The Serpent King Affection - Bab 64 Lepaskan, Raja Memperbolehkanmu untuk Melepaskannya

Jika ia tahu sejak awal, siluman wanita tidak akan mengancamnya sebelumnya, walaupun ia menyukainya, ia hanya akan menatapnya dai kejauhan, ia juga tidak perlu mati tersiksa seperti ini.

Ada beberapa hal yang tidak akan ada gunanya jika disesali, kamu hanya bisa menerima hasil akhirnya saja.

Hanya dengan suara "peng", tubuh siluman wanita tersebut langsung hancur, semuanya menjadi dedaunan yang terbang memenuhi langit, semuanya terlihat seperti hujan dedaunan.

"Hm......"

SIluman wanita sudah meninggal, kini hanya tersisa diriku yang masih terikat, aku akhirnya bisa bersuara, sesaat itu membuat tidak bertenaga, ia langsung ditarik oleh lelaki itu ke dalam pelukannya, aku bahkan tidak melihat bagaimana ia bisa hadir di sisiku dengan sangat cepat.

"Apakah ada masalah?"

Wajah yang dingin itu kini menatapku dan menjadi sedikit lebih hangat, suarnaya terdengar sangat lembut, aku tiba-tiba merasa sangat tenang, semua perasaan buruk yang baru saja ada, kini sudah berubah menjadi sangat baik.

"Lihat apakah aku ada masalah."

Ia jelas merasa sangat senang dalam hatinya, namun, wajahnya tidak terlihat sedikitpun, tidak peduli bagaimanapun, ia pasti merasa sangat tidak senang ketika ia baru saja melihat wanita lain mencium dirinya.

Ia menatap tubuh wanita itu secara keseluruhan, bibirnya sedikit memiring, tidak ada apa-apa, hanyalah sangat enak dipandang.

"Hei, apa yang sedang kamu lihat."

Ia kini baru teringat bahwa tubuhnya sedang terlanjang, ia hanya bisa menggenggam erat tali tersebut, wajahnya pun langsung memerah.

"Bukankah kamu yang menyuruh raja untuk melihat apa masalahmu?"

Ia tertawa, ia memperbolehkannya melihat untuk sesaat, sesaat kemudian melarangnya, namun, ia ingin melihatnya, bahkan ia merasa kurang cukup.

"Itu bukanlah bermaksud untuk menyuruhmu melihat seperti ini."

Melihat bahwa ia tidak bermaksud baik, aku kembali merasa malu dan kesal.

"Kalau begitu, bagaimanakah aku harus melihatnya, apakah aku harus melepaskan semuanya, betul juga, sini, raja akan membantumu melepaskan semuanya dan melihat apakah ada luka, ini semua hanya untuk mengurangi rasa khawatir raja."

Ia tidak hanya mengatakannya, ia bahkan langsung menggerakan tangan dan ingin melepaskan semuanya.

Hei, lelaki ini benar-benar tidak tahu malu, ia tidak tahu malu apapun ceritanya.

"Hei, jika kamu berani melepaskan pakaian nona, nona akan......"

Dengan emosiku, tidak ada orang yang berani menyentuhku seperti ini sebelumnya, lagipula, mereka tidak akan mendapat persetujuanku.

Bahkan Jason Li tidak berani bersikap seperti ini dengannya sebelumnya, namun, ular ini memang benar-benar sangat menyedihkan.

"Ya?"

Apa yang bisa dilakukan oleh nona? Ia sangat tertarik, biar saja jika terlihat menyedihkan, lagipula, ia kini sedang berhadapan dengan wanit ayang ia sukai, ia bahkan bisa lebih terlihat menyedihkan lagi.

"Nona juga akan melepaskan pakaianmu."

Ia benar-benar mengeluarkan perkataannya tanpa dipikirkan terlebih dahulu.

Senyuman lelaki itu terlihat semakin mengesalkan, masih ada hal baik seperti ini.

"Lepaskan, raja memperbolehkanmu untuk melepaskannya."

Ia mengatakannya dengan penuh senyuman, ia terlihat seperti orang yang berbeda dari lelaki yang baru saja mematikan siluman wanita itu.

Ia kini terlihat seperti pangeran yang licik, ia benar-benar tidak terlihat serius sedikitpun.

Ia masih tidak terbiasa melihat dirinya yang seperti ini, lepaskan, siapa yang takut, masih saja nona yang tidak berani bukan.

Satu suara tarik, pakaian hitam lelaki itu langsung dirobek dengan satu gigitanku.

Ia sepertinya tidak menyangka bahwa aku akan melepaskan pakaiannya seperti itu, alis matanya mengerut, ia juga merasa sedikit terkejut, pandangan kedua matanya kini tertuju pada tubuhku.

Semuanya sudah terlambat saat perasaan menyesal tiba, karena, melepaskan pakaiannya sudah memancingnya, disaat aku merasa adanya perasaan dingin dan menundukkan kepalaku, aku tidak bisa mengangkat kepalaku kembali, lalu, lapisan yang menutup dadaku sudah dirobek olehnya terlebih dahulu.

Dengan itu, buah merah sudah terbukan di depannya.

