The Serpent King Affection - Bab 25 Pertolongan Dari Ular Putih Kecil
“Ini adalah tempat untuk menguburmu.”
Kata pelayan berpakian kuning kepadaku dengan jahat.
“Ternyata kalian membohongiku. Penjaga Andrew Bai sama sekali tidak menyuruh kalian membawaku pergi, iya kan.”
Aku sudah bisa menebaknya. Kedua pelayan wanita ini membohongiku karena ingin mencelakaiku.
“Apa yang kamu katakan itu benar. Hanya saja kamu terlambat mengetahuinya.”
Kata kedua pelayan wanita itu dengan kebencian. Susah payah mencari kesempatan seperti ini, mereka tidak akan melepaskannya.
“Aku juga tidak berbuat salah pada kalian. Kenapa kalian ingin berbuat seperti ini?”
Aku benar-benar tidak mengerti. Ini aneh. Kenapa mereka ingin mencelakaiku, sambil aku memikirkan bagaimana kabur dan terlepas dari mereka.
“Kenapa? Orang rendahan sepertimu, kenapa bisa menjadi kesayangan Raja Ular. Kamu tidak cocok. Kamu pantas untuk mati.”
Kata pelayan wanita berpakaian biru dengan kebencian. Hanya dengan membunuh orang seperti ini, mereka baru memiliki kesempatan.
Ternyata karena alasan ini mereka ingin mencelakaiku. Tapi masalah ini sama sekali tidak seperti yang mereka pikirkan.
“Kalian sudah salah paham. Aku dan dia bukan seperti yang kalian pikirkan. Dia dalah orang yang menolongku. Aku hanya tinggal di sini sementara waktu. Aku akan meninggalkan Istana Ular dengan segera.”
Aku menjelaskan dengan cepat kepada kedua pelayan wanita itu. Aku bahkan tidak bermaksud berebut pria dengan mereka. Semoga mereka bisa melepaskanku.
“Benarkah? Raja Ular sangat peduli denganmu dan kamu masih mengatakan kami salah paham. Kamu ingin membohongi siapa.”
Sepertinya tidak ada gunanya aku menjelaskannya lagi. Masalah seperti ini, semakin dibicarakan semakin tidak jelas, semakin dijelaskan semakin tidak jelas. Tapi ini tidak penting, yang penting adalah bagaimana aku kabur.
Aku memutar badan ingin berlari kabur. Siapa sangka pakaianku ditarik oleh pelayan wanita berbaju biry itu.
“Masih ingin kabur. Kamu kira kamu bisa kabur?”
“Lepaskan aku. Cepat lepaskan aku.”
Aku ingin melepaskan tangan pelayan wanita itu, tapi hanya menghabiskan tenaga. Seorang wanita biasa yang lemah, bagaimana bisa menang melawan kedua wanita ular yang cantik nan kuat ini.
“Kamu harus mati di sini hari ini.”
Kedua pelayan wanita tiba-tiba berubah menjadi dua ekor ular, melilit tubuhku dengan kuat. Aku sangat takut, dan hanya merasa badanku dililit dengan kuat, semakin lama semakin kuat.
Kedua pelayan wanita ini memutuskan untuk membunuh orang. Mereka sudah merencanakannya sejak awal. Sampai kalau Raja Ular bertanya, mereka akan mencari alasan untuk menutupi masalah ini.
Walaupun ide mereka bagus, tapi masalah tidak seperti yang diinginkan. Kedua pelayan wanita itu ingin membunuh wanita seperti itu dengan kejam. Tak disangka mereka bertemu dengan seseorang.
Aku merasa skujur tubuhku dililit semakin kuat dan kuat. Aku tidak bisa bernafas, seperti terikat oleh dua untai tali. Semakin aku melawan, lilitan juga semakin kuat.
“To……Tolong……”
Aku susah payah mengeluarkan suara. Leherku sudah terjerat. Setelahnya, aku tidak bisa mengatakan sepatah kata pun lagi.
Rasanya diriku sendiri sudah ingin mati lemas, wajah memerah, air mata mengalir dari mataku.
Selamat tinggal, dunia. Selamat tinggal, Austine Ye.
Aku tidak tahu mengapa orang yang terpikir olehku saat itu adalah dia.
“Apa yang kalian lakukan! Hentikan!”
Saat aku sudah ingin meninggal, sebuah suara yang jelas terlintas di telingaku.
Ini, halusinasi sebelum mati? Di hutan ini, selain aku dan kedua pelayan wanita ular, bagaimana mungkin ada orang lain yang menolongku.
Mungkin nyawaku tidak seharusnya berakhir. Di saat seperti ini, benar-benar ada orang yang menolongku.
Seekor ular putih menunjukkan kepalanya dari bawah dedaunan. Dia sambil berdeham beryanyi, sambil melihat bintang-bintang di langit.
