The Serpent King Affection - Chapter 14 Tidur Bersama Ular Raksasa

“Pilih selir apa, tidak ada yang menarik sama sekali.”

Nada bicara Austin Ye datar dengan sedikit sindiran.

Dunia ular akan mengadakan pemilihan selir setiap lima ratus tahun sekali, dengan statusnya sebagai raja, dirinya harus memilih dari antara ular-ular cantik yang sudah disediakan itu, melihat pemilihan selir yang akan segera datang, itu jugalah yang membuat Austin Ye menjadi pusing.

“Raja tidak suka memilih selir karena ingin memilih orang yang diri sendiri cintai.”

Penjaga Bai mengerti kepahitan dengan menyandang status sebagai raja, dirinya mengerti bahwa Raja Ular sama sekali tidak menyukai wanita ular cantik yang telah dipilih itu.

“Peraturan untuk memilih selir seperti ini, cepat atau lambat pasti akan ditentang.”

Ucap pria cantik itu sambil berjalan ke depan jendela, satu tangannya mengangkat cangkir arak yang cantik itu, dan tangan yang lainnya memegangi bingkai jendela itu, wajah tampan dan cantik itu seperti pemandangan malam saat itu, dingin, dia menatap langit malam, sepasang mata yang berkilau bagaikan bintang itu dalam dan tidak bisa ditebak.

“Tidak tahu ular cantik seperti apa yang akan dipilihkan oleh Bunda Mo untukku tahun ini, tiba saatnya, kamu pergi urus.”

Perintahnya kepada Penjaga Bai, kemudian berbalik menatap pria itu, sepasang matanya yang memancarkan tatapan tajam itu membuat Penjaga Bai merasa dingin.

“Raja tenang saja, hamba tahu harus bagaimana mengurusnya.”

Ucap Penjaga Bai dengan hormat, mengenai apa yang tidak disukai oleh Raja Ular, dia tidak akan membiarkan wanita seperti itu muncul.

Austin Ye mengangguk-anggukkan kepalanya, kemudian tangannya menepuk pundak pria yang berdiri di belakangnya itu, dia masih mengakui keahlihan Penjaga Bai untuk menangani masalah, sangat jarang membuatnya kecewa.

Penjaga Bai sedang memikirkan beberapa hal yang dirinya tidak tahu apakah harus mengatakannya kepada Raja Ular atau tidak.

“Katakan saja yang ada di pikiranmu itu.”

Perkataan Raja Ular yang tiba-tiba itu benar-benar membuat Penjaga Bai menjadi terkejut, pria itu berkeringat, tidak ada yang bisa disembunyikan dari Raja Ular.

“Maafkan hamba jika banyak berbicara, Raja tidak membunuh Nona Isabelle Yao itu dan bahkan masih membawanya pulang ke istana, apa mungkin Raja……”

Penjaga Bai dengan nyali yang besar mengatakan pemikirannya itu, pria itu tidak pernah melihat Raja Ular memperlakukan seorang wanita sebaik itu.

Mengungkit wanita itu, membuat seluruh tubuhnya kotor, matanya sebelumnya memancarkan cahaya jahat, memikirkan wanita yang dijebak oleh dirinya itu, sudut bibir pria tampan itu naik, menampakkan sebuah senyuman yang ambigu, tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya.

Penjaga Bai berdiri dengan hormat dibelakangnya sambil meminum arak, tidak berani mengganggu pikiran Raja Ular, dirinya dari awal tidak pernah melihat Raja Ular melamun seperti itu untuk wanita manapun.

“Aku pergi istirahat dulu.”

Disaat Penjaga Bai sedang kehilangan fokusnya, tangannya sudah memegang lebih dari satu cangkir arak kosong, kemudian pria itu melihat Raja ular berjalan keluar dari istana itu dengan agung.

Penjaga Bai dengan cepat meletakkan dua cangkir arak itu di atas meja kristal itu, dan mengikuti Raja Ular berjalan keluar dari istana itu dan mengantarnya meninggalkan istana.

Bagunan Istana untuk Raja Ular berada disebelah kanan, tetapi arah pergi Raja Ular sekarang adalah ke arah kiri, apa mungkin Raja Ular berjalan ke arah yang salah setelah meminum beberapa cangkir arak? Tetapi dia, Andrew Bai, bukan tidak tahu takaran alkohol yang bisa diminum oleh Raja Ular.

“Raja……”

Baru saja Penjaga Bai meneriakkan kata-kata itu, dirinya langsung mengingat sesuatu.

“Ada masalah?”

Nada bicara orang yang berjalan pergi itu datar, tetapi langkah kakinya justru tidak melambat sama sekali.

“Tidak ada apa-apa……”

Penjaga Bai barusan teringat arah yang dituju oleh Raja Ular itu adalah arah kamar yang ditinggali oleh wanita yang siang hari tadi dibawanya pulang itu, dirinya tertawa kemudian menguap, sedikit mabuk.

Sebuah cahaya emas masuk secara diam-diam ke dalam sebuah kamar, kemudian melingkar-lingkar, melilir di atas tubuh seorang wanita yang sedang tertidur pulas dengan mengenakan pakaian tipis dan tembus pandang itu, seketika, sebuah hal menakutkan terjadi, cahaya emas itu berubah menjadi seekor ular piton berwarna kuning, melilit tubuh wanita itu, sepasang mata ular yang jernih berkilau itu dipenuhi dengan perasaan lembut, juga tidak tahu bagaimana caranya, dia tiba-tiba datang kesana, pertama kali bertemu dengan wanita itu, dia langsung masuk dalam hatinya, mungkin karena pengaruh dari alkohol, membuat dia tidak bisa menahan diri dan ingin pergi mencari wanita itu.

Satu kepala ular dan satu kepala manusia, kedua kepala itu bersandaran satu sama lain, tertidur dengan pulas.

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu