juga tidak bisa, dia sedang sibuk membuat upacara pernikahan, mana mungkin ada waktu untuk mengurus hal kecil seperti ini. ”
“Dia juga sudah mati, seret dia keluar untuk diberimakan kepada ikan terlebih dahulu, kemudian lapor kepada nona, bagaimana menurutmu. ”
“Ide ini tidak buruk, lepaskan rantainya lalu seret dia keluar, terikat didalam sini juga terasa menjijikkan, kamu lihat lukanya itu, aroma bau ini benar-benar membuat orang tidak tahan. ”
“Ya. ”
Kedua penjaga berdiskusi untuk sementara waktu, lalu melepaskan rantai di tangan dan kaki Ular Putih Kecil, lalu menyeretnya keluar, dan melemparkannya keluar istana untuk dimakan ikan, kedua penjaga tidak menyadari bahwa, saat mereka pergi barusan, wanita yang dilemparkan itu, dia mulai bergerak, lalu membuka matanya.
Ular Kecil Putih tidak mati, dia berpura-pura mati seperti ini karena memiliki alasan, dia tidak percaya bahwa Penjaga Andrew Bai bisa bersedia untuk menikahi Karina Yue sebagai istri, dia tidak bisa membiarkan Penjaga Andrew Bai dikendalikan oleh Karina Yue.
Didalam istana, dia membungkuk pada karpet merah yang besar, di kedua sisi kiri dan kanan dipenuhi penjaga wanita dan pria, Karina Yue sepertinya bersedia untuk mengadakan pernikahan dengan Penjaga Andrew Bai, ekspresi senyuman di wajahnya, membuat Penjaga Andrew Bai mengangkat bahunya, Penjaga Andrew Bai seperti sebuah boneka kayu, tidak berbicara, tidak memiliki ekspresi, dan semuanya didalam kendali Karina Yue.
“Tunggu. ”
Saat Penjaga Andrew Bai dan Karina Yue akan melaksanakan pernikahan, terdengar sebuah suara wanita.
Setelah mendengar, Penjaga Andrew Bai menoleh, dan melihat seorang wanita yang terluka berdiri di depan pintu istana, dia adalah Ular Putih Kecil.
“Susan. ”
Penjaga Andrew Bai tidak menyangka bahwa adalah Susan, dia baru saja ingin berjalan menghampiri, lalu tangannya ditarik oleh Karina Yue.
Penjaga yang melihat ini, langsung ingin mengepung Ular Putih Kecil dan menangkapnya.
Didalam mata Karina Yue terlintas sedikit ekspresi dingin, didalam hatinya sangat merasa tidak senang, tidak mengerti bagaimana wanita ini bisa kabur.
Novel Terkait
Angin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanLoving Handsome
Glen ValoraUnplanned Marriage
MargeryAdieu
Shi QiMy Only One
Alice SongVillain's Giving Up
Axe AshciellyThe Serpent King Affection×
- Bab 1 Didorong ke Jurang (1)
- Bab 1 Didorong ke Jurang (2)
- Bab 2 Terbaring di Atas Tubuh Ular
- Bab 3 Berguling ke Bawah Gunung
- Bab 4 Hei Wanita, Kau Sudah Membuat Masalah Besar Dengan Aku Sang Raja
- Bab 5 Dikelilingi Ular
- Bab 6 Hidup atau Mati
- Bab 7 Terpesona
- Bab 8 Terpancing
- Bab 9 Istana Megah
- Chapter 10 Perlakuan Istimewa
- Chapter 11 Wanita Cantik dari Lukisan Kuno
- Chapter 12 Bisa Lebih Terbuka Lagi
- Chapter 13 Menetap dengan Tenang
- Chapter 14 Tidur Bersama Ular Raksasa
- Chapter 15 Menantang Ular Raksasa
- Bab 16 Tolong Jangan Makan Aku
- Bab 17 Apakah Kamu Menyukai Bentukku Yang Seperti Ini?
- Bab 18 Gagal Kabur
- Bab 19 Janji Tidak Akan Kabur Lagi
- Bab 20 Apakah Kau Benar-Benar Raja Ular?
- Bab 21 Marah
- Bab 22 Senyumanmu Sangat Cantik
- Bab 23 Iri, Cemburu, Dan Benci
- Bab 24 Dibohongi Untuk Keluar
- Bab 25 Pertolongan Dari Ular Putih Kecil
- Bab 26 Pelayan Ular Memohon Ampun
- Bab 27 Memaafkan
- Bab 28 Pikiran Yang Lain
- Bab 29 Berbohong Untuk Kebaikan
- Bab 30 Ini Juga Bisa Terlihat
- Bab 31 Mencari Kesempatan Membunuhnya
- Bab 32 Ditipu ke Dasar Danau
- Bab 33 Hampir Mati Tenggelam
- Bab 34 Mutiara Ular
- Bab 35 Selamat
- Bab 36 Bertemu Ular Putih
- Bab 37 Berjanji Menolong Ular Putih
- Bab 38 Apa Panggilan Ini Pantas
- Bab 39 Senyumannya Mengalihkan Duniaku
- Bab 40 Pertemuan yang Terlambat
- Bab 41 Tidak Tahan Akan Rasa Kesepian
- Bab 42 Pergi Jalan-Jalan
- Bab 43 Perkataan Sindiran
- Bab 44 Amarah Langsung Membara
- Bab 45 Merusak Paras Wajah
- Bab 46 Apakah Pria Ini Vegetarian
- Bab 47 Akan Membuat Mereka Mati Mengenaskan
- Bab 48 Merobek Kulit Wajah
- Bab 49 Meninggalkan Sebuah Bekas Luka
- Bab 50 Dimanjakan
- Bab 51 Kamu Jadi Pacarku Saja
- Bab 52 Mengikuti Pemilihan Selir
- Bab 53 Aku Hanya Orang Yang Sekadar Lewat
- Bab 54 Memasukkan Afrodisiak Ke Dalam Anggur
- Bab 55 Ular Kuning Loreng Yang Besar
- Bab 56 Raja ular, aku ingin, aku menginginkannya
- Bab 57 Akan Menunggu Sampai Hari Itu Tiba Untuk Menyentuhmu
- Bab 58 Ingin Tebusan Darimu
- Bab 59 Meninggalkan Istana Ular
- Bab 60 Perbedaan Kemampuan
- Bab 61 Dibawa Ke Hutan Bambu
- Bab 62 Menanti Pertemuan Denganmu Di Hutan Bambu
- Bab 63 Menyesal Tidak Seharusnya Mengancam Dirinya
- Bab 64 Lepaskan, Raja Memperbolehkanmu untuk Melepaskannya
- Bab 65 Jangan Malu, Bukankah Ini Hanya Mandi
- Bab 66 Mengubah Tubuh
- Bab 67 Diri yang Baru
- Bab 68 Sayangnya Tidak Ada Jika
- Bab 69 Mengantarkan Hadiah
- Bab 70: Bunda Mo Memberikan Anggur
- Bab 71: Bangun Dalam Keadaan Sudah Meninggal
- Bab 72 Mati Dalam Mimpi
- Bab 73 Aduh, Bisa Tidak Jangan Berbicara Terlalu Frontal?
- Bab 74 Suamiku Terlalu Menarik
- Bab 75 Berlilitan Tanpa Henti
- Bab 76 Telah Hamil
- Bab 77 Sang Anak Telah Tiada
- Bab 78 Tidak Berhak Untuk Tetap Disisinya
- Bab 79 Pertengkaran Kami Yang Pertama Kali
- Bab 80 Penemanian Para Wanita
- Bab 81 Kesakitan Yang Mendalam
- Bab 82 Lupa Ingatan Setelah Mabuk
- Bab 83 Selir
- Bab 84 Ketidak Hadiran Pengantin Pria
- Bab 85 Dia Malah Berada Di Ranjangku Saat Malam Pertamanya Dengan Wanita Lain
- Bab 86 Pergi Tanpa Berpamitan
- Bab 87 Membunuh Ular Dan Menjarah Kantong Empedu
- Bab 88 Menghadapi Jalan Buntu
- Bab 89 Penuh Siasat Licik
- Bab 90 Jatuh Ke Jurang
- Bab 91 Jatuh Ke Pelukannya
- Bab 92 Seorang Pria Yang Hangat
- Bab 93 Menghalangi Perjalanan
- Bab 94 Di Dalam Gunung Besar Terdapat Rumah Orang.
- Bab 95 Mimpi Yang Menyeramkan
- Bab 96 Monster Air Di Tengah Sungai.
- Bab 97 Dipaksa Menikah
- Bab 98 Datang Bulan
- Bab 99 Bolehkah Tidak Sebaik Hati Ini?
- Bab 100 Menginap di Desa
- Bab 101 Monster Pemakan Manusia
- Bab 102 Sangat Hebat
- Bab 103 Minum Racun Kalajengking
- Bab 104 Kalau Tidak Senang Sini Gigit Aku
- Bab 105 Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
- Bab 106 Tujuan Tertentu
- Bab 107 Adegan Tersebut, Melukai Hatiku
- Bab 108 Siluman Kalajengking Beracun
- Bab 109 Padang Salju
- Bab 110 Sejak Kapan Belajar Menjilat Orang
- Bab 111 Keras Kepala
- Bab 112 Hua Tuo di Namsan
- Bab 113 Ada Syaratnya
- Bab 114 Monster Ganas
- Bab 115 Berjanji Memberi Pengobatan
- Bab 116 Mengambil Air Bekas Mandi Peri
- Bab 117 Dua Wanita Cabul
- Bab 118 Boneka Ginseng Berusia Seribu Tahun
- Bab 119 Bercinta
- Bab 120 Keracunan
- Bab 121 Tersipu Malu
- Bab 122 Tertangkap
- Bab 123 Pantang Menyerah
- Bab 124 Mengecap Dengan Besi Panas
- Bab 125 Memohon Padanya
- Bab 126 Rasa Malu
- Bab 127 Pertemuan
- Bab 128 Berpura-Pura Mati
- Bab 129 Bunuh Diri
- Bab 130 Tidak Bisa Kabur
- Bab 131 Paksaan
- Bab 132 Membutakan Sepasang Mata
- Bab 133 Dijual Ke Rumah Bordil
- Bab 134 Ular Hijau Menyelamatkanku
- Bab 135 Dosa Yang Mengerikan
- Bab 136 Hamil Lagi
- Bab 137 Kembali Bersama Suamiku
- Bab 138 Mengambil Mata
- Bab 139 Pulang Ke Istana Ular
- Bab 140 Memanjakan
- Bab 141 Jatuh Cinta Diam-Diam
- Bab 142 Bertengkar Demi Keinginan
- Bab 143 Jika Suatu Hari Nanti, Raja Tidak Ada Di Sisimu
- Bab 144 Pemikiran Lain
- Bab 145 Mencari Kesempatan Untuk Menyerang.
- Bab 146 Terjatuh Kedalam Air.
- Bab 147 Tidak Meninggal.
- Bab 148 Berpura-pura Menyalahkan Diri Sendiri.
- Bab 149 Menempel Padanya.
- Bab 150 Pengakuan Ditolak
- Bab 151 Kembali Kealam Manusia
- Bab 152 Kita Akan Berpisah
- Bab 153 Kepergian Dia
- Bab 154 Dikeluarkan Dari Istana Ular
- Bab 155 Tujuh Bayi Ular
- Bab 156 Mutiara Ular Ajaib
- Bab 157 Para Bayi Ingin Minum Susu
- Bab 158 Mencari Bayi Ular
- Bab 159 Anak-anakku
- Bab 160 Sendiri Mencari Susu Untuk Diminum
- Bab 161 Menjaga Ibu dan Anak Kami
- Bab 162 Kebencian Karena Cinta
- Bab 163 Dunia Ular Dikendalikan
- Bab 164 Cinta Berubah Menjadi Luka
- Bab 165 Bayi Ular Terselamatkan
- Bab 166 Raja Ular, Aku Akan Terus Menunggumu, Selamanya