Apakah benar-benar sangat seru dimainkan, wajahnya memerah, semuanya sudah terlambat jika masih ingin menutupinya, ia memang hanya sedang menunggu wabahnya.

Namun, detik berikutnya, keadaan yang memanas itu langsung ditenangkan olehnya.

"Raja benar-benar menyukaimu, bisakah kamu berjanji kepadaku untuk menjadi istriku, kamu juga menyukai raja bukan?"

Beberapa kalimat awal memang sangat enak didingar, namun, kalimat akhirnya, mengapa aku menyukainya, darimanakah ia tahu aku menyukainya?

"Jangan katakan bahwa kamu tidak merasa kesal ketika siluman wanita itu mencium raja?"

Ia mengerti isi hatinya, lalu kembali bertanya.

Ini, ini......

"Apa yang kamu katakan, nona benar-benar tidak mengerti......"

Ia akhirnya menjadi nona muda, ini juga merupakan sebuah perubahan kecil, setelah menyadari bahwa mereka tidak bisa bersama, ia hanya akan bisa memanggilnya kakak setiap hari.

"Raja berkata, ada seseorang yang merasa cemburu dengan siluman wanita, itu sangat tidak enak dilihat."

"Kamu...... Kamu..... Ternyata kamu sudah melihatku sejak awal......"

Mendengar ucapannya ini, aku merasa sedikit terkejut, ternyata ia sudah mengetahui keberadaanku sejak awal, baik, kamu menyimpannya dalam hati bukan.

"Tentu, hanya saja, raja ingin melihat reaksi seseorang, ingin melihat apakah ia peduli dengan raja, ekspresi tersebut benar-benar sangatlah tidak enak dilihat."

Lelaki itu langsung mengatakannya, ia sengaja menyimpannya terlebih dahulu, tujuannya adalah ia ingin melihat tampangnya yang sedang cemburu.

"Kamu benar-benar jahat......"

Aku mengatakannya dengan perlahan, mengepalkan tanganku yang kecil dan memukul tubuhnya, namun, di detik berikutnya, bibir kecilku ditahan.

Aku membuka lebar mataku, aku tidak menyangka ia akan bersikap seperti ini, ini terlalu tiba-tiba, ia langsung memelukku dan menciumku.

"Hu......"

Aku ingin melepaskan diri darinya, namun, itu sama sekali tidak mungkin, sepasang tangan besar itu sedang memelukku erat, ia juga terus menciumku.

Aku juga tidak lagi menahannya, hatiku meleleh secara perlahan, membuatku melemah dalam pelukannya, kedua tanganku juga memeluk leher lelaki tersebut dan menjawab ciumannya.

Ciuman yang sungguh lama, ciuman yang penuh dengan perasaan, ciuman yang sangatlah manis.

Hinggat saat kedua tangannya yang besar itu bermain di atas tubuhku, di saat ia sudah memainkannya, aku kembali fokus, pikiranku tiba-tiba teringat akan sesuatu, pemandangan dimana Jason Li dan Lina Li mendorongku ke tebing.

Hati setiap orang pasti memiliki sedikit luka, mungkin yang dalam, mungkin yang ringan, ia tetap saja akan membuat bekas dalam hatimu, ia pasti akan membuatmu teringat beberapa waktu.

"Tidak...... Tidak boleh......"

Aku melepaskan tanganku yang sedang memeluk lehernya, aku langsung kembali ke sikapku sebelumnya, kedua tangan yang menutup dadaku, menundukkan kepalaku, dan tidak berani menatapnya.

"Mengapa? Apakah kamu tidak bersedia?"

Ia bertanya, aku tiba-tiba melepaskannya dan membuatnya merasa tidak terlalu senang, banyak sekali wanita yang ingin menerima rasa kasih sayangnya, hanya dirinya yang mampu menolaknya.

"Maaf......"

Aku berkata kepadanya, aku tahu aku sudah membuatmu marah, namun, luka itu kembali mengingatkanku bahwa aku bisa tersakiti kapan saja jika aku mecintai seseorang.

Aku takut, aku benar-benar merasa sangat takut, hubungan sebelumnya sudah memberikan rasa sakit yang terlalu mendalam kepadaku.

Terlebih lagi, aku adalah orang yang diserahkan oleh orang lain, aku merasa bahwa diriku tidak akan cocok untuk lelaki yang sempurna seperti itu.

"Raja juga tidak akan memaksamu, raja bisa menunggu hingga hari dimana kamu bisa menerima raja, raja hanya berharap bahwa kamu bisa melupakan masa lalu, menerima raja, raja akan membahagiakanmu."

Ia tidak marah, ia bahkan mengatakannya dengan penuh perasaan, ia melepaskan pakaian panjangnya dan menutupi tubuhku.

Aku tidak mengatakan apapun, hatiku dipenuhi oleh rasa cinta dan benci, aku tiba-tiba merasa ingin menangis, lelaki yang berada di depan mataku benar-benar sangatlah baik, aku tidak dapat menahannya dan langsung menangis dalam pelukannya.

"Sudah, janganlah bersedih, raja akan ikut merasa sakit hati."

Lelaki itu memeluknya seperti ia sedang bersabar menghadapi seorang anak kecil.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu