The Serpent King Affection - Bab 32 Ditipu ke Dasar Danau

"Ular Putih Kecil berobat di dasar danau?"

Tanyaku dengan kaget, aku sedikit tidak mengerti.

"Iya Nona Isabelle, bertapa di dasar danau adalah cara terbaik untuk mengobati ular yang terluka, dengan begitu, kita bisa menyerap energi-energi dingin, energi yang dingin itu sangat bagus untuk ular, oleh karena itu luka-luka juga bisa sembuh dengan cepat."

Jelas pembantu berbaju kuning padaku.

Aku mengangguk-anggukkan kepalaku, oh, ternyata begitu.

"Apa danaunya di sekitar sini?"

Tanyaku sambil melihat keluar, di tempat yang tidak jauh dari sini, aku melihat ada setumpuk bunga teratai.

"Ular Putih Kecil ada di dasar danau itu."

Aku sama sekali tidak melihat senyuman licik pembantu berbaju biru saat melihat ke arahku, ia menunjuk ke arah kumpulan teratai itu.

"Apa kalian bisa membawaku menengoknya?"

Karena aku tahu Ular Putih Kecil berada di dasar danau yang tak jauh dari sini, aku pun merasa ingin menegoknya, Austin pernah bilang supaya aku tidak pergi ke mana-mana sembarangan, tapi danau itu juga tak jauh dari sini, pergi sebentar saja lalu aku akan pulang kembali, begitu pikirku, aku benar-benar lupa dengan pelajaran waktu itu, aku benar-benar mengira kedua pembantu ini sudah menyesali perbuatannya dan berubah, mana aku tahu kalau aku bisa tertipu lagi oleh mereka.

Kedua pembantu itu pun tersenyum licik, wanita bodoh ini benar-benar masuk ke dalam jebakan kita lagi, kebetulan sekali.

"Tentu saja boleh, silahkan Nona Isabelle, ikuti kami saja."

Kedua pembantu itu berjalan di depanku.

Aku pun mengikuti mereka berjalan menuju danau penuh teratai itu.

Sesampainya di tepi danau itu, aku melihat bunga-bunga teratai yang mengambang di atas permukaan air bermekaran dengan indahnya, cantik sekali.

Pemandangan di dalam Istana Ular itu benar-benar menakjubkan, pikirku dalam hati, semua pandanganku tertuju pada bunga-bunga teratai itu.

"Nona Isabelle, silahkan ikuti kami ke bawah."

Kata kedua pembantu itu dengan penuh hormat.

Aku memandangi air di danau itu, aku tidak bisa berenang, kalau menyuruhku ke dalam sana, rasanya tidak mungkin.

"Tidak apa-apa, Nona Isabelle, saya akan memberi Nona Isabelle sihir agar Nona bisa menghindari air, Nona Isabelle tidak perlu khawatir."

Kata pembantu berbaju biru yang sepertinya melihat kegalauanku.

Meskipun aku tetap sedikit curiga pada perkataan pembantu berbaju biru itu, namun aku tetap saja menerima sihir darinya.

Pembantu berbaju biru itu mengeluarkan sebuah cahaya biru dari telapak tangannya, lalu cahaya biru itu masuk ke dalam tubuhku.

Aku sama sekali tidak berpikir perkataan mereka itu benar atau tidak, aku hanya tidak tahu sihir ini manjur atau tidak, kalau misalnya tidak manjur, bukankah aku akan mati tenggelam di danau ini.

"Kami akan membawa Nona Isabelle turun ke dalam air."

Kata pembantu berbaju biru sambil mengangkat roknya dan berjalan masuk ke dalam air, tak lama kemudian, sekujur tubuh si pembantu berbaju biru itu pun benar-benar tenggelam dalam air.

"Silahkan, Nona Isabelle."

Kata pembantu berbaju kuning, begitu masuk ke dalam air, wanita ini pasti akan mati, begitu pikirnya dalam hati, namun wajahnya masih terlihat penuh dengan rasa hormat.

Meskipun agak sedikit takut, tapi aku tetap mempercayai ucapan kedua pembantu itu, aku mengikuti gerakan pembantu berbaju biru tadi, mengangkat rokku, lalu melangkah masuk ke air, dan perlahan-lahan aku pun mulai tenggelam ke dalam air, yang paling mengejutkan adalah, saat sekujur tubuhku sudah masuk ke dalam air, sama sekali tidak ada setetes pun air yang masuk ke dalam lubang hidungku, ternyata sihir ini benar-benar ajaib.

Beberapa saat kemudian, barulah aku merasakan kakiku menginjak permukaan dasar danau yang keras, ternyata danau ini lumayan dalam juga.

Setelah aku terjatuh ke dalam dasar danau, si pembantu berbaju kuning pun juga masuk ke dalam air, dan sama seperti diriku, dia juga sampai ke dasar danau.

"Di mana Ular Putih Kecil?"

Aku melihat ikan-ikan kecil berenang melewatiku, tapi aku tidak melihat Ular Putih Kecil.

"Sebentar lagi kau akan melihatnya."

Nada bicara pembantu berbaju biru itu berubah aneh, ia berjalan di depan, lalu, si pembantu berbaju kuning di belakangnya, aku berjalan di paling belakang.

Beberapa langkah kemudian, aku melihat ada sebuah gelembung air, dan Ular Putih Kecil ada di dalam gelembung air itu, wajahnya sangat pucat, ia kelihatan buruk sekali, aku tak tahu dia masih hidup atau sudah mati.

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu