The Serpent King Affection - Bab 92 Seorang Pria Yang Hangat

Penjaga Andrew Bai melihat penampilannya yang seperti ini, tersenyum sedikit, dia tidak pernah melihat seekor ular yang sepolos seperti Ular Putih Kecil ini, dia berbeda dengan ular lainnya, dia sangat berhati baik, kesannya terhadap dia sangatlah tidak sama.

"Penjaga Andrew Bai, Susan pergi mempersiapkan makanan untuk Nona dulu, nanti ketika Nona telah bangun, pasti akan merasa sangat lapar."

Susan mengatakan dengan wajah yang sedikit memerah, setiap kali berbicara dengan Penjaga Andrew Bai, wajahnya selalu merona.

"Hmm."

Penjaga Andrew Bai menganggukkan kepala, matanya mengantar kepergian Ular Putih Kecil yang melompat riang.

Di dalam kamar.

Pria menawan menjaga di samping ranjang, matanya terus menatap wanita di ranjang tanpa berkedip, khawatir jika dia mengedipkan mata, sang wanita akan menghilang.

Dia sungguh merasa sangat takut, takut akan kehilangan dia, dia tidak lagi ingin merasakan perasaan pahit akibat kehilangan seperti ini lagi.

"Isabelle, aku tidak akan kehilanganmu lagi."

Pria menawan menggenggam tangan sang wanita yang berbaring di ranjang, menciumnya, dengan pandangan yang dalam melihat orangnya.

Tidak tahu telah tidur berapa lama, aku terbangun dari tidurku, mulai membuka mata, langsung bertatapan dengan sebuah wajah yang menawan.

"Isabelle, kamu telah bangun."

Wajah sang pria terdapat kegembiraan, dengan pandangan yang penuh perasaan menatapku.

Suamiku, apakah ini benar-benar adalah dia?

Apakah aku sedang bermimpi, pria menawan yang berada disampingku, apakah dia benar-benar adalah suamiku si Raja Ular.

Aku mengulurkan tangan mengelus wajah yang sempurna itu, benar-benar adalah dia, aku tidak sedang bermimpi.

"Suamiku......"

Aku bangun dari ranjang, menyerbu ke pelukannya, yang begitu lebar dan memikat, dengan aroma yang sangat familiar, aku memeluknya dengan erat, tidak lagi bersedia untuk merenggangkan tangan.

"Isabelle, aku sungguh merindukanmu."

Sang pria menawan juga memelukku dengan erat sambil mengatakan, suaranya penuh dengan perasaan yang mendalam.

"Lain kali jangan lagi meninggalkanku, aku akan menanggung semua masalah bersama denganmu Isabelle, tidak ingin Isabelle pergi begitu saja tanpa berpamitan, hal yang paling kutakutkan adalah kehilangan Isabelle."

Ucapan yang penuh perasaan dan ketulusan ini, sangat membuat orang merasa terharu.

"Aku minta maaf."

Beribu kata yang ingin kulotarkan, tapi terakhir hanya mengatakan sebuah kalimat ini, hatiku penuh dengan perasaan terharu, dengan adanya seorang pria yang mencintaiku seperti ini, apa lagi yang tidak membuatku puas.

"Jangan mengatakan minta maaf, janji padaku, lain kali jangan pergi meninggalkanku lagi."

Tetap merupakan perkataan yang mendalam, siapapun yang mendengarnya, pasti akan tersentuh.

"Aku pada dasarnya tidak ingin meninggalkanmu, hanya saja......"

Perkataan Bunda Mo, tetap tidak mampu kukatakan, aku tidak ingin suamiku sang Raja Ular akan menyalahkan Bunda Mo karena hal ini.

"Aku tahu, aku tahu semuanya, Isabelle tidak perlu khawatir, aku tidak akan membiarkan dunia ular menghadapi bahaya apapun, asalkan Isabelle menemaniku terus disisiku, semuanya akan menjadi baik."

"Tapi, dunia ular......"

Ternyata, dia telah mengetahui segala masalah, kalau bukan karena terpaksa, bagaimana mungkin aku akan meninggalkannya, aku sungguh-sungguh mencintainya, sangat cinta sangat cinta, aku tidak mampu berpisah dengannya, tapi, aku tidak ingin dunia ular musnah karena aku.

"Percayalah padaku, kita pasti akan memiliki anak, Isabelle tidak perlu khawatir."

Dia berkata terhadapku, dengan pandangan yang tulus menatapku, kalaupun suatu hari dunia ular benar-benar akan musnah, sang pria tidak akan merasa takut, asalkan orang yang dicintainya tetap berada disisinya.

"Hmm."

Aku menganggukkan kepala, semua perkataannya itu telah menguatkan tekadku, aku hanya memerlukan dirinya untuk menemaniku, hatiku akan terisi penuh dengan pengharapan.

"Tapi bagaimana dengan Bunda Mo....."

Mempertimbangkan tentang Bunda Mo, aku tetap merasa sedikit gelisah, kalaupun tidak menyangkut masalah dengan dunia ular, dia tetap tidak akan menyukaiku, aku tahu akan hal ini.

"Tidak apa, tidak perlu khawatir akan hal ini."

Dia mengatakan.

"Aku tidak ingin kamu dan Bunda Mo berselisih karena aku."

Aku mengatakan isi hatiku, orang mengatakan bahwa keluarga yang harmonis adalah sebuah kebahagiaan, aku hanya ingin, kita sekeluarga bisa rukun dan akur, ini juga merupakan salah satu impian terbesarku.

