The Serpent King Affection - Bab 40 Pertemuan yang Terlambat
"Susan, ayo makan buahnya, apa biasanya kau selalu ada di dalam hutan?"
Tanyaku pada Ular Putih Kecil sambil memasukkan sebuah anggur ke dalam mulutku, waktu itu ia menolongku di hutan, jadi aku kira Ular Putih Kecil mungkin tinggal di dalam hutan.
"Oh, terima kasih, Nona, Ular Putih Kecil biasanya tinggal di atas gunung atau di dalam hutan, pertama kali aku melihat Nona itu di atas gunung."
Ular Putih Kecil meniru gerakanku memasukkan anggur ke dalam mulutnya juga, rasanya sungguh manis, Ular Putih Kecil belum pernah memakan buah yang seenak ini, ia ingin memakannya lagi dan lagi.
"Di atas gunung?"
Melihat dirinya yang makan dengan riang, aku pun bertanya padanya dengan tersenyum, katanya pertama kali ia melihatku itu saat berada di atas gunung, tapi aku sama sekali tidak ingat, jelas-jelas saat kedua pembantu itu menipuku dan ingin membunuhku di dalam hutan, Ular Putih Kecil lah yang menolongku.
"Apa Nona masih ingat, Nona saat itu dikejar-kejar oleh segerombolan ular, lalu Nona memanjat ke atas sebuah pohon yang sangat besar......"
Melihat aku yang sedikit kebingungan, si Ular Putih Kecil pun mulai menjelaskannya padaku, tapi sebelum ia selesai bicara, aku pun teringat pada sesuatu, kalau Ular Putih Kecil tidak mengatakannya, aku pasti tidak tahu kalau dia yang menolongku, kalau begitu, kejadian di hutan itu kedua kalinya ia menolongku, pertama kalinya adalah saat di atas gunung itu.
"Aku hampir terjatuh dari atas pohon, kau menangkap kakiku dan menyelamatkanku kan?"
Aku masih mengingatnya sedikit, waktu itu tak tahu kenapa aku tiba-tiba terpeleset dan mungkin aku akan mati terjatuh atau masuk ke dalam perut ular, untung saja ada sesuatu yang menyangkut di kakiku dan menyelamatkan nyawaku, ternyata si Ular Putih Kecil inilah yang menyelamatkanku.
"Susan, terima kasih kau sudah menyelamatkanku dua kali."
Kataku pada gadis ini, dalam hatiku hanya ada rasa berterimakasih, tak kusangka aku bisa bertemu dengan gadis sebaik ini di dalam sarang ular, meskipun dia adalah seekor ular, tapi aku sama sekali tidak takut padanya, malah aku merasa gadis ini sangat baik, aku sangat suka pada gadis ini.
"Nona terlalu berlebihan, Susan yang seharusnya berterimakasih pada Nona, kalau bukan karena Nona memohon pada Raja Ular untuk menolong Susan, Susan pasti sudah mati."
Kata si Ular Putih Kecil, mana bisa ia menerima ucapan terima kasih dari Nona, ini semua kewajibannya, ia malah yang seharusnya berterimakasih pada Nona.
Sungkan sana, sungkan sini, tak ada selesainya.
"Sini, kita makan buah dan berbincang-bincang bersama, tak usah berterimakasih-berterimakasih lagi."
Kataku pada Ular Putih Kecil sambil menyilangkan kakiku dan memasukkan buah anggur merah satu per satu dalam mulutku.
Ular Putih Kecil pun mengangguk-angguk dengan senang, Nona sungguh baik, akhirnya ia pun mulai merasa lebih akrab denganku, tidak ada perbedaan antar majikan dan bawahan, sangat santai dan senang sekali.
Seharian pun berlalu, kedua wanita itu berbincang-bincang terus tanpa henti, sampai malam pun menjelang, Penjaga Bai datang ke kamar untuk menjemput Nona Isabelle, ia melihat kedua wanita itu sendang berbincang-bincang dan tertawa bahagia.
Sejak Austin menyuruh Ular Putih Kecil untuk mendampingiku, hari-hariku di Istana Ular menjadi tak kesepian lagi, setiap hari ada Ular Putih Kecil yang menemaniku, mendampingiku berjalan-jalan, aku dan Ular Putih Kecil saling merasa kita berdua terlalu terlambat bertemu, iya memang sungguh menyenangkan, tapi di malam hari yang sunyi, aku selalu membalik-balikkan tubuhku di atas ranjang dan tak bisa tertidur, bagaimanapun luka yang dulu pernah kualami tak akan pernah bisa terhapuskan, seperti sebuah jarum yang menusuk dalam hati, yang semakin lama semakin dalam......
Aku menutup mataku, dalam kepalaku terus terbayang-bayang sosok Jason dan Lina yang saling merncintai, aku pun menegakkan tubuhku dalam kegelapan, memeluk kedua lututku, hatiku terasa sakit......
Novel Terkait
Pejuang Hati
Marry SuSang Pendosa
DoniMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeSi Menantu Dokter
Hendy ZhangBack To You
CC LennyMy Cold Wedding
MevitaThe Serpent King Affection×
- Bab 1 Didorong ke Jurang (1)
- Bab 1 Didorong ke Jurang (2)
- Bab 2 Terbaring di Atas Tubuh Ular
- Bab 3 Berguling ke Bawah Gunung
- Bab 4 Hei Wanita, Kau Sudah Membuat Masalah Besar Dengan Aku Sang Raja
- Bab 5 Dikelilingi Ular
- Bab 6 Hidup atau Mati
- Bab 7 Terpesona
- Bab 8 Terpancing
- Bab 9 Istana Megah
- Chapter 10 Perlakuan Istimewa
- Chapter 11 Wanita Cantik dari Lukisan Kuno
- Chapter 12 Bisa Lebih Terbuka Lagi
- Chapter 13 Menetap dengan Tenang
- Chapter 14 Tidur Bersama Ular Raksasa
- Chapter 15 Menantang Ular Raksasa
- Bab 16 Tolong Jangan Makan Aku
- Bab 17 Apakah Kamu Menyukai Bentukku Yang Seperti Ini?
- Bab 18 Gagal Kabur
- Bab 19 Janji Tidak Akan Kabur Lagi
- Bab 20 Apakah Kau Benar-Benar Raja Ular?
- Bab 21 Marah
- Bab 22 Senyumanmu Sangat Cantik
- Bab 23 Iri, Cemburu, Dan Benci
- Bab 24 Dibohongi Untuk Keluar
- Bab 25 Pertolongan Dari Ular Putih Kecil
- Bab 26 Pelayan Ular Memohon Ampun
- Bab 27 Memaafkan
- Bab 28 Pikiran Yang Lain
- Bab 29 Berbohong Untuk Kebaikan
- Bab 30 Ini Juga Bisa Terlihat
- Bab 31 Mencari Kesempatan Membunuhnya
- Bab 32 Ditipu ke Dasar Danau
- Bab 33 Hampir Mati Tenggelam
- Bab 34 Mutiara Ular
- Bab 35 Selamat
- Bab 36 Bertemu Ular Putih
- Bab 37 Berjanji Menolong Ular Putih
- Bab 38 Apa Panggilan Ini Pantas
- Bab 39 Senyumannya Mengalihkan Duniaku
- Bab 40 Pertemuan yang Terlambat
- Bab 41 Tidak Tahan Akan Rasa Kesepian
- Bab 42 Pergi Jalan-Jalan
- Bab 43 Perkataan Sindiran
- Bab 44 Amarah Langsung Membara
- Bab 45 Merusak Paras Wajah
- Bab 46 Apakah Pria Ini Vegetarian
- Bab 47 Akan Membuat Mereka Mati Mengenaskan
- Bab 48 Merobek Kulit Wajah
- Bab 49 Meninggalkan Sebuah Bekas Luka
- Bab 50 Dimanjakan
- Bab 51 Kamu Jadi Pacarku Saja
- Bab 52 Mengikuti Pemilihan Selir
- Bab 53 Aku Hanya Orang Yang Sekadar Lewat
- Bab 54 Memasukkan Afrodisiak Ke Dalam Anggur
- Bab 55 Ular Kuning Loreng Yang Besar
- Bab 56 Raja ular, aku ingin, aku menginginkannya
- Bab 57 Akan Menunggu Sampai Hari Itu Tiba Untuk Menyentuhmu
- Bab 58 Ingin Tebusan Darimu
- Bab 59 Meninggalkan Istana Ular
- Bab 60 Perbedaan Kemampuan
- Bab 61 Dibawa Ke Hutan Bambu
- Bab 62 Menanti Pertemuan Denganmu Di Hutan Bambu
- Bab 63 Menyesal Tidak Seharusnya Mengancam Dirinya
- Bab 64 Lepaskan, Raja Memperbolehkanmu untuk Melepaskannya
- Bab 65 Jangan Malu, Bukankah Ini Hanya Mandi
- Bab 66 Mengubah Tubuh
- Bab 67 Diri yang Baru
- Bab 68 Sayangnya Tidak Ada Jika
- Bab 69 Mengantarkan Hadiah
- Bab 70: Bunda Mo Memberikan Anggur
- Bab 71: Bangun Dalam Keadaan Sudah Meninggal
- Bab 72 Mati Dalam Mimpi
- Bab 73 Aduh, Bisa Tidak Jangan Berbicara Terlalu Frontal?
- Bab 74 Suamiku Terlalu Menarik
- Bab 75 Berlilitan Tanpa Henti
- Bab 76 Telah Hamil
- Bab 77 Sang Anak Telah Tiada
- Bab 78 Tidak Berhak Untuk Tetap Disisinya
- Bab 79 Pertengkaran Kami Yang Pertama Kali
- Bab 80 Penemanian Para Wanita
- Bab 81 Kesakitan Yang Mendalam
- Bab 82 Lupa Ingatan Setelah Mabuk
- Bab 83 Selir
- Bab 84 Ketidak Hadiran Pengantin Pria
- Bab 85 Dia Malah Berada Di Ranjangku Saat Malam Pertamanya Dengan Wanita Lain
- Bab 86 Pergi Tanpa Berpamitan
- Bab 87 Membunuh Ular Dan Menjarah Kantong Empedu
- Bab 88 Menghadapi Jalan Buntu
- Bab 89 Penuh Siasat Licik
- Bab 90 Jatuh Ke Jurang
- Bab 91 Jatuh Ke Pelukannya
- Bab 92 Seorang Pria Yang Hangat
- Bab 93 Menghalangi Perjalanan
- Bab 94 Di Dalam Gunung Besar Terdapat Rumah Orang.
- Bab 95 Mimpi Yang Menyeramkan
- Bab 96 Monster Air Di Tengah Sungai.
- Bab 97 Dipaksa Menikah
- Bab 98 Datang Bulan
- Bab 99 Bolehkah Tidak Sebaik Hati Ini?
- Bab 100 Menginap di Desa
- Bab 101 Monster Pemakan Manusia
- Bab 102 Sangat Hebat
- Bab 103 Minum Racun Kalajengking
- Bab 104 Kalau Tidak Senang Sini Gigit Aku
- Bab 105 Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
- Bab 106 Tujuan Tertentu
- Bab 107 Adegan Tersebut, Melukai Hatiku
- Bab 108 Siluman Kalajengking Beracun
- Bab 109 Padang Salju
- Bab 110 Sejak Kapan Belajar Menjilat Orang
- Bab 111 Keras Kepala
- Bab 112 Hua Tuo di Namsan
- Bab 113 Ada Syaratnya
- Bab 114 Monster Ganas
- Bab 115 Berjanji Memberi Pengobatan
- Bab 116 Mengambil Air Bekas Mandi Peri
- Bab 117 Dua Wanita Cabul
- Bab 118 Boneka Ginseng Berusia Seribu Tahun
- Bab 119 Bercinta
- Bab 120 Keracunan
- Bab 121 Tersipu Malu
- Bab 122 Tertangkap
- Bab 123 Pantang Menyerah
- Bab 124 Mengecap Dengan Besi Panas
- Bab 125 Memohon Padanya
- Bab 126 Rasa Malu
- Bab 127 Pertemuan
- Bab 128 Berpura-Pura Mati
- Bab 129 Bunuh Diri
- Bab 130 Tidak Bisa Kabur
- Bab 131 Paksaan
- Bab 132 Membutakan Sepasang Mata
- Bab 133 Dijual Ke Rumah Bordil
- Bab 134 Ular Hijau Menyelamatkanku
- Bab 135 Dosa Yang Mengerikan
- Bab 136 Hamil Lagi
- Bab 137 Kembali Bersama Suamiku
- Bab 138 Mengambil Mata
- Bab 139 Pulang Ke Istana Ular
- Bab 140 Memanjakan
- Bab 141 Jatuh Cinta Diam-Diam
- Bab 142 Bertengkar Demi Keinginan
- Bab 143 Jika Suatu Hari Nanti, Raja Tidak Ada Di Sisimu
- Bab 144 Pemikiran Lain
- Bab 145 Mencari Kesempatan Untuk Menyerang.
- Bab 146 Terjatuh Kedalam Air.
- Bab 147 Tidak Meninggal.
- Bab 148 Berpura-pura Menyalahkan Diri Sendiri.
- Bab 149 Menempel Padanya.
- Bab 150 Pengakuan Ditolak
- Bab 151 Kembali Kealam Manusia
- Bab 152 Kita Akan Berpisah
- Bab 153 Kepergian Dia
- Bab 154 Dikeluarkan Dari Istana Ular
- Bab 155 Tujuh Bayi Ular
- Bab 156 Mutiara Ular Ajaib
- Bab 157 Para Bayi Ingin Minum Susu
- Bab 158 Mencari Bayi Ular
- Bab 159 Anak-anakku
- Bab 160 Sendiri Mencari Susu Untuk Diminum
- Bab 161 Menjaga Ibu dan Anak Kami
- Bab 162 Kebencian Karena Cinta
- Bab 163 Dunia Ular Dikendalikan
- Bab 164 Cinta Berubah Menjadi Luka
- Bab 165 Bayi Ular Terselamatkan
- Bab 166 Raja Ular, Aku Akan Terus Menunggumu, Selamanya