Saat ular putih kecil terpesona melihat langit malam, dia tiba-tiba mendengar ada suara orang meminta tolong di dalam hutan. Oleh karena itu, Ular Putih Kecil bergerak menuju sumber suara dan melihat dua pelayan wanita ular ingin mencelakai seorang wanita. Itu mengapa Ular Putih Kecil berani untuk menghentikan mereka.
Novel Terkait
My Charming Lady Boss
AndikaCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoYou're My Savior
Shella NaviBlooming at that time
White RosePenyucian Pernikahan
Glen ValoraThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeThe Serpent King Affection×
- Bab 1 Didorong ke Jurang (1)
- Bab 1 Didorong ke Jurang (2)
- Bab 2 Terbaring di Atas Tubuh Ular
- Bab 3 Berguling ke Bawah Gunung
- Bab 4 Hei Wanita, Kau Sudah Membuat Masalah Besar Dengan Aku Sang Raja
- Bab 5 Dikelilingi Ular
- Bab 6 Hidup atau Mati
- Bab 7 Terpesona
- Bab 8 Terpancing
- Bab 9 Istana Megah
- Chapter 10 Perlakuan Istimewa
- Chapter 11 Wanita Cantik dari Lukisan Kuno
- Chapter 12 Bisa Lebih Terbuka Lagi
- Chapter 13 Menetap dengan Tenang
- Chapter 14 Tidur Bersama Ular Raksasa
- Chapter 15 Menantang Ular Raksasa
- Bab 16 Tolong Jangan Makan Aku
- Bab 17 Apakah Kamu Menyukai Bentukku Yang Seperti Ini?
- Bab 18 Gagal Kabur
- Bab 19 Janji Tidak Akan Kabur Lagi
- Bab 20 Apakah Kau Benar-Benar Raja Ular?
- Bab 21 Marah
- Bab 22 Senyumanmu Sangat Cantik
- Bab 23 Iri, Cemburu, Dan Benci
- Bab 24 Dibohongi Untuk Keluar
- Bab 25 Pertolongan Dari Ular Putih Kecil
- Bab 26 Pelayan Ular Memohon Ampun
- Bab 27 Memaafkan
- Bab 28 Pikiran Yang Lain
- Bab 29 Berbohong Untuk Kebaikan
- Bab 30 Ini Juga Bisa Terlihat
- Bab 31 Mencari Kesempatan Membunuhnya
- Bab 32 Ditipu ke Dasar Danau
- Bab 33 Hampir Mati Tenggelam
- Bab 34 Mutiara Ular
- Bab 35 Selamat
- Bab 36 Bertemu Ular Putih
- Bab 37 Berjanji Menolong Ular Putih
- Bab 38 Apa Panggilan Ini Pantas
- Bab 39 Senyumannya Mengalihkan Duniaku
- Bab 40 Pertemuan yang Terlambat
- Bab 41 Tidak Tahan Akan Rasa Kesepian
- Bab 42 Pergi Jalan-Jalan
- Bab 43 Perkataan Sindiran
- Bab 44 Amarah Langsung Membara
- Bab 45 Merusak Paras Wajah
- Bab 46 Apakah Pria Ini Vegetarian
- Bab 47 Akan Membuat Mereka Mati Mengenaskan
- Bab 48 Merobek Kulit Wajah
- Bab 49 Meninggalkan Sebuah Bekas Luka
- Bab 50 Dimanjakan
- Bab 51 Kamu Jadi Pacarku Saja
- Bab 52 Mengikuti Pemilihan Selir
- Bab 53 Aku Hanya Orang Yang Sekadar Lewat
- Bab 54 Memasukkan Afrodisiak Ke Dalam Anggur
- Bab 55 Ular Kuning Loreng Yang Besar
- Bab 56 Raja ular, aku ingin, aku menginginkannya
- Bab 57 Akan Menunggu Sampai Hari Itu Tiba Untuk Menyentuhmu
- Bab 58 Ingin Tebusan Darimu
- Bab 59 Meninggalkan Istana Ular
- Bab 60 Perbedaan Kemampuan
- Bab 61 Dibawa Ke Hutan Bambu
- Bab 62 Menanti Pertemuan Denganmu Di Hutan Bambu
- Bab 63 Menyesal Tidak Seharusnya Mengancam Dirinya
- Bab 64 Lepaskan, Raja Memperbolehkanmu untuk Melepaskannya
- Bab 65 Jangan Malu, Bukankah Ini Hanya Mandi
- Bab 66 Mengubah Tubuh
- Bab 67 Diri yang Baru
- Bab 68 Sayangnya Tidak Ada Jika
- Bab 69 Mengantarkan Hadiah
- Bab 70: Bunda Mo Memberikan Anggur
- Bab 71: Bangun Dalam Keadaan Sudah Meninggal
- Bab 72 Mati Dalam Mimpi
- Bab 73 Aduh, Bisa Tidak Jangan Berbicara Terlalu Frontal?
- Bab 74 Suamiku Terlalu Menarik
- Bab 75 Berlilitan Tanpa Henti
- Bab 76 Telah Hamil
- Bab 77 Sang Anak Telah Tiada
- Bab 78 Tidak Berhak Untuk Tetap Disisinya
- Bab 79 Pertengkaran Kami Yang Pertama Kali
- Bab 80 Penemanian Para Wanita
- Bab 81 Kesakitan Yang Mendalam
- Bab 82 Lupa Ingatan Setelah Mabuk
- Bab 83 Selir
- Bab 84 Ketidak Hadiran Pengantin Pria
- Bab 85 Dia Malah Berada Di Ranjangku Saat Malam Pertamanya Dengan Wanita Lain
- Bab 86 Pergi Tanpa Berpamitan
- Bab 87 Membunuh Ular Dan Menjarah Kantong Empedu
- Bab 88 Menghadapi Jalan Buntu
- Bab 89 Penuh Siasat Licik
- Bab 90 Jatuh Ke Jurang
- Bab 91 Jatuh Ke Pelukannya
- Bab 92 Seorang Pria Yang Hangat
- Bab 93 Menghalangi Perjalanan
- Bab 94 Di Dalam Gunung Besar Terdapat Rumah Orang.
- Bab 95 Mimpi Yang Menyeramkan
- Bab 96 Monster Air Di Tengah Sungai.
- Bab 97 Dipaksa Menikah
- Bab 98 Datang Bulan
- Bab 99 Bolehkah Tidak Sebaik Hati Ini?
- Bab 100 Menginap di Desa
- Bab 101 Monster Pemakan Manusia
- Bab 102 Sangat Hebat
- Bab 103 Minum Racun Kalajengking
- Bab 104 Kalau Tidak Senang Sini Gigit Aku
- Bab 105 Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
- Bab 106 Tujuan Tertentu
- Bab 107 Adegan Tersebut, Melukai Hatiku
- Bab 108 Siluman Kalajengking Beracun
- Bab 109 Padang Salju
- Bab 110 Sejak Kapan Belajar Menjilat Orang
- Bab 111 Keras Kepala
- Bab 112 Hua Tuo di Namsan
- Bab 113 Ada Syaratnya
- Bab 114 Monster Ganas
- Bab 115 Berjanji Memberi Pengobatan
- Bab 116 Mengambil Air Bekas Mandi Peri
- Bab 117 Dua Wanita Cabul
- Bab 118 Boneka Ginseng Berusia Seribu Tahun
- Bab 119 Bercinta
- Bab 120 Keracunan
- Bab 121 Tersipu Malu
- Bab 122 Tertangkap
- Bab 123 Pantang Menyerah
- Bab 124 Mengecap Dengan Besi Panas
- Bab 125 Memohon Padanya
- Bab 126 Rasa Malu
- Bab 127 Pertemuan
- Bab 128 Berpura-Pura Mati
- Bab 129 Bunuh Diri
- Bab 130 Tidak Bisa Kabur
- Bab 131 Paksaan
- Bab 132 Membutakan Sepasang Mata
- Bab 133 Dijual Ke Rumah Bordil
- Bab 134 Ular Hijau Menyelamatkanku
- Bab 135 Dosa Yang Mengerikan
- Bab 136 Hamil Lagi
- Bab 137 Kembali Bersama Suamiku
- Bab 138 Mengambil Mata
- Bab 139 Pulang Ke Istana Ular
- Bab 140 Memanjakan
- Bab 141 Jatuh Cinta Diam-Diam
- Bab 142 Bertengkar Demi Keinginan
- Bab 143 Jika Suatu Hari Nanti, Raja Tidak Ada Di Sisimu
- Bab 144 Pemikiran Lain
- Bab 145 Mencari Kesempatan Untuk Menyerang.
- Bab 146 Terjatuh Kedalam Air.
- Bab 147 Tidak Meninggal.
- Bab 148 Berpura-pura Menyalahkan Diri Sendiri.
- Bab 149 Menempel Padanya.
- Bab 150 Pengakuan Ditolak
- Bab 151 Kembali Kealam Manusia
- Bab 152 Kita Akan Berpisah
- Bab 153 Kepergian Dia
- Bab 154 Dikeluarkan Dari Istana Ular
- Bab 155 Tujuh Bayi Ular
- Bab 156 Mutiara Ular Ajaib
- Bab 157 Para Bayi Ingin Minum Susu
- Bab 158 Mencari Bayi Ular
- Bab 159 Anak-anakku
- Bab 160 Sendiri Mencari Susu Untuk Diminum
- Bab 161 Menjaga Ibu dan Anak Kami
- Bab 162 Kebencian Karena Cinta
- Bab 163 Dunia Ular Dikendalikan
- Bab 164 Cinta Berubah Menjadi Luka
- Bab 165 Bayi Ular Terselamatkan
- Bab 166 Raja Ular, Aku Akan Terus Menunggumu, Selamanya