"Bodoh, tidak perlu berpikir berlebihan, kamu hanya perlu berada disisiku saja, yang lainnya, serahkan saja kepadaku."

Dia menenangkanku, membuatku merasa tenang.

Aku sekali lagi menganggukkan kepala, tidak memikirkan apapun lagi, dengan penurut bersandar di pelukannya.

Di bawah perhatian sang pria rupawan yang begitu teliti, luka di badanku langsung membaik.

Ular Putih Kecil membawakan sarapan untuk kami, lalu mundur ke samping, pria menawan menemaniku untuk makan bersama, baru mengalami sebuah perpisahan, membuat kami semakin mencintai dan saling menghargai satu sama lain.

"Makanlah lebih banyak."

Dia menjepitkan sayur untukku, suara sang pria yang lembut terdengar.

"Hmm"

Aku tersenyum manis terhadapnya, mengambil sumpit dan makan dengan riang.

Dan tepat pada saat ini, Penjaga Andrew Bai telah masuk ke dalam.

"Hormat terhadap Raja Ular dan Nona Isabelle."

Atas dasar tata krama kesopanan, aku tersenyum dengan sopan terhadap Penjaga Andrew Bai, lalu menundukkan kepala mulai makan.

Dengan adanya Raja Ular, Ular Putih Kecil dan Penjaga Andrew Bai tidak berani berbicara terlalu banyak, apalagi untuk duduk dan makan bersama, aku telah terbiasa.

"Katakanlah."

Sang pria berkata dengan nada datar.

"Kabar yang Raja Ular perintahkan kepadaku untuk kuselidiki, telah kudapatkan."

Pria rupawan melihat Penjaga Andrew Bai sejenak, berpikir apakah tidak bisa mengatakan intinya langsung.

"Hamba telah mendapat hasilnya, ada seorang dokter setengah siluman setengah dewa dengan kemampuan tinggi, Hua Tuo (Tabib terkenal di masa dinasti Han), dia tinggal di sebuah kuil kuno di kawasan Southesat Mount."

Penjaga Andrew Bai langsung mengatakannya, takut Raja Ular merasa marah.

"Dengan kata lain, Hua Tuo, si tabib setengah siluman setengah dewa itu bisa menyembuhkan penyakitku bukan."

Mendengar perkataan Penjaga Andrew Bai yang seperti itu, aku meletakkan sumpitku, bertanya seperti ini.

"Benar Isabelle, aku akan membawa Isabelle pergi memeriksa kesehatanmu, apakah Isabelle bersedia."

Pria menawan menanyakanku dengan lembut.

"Bagaimana mungkin aku tidak bersedia, ini bagus sekali."

Aku berkata dengan begitu bahagia, kalau keadaan tubuhku bisa pulih, aku dan Austin Ye akan mampu memiliki anak sendiri, tapi ini adalah suatu hal yang bahkan tidak berani kuimpikan dalam mimpi.

"Kalau begitu aku akan mengurusnya, lalu kita akan berangkat pergi mencari tabib, hanya saja, perjalanan ke Southeast Mount sangat jauh, juga banyak siluman, mungkin akan menghadapi sedikit kesulitan.

Pria menawan berkata terhadapku, dia tidak rela wanita dalam lubuk hatinya mengalami kesulitan apapun.

"Asalkan bisa menemukan tabib Hua Tuo untuk mengobati penyakit, aku tidak akan takut terhadap kesulitan apapun."

Aku mengatakan dengan tekad yang bulat, aku tidak rela kehilangan kesempatan sebagus ini.

Pria rupawan menunjukkan senyuman yang begitu memikat, mengulurkan tangan mengelus kepalaku, bagaikan memberi kasih sayang terhadap anak kecil.

"Raja Ular, Nona......"

Kali ini, Ular Putih Kecil yang berdiri di samping sudah tidak tahan lagi, dengan pandangan yang merasa sedikit takut, memberanikan diri untuk berkata terhadap Raja Ular dan Nona.

"Susan, ada apa?"

Terlihat jelas Ular Putih Kecil sedang sangat ketakutan, aku pergi dari meja, berjalan ke sampingnya lalu menanyakannya dengan menggenggam tangannya.

"Nona, Susan juga ingin ikut pergi bersama dengan Nona, Susan ingin menemani Nona, tidak tahu boleh atau tidak."

Ular Putih Kecil mengatakan sambil menundukkan kepala, dia tidak tahu apakah dengan berkata seperti ini, dia akan mendapat kritikan dari Raja Ular tidak, dia telah selalu berada disisi Nona sejak dirinya pertama kali masuk ke istana ular, kalau Nona telah pergi dari Istana Ular, Ular Putih Kecil juga tidak tahu harus kemana, makanya, dia baru memberanikan diri untuk mengatakan.

Ternyata seperti ini, sampai membuat Ular Putih Kecil jadi panik seperti ini, aku membalikkan kepala melihat pria menawan sejenak, dengan nada bicara yang lembut menanyakannya: "Bagaimana kalau kita juga membawa Ular Putih Kecil pergi, biar bisa menjadi teman dalam perjalanan untukku."

"Kamu putuskanlah sendiri."

Sang pria menjawab dengan nada datar, lalu mengambil sesendok sup ke mangkuk, juga menyendokkan sup ke mangkuk milikku, pria menawan yang terlihat dingin tak berperasaan dari luar, tapi sebenarnya di rumah sangatlah perhatian, suamiku, sungguh-sungguh adalah pria yang hangat.

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu