The Serpent King Affection - Bab 27 Memaafkan
Penjaga Andrew Bai tidak peduli kedua pelayan memohon ampun.
“Jika dari awal tahu akan seperti ini, Raja ular tidak akan melepaskan kalian, Silahkan kalian memutuskan sendiri."
Penjaga Andrew Bai melempar pisau di depan kedua pelayan wanita.
“Nona Isabelle Yao, tolong ampuni kami, pembantu tidak berani, sungguh tidak berani lagi.”
Kedua pelayan terus memohon meminta maaf, mereka tahu bahawa mereka bersalah, mereka tidak ingin mati.
“Nona Isabelle Yao, pelayan ceroboh melakukan kesalahan, mohon nona Isabelle Yao memaafkan kami, pelayan pasti akan menuruti dan bekerja keras untuk nona Isabelle Yao.”
“Mohon nona Isabelle lepaskanlah kami, pembantu tidak akan berani lagi.”
Kedua pelayan tahu bahwa penjaga Andrew Bai tidak peduli, jadi hanya bisa memohon kepadaku, karena mereka takut dihukum, suara mereka bergetar, tidak sekeras sebelumnya.
Ini….
Mereka sebentar ingin membunuhku, sebentar memohon ampun kepadaku, aku juga tidk tahu harus berbuat apa, meskipun marah kepada mereka, tetapi mereka sudah tahu bersalah, aku juga tidak ingin memepermasalahkannya lagi, demi aku sudah berapa banyak pelayan wanita yang mati karena diriku, aku tidak ingin melihat kedua pelayan ini juga mati karena aku.
Hati yang lembut adalah kelamahan, atau bisa dikatakan ini adalah kelemahan terbesar wanita.
Pengawal Andrew Bai, mereka sudah tahu bersalah, lepaskanlah mereka untuk kali ini.”
Setelah mempertimbangkan, aku berkata kepada kedua pelayan wanita.
“Tetapi mereka hendak melukai Nona Isabelle Yao…”
Pengawal Andrew Bai berkata sudah seharusnya kedua pelayan wanita ini mati.
“Saat ini mereka cereboh, aku pikir selanjutnya mereka tidak akan mengulanginya lagi, kamu lihat bukankah aku baik-baik saja, bagaimana kalau melepaskan mereka satu kali ini saja.”
Aku melihat kedua pelayan itu bersujud di lantai memohon ampun, mencoba untuk memaafkan, aku juga bukan orang yang terlalu banyak perhitungan, jadi aku memohon kepada pengawal Andrew Bai untuk melepaskan mereka.
Pengawal Andrew Bai menghela nafas, dia belum pernah melihat wanita yang sebaik ini, wanita yang terlalu baik, sangat mudah kalah, sepertinya tugas dia berikutnya akan lebih sulit.
“Karena ini maksud baik Nona Isabelle Yao, maka kali ini aku akan melepaskan kalian.” Pengawal Andrew Bai berbicara kepadaku “Jikalau bukan permintaan Nona Isabelle, aku tentu tidak akan memaafkan kalian.” Pegawal Andrew Bai berbalik bicara kepada kedua pembantu wanita tersebut.
Nyawa ini berharga, kedua pelambantu wanita itu menembuskan nafas lega, mereka tidak ingin mati, mereka tahu sudah bersalah, hanya pada saat mereka tidak ingin mati, baru mengakui kesalahan, yang penting mereka bisa bertahan hidup...
"Terima kasih atas kebaikan Nona Isabelle Yao, terima kasih Pengawal Andrew Bai tidak membunuh kami."
Kedua pelayan wanita itu terus bersujud, dari luar terlihat penuh hormat, tapi hati dan pikiran siapa yang tahu.
“Ehm” Aku menjawab, “ Bagaimana dengan luka ular putih?
Saat aku membalikkan tubuhku, ular putih di tanah berubah menjadi seorang gadis berpakaian putih, berparas sangat cantik, kulitnya putih bersih, bibirnya merah dan giginya putih, dibandingakan dengan beberapa pelayan ular yang lainnya, dia lebih polos dan lugu, gadis yang sangat cantik, aku terbengong dan terkejut, ternyata ular putih bisa berubah seperti ini, kesan pertamaku kepadanya sangat cantik dan baik.
Tapi dia terluka, aura di wajahnya terlihat tidak baik, di sudut mulutnya ada sedikit darah.
Untuk sesaat tidak mendengar jawaban dari pengawal Andrew Bai, aku meihat pengawal Andrew Bai terpesona melihat ular putih, dan saat yang sama ular putih juga memandang pengawal Andrew Bai.
Melihat tatapan mereka, tidak perlu bicara, sebagai manusia aku juga mengerti.
Novel Terkait
Precious Moment
Louise LeePerjalanan Selingkuh
LindaThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlCinta Yang Dalam
Kim YongyiNikah Tanpa Cinta
Laura WangJalan Kembali Hidupku
Devan HardiThe Serpent King Affection×
- Bab 1 Didorong ke Jurang (1)
- Bab 1 Didorong ke Jurang (2)
- Bab 2 Terbaring di Atas Tubuh Ular
- Bab 3 Berguling ke Bawah Gunung
- Bab 4 Hei Wanita, Kau Sudah Membuat Masalah Besar Dengan Aku Sang Raja
- Bab 5 Dikelilingi Ular
- Bab 6 Hidup atau Mati
- Bab 7 Terpesona
- Bab 8 Terpancing
- Bab 9 Istana Megah
- Chapter 10 Perlakuan Istimewa
- Chapter 11 Wanita Cantik dari Lukisan Kuno
- Chapter 12 Bisa Lebih Terbuka Lagi
- Chapter 13 Menetap dengan Tenang
- Chapter 14 Tidur Bersama Ular Raksasa
- Chapter 15 Menantang Ular Raksasa
- Bab 16 Tolong Jangan Makan Aku
- Bab 17 Apakah Kamu Menyukai Bentukku Yang Seperti Ini?
- Bab 18 Gagal Kabur
- Bab 19 Janji Tidak Akan Kabur Lagi
- Bab 20 Apakah Kau Benar-Benar Raja Ular?
- Bab 21 Marah
- Bab 22 Senyumanmu Sangat Cantik
- Bab 23 Iri, Cemburu, Dan Benci
- Bab 24 Dibohongi Untuk Keluar
- Bab 25 Pertolongan Dari Ular Putih Kecil
- Bab 26 Pelayan Ular Memohon Ampun
- Bab 27 Memaafkan
- Bab 28 Pikiran Yang Lain
- Bab 29 Berbohong Untuk Kebaikan
- Bab 30 Ini Juga Bisa Terlihat
- Bab 31 Mencari Kesempatan Membunuhnya
- Bab 32 Ditipu ke Dasar Danau
- Bab 33 Hampir Mati Tenggelam
- Bab 34 Mutiara Ular
- Bab 35 Selamat
- Bab 36 Bertemu Ular Putih
- Bab 37 Berjanji Menolong Ular Putih
- Bab 38 Apa Panggilan Ini Pantas
- Bab 39 Senyumannya Mengalihkan Duniaku
- Bab 40 Pertemuan yang Terlambat
- Bab 41 Tidak Tahan Akan Rasa Kesepian
- Bab 42 Pergi Jalan-Jalan
- Bab 43 Perkataan Sindiran
- Bab 44 Amarah Langsung Membara
- Bab 45 Merusak Paras Wajah
- Bab 46 Apakah Pria Ini Vegetarian
- Bab 47 Akan Membuat Mereka Mati Mengenaskan
- Bab 48 Merobek Kulit Wajah
- Bab 49 Meninggalkan Sebuah Bekas Luka
- Bab 50 Dimanjakan
- Bab 51 Kamu Jadi Pacarku Saja
- Bab 52 Mengikuti Pemilihan Selir
- Bab 53 Aku Hanya Orang Yang Sekadar Lewat
- Bab 54 Memasukkan Afrodisiak Ke Dalam Anggur
- Bab 55 Ular Kuning Loreng Yang Besar
- Bab 56 Raja ular, aku ingin, aku menginginkannya
- Bab 57 Akan Menunggu Sampai Hari Itu Tiba Untuk Menyentuhmu
- Bab 58 Ingin Tebusan Darimu
- Bab 59 Meninggalkan Istana Ular
- Bab 60 Perbedaan Kemampuan
- Bab 61 Dibawa Ke Hutan Bambu
- Bab 62 Menanti Pertemuan Denganmu Di Hutan Bambu
- Bab 63 Menyesal Tidak Seharusnya Mengancam Dirinya
- Bab 64 Lepaskan, Raja Memperbolehkanmu untuk Melepaskannya
- Bab 65 Jangan Malu, Bukankah Ini Hanya Mandi
- Bab 66 Mengubah Tubuh
- Bab 67 Diri yang Baru
- Bab 68 Sayangnya Tidak Ada Jika
- Bab 69 Mengantarkan Hadiah
- Bab 70: Bunda Mo Memberikan Anggur
- Bab 71: Bangun Dalam Keadaan Sudah Meninggal
- Bab 72 Mati Dalam Mimpi
- Bab 73 Aduh, Bisa Tidak Jangan Berbicara Terlalu Frontal?
- Bab 74 Suamiku Terlalu Menarik
- Bab 75 Berlilitan Tanpa Henti
- Bab 76 Telah Hamil
- Bab 77 Sang Anak Telah Tiada
- Bab 78 Tidak Berhak Untuk Tetap Disisinya
- Bab 79 Pertengkaran Kami Yang Pertama Kali
- Bab 80 Penemanian Para Wanita
- Bab 81 Kesakitan Yang Mendalam
- Bab 82 Lupa Ingatan Setelah Mabuk
- Bab 83 Selir
- Bab 84 Ketidak Hadiran Pengantin Pria
- Bab 85 Dia Malah Berada Di Ranjangku Saat Malam Pertamanya Dengan Wanita Lain
- Bab 86 Pergi Tanpa Berpamitan
- Bab 87 Membunuh Ular Dan Menjarah Kantong Empedu
- Bab 88 Menghadapi Jalan Buntu
- Bab 89 Penuh Siasat Licik
- Bab 90 Jatuh Ke Jurang
- Bab 91 Jatuh Ke Pelukannya
- Bab 92 Seorang Pria Yang Hangat
- Bab 93 Menghalangi Perjalanan
- Bab 94 Di Dalam Gunung Besar Terdapat Rumah Orang.
- Bab 95 Mimpi Yang Menyeramkan
- Bab 96 Monster Air Di Tengah Sungai.
- Bab 97 Dipaksa Menikah
- Bab 98 Datang Bulan
- Bab 99 Bolehkah Tidak Sebaik Hati Ini?
- Bab 100 Menginap di Desa
- Bab 101 Monster Pemakan Manusia
- Bab 102 Sangat Hebat
- Bab 103 Minum Racun Kalajengking
- Bab 104 Kalau Tidak Senang Sini Gigit Aku
- Bab 105 Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
- Bab 106 Tujuan Tertentu
- Bab 107 Adegan Tersebut, Melukai Hatiku
- Bab 108 Siluman Kalajengking Beracun
- Bab 109 Padang Salju
- Bab 110 Sejak Kapan Belajar Menjilat Orang
- Bab 111 Keras Kepala
- Bab 112 Hua Tuo di Namsan
- Bab 113 Ada Syaratnya
- Bab 114 Monster Ganas
- Bab 115 Berjanji Memberi Pengobatan
- Bab 116 Mengambil Air Bekas Mandi Peri
- Bab 117 Dua Wanita Cabul
- Bab 118 Boneka Ginseng Berusia Seribu Tahun
- Bab 119 Bercinta
- Bab 120 Keracunan
- Bab 121 Tersipu Malu
- Bab 122 Tertangkap
- Bab 123 Pantang Menyerah
- Bab 124 Mengecap Dengan Besi Panas
- Bab 125 Memohon Padanya
- Bab 126 Rasa Malu
- Bab 127 Pertemuan
- Bab 128 Berpura-Pura Mati
- Bab 129 Bunuh Diri
- Bab 130 Tidak Bisa Kabur
- Bab 131 Paksaan
- Bab 132 Membutakan Sepasang Mata
- Bab 133 Dijual Ke Rumah Bordil
- Bab 134 Ular Hijau Menyelamatkanku
- Bab 135 Dosa Yang Mengerikan
- Bab 136 Hamil Lagi
- Bab 137 Kembali Bersama Suamiku
- Bab 138 Mengambil Mata
- Bab 139 Pulang Ke Istana Ular
- Bab 140 Memanjakan
- Bab 141 Jatuh Cinta Diam-Diam
- Bab 142 Bertengkar Demi Keinginan
- Bab 143 Jika Suatu Hari Nanti, Raja Tidak Ada Di Sisimu
- Bab 144 Pemikiran Lain
- Bab 145 Mencari Kesempatan Untuk Menyerang.
- Bab 146 Terjatuh Kedalam Air.
- Bab 147 Tidak Meninggal.
- Bab 148 Berpura-pura Menyalahkan Diri Sendiri.
- Bab 149 Menempel Padanya.
- Bab 150 Pengakuan Ditolak
- Bab 151 Kembali Kealam Manusia
- Bab 152 Kita Akan Berpisah
- Bab 153 Kepergian Dia
- Bab 154 Dikeluarkan Dari Istana Ular
- Bab 155 Tujuh Bayi Ular
- Bab 156 Mutiara Ular Ajaib
- Bab 157 Para Bayi Ingin Minum Susu
- Bab 158 Mencari Bayi Ular
- Bab 159 Anak-anakku
- Bab 160 Sendiri Mencari Susu Untuk Diminum
- Bab 161 Menjaga Ibu dan Anak Kami
- Bab 162 Kebencian Karena Cinta
- Bab 163 Dunia Ular Dikendalikan
- Bab 164 Cinta Berubah Menjadi Luka
- Bab 165 Bayi Ular Terselamatkan
- Bab 166 Raja Ular, Aku Akan Terus Menunggumu, Selamanya