The Serpent King Affection - Bab 78 Tidak Berhak Untuk Tetap Disisinya

Angin yang sejuk juga matahari yang indah, cuaca di dunia ular selalu sangat baik, tidak seperti cuaca di dunia manusia, tidak tentu akan cerah atau mendung.

Ular Putih Kecil menemaniku, aku sedang duduk melamun di halaman, Austin Ye akan menemaniku setiap hari, dan menjagaku dengan sangat teliti setelah beberapa hari ini sehabis mengalami keguguran, sampai kesehatanku telah mulai membaik, baru dia dengan penuh tidak rela pergi ke istana untuk mengatasi beberapa masalah.

Kerajaan tidak boleh kekosongan seorang pemimpin, dunia ular juga demikian, orang yang kunikahi adalah seorang raja, aku tentu saja bisa mengerti akan semua kesibukannya ini.

"Nona, makanlah sedikit buah."

Ular Putih Kecil tahu suasana hatiku beberapa hari ini sangat tidak bagus, dia tidak berani menggangguku lebih lanjut, buah apel yang baru selesai dikupas tadi diberikan untukku.

"Hmm, terima kasih Susan."

Aku menerima apelnya dan mengucapkan terima kasih, aku dengan paksa menunjukkan sebuah eskpresi tersenyum di wajah, ketika seorang wanita tahu bahwa dirinya telah kehilangan kemampuan untuk hamil, maka harapannya terhadap kehidupan juga telah hilang, meskipun dia pernah berkata terhadapku, bukanlah sama sekali tidak berkemungkinan hamil lagi, tapi aku sendiri tahu seberapa kecil persentase ini.

Jadi, setelah keguguran kali ini, hatiku terasa sangatlah berat, akibat serangan yang kuhadapi berkali lipat ini, hanya saja aku tidak ingin membuat orang yang sangat mengkhawatirkanku merasa sangat risau, makanya pura-pura bersikap tegar, tapi aku sendiri tidak tahu aku bisa bertahan sampai kapan.

Tepat ketika aku menerima apelnya, ada seorang pembantu yang berjalan begitu gemulai menuju arahku.

"Bunda Mo memanggil nona Isabella untuk pergi ke Paviliun Malige."

Suara seorang wanita yang merdu berkata terhadapku, nadanya terdengar hormat.

Bunda Mo? Mungkin karena telah mengalami bahaya sebanyak dua kali, ketika mendengar nama ini lagi, hatiku merasakan aura yang dingin.

Ada seseorang yang berulang kali ingin membunuhmu sedang mencarimu kembali, tentu saja perasaan itu tidak akan sesenang apapun.

"Ada urusan apa Bunda Mo mencariku?"

Walaupun berpikiran seperti itu, tapi aku tetap menahan untuk tidak menanyakannya, apakah lagi-lagi ingin memulangkanku ke dunia manusia, ataupun, memberikan anggur atau sejenisnya, kalau benar seperti itu, aku tidak akan berani lagi untuk meminumnya.

"Hamba tidak tahu, Bunda Mo hanya memerintahkan hamba untuk menyampaikan pesan bahwa memanggil nona Isabelle pergi ke Paviliun Malige."

Pembantu itu menjawab lagi.

"Nona."

Belum sempat kuambil keputusan, Ular Putih Kecil telah memanggilku dengan khawatir, melalui dua pembelajaran ini, dia tidak akan membiarkan nona mengalami bahaya apapun lagi.

Aku mengangkat pandangan melihat Ular Putih Kecil sejenak, aku mengerti kekhawatiran Ular Putih Kecil terhadapku, tapi, aku juga ingin mengetahui ada apa sebenarnya Bunda Mo mencariku, tidak peduli sebenci apa dia terhadapku, dia tetaplah ibunda dari Austin Ye, kalau aku tidak kesana saat dia mencariku, akulah yang bersalah.

Karena aku telah menikah terhadap Austin Ye, aku harus bisa menerima semua hal tentangnya, termasuk ibundanya, sebenci apa dia terhadapku, dia tetap adalah mertuaku, dengan bepikir seperti ini, aku tetap mengambil keputusan, yaitu pergi ke Paviliun Malige.

"Susan, temanilah aku pergi ke Paviliun Malige."

Setelah mengambil keputusan, aku berkata terhadap Ular Putih Kecil.

"Tapi nona......"

Susan tetap berkata dengan penuh kekhawatiran, dia merasa tidak tenang jika nona pergi kesana.

"Tidak apa."

Aku menepuk tangannya Ular Putih Kecil, membuatnya jangan khawatir, dan keputusanku tidak akan berubah.

"Kalau begitu, baiklah, Susan akan menemani nona pergi kesana."

Ular Putih Kecil mengatakannya setelah merasa ragu sejenak, kalau nona telah memutuskan untuk bertemu dengan Bunda Mo, tentu saja Ular Putih Kecil akan mengukuti dan menemani nona untuk pergi bersama.

Aku dan Susan telah tiba di Paviliun Malige setelah mengikuti pembantu itu, aku boleh masuk, tapi pembantu telah menghalangi Ular Putih Kecil.

"Bunda Mo ada perintah, selain nona Isabelle, orang lain tidak boleh masuk ke dalam."

Pembantu mengatakan dengan hormat, mengikuti perintah yang ditetapkan Bunda Mo.

"Tapi......"

Ular Putih Kecil tidak merasa tenang untuk membiarkanku pergi sendirian.

"Kalau begitu, Susan, kamu tunggulah aku disini."

"Nona......"

Melihat seorang pembantu telah membawa nona memasukinya, Ular Putih Kecil mulai merasa khawatir, dia hanya bisa mondar-mandir diluar tiada henti, dalam hati berdoa diam-diam, berharap semoga tidak terjadi apapun, dan semoga nona bisa kembali secepatnya.

"Bunda Mo, nona Isabelle telah kubawa kemari."

Istana yang megah, sang pembantu dengan hormat berkata terhadap seseorang yang duduk di tempat yang paling tinggi.

"Keluarlah."

Terdengar ucapan seorang wanita secara perlahan, pembantu memberikan hormat sejenak, lalu keluar, di dalam istana yang luas, hanya tersisa aku dan Bunda Mo.

"Isabelle Yao hormat terhadap Bunda Mo."

Aku mempelajari tata krama dari dunia ular, sedikit membungkukkan badan.

"Hmph."

Sebuah tawaan dingin, terlihat jelas, sang mertua sangat tidak menyukai menantunya.

Tidak sangka umur dari wanita yang mengganggu pemandangan ini cukup panjang, anggur beracun tidak mampu membuatnya mati, tentu saja Bunda Mo merasa sangat tidak senang.

Aku menahan ketidak senangan akan sikap Bunda Mo yang membenciku, berdiri di tempat dengan perasaan yang masih sangatlah tenang.

Manusia dan ular menikah, dia tidak menyukaiku, aku bisa mengerti, aku hanya berharap suatu hari dia bersedia menerima keberadaanku, walaupun harapan ini sangatlah mustahil, tapi aku tetap bersedia untuk menunggunya, karena aku benar-benar menyukai Austin Ye, ingin hidup bersama dengannya selamanya.

"Dengar-dengar, beberapa hari yang lalu kamu telah keguguran."

Pandangan mata yang dingin tajam itu terjatuh pada diriku, mulai merasa sebuah aura dingin menyerangku.

Aku menganggukkan kepala, memang ada kejadian seperti ini.

"Aku juga telah mendengar, kamu tidak akan bisa hamil lagi kedepannya."

Ucapan yang dingin, bagaikan sebuah panah tajam tanpa perasaan, telah menembus hatiku, aku tidak tahu bagaimana caranya Bunda Mo bisa mengetahui kabar ini, saat ini, hatiku terasa sakit.

"Benar tidak?"

Perkataan yang dingin menanyakanku sekali lagi, dan kembali menusuk hatiku lagi.

Aku menganggukkan kepalaku dengan kuat, benar, karena keguguran saat jatuh dari tebing sebelumnya telah mengakibatkanku mengalami luka yang sangat parah, makanya ketika aku mengandung anak dari Austin Ye bisa keguguran, Dokter Kerajaan tua mengaatkan, aku tidak bisa hamil lagi.

Aku mengira diriku sangatlah tabah, tapi pada saat ini aku malah tidak sanggup untuk tegar lagi, air mata langsung mengalir ke bawah.

Wanita yang berada di atas sana, sama sekali tidak menghiraukan kesedihanku ini, dalam matanya, hanya ada kebencian juga hati yang dingin.

"Kalau kamu tidak mampu untuk hamil, kamu masih memiliki hak apa untuk tetap berada di sisi Austin Ye."

Lontaran ucapan yang bagaikan panah tajam telah menusuk hatiku, aku terkejut, aku tidak menyangka, Bunda Mo akan mengatakan perkataan seperti ini.

"Aku......"

"Austin Ye memerlukan seorang wanita yang berkedudukan untuk melahirkan anaknya melangsungkan keturunan, dan bukanlah seseorang yang memiliki perbedaan status seperti bangsa manusia yang tidak berkemampuan untuk hamil."

Setiap kali Bunda Mo mengatakan satu kalimat, tingkat kesakitan hatiku akan meninggi.

"Aku dan Austin Ye benar-benar saling mencintai, aku tidak bisa kehilangan dia, tidak bisa, aku tahu dia juga mencintaiku, semoga Bunda Mo bisa menyetujui kami berdua."

Aku berkata sambil mengalirkan air mata, aku sungguh tidak tahu bagaimana denganku jika benar-benar kehilangannya, apakah akan segera mati, atau akan sengsara sampai setengah mati.

"Kamu tidak bisa kehilangan dia, sedangkan dia harus kehilangan dunia ular demi kamu, kamu seperti ini hanya akan mencelakainya, mengerti tidak."

Wanita yang berada di atas berteriak, membuatku begitu terkejut sampai wajahku memucat, air mata tanpa hentinya mengalir terus.

Pada saat ini, aku sagnat tak berdaya, dan sangat merindukan bahu lebar yang bisa kusandari itu.

"Masuklah."

Suara yang dingin memotong perenunganku, tidak tahu sejak kapan, Bunda Mo telah membukakan sebuah pintu rahasia, dan duluan masuk ke dalam.

Aku menghapus air mataku, tidak tahu untuk apa Bunda Mo menyuruhku masuk ke dalam ruang rahasia, aku tidak sempat untuk berpikir panjang, dan langsung mendengar panggilan Bunda Mo, pergi mengikutinya masuk ke dalam.

Di tengah-tengah kolam yang penuh dengan uap di dalam ruang rahasia itu, berputar sebuah mutiara biru yang bersinar, hal ini membuatku sangat kaget.

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu