The Serpent King Affection - Bab 140 Memanjakan

"Apakah kamu tahu perbuatanmu yang langsung pergi tanpa mengabari apapun ini membuat ibu merasa sangat khawatir?"

Suara Bunda Mo terdengar sedikit lebih menghangat, ia sudah mengutus orang untuk mencari keberadaan Raja Ular, Austin Ye, ia tidak bisa makan dan tidur dengan nyenyak, ia benar-benar merasa sangat khawatir, siapapun dapat mengerti hal ini.

"Raja mengerti, hanya saja, Raja sangat mencintainya, Raja tetap ingin mencarinya selama masih ada harapan."

Lelaki itu berkata dengan nada yang sangat hangat, sebenarnya, ia sangat mengeti, hanya saja, ia selalu bersikap sangat keras kepala pada umumnya, ia tahu bahwa hari-hari yang tersisa untuk ia hidup di Dunia Ular sudah tersisa sedikit, ia juga tidak ingin membuat Bunda Mo terus marah.

"Austin......."

Bunda Mo tidak lagi merasa marah seperti sebelumnya, ia tidak tahu apa yang menyebabkan Raja Ular, Austin Ye, berubah sedemikian rupa, apakah itu karena wanita itu?

"Ia kini sudah hamil, kita sudah memiliki penerus di Dunia Ular, Bunda Mo tidak perlu khawatir."

Ucap lelaki itu.

"Ia sudah hamil?"

Bunda Mo merasa sedikit terkejut, ia kemudian berdiri dari tempat duduknya, walaupun ia merasa sangat tidak suka dengan Isabelle Yao, namun, Bunda Mo tentu saja merasa sedikit tersentuh pada saat mendengar bahwa ia sudah hamil.

Bagaimanapun, bayi yang ia kandungi itu adalah keturunan dari Dunia Ular, ia adalah penerus di Dunia Ular.

"Iya."

Lelaki itu menganggukkan kepalanya, ia kini hanya berharap bahwa Bunda Mo dapat menerima Isabelle Yao, dengan ini, ia tentu saja akan merasa sangat tenang.

Tentu saja, semua ini harus dilakukan secara perlahan, ia tahu Bunda Mo tidak akan mungkin menerima Isabelle Yao pada saat itu juga.

"Jika ia memang sudah hamil, biarlah ia melahirkan dengan tenang, namun, ibu tetap berharap bahwa Austin dapat kembali mempertimbangkan untuk masa depannya."

Ucap Bunda Mo, walaupun anak perempuan itu sudah mengandung, namun, hal ini tidak menandakan bahwa ia sudah menyetujuinya sebagai menantunya, ia tetap merasa bahwa identitas Isabelle Yao terlalu rendah, ia tidak cocok untuk menjadi istri daripada Austin Ye, ia tidak bisa menyetujuinya.

"Raja hanya mencintainya seorang, setelah ia melahirkan, Raja tetap hanya menyimpan dirinya seorang dalam hati."

Ucap lelaki itu, hal ini adalah perasaannya yang paling jujur, ia tidak akan mungkin melepaskannya setelah ia melahirkan, terlebih lagi, ia tidak akan mungkin menikahi wanita lain sebagai istrinya, ia hanya akan mencintai Isabelle Yao untuk selamanya.

"Austin, ia hanyalah orang biasa, kamu hanya boleh tersentuh sejenak, namun, kamu benar-benar tidak cocok untuk menjadikan dirinya sebagai istrimu, seorang Raja Ular yang besar menjadikan seorang manusia biasa sebagai istrinya adalah suatu hal yang merupakan lelucon bagi semua orang."

Ucap Bunda Mo yang kini sudah berjalan hingga ke sisinya, jika ia menuruti ucapannya untuk sekali ini, maka ia tidak akan memperhitungkan masalah-masalah sebelumnya lagi.

"Mencintai sesorang tidak ada permasalahan cocok ataupun tidak, selain daripada dirinya, Raja tidak pernah merasa tersentuh terhadap wanita lain sebelumnya, jika Bunda Mo dapat menerimanya, maka itu adalah hal yang benar-benar sangat baik."

Nada bicaranya terdengar sangat datar, ia tidak mudah mencintai sesorang, namun, ia tidak akan pernah melepaskannya ketika ia sudah menemukannya.

"Mengapa kamu sulit sekali menurut, apakah kamu tidak bisa mengalah dengan ibu untuk terakhir kalinya?"

"Sebelumnya, Raja memang sudah melakukan banyak kesalahan, namun, jika Bunda Mo ingin Raja melepaskan Isabelle Yao, itu tidak akan mungkin terjadi, ia adalah wanita yang sangat baik, jika Bunda Mo bersedia menerimanya, Bunda Mo pasti akan bisa menyukainya."

Ucap lelaki itu, jika Bunda Mo benar-benar tidak lagi melarang mereka, ditambah dengan faktanya bahwa Isabelle Yao adalah seseorang yang sangat berbaik hati, hubungan mertua dan menantu diantara mereka pasti akan berlangsung dengan sangat baik.

"Menerimanya adalah hal yang tidak akan mungkin terjadi."

Bunda Mo terlihat mendingin, ia tidak pernah bertengkar dengan Austin Ye karena wanita itu, namun, bagaimanapun, ia tetap tidak bisa menerima seorang manusia biasa yang beridentitas rendah sebagai menantunya.

"Jika benar seperti itu, Raja juga tidak dapat berkata apa-apa, namun, Raja tetap berharap bahwa Bunda Mo dapat berkomunikasi secara harmonis dengannya di masa depan, Raja mengundurkan diri terlebih dahulu."

Lelaki itu langsung melangkah mundur dan pergi setelah selesai mengatakannya, hanya tersisa Bunda Mo yang masih ingin menyampaikan sesuatu, namun, ia mendengar lelaki itu sudah pergi pada saat kata-kata tersebut sudah sampai di ujung bibirnya.

"Bunda Mo jangan terlalu kesal, kakek merasa bahwa Raja Ular berubah cukup banyak setelah pergi meninggalkan kerjaan kali ini, hal ini tidak dapat dilakukan dengan terlalu tergesa-gesa, semuanya harus dilakukan dengan perlahan."

Raja Ular menjauh, Kakek Ular kemudian berkata dengan penuh hormat kepada Bunda Mo, ia kemudian segera menuangkan secangkir teh untuk Bunda Mo.

"Pada saat itu, Raja Ular menyerahkan semuanya demi wanita manusia tersebut, termasuk seluruh dunia ular, hingga saat ini, Raja Ular juga tetap bersikap sangat keras kepala karena seorang wanita, hal ini membuat aku merasa sedikit khawatir, aku takut bahwa semua akan terjadi kembali lagi nantinya."

Bunda Mo terdengar khawatir, Kakek Ular adalah pembantu yang paling ia percayai, Kakek Ular sudah mengerti semua kesulitan yang ia hadapi selama puluhan ribu tahun.

"Pembantu mengerti apa yang sedang dikhawatirkan oleh Bunda Mo, namun, wanita tersebut kini juga sudah hamil, keturunan adalah hal terpenting, semua perencanaan sebaiknya diperhitungkan setelah ia melahirkan, mungkin saja Raja Ular juga bisa mengubah pandangannya pada saat itu."

Kakek Ular mengucapkannya dengan hormat, setelah melayani Bunda Mo selama bertahun-tahun, ia paling mengerti sifat daripada Bunda Mo.

Bunda Mo menyicip teh tersebut, ucapan Kakek Ular juga masuk di akal, bagaimanapun ia menolak Isabelle Yao bersama dengan Raja Ular, Austin Ye, ia kini tetap saja sudah mengandung bayinya, ia hanya perlu menunggunya melahirkan, lalu membuat rencana selanjutnya.

Dalam sejenak, lima bulan pun berlalu, perut kecilku kini sudah membesar cukup banyak, yang kini membuatku terlihat jelas seperti seorang ibu hamil, namun, aku merasa perutku ini membesar dengan sangat misterius, aku baru saja hamil lima bulan, namun, aku terlihat seperti sudah mengandung selama enam hingga tujuh bulan.

"Suamiku, apakah kamu merasa bahwa perutku terlihat sedikit terlalu besar."

Aku mengelus perutku yang bulat dan berkata dengan sedikit khawatir.

Suamiku menemaniku berkeliling di taman bungan, Karen Qing dan beberapa pelayan wanita mengikuti kami, Raja Ular, suamiku, menemaniku hampir setiap hari setelah aku hamil, ia benar-benar memanjakan diriku, hampir semua bawahan di Istana Ular terus mengitariku dan menanyakan keadaanku, hamil bukanlah suatu hal yang mudah, aku tidak ingin kehilangannya.

"Tidak perlu khawatir, Dokter Ular mengatakan bahwa bayi ini berkembang dengan cukup baik, sehingga keadaannya seperti ini."

Lelaki itu berkata dengan nada yang sangat hangat, tangannya merangkul pinggangku dengan perlahan, tangannya yang besar itu mengelus perut kecilku, ia sudah pernah bertanya kepada Dokter Ular sebelumnya, Dokter Ular berkata bahwa semuanya baik-baik saja.

"Iya."

Aku tersenyum dan menganggukkan kepalaku, aku sedang berpikir, hasil persilangan daripada manusia dan ular, apakah mungkin aku sedang mengandung seekor ular dalam perutku, atau ular berkepala manusia, aku merasa sedikit takut memikirkannya, namun, aku sudah memikirkannya dengan matang, tak peduli apakah bayi itu adalah manusia ataupun ular, aku tetap akan mencintainya, karena, aku yang melahirkannya, tidak ada ibu yang tidak mencintai bayinya sendiri.

"Bunda Mo yang disana, apakah ia masih melarang kami bersama?"

Aku kembali teringat akan permasalahan ini, sehingga aku mempertanyakannya, aku tetap masih sangat mempedulikan pemikiran Bunda Mo terhadap diriku, bagaimanapun, ia adalah ibu daripada suamiku, aku tetap berharap bahwa ia bisa menerimaku, tidak ada hal yang lebih penting daripada kami sekeluarga dapat berhubungan dengan harmonis.

"Kamu ini, jangan pikirkan terlalu banyak, jaga anak dengan baik saja, pasti akan ada hari dimana ia akan menerima kami."

Raja Ular, suamiku, berkata kepadaku dengan penuh kehangatan.

"Baik."

Ucapku dengan lembut, hal yang dikatakan oleh Raja Ular, suamiku, adalah, aku dan suamiku sudah saling mencintai, terlebih lagi, kami sudah mempunyai anak, aku merasa bahwa Bunda Mo pasti akan menerima kami suatu hari nanti.

Walaupun hari-hari dimana aku mengandung terasa sangat sulit, namun, aku merasa sangat bahagia, karena, orang yang paling kucintai menemaniku di sisiku, hari-hariku berlangsung dengan sangat manis dan tenang, hanya saja, semuanya berlalu dengan sangat cepat, hingga hari dimana ada seseorang yang datang mengubah kehidupan seperti ini.

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu