The Serpent King Affection - Bab 3 Berguling ke Bawah Gunung

Aku pun berguling turun dari tubuh ular itu, lalu berguling menuruni pegungungan, sampai akhirnya pandanganku pun menggelap, aku kehilangan kesadaranku.

Terima kasih Tuhan, akhirnya aku pingsan juga!

Tubuh ular raksasa itu pun bergerak dengan cepat menuruni pengunungan itu, kecepatannya sungguh mengejutkan, sekejap mata saja, bayangannya langsung menghilang.

"Kakak Mei, cepat bangun."

Kata seekor ular belang betina di dalam kegelapan, ia sedang tertidur dengan nyenyak di sebelah sang raja ular, namun entah kenapa sang raja ular tiba-tiba pergi, oleh karena itu ia pun terbangun.

"Ada apa Adik Hua? Aku masih belum cukup tidur!"

Seekor ular besar berwarna kuning dibangunkan oleh ular belang itu, ia sangat tidak suka diganggu saat ia tertidur, oleh karena itu nada bicaranya agak sedikit tidak enak didengar.

"Raja Ular pergi."

Sang ular belang itulah yang pertama kalinya menyadari kalau sang raja ular pergi, dan dia juga tahu, kalau raja ular itu pergi karena seorang wanita.

"Apa?"

Perkataan ular belang itu sungguh menggugah kesadaran, ular kuning yang tadinya masih setengah mengantuk pun terbangun, kenapa Raja Ular bisa tiba-tiba pergi, ini masih belum waktunya bangun.

Tidak hanya ular kuning, ular-ular betina lain yang mendengar kepergian raja ular pun terbangun, siapa yang tidak ingin bersama dengan Raja Ular, siapa yang tidak ingin mendapatkan hatinya dan menjadi permaisurinya, ini adalah hal yang paling diimpikan oleh para ular betina.

"Tak tahu wanita tak tahu diri mana yang berani membangunkan tidur Raja Ular, akhirnya dia ketakutan sampai berguling ke bawah gunung, Raja Ular pasti mengejarnya untuk menghukum wanita itu."

Perkataan ular belang itu membuat seluruh ular betina terkejut, wanita itu sudah mengganggu tidur Raja Ular, sepertinya wanita itu pasti akan ditelan hidup-hidup oleh Raja Ular.

"Ayo kita lihat ke bawah."

Usul ular kuning yang dipanggil Kakak Mei itu.

Ular-ular betina yang lain pun menganggukkan kepala, mereka semua ingin mengejar Raja Ular.

Di dalam kegelapan, segerombolan ular besar menggerakkan kepala dan ekornya menuju ke dalam hutan, kalau ada orang yang melihat kejadian itu, orang itu pasti bisa mati terkejut.

Lagipula, setelah aku menggelinding dari tubuh ular dan gunung itu, aku pingsan kembali, dan saat aku terbangun, aku sudah tak tahu sudah berapa lama aku tak sadarkan diri, dan berada di mana.

"Ular, ada ular."

Aku pun segera tersadar dari rasa kantukku, seisi kepalaku penuh dengan ular, ular dan ular.

Aku melihat sekelilingku, hutan yang tak berujung, langit yang gelap tertutup oleh dedaunan rimbun yang tebal, rasanya aku tak akan pernah melihat cahaya matahari lagi.

Aku di mana ini? Mengingat setelah didorong pacarku, aku terjatuh di atas tubuh seekor python raksasa, bulu kudukku pun berdiri, seluruh ingatanku terpusat pada ular python raksasa yang sangat besar dan panjang tadi, aku takut dia bersembunyi di dalam kegelapan, lalu tiba-tiba membuka mulutnya dan menakutiku,

Aku melihat ke sekelilingku, selain hutan yang penuh dengan pohon, aku tak bisa melihat apa-apa lagi, tak tahu apa ular mengerikan itu sedang bersembunyi di balik pohon-pohon itu sambil memandangiku, aku sungguh sangat takut, rasa takut yang tak pernah kurasakan sebelumnya menyelubungi sekujur tubuhku.

"Huhuhu......"

Aku sudah hampir dibunuh oleh pacar dan sahabatku sendiri, lalu aku terjatuh di sebuah tempat asing dan bertemu dengan seekor ular python raksasa yang menakutkan, aku sangat sedih dan ketakutan, apa ada orang yang lebih menyedihkan lagi dariku di dunia ini, seharusnya aku mati bersama anakku, mengingat anakku, aku pun meraba-raba perutku, hatiku terasa semakin sakit.

Anakku, maafkan aku, maafkan aku tidak bisa melindungimu, dan perutku pun terasa sakit.

Mana aku tahu aku sudah membuat seekor ular python raksasa murka, dan saat ini ular python itu sedang mencari cara untuk menjebakku.

Di sebuah tempat yang tak jauh dari tempatku berdiri, ada sebuah pohon besar yang berdiri tegak, seekor ular python hitam sedang bergelantungan di atas pohon besar itu, kedua matanya menyorotkan pandangan yang sadis, berani-beraninya wanita ini mengganggu tidurnya, lalu mengotori tubuhnya dengan air mata dan ingus, serta darah yang sangat amis, ular python itu sungguh marah, tidak enak rasanya kalau ia tak menghukum wanita itu.

Kedatangan ular itu pun mengubah suasana di hutan itu, suara-suara aneh pun terdengar dari balik hutan......

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu