The Serpent King Affection - Bab 46 Apakah Pria Ini Vegetarian
"Telanlah dia."
Ular tosca berkata terhadap ular hitam yang sedang menggigit seorang wanita di mulutnya, terlihat mulut ular hitam terbuka lebih lebar, dan hendak menelan seluruh manusia kedalam.
"Apa yang kalian lakukan!"
Ketika hal yang mencengangkan ini akan segera terjadi, terdengar sebuah suara yang dingin berkata.
Sebelum perkataannya selesai diucapkan, muncul sebuah sinar putih di taman bunga, berubah menjadi seorang pria berbaju putih, dua cahaya putih keluar dari kepalan tangan sang pria berbaju putih menyerang ke arah ular tosca dan ular hitam, kedua ular itu dengan panik menhindari kilatan cahaya, wanita yang belum sempat ditelan ular hitam telah merebah di atas rumput, kedua ekor ular telah berubah kembali menjadi sosok manusia.
"Nona Isabelle, nona Isabelle......"
Ular putih bergegas lari ke tempat dimana tubuh wanita itu merebah, membahunya bangun, wajah sang wanita penuh dengan jejak darah, tidak peduli sekeras apa ular putih memanggilnya, dia tidak pernah membuka matanya.
"Apa yang telah kalian lakukan tehadapnya?"
Memalingkan kepala, wajah yang tanpa ekspresi berubah menjadi sangat murung, kedua ekor wanita ular yang tidak tahu diri ini, kenapa tidak berdiam diri dengan baik di istana bagian dalam saja, bahkan keluar dan datang melukai wanita yang disukai raja ular, apakah mereka sedang mencari mati.
Kedua wanita cantik melihat yang datang adalah penjaga Andrew Bai yang biasa berada disisi raja ular, rasa kaget mereka hanya berlangsung sesaat, lalu mata mereka telah penuh dengan aura dingin memandang manusia yang telah pingsan di tanah itu, kalau bukan karena dihalangi oleh penjaga Andrew Bai, wanita ini seharusnya sudah ditelan mereka, waktu sungguh tidak tepat, kedua wanita merasa tidak senang akan hal ini.
"Penjaga Andrew Bai, kamu jangan ikut campur dalam masalah ini lagi, bisa saja wanita ini akan ditelantarkan oleh raja ular beberapa hari kedepan, lebih baik kamu bekerja sama dengan kami untuk membereskannya, nanti ketika kami telah menjadi permaisuri dari raja ular, keuntunganmu juga tidak akan berkurang."
Ular tosca berkata terhadap penjaga Andrew Bai, asalkan bisa membujuk penjaga disisi raja ular ini, maka semuanya akan sangat lancar.
Penjaga Andrew Bai mengangkat sudut mulut membentuk senyuman, terlihat jelas tawaannya mengandung aura dingin, perkataan ular tosca memang sangat menggoda, hanya saja pemikirannya terlalu polos.
Sebenarnya wanita mana yang benar-benar disukai oleh raja ular dan juga yang bisa memberikannya keuntungan, dia lebih mengerti dibandingkan dengan orang lain.
"Apa yang kamu tertawakan?"
Tawaan itu mengandung sindiran, membuat amarah para wanita ular cantik membara.
"Aku menertawakan kalian sungguh bodoh, aku sarankan kalian agar melenyapkan niat ini, kalau tidak, pasti akan mati dengan mengenaskan.
Dia menertawai kedua wanita ini terlalu polos, wanita yang mengantar nyawa seperti mereka sudah tidak terhitung, perkataan seperti tadi sudah muak didengarnya.
"Kamu......"
Ular tosca tidak menyangka penjaga Andrew Bai malah lebih memilih anggur beracun daripada anggur mewah, begitu tidak menghargai mereka, dia menjadi emosi dan menggertakkan giginya, amarah seketika telah membara.
"Hei! Janganlah bersikap seperti itu, penjaga Andrew Bai."
Ular hitam melihat keadaan telah seperti ini, mulai menggerakkan badannya dan berjalan sampai ke sisi penjaga Andrew Bai, sepasang tangan pria yang mulus melilit leher sang bagaikan akar pohon yang menjalar, jari-jari tangan yang ramping bergerak di depan dadanya yang kekar dan lebar, kalau godaan keuntungan dari ular tosca tidak berhasil, ular putih mengubah taktik untuk mengandalkan kemampuan terhebatnya dalam merayu, dia tidak percaya, akan ada pria yang bisa menangkis rayuannya.
"Kamu rasa, apakah kamu rela menolak kami seperti ini?"
Mata sang wanita yang berada dalam pelukan telah memancarkan aura pemikat, seakan-akan juga ingin menggoda arwah seseorang keluar, suara yang merdu itu semakin membuat hati seseorang menjadi tergelitik, sang pria bertatapan dengannya selama beberapa detik, kedua gundukan daging putih yang terbalut di dalam gaun serasa hampir keluar, semuanya sangat menggoda gairah para pria, hanya saja, hal yang membuat para wanita cantik tidak menyangka telah terjadi, sang pria langsung mencengkram tangan wanita yang jahil dengan tidak segan, matanya penuh dengan rasa benci juga jijik.
Si Hei merasa sakit sampai mengerutkan keningnya, tidak sangka godaan wanita cantik tidak berfungsi pada sang pria, seketika merasa malu dan marah, apakah pria ini vegetarian?
Dasar para wanita ini, pantas saja raja ular begitu membenci mereka, ekspresi wajah penjaga Andrew Bai sangat dingin, merasa jijik sampai puncak, ingin mendapatkan perhatian dari raja ular, sampah seperti mereka, sama sekali tidak akan mungkin terjadi.
Novel Terkait
Love And War
JaneThick Wallet
TessaAkibat Pernikahan Dini
CintiaHis Soft Side
RiseBaby, You are so cute
Callie WangThe Serpent King Affection×
- Bab 1 Didorong ke Jurang (1)
- Bab 1 Didorong ke Jurang (2)
- Bab 2 Terbaring di Atas Tubuh Ular
- Bab 3 Berguling ke Bawah Gunung
- Bab 4 Hei Wanita, Kau Sudah Membuat Masalah Besar Dengan Aku Sang Raja
- Bab 5 Dikelilingi Ular
- Bab 6 Hidup atau Mati
- Bab 7 Terpesona
- Bab 8 Terpancing
- Bab 9 Istana Megah
- Chapter 10 Perlakuan Istimewa
- Chapter 11 Wanita Cantik dari Lukisan Kuno
- Chapter 12 Bisa Lebih Terbuka Lagi
- Chapter 13 Menetap dengan Tenang
- Chapter 14 Tidur Bersama Ular Raksasa
- Chapter 15 Menantang Ular Raksasa
- Bab 16 Tolong Jangan Makan Aku
- Bab 17 Apakah Kamu Menyukai Bentukku Yang Seperti Ini?
- Bab 18 Gagal Kabur
- Bab 19 Janji Tidak Akan Kabur Lagi
- Bab 20 Apakah Kau Benar-Benar Raja Ular?
- Bab 21 Marah
- Bab 22 Senyumanmu Sangat Cantik
- Bab 23 Iri, Cemburu, Dan Benci
- Bab 24 Dibohongi Untuk Keluar
- Bab 25 Pertolongan Dari Ular Putih Kecil
- Bab 26 Pelayan Ular Memohon Ampun
- Bab 27 Memaafkan
- Bab 28 Pikiran Yang Lain
- Bab 29 Berbohong Untuk Kebaikan
- Bab 30 Ini Juga Bisa Terlihat
- Bab 31 Mencari Kesempatan Membunuhnya
- Bab 32 Ditipu ke Dasar Danau
- Bab 33 Hampir Mati Tenggelam
- Bab 34 Mutiara Ular
- Bab 35 Selamat
- Bab 36 Bertemu Ular Putih
- Bab 37 Berjanji Menolong Ular Putih
- Bab 38 Apa Panggilan Ini Pantas
- Bab 39 Senyumannya Mengalihkan Duniaku
- Bab 40 Pertemuan yang Terlambat
- Bab 41 Tidak Tahan Akan Rasa Kesepian
- Bab 42 Pergi Jalan-Jalan
- Bab 43 Perkataan Sindiran
- Bab 44 Amarah Langsung Membara
- Bab 45 Merusak Paras Wajah
- Bab 46 Apakah Pria Ini Vegetarian
- Bab 47 Akan Membuat Mereka Mati Mengenaskan
- Bab 48 Merobek Kulit Wajah
- Bab 49 Meninggalkan Sebuah Bekas Luka
- Bab 50 Dimanjakan
- Bab 51 Kamu Jadi Pacarku Saja
- Bab 52 Mengikuti Pemilihan Selir
- Bab 53 Aku Hanya Orang Yang Sekadar Lewat
- Bab 54 Memasukkan Afrodisiak Ke Dalam Anggur
- Bab 55 Ular Kuning Loreng Yang Besar
- Bab 56 Raja ular, aku ingin, aku menginginkannya
- Bab 57 Akan Menunggu Sampai Hari Itu Tiba Untuk Menyentuhmu
- Bab 58 Ingin Tebusan Darimu
- Bab 59 Meninggalkan Istana Ular
- Bab 60 Perbedaan Kemampuan
- Bab 61 Dibawa Ke Hutan Bambu
- Bab 62 Menanti Pertemuan Denganmu Di Hutan Bambu
- Bab 63 Menyesal Tidak Seharusnya Mengancam Dirinya
- Bab 64 Lepaskan, Raja Memperbolehkanmu untuk Melepaskannya
- Bab 65 Jangan Malu, Bukankah Ini Hanya Mandi
- Bab 66 Mengubah Tubuh
- Bab 67 Diri yang Baru
- Bab 68 Sayangnya Tidak Ada Jika
- Bab 69 Mengantarkan Hadiah
- Bab 70: Bunda Mo Memberikan Anggur
- Bab 71: Bangun Dalam Keadaan Sudah Meninggal
- Bab 72 Mati Dalam Mimpi
- Bab 73 Aduh, Bisa Tidak Jangan Berbicara Terlalu Frontal?
- Bab 74 Suamiku Terlalu Menarik
- Bab 75 Berlilitan Tanpa Henti
- Bab 76 Telah Hamil
- Bab 77 Sang Anak Telah Tiada
- Bab 78 Tidak Berhak Untuk Tetap Disisinya
- Bab 79 Pertengkaran Kami Yang Pertama Kali
- Bab 80 Penemanian Para Wanita
- Bab 81 Kesakitan Yang Mendalam
- Bab 82 Lupa Ingatan Setelah Mabuk
- Bab 83 Selir
- Bab 84 Ketidak Hadiran Pengantin Pria
- Bab 85 Dia Malah Berada Di Ranjangku Saat Malam Pertamanya Dengan Wanita Lain
- Bab 86 Pergi Tanpa Berpamitan
- Bab 87 Membunuh Ular Dan Menjarah Kantong Empedu
- Bab 88 Menghadapi Jalan Buntu
- Bab 89 Penuh Siasat Licik
- Bab 90 Jatuh Ke Jurang
- Bab 91 Jatuh Ke Pelukannya
- Bab 92 Seorang Pria Yang Hangat
- Bab 93 Menghalangi Perjalanan
- Bab 94 Di Dalam Gunung Besar Terdapat Rumah Orang.
- Bab 95 Mimpi Yang Menyeramkan
- Bab 96 Monster Air Di Tengah Sungai.
- Bab 97 Dipaksa Menikah
- Bab 98 Datang Bulan
- Bab 99 Bolehkah Tidak Sebaik Hati Ini?
- Bab 100 Menginap di Desa
- Bab 101 Monster Pemakan Manusia
- Bab 102 Sangat Hebat
- Bab 103 Minum Racun Kalajengking
- Bab 104 Kalau Tidak Senang Sini Gigit Aku
- Bab 105 Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
- Bab 106 Tujuan Tertentu
- Bab 107 Adegan Tersebut, Melukai Hatiku
- Bab 108 Siluman Kalajengking Beracun
- Bab 109 Padang Salju
- Bab 110 Sejak Kapan Belajar Menjilat Orang
- Bab 111 Keras Kepala
- Bab 112 Hua Tuo di Namsan
- Bab 113 Ada Syaratnya
- Bab 114 Monster Ganas
- Bab 115 Berjanji Memberi Pengobatan
- Bab 116 Mengambil Air Bekas Mandi Peri
- Bab 117 Dua Wanita Cabul
- Bab 118 Boneka Ginseng Berusia Seribu Tahun
- Bab 119 Bercinta
- Bab 120 Keracunan
- Bab 121 Tersipu Malu
- Bab 122 Tertangkap
- Bab 123 Pantang Menyerah
- Bab 124 Mengecap Dengan Besi Panas
- Bab 125 Memohon Padanya
- Bab 126 Rasa Malu
- Bab 127 Pertemuan
- Bab 128 Berpura-Pura Mati
- Bab 129 Bunuh Diri
- Bab 130 Tidak Bisa Kabur
- Bab 131 Paksaan
- Bab 132 Membutakan Sepasang Mata
- Bab 133 Dijual Ke Rumah Bordil
- Bab 134 Ular Hijau Menyelamatkanku
- Bab 135 Dosa Yang Mengerikan
- Bab 136 Hamil Lagi
- Bab 137 Kembali Bersama Suamiku
- Bab 138 Mengambil Mata
- Bab 139 Pulang Ke Istana Ular
- Bab 140 Memanjakan
- Bab 141 Jatuh Cinta Diam-Diam
- Bab 142 Bertengkar Demi Keinginan
- Bab 143 Jika Suatu Hari Nanti, Raja Tidak Ada Di Sisimu
- Bab 144 Pemikiran Lain
- Bab 145 Mencari Kesempatan Untuk Menyerang.
- Bab 146 Terjatuh Kedalam Air.
- Bab 147 Tidak Meninggal.
- Bab 148 Berpura-pura Menyalahkan Diri Sendiri.
- Bab 149 Menempel Padanya.
- Bab 150 Pengakuan Ditolak
- Bab 151 Kembali Kealam Manusia
- Bab 152 Kita Akan Berpisah
- Bab 153 Kepergian Dia
- Bab 154 Dikeluarkan Dari Istana Ular
- Bab 155 Tujuh Bayi Ular
- Bab 156 Mutiara Ular Ajaib
- Bab 157 Para Bayi Ingin Minum Susu
- Bab 158 Mencari Bayi Ular
- Bab 159 Anak-anakku
- Bab 160 Sendiri Mencari Susu Untuk Diminum
- Bab 161 Menjaga Ibu dan Anak Kami
- Bab 162 Kebencian Karena Cinta
- Bab 163 Dunia Ular Dikendalikan
- Bab 164 Cinta Berubah Menjadi Luka
- Bab 165 Bayi Ular Terselamatkan
- Bab 166 Raja Ular, Aku Akan Terus Menunggumu, Selamanya